Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

NOMOR 4468/Kpts/SR.120/7/2013

TENTANG

PELEPASAN RUMPUN KUDA PACU INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan penghargaan negara


oleh Pemerintah serta memberikan perlindungan
hukum terhadap kepemilikan dan penggunaan rumpun
kuda pacu Indonesia, perlu pelepasan rumpun kuda
pacu Indonesia;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, serta sebagai implementasi
Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2011
tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Perbibitan
Ternak, perlu menetapkan Pelepasan Rumpun Kuda
Pacu Indonesia, dengan Keputusan Menteri Pertanian;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5015);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4737);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2011 tentang
Sumber Daya Genetik Hewan dan Perbibitan Ternak
(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5260);
5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara,
serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/
OT.140/8/2006 tentang Pedoman Pelestarian dan
Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Ternak;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/
OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak
Nasional;
10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/
OT.140/2/2008 tentang Penetapan dan Pelepasan
Rumpun atau Galur Ternak;
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/
OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian;

Memperhatikan : 1. Surat Ketua Komisi Peternakan dan Kesehatan Hewan


Pengurus Pusat Persatuan Olah Raga Berkuda Seluruh
Indonesia Nomor 01/IV/2011 perihal Permohonan Ijin
untuk Melakukan Pelepasan Rumpun (Bangsa) Kuda
Pacu Indonesia (KPI), tanggal 29 April 2011;

2. Berita Acara Pembahasan Permohonan Pelepasan


Rumpun Kuda Pacu Indonesia Nomor 06015/SR.120/
F2.2/11/2012, tanggal 6 November 2012;

3. Surat Ketua Komisi Peternakan dan Kesehatan Hewan


Pengurus Pusat Persatuan Olah Raga Berkuda Seluruh
Indonesia perihal Jaminan Terjaganya Mutu dan
Kontinuitas Ketersediaan Rumpun Kuda Pacu
Indonesia, tanggal 28 Januari 2013;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Pelepasan Rumpun Kuda Pacu Indonesia sebagai rumpun
unggul baru hasil pemuliaan antara kuda thoroughbred
dengan kuda sandel lokal Indonesia.
KEDUA : Kuda Pacu Indonesia sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU mempunyai kemampuan adaptasi dengan
baik pada keterbatasan lingkungan, dan jaminan terjaganya
mutu rumpun ternak.
KETIGA : Deskripsi rumpun kuda pacu Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam diktum KESATU, sebagai berikut:
1. Nama rumpun : Kuda Pacu Indonesia (KPI).
2. Asal-usul : Merupakan hasil pemuliaan kuda
thoroughbred dengan kuda sandel
lokal Indonesia dengan komposisi
genotipe kuda thoroughbred 87,50-
93,75% dan kuda lokal 6,25-12,50%.
3. Proses
pembentukan : Rumpun Kuda Pacu Indonesia
dihasilkan melalui proses pemuliaan.

2
4. Karakteristik :
a. sifat kualitatif
1) warna
a) bulu : jragem (cokelat-salak/bay), hitam,
napas (cokelat-salak lebih muda/
chesnut), merah.
b) ekor : jragem (cokelat-salak/bay), hitam,
napas (cokelat-salak lebih muda/
chesnut), merah.
2) temperamen : aktif.
3) sifat
keindukan : baik.
4) daya adaptasi : tinggi.
5) daya tahan
penyakit : tinggi
b. sifat kuantitatif
1) tinggi pundak : 150-170 cm.
2) panjang badan : 160-180 cm.
3) lingkar dada : 36-40 cm.
4) bobot badan : 350-550 kg.
5) umur dewasa kelamin : 2-3 tahun.
6) umur dewasa tubuh : 3-4 tahun.
7) jumlah anak kelahiran : 1 ekor.
8) lama berahi : 5-6 hari;
9) lama bunting : 11 bulan (± 1 minggu);
10) calving interval : 13-15 bulan;
11) umur produktif : 15-18 tahun;
KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Juli 2013

MENTERI PERTANIAN,

SUSWONO
SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan Kepada Yth.:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Luar Negeri;
3. Menteri Dalam Negeri;
4. Menteri Kehutanan;
5. Menteri Pendidikan Nasional;
6. Menteri Riset dan Teknologi;
7. Menteri Lingkungan Hidup;
8. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional;
9. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;
10. Pimpinan Unit Kerja Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian;
11. Gubernur provinsi seluruh Indonesia;
12. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;
13. Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan/atau kesehatan
hewan provinsi seluruh Indonesia;
14. Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan/atau kesehatan
hewan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai