Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS


MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
(Studi Kasus pada Toko Meubel Zulfa Galery)

Disusun Oleh:
Muhammad Aldi Firmansyah
Dosen Pembimbing:
Kristin Rosalina , S.E., MSA., Ak.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165, Malang 65145, Indonesia
E-mail: aldiradit10@gmail.com

Abstrak: Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan Standar


Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah (STUDI KASUS PADA
TOKO MEUBEL ZULFA GALERY) Sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)
merupakan salah satu sektor usaha yang turut dalam memajukan perekonomian di
Indonesia. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi UMKM juga berperan dalam
penyerapan tenaga kerja. Akan tetapi tidak banyak UMKM yang dapat bertahan lama
dikarenakan terkendala dengan masalah permodalan karena tidak memiliki laporan
keuangan yang dapat digunakan sebagai informasi kepada pemberi modal. Hal ini juga
dialami oleh salah satu UMKM di kota Banjarbaru yaitu Toko Meubel Zulfa Galery yang
tidak dapat mengakses pembiayaan dari perbankan akibat tidak dimilikinya laporan
keuangan yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
proses pencatatan keuangan yang dilakukan Toko Meubel Zulfa Galery saat ini dan
menyusun laporan keuangan perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas, Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Adapun Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Toko Meubel Zulfa Galery belum memiliki laporan keuangan yang
lengkap dan sesuai dengan SAK EMKM dan hanya menyusun catatan keuangan
sederhana. Selanjutnya penerapan SAK EMKM pada Toko Meubel Zulfa Galery dapat
diterapkan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalam siklus akuntansi dan
menggunakan basis akrual berdasarkan ketentuan yang diatur dalam SAK EMKM.
Kata kunci: SAK EMKM, laporan keuangan, UMKM
Abstract: Preperation And Presentation Of Financial Statements Based On Financial
Accounting Standards Micro, Small, And Medium Entities (A CASE STUDY AT
TOKO MEUBEL ZULFA GALERY). Mirco, Small, and Medium Enterprise (SMEs) is
one of the business sectors that contributors helped to improve the economy in Indonesia.
Beside a role in economic growth, (SMEs) also helped to employment in Indonesia.
However, there are not many (SMEs) that can last a long time because they are
constrained by capital problem because they dont have financial statement that can be
used as information to
capital providers. This is also experienced by one of the SMEs in the city of Banjarbaru,
namely the Toko Meubel Zulfa Galery that can’t access financing from banks due to the
lack of financial statement that comply with the standards. The aims of the research are
to finding out of the condition of Toko Meubel Zulfa Galery financial statement and to
preperation of financial statement based on the financial reporting standar for (SMEs).
This type of research is a qualitative study with a case study approach. The data used in
this study was obtained through documentation and interviews. The result of this
research shows that Toko Meubel Zulfa Galery hasn’t had complete financial statement
based on SAK EMKM and only arranges simple note of financial. Furthermore,
implementation of SAK EMKM in Toko Meubel Zulfa Galery financial statement may
applied by following the step contained in accounting cycle and use the accrual basis
based on the financial reporting standar for SMEs.
Keywords: Micro, Small and Medium Enterprise (SMEs), Financial Statement, SAK
EMKM

PENDAHULUAN
Pada dasarnya tujuan didirikan yang belum pernah berhubungan dengan
sebuah perusahaan adalah untuk bank mengingat keterbatasan atau
memperoleh profit yang maksimal ketiadaan catatan keuangan UMKM
sehingga dapat mempertahankan dan tersebut . Hal ini antara lain juga
menjaga kelangsungan perusahaan itu disebabkan oleh keunikan dari UMKM,
sendiri (Arza dan Ramayani, 2013). yang umumnya tidak memiliki informasi
Semakin lama perusahaan berdiri yang terorganisir mengenai kondisi
semakin besar keinginan perusahaan keuangan, pangsa pasar, dinamika
untuk berkembang lebih besar, akan kompetisi dan jejak rekam manajemen .
tetapi untuk mengembangkan suatu
bisnis diperlukan tambahan modal yang Kondisi yang ada saat ini, mayoritas
lebih besar. Pemerintah Indonesia telah pengusaha UMKM tidak mampu
memberikan bantuan melalui perbankan memberikan informasi akuntansi terkait
dalam penyaluran kredit kepada UMKM kondisi usahanya dikarenakan latar
pada tahun 2009 dengan nama Kredit belakang pendidikan yang tidak paham
Usaha Rakyat (KUR) (Rudiantoro dan akuntansi atau tata buku, kurang disiplin
Siregar, 2012). Akan tetapi masih dalam melaksanakan pembukuan
banyak UMKM yang sulit untuk akuntansi, serta tidak adanya dana yang
mendapatkan bantuan kredit tersebut cukup untuk mempekerjakan akuntan
dikarenakan beberapa hal. atau membeli software akuntansi untuk
Pengembangan UMKM masih mempermudah pembuatan laporan
berhadapan dengan salah satu kendala keuangan (Rudiantoro dan Siregar,
dalam mengakses pembiayaan dari 2012). Kondisi Kredit Usaha Rakyat
perbankan, yaitu keterbatasan informasi (KUR) yang disediakan oleh pemerintah
perbankan mengenai UMKM yang melalui perbankan yang belum bisa
potensial atau mengenai kelayakan diakses oleh seluruh UMKM
usahanya . mengakibatkan tidak sedikit UMKM
sulit untuk berkembang karena modal
Dalam rangka meningkatkan penyaluran merupakan hal yang penting untuk suatu
kredit UMKM, bank misalnya tidak bisnis.
selalu dapat memperoleh informasi
keuangan yang memadai dari UMKM
Kondisi permodalan yang dialami oleh Sejak tahun 2007, salah satu di industri
UMKM tersebut diatas tentunya tidak furniture yang ada di Banjarbaru telah
singkron dengan fungsi UMKM sendiri berkembang pesat hingga saat ini, adalah
sebagai salah satu penopang Toko Meubel Zulfa Galery. UMKM ini
perekonomian negara. UMKM terbukti bergerak dibidang penjualan barang
mampu bertahan dan menyelamatkan furniture seperti kursi, meja, lemari, dan
perekonomian Indonesia disaat terjadi kasur. Toko Meubel Zulfa Galery
krisis moneter (Rudiantoro dan Siregar, melakukan penjualan dengan sistem
2012). UMKM juga dapat membuktikan cash dan kredit, selain itu juga melayani
bahwa mereka mampu mendorong dan jasa perbaikan dan penyewaan terhadap
meningkatkan pertumbuhan ekonomi barang meubel. Penawaran kredit dan
nasional secara berkesinambungan tukar tambah atas penjualan barang
(Sixpria, Suhartati, dan Warsini, 2013). meubel di UMKM ini membuat UMKM
Besarnya kontribusi juga terlihat dari ini memiliki daya saing tinggi dengan
tingginya penyerapan tenaga kerja dari perusahaan sejenis di kota Banjarbaru
sektor UMKM, kondisi tersebut maupun di kancah provinsi Kalimantan
membuat angka penggangguran di Selatan. Namun, dengan segala
Indonesia menurun. Melihat peran kelebihan yang dimiliki Toko Meubel
penting dari UMKM seperti yang Zulfa Galery, UMKM ini masih
dijelaskan sebelumnya, selanjutnya memiliki permasalahan di
dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak pencatatan
untuk mengembangkan dan keuangannya. Latar belakang pendidikan
mewujudkan UMKM yang maju, dari pemilik usaha dan terbatasnya
mandiri, dan modern, termasuk memiliki sumber daya manusia yang membantu
akses pendanaan yang semakin luas ke UMKM ini membuat pemilik UMKM
sektor perbankan . kesulitan dalam membuat laporan
Terkait dengan keberadaan potensi keuangan. Sedangkan di sisi lain,
dari UMKM sendiri sebagai penopang manfaat laporan keuangan sangat
ekonomi negara dan daerah, salah satu dibutuhkan oleh UMKM ini, khususnya
kota di Provinsi Kalimantan Selatan untuk pengambilan keputusan
terdapat kota yang sedang berkembang perusahaan, dasar pengukuran kinerja
yaitu Banjarbaru. Pertumbuhan ekonomi perusahaan, dan juga informasi untuk
di Kota Banjarbaru mencapai 6,96% dan penyaluran pinjaman kredit. Dilihat dari
tertinggi di Kalimantan Selatan, kondisi kemajuannya ByCoffee memiliki 4
tersebut salah satunya disebabkan oleh cabang di kota Malang. Dan ada salah
pertumbuhan pelaku UMKM yang satu investor yang ingin menanamkan
cukup signifikan . Adapaun salah satu sahamnya tetapi investor tersebut masih
industri yang sedang berkembang pesat ragu dikarenakan melihat dari penyajian
di Kota Banjarbaru adalah industri laporan keuangannya yang sulit
properti perumahan dan toko, hal ini dipahami. Padahal UMKM ini ingin
salah satunya dikarenakan pindahnya mengembangkan usahanya seperti
Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi membuka cabang di provinsi lain. Maka
Kalimantan Selatan di Jalan Trikora dari itu, pemilik meminta bantuan
Banjarbaru sejak tahun 2013 . kepada rekannya yang berkuliah di
Berkembangnya perumahan dan toko jurusan akuntansi untuk membantu
membuat industri lain menjadi dalam penyelenggaraan pencatatan
berkembang salah satunya yang terkait akuntansi untuk menghasilkan laporan
adalah industri furniture. Adapun keuangan.
furniture dalam hal ini merupakan Hingga saat ini, modal usaha yang
barang pelengkap dari industri digunakan oleh Toko Meubel Zulfa
perumahan dan toko. Galery hanya bersumber dari modal
pribadi pemilik perusahaan. Selama ini
Toko Meubel Zulfa Galery kesulitan penegakan transparansi dan akuntabilitas
untuk mengakses pinjaman kredit dari pelaporan keuangan entitas. SAK
bank karena tidak adanya informasi EMKM ini berlaku efektif pada tanggal
yang bisa disampaikan kepada pihak 1 januari 2018.
