Anda di halaman 1dari 3

Penerapan tekanan osmosis pada mesin cuci darah

1. Latar belakang
Ginjal adalah organ penting bagi tubuh manusia. Ginjal menyaring darah dan membuang
zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui dengan jaringan yang dinamakan
glomerulus. Jika terjadi kerusakan pada glomerulus, pasien diwajibkan untuk mencuci darah
dengan melakukan alat bantuan.
Alat cuci darah menggunakan konsep tekanan osmotik dan memiliki fungsi ginjal
buatan. Zat-zat di dalam darah memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah dibandingkan
darah sehingga alat dapat menyaring zat-zat yang merupakan limbah.

2. Dasar teori
Osmosis adalah peristiwa bergeraknya partikel molekul atau ion dari suatu larutan yang
lebih encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui dinding semipermeabel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis antara lain
• Ukuran molekul yang meresap: molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan lebih mudah.
• Keterlarutan lipid: molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat
daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
• Luas permukaan membran: kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
• Ketebalan membran: kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak
yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan
melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
• Suhu: pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat
pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
Dengan melakukan proses osmosis, zat-zat limbah yang berada di dalam darah
dapat bergerak ke tempat pembuangan, sedangkan darah akan mengalir kembali ke
selang dan masuk kembali ke dalam tubuh.

3. Pembahasan
Seperti yang telah dibahas di latar belakang dan dasar teori, alat cuci darah
menggunakan konsep tekanan osmosis dalam pengaplikasiannya. Sebelum melakukan
penyucian darah, pasien diwajibkan untuk melakukan tes infeksi terlebih dahulu. Karena
jika pasien terinfeksi menggunakan alat yang sama dengan pasien normal, pasien normal
yang menggunakan alat tersebut setelah pasien terinfeksi dapat menjadi terinfeksi. Untuk
mencegah kontaminasi, pasien normal dan pasien terinfeksi menggunakan alat yang
berbeda dan mendapat perlakuan yang berbeda.
Setelah mengetahui hasil tes infeksi dan pasien siap melakukan proses cuci darah,
dua batang jarum akan dimasukkan ke titik akses. Jarum-jarum tersebut dihubungkan
dengan selang ke alatcuci darah. Satu buah jarum akan mengalirkan darah ke mesin cuci
darah, sedangkan satu jarum lainnya akan mengalirkan darah dari mesin cuci darah ke
dalam tubuh.
Darah yang dialirkan keluar tubuh melalui selang akan masuk ke dalam tabung alat.
Di dalam tabung tersebut, barulah prinsip tekanan osmotik digunakan. Darah disaring dan
zat-zat limbah dan zat-zat terlebih akan dibuang setelah melalui proses ultrafiltrasi dengan
membran khusus. Darah bersih yang telah difiltrasi akan dipompa kembali masuk ke dalam
tubuh melalui selang yang berbeda dari selang yang membawa darah masuk ke dalam alat.
Setelah proses pencucian darah selesai, jarum akan dicabut dan luka ditutup rapat
agar luka tidak tebuka dan mengalami pendarahan. Proses ini berlangsung kurang lebih 2,5
jam dan dilakukan 2-3 kali satu minggu.
Glomerulus merupakan jaringan di dalam ginjal yang berfungsi melakukan tahapan
filtrasi pada tahapan kerja ginjal. Glomerulus di dalam kapsula bowman membuang seluruh
zat-zat yang terikat pada darah dan menghasilkan urine primer. Urine primer terdiri dari
glukosa, asam amino, urea, garam, ion Na+, bikarbonat, kalium, dan klorin. Sel-sel darah
akan berikatan dengan satu sama lain agar tidak ikut tersaring. Setiap harinya, terbentuk
180 liter urine primer yang terbentuk/terfiltrasi oleh glomerulus. Namun hanya 1% yang
diekskresi karena tahapan reabsorbsi dan augmentasi setelah filtrasi. Jumlah urine yang
tebentuk setiap hari adalah 1-1,5 liter.

4. Kesimpulan
Tekanan osmotik merupakan salah satu sifat zat yang sangat berpengaruh di dalam
dunia medis. Pasien-pasien yang telah terdiagnosa memiliki kerusakan pada ginjal,
khususnya glomerulus dapat melakukan proses pencucian darah dan mengeluarkan zat-zat
limbah dan zat-zat racun dari dalam tubuhnya.

5. Glosarium/sumber
 Buku kimia kelas 12 oleh Unggul Sudarmo dari penerbit Erlangga
 Buku biologi kelas 11 oleh Sri Pujiyatno dari penerbit platinum
 http://buka-aja.webpraktis.com/penggunaan-prinsip-osmosis-pada-proses-
hemodialisis-detail-403401.html
 https://www.halodoc.com/artikel/prosedur-cuci-darah-jika-alami-gagal-ginjal
 https://www.suara.com/health/2019/01/03/163803/penting-penjelasan-dokter-
soal-alat-yang-digunakan-saat-cuci-darah?page=all#:~:text=%22Tiga%20alat
%20tersebut%20adalah%20mesin,keterangan%20yang%20diterima
%20Suara.com.&text=Penggunaan%20mesin%20dialisis%20dibagi%20dua,mesin
%20bagi%20pasien%20penyakit%20infeksi.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_osmotik
 https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-yang-dimaksud-tekanan-
osmosis-4838/

Anda mungkin juga menyukai