bank untuk mempresentasikan kinerja
perusahaan. Padahal UMKM ini ingin Dalam memperoleh akses
mengembangkan usahanya seperti pembiayaan dari industri perbankan dan
membuka cabang di provinsi lain. lembaga lain akan lebih mudah jika
Namun, rencana tersebut terkendala UMKM sudah membuat laporan
karena perusahaan ini masih kesulitan keuangan yang sesuai dengan standar.
mencari tambahan modal. Yang salah Menurut Rani (2018), banyak riset yang
satunya diakibatkan perusahaan belum menunjukkan bahwa sebagian UMKM
memiliki laporan keuangan yang mampu masih belum dapat menerapkan Standar
menginformasikan kondisi keuangan Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
yang sebenarnya diperlukan oleh pihak Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
bank untuk pengambilan keputusan dengan tepat, karena SAK ETAP
pemberian kredit terhadap calon dianggap masih terlalu kompleks dan
nasabahnya. tidak sesuai dengan kebutuhan
pelaporan keuangan. SAK EMKM ini
Berdasarkan latar belakang yang telah merupakan standar akuntansi keuangan
disampaikan sebelumnya, peneliti akan yang lebih sederhana daripada SAK
melakukan penelitian yang diharapkan ETAP karena mengatur transaksi yang
memberikan solusi atas permasalahan umum dilakukan oleh UMKM. Untuk
yang ada pada objek penelitian, yaitu memudahkan para pelaku UMKM
Toko Meubel Zulfa Galery. Selanjutnya dalam mendapatkan akses pendanaan
penelitian ini mengambil judul dari berbagai lembaga keuangan maka
“Penyusunan Dan Penyajian Laporan kehadiran SAK EMKM diharapkan
Keuangan Berdasarkan Standar dapat membantu pelaku UMKM di
Akuntansi Keuangan Entitas, Mikro, Indonesia dalam menyusun laporan
Kecil, Dan Menengah (Studi Kasus pada keuangannya. Hal ini agar UMKM lebih
Toko Meubel Zulfa Galery)”. mudah memperoleh akses pembiayaan
TELAAH PUSTAKA dari industri perbankan dan lembaga
lain. SAK EMKM merupakan standar
Standar Akuntansi keuangan Entitas akuntansi keuangan yang lebih mudah
Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK dan sederhana untuk digunakan bagi
EMKM) UMKM dalam pelaporan keuangannya.
Standar Akuntansi Keuangan Laporan Keuangan
Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah
(SAK EMKM) adalah standar akuntansi Laporan keuangan merupakan suatu
keuangan yang disusun dan disahkan penyajian terstruktur dari posisi
oleh Dewan Standar Akuntansi keuangan dan kinerja keuangan suatu
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia entitas (SAK, 2017). Menurut SAK
(DSAK IAI) pada tahun 2016 untuk EMKM (2016:3), tujuan laporan
meningkatkan penegakan transparasi keuangan adalah untuk menyediakan
dan akuntabilitas pelaporan keuangan informasi posisi keuangan dan kinerja
entitas, sekaligus mendorong suatu entitas yang bermanfaat bagi
pertumnbuhan sektor UMKM di sejumlah besar pengguna dalam
Indonesia. Penerbitan SAK EMKM ini pengambilan keputusan ekonomik oleh
adalah bentuk dukungan IAI sebagai siapapun yang tidak dalam posisi dapat
organisasi profesi akuntansi, dalam meminta laporan keuangan khusus untuk
meningkatkan
memenuhi kebutuhan informasi tersebut. keuangan telah disusun sesuai dengan
Pengguna tersebut meliputi penyedia SAK EMKM, ikhtisar kebijakan
sumber daya bagi entitas, seperti akuntansi, dan informasi tambahan dan
kreditor maupun investor. Dalam rincian pos tertentu yang menjelaskan
memenuhi tujuannya laporan keuangan transaksi penting dan material sehingga
juga menunjukkan pertanggungjawaban bermanfaat bagi pengguna untuk
manajemen atas sumber daya yang memahami laporan keuangan. Jenis
dipercayakan kepadanya. informasi tambahan dan rincian yang
Jenis-jenis Laporan Keuangan disajikan bergantung pada jenis kegiatan
Menurut SAK EMKM usaha yang dilakukan oleh entitas.
Setiap pos dalam laporan keuangan
Menurut SAK EMKM laporan merujuk- silang ke informasi terkait
keuangan yang wajib disusun oleh dalam catatan atas laporan keuangan.
pelaku UMKM adalah sebagai berikut:
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
1.Laporan posisi keuangan pada akhir
periode Menurut SAK EMKM 2016
(2.12:4), pengakuan unsur laporan
Laporan keuangan yang menyajikan keuangan merupakan proses
informasi tentang aset, liabilitas, dan pembentukan suatu pos dalam laporan
ekuitas entitas pada setiap akhir periode posisi keuangan atau laporan laba rugi
pelaporan. Pos-pos yang mencakup yang memenuhi definisi suatu unsur dan
laporan posisi keuangan adalah sebagai memenuhi kriteria sebagai berikut:
berikut: kas dan setara kas, piutang,
persediaan, aset tetap, utang usaha, 1. Manfaat ekonomik yang terkait
utang bank, dan ekuitas. SAK EMKM dengan pos tersebut dapat dipastikan
tidak menentukan format atau urutan akan mengalir ke dalam atau keluar dari
terhadap akun-akun dalam penyajiannya. entitas. Pengkajian derajat
Meskipun demikian, penyajian pos-pos ketidakpastian yang melekat pada aliran
aset entitas dapat mengurutkan manfaat ekonomik masa depan
berdasarkan likuiditas dan pos-pos dilakukan atas dasar bukti yang terkait
liabilitas berdasarkan urutan jatuh dengan kondisi yang tersedia pada akhir
tempo. periode pelaporan saat penyusunan
laporan keuangan. Penilaian itu dibuat
2. Laporan laba rugi selama periode secara individu untuk pos-pos yang tidak
signifikan secara individual dan secara
Laporan laba rugi menyediakan
kelompok dari suatu populasi besar
informasi kinerja keuangan entitas yang
untuk pos-pos yang tidak signifikan
terdiri dari informasi mengenai
secara individual.
penghasilan dan beban selama periode
pelaporannya. Menurut SAK EMKM 2. Pos tersebut memiliki biaya yang
2016 (5.1:11), laporan laba rugi dapat diukur dengan andal dan dalam
merupakan kinerja keuangan entitas kasus lain biaya harus bisa diestimasi.
untuk suatu periode. Pos-pos yang
mencakup laporan laba rugi entitas yaitu Pengakuan-pengakuan dalam laporan
pendapatan, beban keuangan, dan beban keuangan berdasarkan SAK EMKM
pajak. sebagai berikut:

3. Catatan atas laporan keuangan 1. Aset

Menurut SAK EMKM 2016 (6.1:13), Menurut SAK EMKM 2016 (2.22:6),
catatan atas laporan keuangan memuat aset diakui dalam laporan posisi
suatu pernyataan bahwa laporan keuangan ketika manfaat ekonomiknya
di masa depan dapat dipastikan akan sebesar jumlah kas atau setara kas yang
mengalir ke dalam entitas dan aset dibayarkan untuk memperoleh aset
tersebut memiliki biaya yang dapat tersebut pada saat perolehan. Biaya
diukur dengan andal. Aset tidak diakui historis suatu liabilitas adalah sebesar
dalam laporan posisi keuangan jika jumlah kas atau setara kas yang diterima
manfaat ekonomiknya dipandang tidak atau jumlah kas yang diperkirakan akan
mungkin mengalir ke dalam entitas dibayarkan untuk memenuhi liabilitas
walaupun pengeluaran terjadi. Sebagai dalam pelaksanaan usaha normal.
alternatif, transaksi tersebut
menimbulkan pengakuan beban dalam Penyajian Laporan Keuangan
laporan laba rugi.
Menurut SAK EMKM (2016:7),
2. Liabilitas penyajian wajar dari laporan keuangan
sesuai dengan persyaratan SAK EMKM
Menurut SAK EMKM 2016 (2.23:6), dan pengertian laporan keuangan yang
liabilitas diakui dalam laporan posisi lengkap untuk entitas. Penyajian wajar
keuangan jika pengeluaran sumber daya mensyaratkan penyajian jujur atas
yang mengandung manfaat ekonomik pengaruh transaksi, peristiwa, dan
dipastikan akan dilakukan untuk kondisi lain yang sesuian dengan
menyelesaikan kewajiban entitas dan definisi dan kriteria pengakuan aset,
jumlah yang harus diselesaikan dapat liabilitas , penghasilan, dan beban.
diukur secara andal. Pengungkapan diperlukan ketika
3. Penghasilan kepatuhan atas persyaratan tertentu
dalam SAK EMKM tidak memadai bagi
Menurut SAK EMKM 2016 (2.24:6), pemakai untuk memahami pengaruh dari
penghasilan diakui dalam laporan laba transaksi, peristiwa, dan kondisi lain atas
rugi jika kenaikan manfaat ekonomik di posisi dan kinerja keuangan entitas.
masa depan yang berkaitan dengan Penyajian wajar laporan keuangan
kenaikan aset atau penurunan liabilitas mensyaratkan entitas untuk menyajikan
telah terjadi dan dapat diukur secara informasi untuk mencapai tujuan
andal. sebagai berikut:
4. Beban 1. Relevan: informasi dapat digunakan
oleh pengguna untuk proses
Menurut SAK EMKM 2016 (2.25:6),
pengambilan keputusan.
beban diakui dalam laporan laba rugi
jika penurunan manfaat ekonomik di 2. Representasi tepat: informasi dalam
masa depan yang berkaitan dengan laporan keuangan mempresentasikan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas secara tepat apa yang akan
telah terjadi dan dapat diukur secara direpresentasikan dan bebas dari
andal. kesalahan material dan bias.
Pengukuran Unsur-Unsur Laporan 3. Keterbandingan: informasi dalam
Keuangan laporan keuangan entitas dapat
dibandingkan antar periode untuk
Menurut SAK EMKM (2016:5),
mengidentifikasikan kecenderungan
pengukuran adalah proses penetapan
posisi dan kinerja keuangan. Informasi
jumlah uang untuk mengakui aset,
dalam laporan keuangan entitas juga
liabilitas, penghasilan, dan beban di
dapat dibandingkan antar entitas untuk
dalam laporan keuangan. Dasar
mengevaluasi posisi dan kinerja
pengukuran unsur laporan keuangan
keuangan.
dalam SAK EMKM adalah biaya
historis. Biaya historis suatu aset adalah 4. Keterpahaman: informasi yang
disajikan dapat dengan mudah dipahami
oleh pengguna. Pengguna diasumsikan Badan Pusat Statistik (2012),
memiliki pengetahuan yang memadai mendefinisikan UMKM berdasarkan
serta kemauan untuk mempelajari kuantitas tenaga kerja. Menurut BPS,
informasi tersebut dengan ketekunan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
yang wajar. merupakan entitas bisnis yang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai jumlah tenaga kerja kurang
(UMKM) dari 100 orang, dengan rincian kategori
sebagai berikut: 1 sampai dengan 4
menurut Undang-Undang Republik tenaga kerja adalah usaha rumah tangga
Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang dan mikro, 5 sampai dengan 19 tenaga
usaha mikro, kecil, dan menengah, kerja adalah usaha kecil, 20 sampai
kriteria usaha mikro, kecil, dan dengan 99 tenaga kerja adalah usaha
menengah adalah sebagai berikut: menengah, dan 100 tenaga kerja atau
lebih merupakan usaha besar. Jumlah
1. Usaha Mikro
tenaga kerja ini bisa dipakai sebagai
Usaha Mikro memiliki kekayaan bersih kriteria UMKM kalau pembahasan lebih
paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima menitik beratkan pada jumlah tenaga
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah kerja.
dan bangunan tempat usaha; atau
METODE PENELITIAN
memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus Jenis Penelitian
juta rupiah).
Penelitian ini merupakan penelitian
2. Usaha Kecil kualitatif yang menggunakan metode
studi kasus. Menurut Sugiyono (2017:9),
Usaha Kecil memiliki kekayaan bersih
penelitian kualitatif adalah metode
lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
penelitian yang berlandaskan pada
juta rupiah) sampai dengan paling
filsafat postpositivisme atau enterpretif,
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
digunakan untuk meneliti pada kondisi
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
obyek yang alamiah, dimana peneliti
bangunan tempat usaha; atau memiliki
adalah sebagai instrument kunci, teknik
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
pengumpulan data dilakukan secara
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
trianggulasi (gabungan observasi,
sampai dengan paling banyak Rp
wawancara, dokumentasi), data yang
2.500.000.000,00 (dua setengah milyar
diperoleh cenderung data kualitatif,
rupiah).
analisis data bersifat induktif/kualitatif,
3. Usaha Menengah dan hasil penelitian kualitatif bersifat
untuk memahami makna, memahami
Usaha Menengah memiliki kekayaan keunikan, mengkonstruksi fenomena,
bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 dan menemukan hipotesis.
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 Metode yang digunakan dalam
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk penelitian ini menggunakan metode
tanah dan bangunan tempat usaha; atau studi kasus. Menurut Sekaran dan
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih Bougie (2018:118), studi kasus berfokus
dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar pada pengumpulan informasi terkait
lima ratus juta rupiah) sampai dengan objek tertentu, acara atau kegiatan,
paling banyak Rp 50.000.000.000,00 seperti unit atau organisasi bisnis
(lima puluh milyar rupiah). tertentu. Dalam studi kasus, kasus
adalah individu, kelompok, organisasi,
acara, atau situasi yang diminati oleh
peneliti. Tujuan dari
penelitian studi kasus adalah untuk melalui tanya jawab, sehingga dapat
mendapatkan gambaran yang lengkap dikonstruksikan makna dalam suatu
dan akurat mengenai permasalahan yang topik tertentu. Jenis-jenis wawancara
akan dibahas oleh peneliti. Dengan terbagi menjadi 3 yaitu wawancara
demikian, tujuan studi kasus dalam terstruktur, wawancara semi terstruktur,
penelitian ini adalah untuk melakukan dan wawancara tidak terstruktur.
penelitian secara mendalam terhadap Sugiyono (2016:233) mendefinisikan
Toko Meubel Zulfa Galery di Kota wawancara terstruktur adalah
Banjarbaru untuk memberikan gambaran wawancara yang dilakukan oleh peneliti
yang lengkap mengenai catatan dengan memberikan pertanyaan-
akuntansi dan laporan keuangan yang pertanyaan tertulis yang alternatif
sudah dibuat. Selanjutnya disusunkan jawabannya pun telah diberikan,
laporan keuangan yang sesuai SAK sedangkan wawancara semi terstruktur
EMKM. merupakan wawancara yang lebih bebas
Sumber data dari wawancara terstruktur dan bertujuan
untuk menemukan permasalahan secara
Sumber data dalam penelitian ini lebih terbuka, selanjutnya wawancara
adalah sumber data primer dan data tidak terstruktur adalah wawancara yang
sekunder. Menurut Sugiyono bebas di mana peneliti tidak
(2017:104), sumber data primer adalah menggunakan pedoman wawancara
sumber data yang diperoleh secara yang telah tersusun secara sistematis dan
langsung dari subjek yang diteliti. Data lengkap untuk pengumpulan datanya,
primer pada penelitian ini berupa pedoman wawancara yang digunakan
wawancara langsung terhadap pemilik hanya berupa garis-garis besar
Toko Meubel Zulfa Galery. Data permasalahan yang akan ditanyakan.
sekunder adalah sumber data yang tidak Jenis wawancara yang digunakan dalam
langsung memberikan data kepada penelitian ini adalah wawancara tak
pengumpul data (Sugiyono, 2017:104). berstruktur. Secara spesifik, wawancara
Sumber data sekunder berupa dalam penelitian ini dilaksanakan
dokumentasi, data-data, table-tabel yang dengan melakukan tanya jawab langsung
berhubungan dengan topik yang diteliti, terhadap pemilik dan pegawai guna
yaitu buku, jurnal penelitian terdahulu mendapatkan data dan informasi seperti
dan dokumen yang dimiliki oleh Toko berapa kali pembelian persediaan
Meubel Zulfa Galery terkait dengan dilakukan dalam setahun, apakah ada
laporan keuangannya. penyimpanan persediaan diluar toko,
bagaimana sistem penjualan yang
Teknik Pengumpulan Data
dilakukan, apakah bisa dengan kredit,
Menurut Sugiyono (2017:104), apakah bisa dengan tukar tambah,
teknik pengumpulan data merupakan apakah biaya pengiriman dibeban kan ke
langkah yang paling strategis dalam konsumen, apakah ada pengeluaran
penelitian, karena tujuan utama dari material yang terjadi di tahun-tahun
penelitian adalah mendapatkan data. sebelumnya, data yang diperoleh melalui
Teknik pengumpulan data yang wawancara tersebut tentunya menjadi
digunakan oleh penelitian ini adalah tambahan informasi dan memudahkan
sebagai berikut: peneliti dalam penyusunan laporan
keuangan berdasarkan SAK EMKM.
1. Wawancara
2. Dokumentasi
Esterberg (2002) dalam Sugiyono
(2016:231) menyatakan bahwa Sugiyono (2016:240) menyatakan
wawancara merupakan pertemuan dua bahwa dokumen merupakan catatan
orang untuk bertukar informasi dan ide peristiwa yang sudah berlalu, dokumen
bisa
berbentuk tulisan misalnya catatan a. Mengumpulkan bukti transaksi berupa
harian. Dokumentasi yang dilakukan invoice dan buku catatan keuangan.
dalam penelitian ini yaitu merekam Bukti transaksi bertujuan untuk
dokumen dan buku catatan keuangan mendapatkan informasi tentang transaksi
atas transaksi selama satu periode yang yang dilakukan oleh subjek peneliti baik
telah dibuat oleh Toko Meubel Zulfa itu transaksi penjualan, transaksi
Galery ke dalam Microsoft Excel pembayaran piutang, transaksi
sehingga dapat memudahkan peneliti pembelian persediaan, transaksi
dalam penyusunan laporan keuangan pembelian aset, dan transaksi
akhir periode berdasarkan SAK EMKM. pengeluaran-pengeluaran lain yang dapat
Dokumen tersebut bisa berupa invoice diakui sebagai beban.
atau kuitansi pengeluaran selama satu
periode, dimana invoice atau kuitansi b. Membuat jurnal umum. Jurnal umum
tersebut membantu peneliti dalam merupakan tempat melakukan
membuat jurnal untuk pos beban, aset pencatatan seluruh
tetap, persediaan, beban dibayar dimuka, transaksi setelah dikumpulkannya
utang, dan kas. Selanjutnya dokumen bukti transaksi. Tujuan dari membuat
lain yang bisa diambil adalah invoice jurnal umum adalah membuat pos atas
atau kuitansi penerimaan selama satu transaksi yang terjadi dengan nonimal
periode, dimana invoice atau kuitansi yang sesuai dengan bukti transaksi
tersebut membantu peneliti dalam
membuat jurnal pos pendapatan, kas, c. Memposting setiap pos ke buku besar.
persediaan, piutang dan aset tetap Membuat buku besar merupakan
apabila ada penjualan atas aset tetap. lanjutan dari aktivitas jurnal umum,
Surat-surat penting yang berkaitan tujuannya yaitu membuat pos dengan
dengan aset tetap membantu peneliti nominal yang sudah dijumlah selama 1
dalam membuat jurnal penyesuaian periode pada suatu entitas.
sehingga aset yang dimiliki oleh Toko d. Penyusunan laporan posisi keuangan
Meubel Zulfa Galery memiliki nilai awal. Laporan posisi keuangan
buku yang sesuai dengan SAK EMKM. merupakan bagian dari laporan
Disisi lain buku catatan keuangan keuangan. Pos-pos yang terbentuk dari
menjadi data pelengkap dari surat dan buku besar selama 1 periode
kuitansi apabila ada transaksi kecil yang dikumpulkan ke dalam laporan posisi
tidak dibuatkan kuitansinya. keuangan. Pos-pos tersebut yaitu aset,
Metode Analisis Data liabilitas, dan ekuitas. Penentuan harga
perolehan aset tetap dilakukan dengan
Bodgan dan Biklen (1982) dalam cara melakukan wawancara terhadap
Sugiyono (2016:248) menyatakan pemilik perusahaan.
analisis data kualitatif adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja e. Membuat jurnal penyesuaian. Jurnal
dengan data, mengorganisasi data, penyesuaian dibuat tidak berdasarkan
memilah- milahnya menjadi satuan yang pada bukti transaksi, melainkan pada
dapat dikelola, mencari dan menemukan informasi tambahan dari aktivitas yang
pola, menemukan apa yang penting dan terjadi pada suatu entitas.
apa yang dipelajari, dan memutuskan f. Membuat saldo ekuitas dengan
apa yang dapat diceritakan kepada orang melakukan persamaan akuntansi yaitu
lain. Metode analisis data yang aset sama dengan liabilitas ditambah
digunakan dalam penelitian ini ekuitas.
mendasarkan pada siklus akuntansi yang
dapat dijabarkan sebagai berikut: g. Penyusunan laporan laba rugi akhir
periode. Setelah membuat buku besar
untuk pos pendapatan dan beban, pos
tersebut dimasukkan kedalam laporan
laba rugi akhir periode yang bertujuan
untuk mengetahui kinerja perusahaan
selama 1 periode.
h. Penyusunan laporan posisi keuangan
akhir periode setelah disesuaikan.
Setelah membuat jurnal penyesuaian,
laporan posisi keuangan yang telah
dibuat disesuaikan kembali dengan
jurnal penyesuaian sehingga laporan
posisi keuangan mendapatkan nominal
yang lebih relevan.
i. Membuat catatan atas laporan
keuangan sebagai informasi tambahan
terkait pos-pos yang dijabarkan di
laporan keuangan akhir periode. Catatan
atas laporan keuangan memuat rincian
pos tertentu yang menjelaskan transaksi
penting dan material sehingga
bermanfaat bagi pengguna untuk
memahami laporan keuangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut Laporan Keuangan yang Disusun Berdasarkan SAK EMKM:
a. Laporan Laba Rugi
Toko Meubel Zulfa Galery
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2018
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh)
Akun Catatan 2018
Pendapatan 10 Rp 2.868.950.000
Beban Pokok Penjualan 11 Rp 1.927.550.000
Laba Kotor Rp 941.400.000
Beban
Beban usaha 12 Rp 123.600.000
Beban sewa 13 Rp 50.700.000
Beban depresiasi Rp 59.477.500
Jumlah Beban Rp 233.777.500
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Penghasilan Rp 707.622.500
Beban Pajak Penghasilan Rp 20.836.000
Laba Bersih Rp 686.786.500
b. Laporan Posisi Keuangan
Toko Meubel Zulfa Galery
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2018
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh)
Aset Catatan 2018
Kas 3 Rp 2.068.500.000
Piutang Usaha 4 Rp 1.037.101.000
Persediaan 5 Rp 363.650.000
Beban dibayar dimuka 6 Rp 136.800.000
Aset Tetap 7 Rp 961.720.000
( Akumulasi Depresiasi Aset tetap ) Rp (319.525.000)
Jumlah Aset Rp 4.248.246.000

Liabilitas
Utang Pajak 8 Rp 20.836.000
Jumlah Liabilitas Rp 20.836.000

Ekuitas
Modal Rp 3.540.623.500
Saldo Laba 9 Rp 686.786.500

Jumlah Ekuitas Rp 4.227.410.000


Jumlah Liabilitas & Ekuitas Rp 4.248.246.000

c. Catatan Atas Laporan Keuangan


1. Umum
Toko Meubel Zulfa Galery didirikan di Banjarbaru berdasarkan Surat
Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil dengan Nomor 510 / 2636 /
BP2T / 2009 yang dibuat oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Pemerintah Kota Banjarbaru pada tanggal 14 Mei 2009. Toko Meubel
Zulfa Galery bergerak dalam bidang usaha perdagangan barang
furniture. Toko Meubel Zulfa Galery memenuhi kriteria sebagai entitas
mikro, kecil, menengah sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2008. Toko
Meubel Zulfa Galery berdomisili di Jl STM No. 2 Banjarbaru,
Kalimantan Selatan.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
- Pernayataan Kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Menengah.
- Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya perolehan dan
menggunakan asumsi dasar akrual basis. Mata uang penyajian yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
- Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan seluruh konsumen.
Perusahaan berasumsi bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga
tidak perlu membuat cadangan kerugian piutang.
- Persediaan
Biaya perolehan persediaan terdiri dari biaya pembeliaan barang dan
biaya angkut pembelian dari jepara ke banjarbaru. Biaya angkut
pembelian di alokasikan ke setiap barang yang dibeli setiap bulan
berdasarkan metode rata-rata.
- Aset Tetap
Nilai aset tetap diakui sebesar harga perolehan yang dikurangi
dengan nilai akumulasi penyusutan. Kecuali tanah yang tidak
memiliki umur ekonomis. Harga perolehan merupakan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap. Penyusutan dihitung
berdasarkan masa manfaat yang diatur oleh UU Perpajakan
Indonesia dan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
- Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat dilakukan penyerahan barang ke
konsumen, sedangkan beban diakui pada saat terjadi manfaatnya
pada periode yang bersangkutan
- Pajak Penghasilan
Pengukuran beban pajak penghasilan berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 dan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 46 Tahun 2013.

3. Kas
Pos ini terdiri dari:
Saldo Kas
Toko Meubel Zulfa Galery
31 Desember 2018
Bank BRI Rp 88.000.000
Bank BNI Rp 592.000.000
Bank Mandiri Rp 373.500.000
Kas ditangan Rp 15.000.000
Deposito BRI Rp 1.000.000.000
Jumlah Rp 2.068.500.000

4. Persediaan
Pos ini terdiri dari:
Saldo Persediaan
Toko Meubel Zulfa Galery
31-Des-18
Kursi Tamu Campur Rp 69.000.000
Meja Makan Rp 31.000.000
Kursi Teras Rp 4.950.000
Ranjang dan Kasur Rp 56.500.000
Lemari Sudut dan Hias Rp 41.000.000
Lemari Rp 43.500.000
Lain lain Rp 117.700.000
Jumlah Rp 363.650.000

5. Beban Dibayar Dimuka


Pos ini terdiri dari:
Beban Dibayar Dimuka
Toko Meubel Zulfa Galery
31 Desember 2018
Nama Tanggal Pembayara Masa Akumulas Nilai Buku
n i
Sewa 25 5 7.200.000 136.800.000
Tanah September 144.000.000 Tahun
2018
6. Aset Tetap
Pos ini terdiri:
Depresiasi Akumulasi
Harga Umur
Nama Tahun /Tahun Dep 31 Des Nilai Buku
Perolehan Ekonomis
2018
Kendaraan 2011 123.000.000 8 15.375.000 107.625.000 15.375.000
2012 20
Bangunan 538.500.000 26.925.000 161.550.000 376.950.000
Bangunan 2015
285.000.000 20 14.250.000 42.750.000 242.250.000
Ac Toko 2016 3.400.000 8 425.000 850.000 2.550.000
Ac Toko 2014 3.100.000 8 387.500 1.550.000 1.550.000
Kipas
2017
Angin 280.000 8 35.000 35.000 245.000
Kipas
2015 8
Angin 240.000 30.000 90.000 150.000
Kompresor 2017 1.800.000 4 450.000 450.000 1.350.000
Tv 2014 1.700.000 4 425.000 1.700.000 -
2017 4
Lemari 1.200.000 300.000 300.000 900.000
2015 4
Lemari 3.500.000 875.000 2.625.000 875.000
Total 961.720.000 59.477.500 319.525.000
7. Utang Pajak Penghasilan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 tentang
pajak penghasilan, UMKM yang memiliki omzet kurang dari Rp
4.800.000.000 terkena tarif pajak penghasilan final 0,5 % dari total
penjualan. Peraturan tersebut berlaku mulai dari bulan Juli 2018,
sehingga untuk bulan Januari sampai Juni masih menggunakan tarif 1%
dari total penjualan mengikuti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46
Tahun 2013. Berikut perhitungan Pajak Penghasilan terhutang:
Bulan Penjualan Tarif Pajak
1 Rp 116.500.000 1% Rp 1.165.000
2 Rp 133.500.000 1% Rp 1.335.000
3 Rp 159.650.000 1% Rp 1.596.500
4 Rp 316.000.000 1% Rp 3.160.000
5 Rp 247.200.000 1% Rp 2.472.000
6 Rp 325.400.000 1% Rp 3.254.000
7 Rp 380.100.000 0,5% Rp 1.900.500
8 Rp 110.300.000 0,5% Rp 551.500
9 Rp 293.300.000 0,5% Rp 1.466.500
10 Rp 276.100.000 0,5% Rp 1.380.500
11 Rp 330.700.000 0,5% Rp 1.653.500
12 Rp 180.200.000 0,5% Rp 901.000
Total Rp 20.836.000,00

8. Saldo Laba
Saldo laba merupakan akumulasi selisih pendapatan dan beban.
9. Pendapatan
Pos ini terdiri dari:

Akun Nominal
Penjualan Barang Rp 2.815.950.000
Pendapata Sewa Rp 53.000.000
Jumlah Rp2.868.950.000

10. Beban Pokok Penjualan


Perhitungan beban pokok penjualan menggunakan metode perpetual
dimana beban pokok penjualan diakui pada saat terjadinya transaksi
penjualan.
11. Beban Usaha
Pos ini terdiri dari:
Akun Nominal
Beban Utilitas Rp 10.500.000
Beban Pemeliharaan Rp 8.700.000
Beban Gaji Rp 90.000.000
Beban lain-lain Rp 14.400.000
Jumlah Rp 123.600.000

12. Beban Sewa


Pos ini terdiri dari:
Akun Nominal
Sewa Tanah Rp 14.700.000
Sewa Pameran Rp 36.000.000
Jumlah Rp 50.700.000

mengumpulkan bukti transaksi,


membuat jurnal umum, menghitung
KESIMPULAN saldo beberapa akun yang tidak ada
Penelitian ini bertujuan untuk catatan keuangannya, membuat buku
melakukan penyusunan laporan besar, membuat jurnal penyesuaian,
keuangan terhadap UMKM di kemudian menyusun laporan keuangan
Banjarbaru yaitu Toko Meubel Zulfa yang terdiri dari laporan laba rugi,
Galery. Peneliti memilih Toko Meubel laporan posisi keuangan, catatan atas
Zulfa Galery dikarenakan perusahaan laporan keuangan.
tersebut sedang berkembang pesat di 3. Kendala dari Toko Meubel Zulfa
Banjarbaru, akan tetapi perusahaan Galery dalam menerapkan SAK EMKM
belum memiliki laporan keuangan yang dalam proses penyusunan laporan
sesuai dengan standar. Dari hasil keuangan adalah sebagai berikut:
penelitian yang telah dilakukan tentang
penerapan SAK EMKM (studi kasus a. Terbatasnya pengetahuan akuntansi
pada Toko Meubel Zulfa Galery), maka dari pemilik perusahaan.
dapat disimpulkan sebagai berikut:
b. Terbatasnya sumber daya manusia
1. Toko Meubel Zulfa Galery belum yang dimiliki Toko Meubel Zulfa Galery
menyajikan laporan keuangan yang sehingga catatan keuangan dipegang
sesuai SAK EMKM, akan tetapi langsung oleh pemilik perusahaan.
perusahaan masih mencatat beberapa
transaksi yang terjadi, adapun catatan SARAN
yang dibuat oleh Toko Meubel Zulfa 1. Bagi Pemilik UMKM
Galery adalah rangkuman pemasukan,
rangkuman pengeluaran, daftar sisa a. Pemilik Toko Meubel Zulfa Galery
angsuran. Cara pengakuan yang sebaiknya menyimpan bukti transaksi
dilakukan oleh Toko Meubel Zulfa dengan rapi sampai akhir tahun untuk
Galery masih menggunakan asumsi membantu dalam penyusunan laporan
dasar berbasis kas, sedangkan SAK keuangan berbasis SAK EMKM.
EMKM mengharuskan penyajian
b. Pemilik Toko Meubel Zulfa Galery
dengan asumsi dasar berbasis akrual.
mencari sumber daya manusia yang
2. Penyusunan dan penyajian laporan memliki pengetahuan akuntansi
keuangan berdasarkan SAK EMKM sehingga dapat membantu perusahaan
dimulai dari mereview catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan
yang disajikan oleh perusahaan, berbasis SAK EMKM di tahun depan.
c. Pemilik Toko Meubel Zulfa Galery Dari Usaha Yang Diterima Atau
sebaiknya rutin melakukan pencatatan Diperoleh Wajib Pajak Yang
aset disetiap akhir tahun. Hal ini Memiliki Peredaran Bruto
memudahkan penyusun laporan Tertentu. Diakses dari
keuangan berikutnya agar dapat https://peraturan.bpk.go.id/Home/
mendapatkan informasi neraca saldo Details/5378.
awal yang digunakan sebagai dasar
dalam penyusunan laporan posisi Leries, Arza, dan Ramayani. 2013.
keuangan. Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Akuntabilitas Publik Studi Kasus
a. Peneliti selanjutnya sebaiknya Pada CV Citra Pandion Bernas di
mencari subjek penelitian yang mampu Kabupaten Solok”. Journal of
memberikan bukti transaksi secara Economic and Economic
lengkap karena akan memudahkan Education. Volume 1, No 2,
dalam penyusunan laporan keuangan Halaman 223-230.
berdasarkan SAK EMKM.
DAFTAR PUSTAKA Rudiantoro dan Siregar. 2012. Kualitas
Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Laporan Keuangan UMKM Serta
Standar Akuntansi Keuangan Prospek Implementasi SAK
Entitas Mikro, Kecil, dan ETAP. Jurnal Akuntansi dan
Menengah. Jakarta: Ikatan Keuangan Indonesia. Volume 9,
Akuntan Indonesia. No 1, Halaman 1-21.

Undang-UndangRepublik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Sixpria, Suhartati, dan Warsini. 2013.
Usaha Mikro, Kecil, dan Evaluasi Implementasi Standar
Menengah. Diakses dari Akuntansi Keuangan Entitas
https://www.ojk.go.id/sustainable- Tanpa Akuntabilitas Publik dan
finance/id/peraturan/undang- Penyusunan Laporan Keuangan
undang/Pages/Undang-Undang- Auditan Pada Usaha Mikro, Kecil,
Republik-Indonesia-Nomor-20- dan Menengah. Jurnal Ekonomi
Tahun-2008-Tentang-Usaha- dan Bisnis. Volume 12, No 1,
Mikro,-Kecil,-dan- Halaman 55-64.
Menengah.aspx.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23
Tahun 2018 Tentang Pajak Warsadi, Herawati, dan Julianto. 2017.
Penghasilan Atas Penghasilan Penerapan Penyusunan Laporan
Dari Usaha Yang Diterima Atau Keuangan Pada Usaha Kecil
Diperoleh Wajib Pajak Yang Menengah Berbasis Standar
Memiliki Peredaran Bruto Akuntansi Keuangan Entitas
Tertentu. Diakses dari Mikro, Kecil, dan Menengah Pada
https://www.pajak.go.id/peraturan PT Mama Jaya. Jurnal Akuntansi
-pemerintah-nomor-23-tahun- Keuangan. Volume 8 No 2.
2018.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46
Tahun 2013 Tentang Pajak Sageri, Yusuf, dan Patra. 2012.
Penghasilan Atas Penghasilan Pengaruh Laporan Keuangan
Perusahaan Terhadap Keputusan
Pemberian
Kredit Modal Kerja. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Equilibrium. Volume 2, No 1, Universitas Brawijaya, Malang.
Halaman 95-103.
Bestari. 2012. Penerapan Standar
Frilisia dan Wirajaya. 2018. Penerapan Akuntansi Keuangan Entitas
Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
Entitas Tanpa Akuntabilitas ETAP) Pada Laporan Keuangan
Publik Pada PT Aira Nusantara Usaha Mikro, Kecil, dan
Indah. E-Jurnal Akuntansi Menengah (Studi Kasus pada
Universitas Udayana. Volume 23, Distro dan Clothing Company di
No 1, Halaman 787- 812 Kota Malang). Jurusan Akuntansi,
Pambudi. 2013. Penerapan Standar Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Akuntansi Entitas Tanpa Universitas Brawijaya, Malang.
Akuntabilitas Publik Pada Nurlaila. 2018. Penerapan Standar
Laporan Keuangan Usaha Mikro, Akuntansi Keuangan Entitas
Kecil, dan Menengah (Studi Mikro, Kecil, dan Menengah
Kasus pada Usaha Sari Apel Kota (SAK EMKM) Pada Sukma Cipta
Batu). Jurusan Akuntansi, Ceramic Dinoyo Malang. Jurusan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Universitas Brawijaya, Malang. Bisnis, Universitas Islam Negeri
Sari. 2014. Penyusunan dan Penyajian Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Laporan Keuangan Berdasarkan Rosyid. 2010. Penerapan Standar
Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi Keuangan Entitas
Entitas Tanpa Akuntabilitas Tanpa Akuntabilitas Publik Pada
Publik (Studi Kasus pada Laporan Keuangan Usaha Mikro,
Perusahaan Rokok Trubus Kecil, dan Menengah (Studi
Alami). Jurusan Akuntansi, Kasus pada Gerabah Keramik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dinoyo Malang). Jurusan
Universitas Brawijaya, Malang. Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Faridah. 2015. Penyusunan dan Bisnis, Universitas Brawijaya,
Pengungkapan Laporan Keuangan Malang.
Usaha Kecil dan Menengah Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kualitatif, Kuantitatif,dan R&D.
Kasus pada Multi Jaya Atsiri dan Bandung: Penerbit Alfabeta.
UD Wijaya Kusuma di Blitar).
Jurusan Akuntansi, Fakultas Moeloeng dan Lexy J. (2014). Metode
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Penelitian Kualitatif. Bandung:
Brawijaya, Malang. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
Dini. 2016. Penyusunan dan Sekaran dan Bougie. (2016). Research
Pengungkapan Laporan Keuangan Methods for Business. Edisi 7.
Usaha Kecil dan Menengah United Kingdom: Penerbit John
Berdasarkan SAK ETAP (Studi Wiley & Sons Ltd.
Kasus pada Mochi Macho
Malang). Jurusan Akuntansi, Kieso, Donald E., Jerry J. Weygand,
Terry D. Warfield. 2011.
Intermediate Accounting IFRS
Edition. Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai