0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Erich Fromm (1900-1980) adalah psikolog dan sosiolog Jerman yang dikenal sebagai pendiri salah satu teori psikoanalisis yaitu teori karakter. Ia tumbuh dalam keluarga Yahudi Ortodoks dan terpengaruh oleh peristiwa Perang Dunia 1. Fromm tertarik dengan teori Freud setelah menyaksikan kematian seorang kerabat muda yang bunuh diri. Ia kemudian mempelajari teori-teori psikologi untuk memahami irasional
Erich Fromm (1900-1980) adalah psikolog dan sosiolog Jerman yang dikenal sebagai pendiri salah satu teori psikoanalisis yaitu teori karakter. Ia tumbuh dalam keluarga Yahudi Ortodoks dan terpengaruh oleh peristiwa Perang Dunia 1. Fromm tertarik dengan teori Freud setelah menyaksikan kematian seorang kerabat muda yang bunuh diri. Ia kemudian mempelajari teori-teori psikologi untuk memahami irasional
Erich Fromm (1900-1980) adalah psikolog dan sosiolog Jerman yang dikenal sebagai pendiri salah satu teori psikoanalisis yaitu teori karakter. Ia tumbuh dalam keluarga Yahudi Ortodoks dan terpengaruh oleh peristiwa Perang Dunia 1. Fromm tertarik dengan teori Freud setelah menyaksikan kematian seorang kerabat muda yang bunuh diri. Ia kemudian mempelajari teori-teori psikologi untuk memahami irasional
Erich Fromm lahir pada tahun 1900 di Frankfurt, Jerman. Ia merupakan anak tunggal dari orang tua Yahudi Ortodoks kelas menengah, artinya sangat berpegang teguh dan sangat taat pada agama Yahudi. Ayahnya adalah seorang Rabi, bernama Naphtali Fromm, Fromm menganggap bahwa ayahnya memiliki kepribadian yang agak angin-anginan, dan ibunya bernama Rosa Krause Fromm keponakan dari Ludwig Krause, seorang ahli Talmud yang terpandang. Ibu Fromm sering mengalami depresi, itu sebabnya kehidupan Erich tidaklah terlalu menyenangkan. Saat Fromm masih kanak-kanak, Fromm mempelajari perjanjian lama dengan beberapa ahli ternama, orang-orang yang dianggap sebagai “Humanis dengan toleransi yang luar biasa”(Landis & Tauber,1971, hlm. Xi dalam Feist,Feist,Roberts, 2017). Masa kehidupan kecil Fromm jauh dari kehidupan ideal, ia ingat bahwa ia memiliki “orang tua neurotic”, dan bahwa ia “kemungkinan seorang anak neurotic yang agak diluar batas”(Evans,1996 dalam Feist, feist dan Robert, 2017). Ia melihat ayahnya dalam keadaan gusar dan ibunya rentang terhadap depresi, ia juga tumbuh di 2 dunia yang sangat berbeda, salah satunya adalah dunia Yahudi Ortodoks dan yang satunya 2 kapitalis modern, oleh karena itu Fromm memiliki kecenderungan untuk melihat peristiwa lebih dari 1 sudut pandang (Fromm,1986., Hausdroff,1972 dalam Feist, feist dan Robert, 2017). Dalam autobiografinya, Beyond the Chains of Illusion, Fromm menceritakan dua peristiwa penting dimasa remajanya yang menjadi titik tolak jalan hidupnya. Peristiwa pertama adalah perkenalannya dengan seorang kerabat keluarganya, yang merupakan seorang gadis usia 25 Tahun yang sangat cantik, ia merupakan seorang pelukis yang sebenarnya sudah bertunangan namun beberapa waktu kemudian bubar. Selama hidupnya ia selalu menemani ayahnya yang merupakan seorang duda, ayahnya sangat tua, tidak menarik dan agak pendiam. Suatu hari ayah gadis itu meninggal dunia, lalu gadis tersebut kemudian bunuh diri dan meninggalkan sebuah surat wasiat yang menyatakan bahwa dia ingin dimakamkan disisi ayahnya. Di usia Fromm yang masih 12 tahun, Fromm selalu dihantui dengan pertanyaan- pertanyaan tentang gadis itu, kenapa ia memilih untuk bunuh diri, kemudian akhirnya Fromm menemukan sebagian jawaban dari pertanyaan ini didalam pemikiran Freud. Dan akhirnya Fromm tertarik dengan teori psikoanalisis dari Freud, dengan melihat Freud, ia mulai mempelajari Compleks Odipus dan mengerti bahwa peristiwa itu dapat terjadi. Pada tahun-tahun awal ia puas dengan teori Freud. Pada saat Fromm berusia 16 Tahun terjadi Perang dunia 1. Ia cukup terkesan pada irasionalitas nasionalisme bangsa Jerman yang ia amati secara langsung, Ia yakin bahwa Inggris dan Prancis juga bertindak irasional dan sekali lagi ia dilanda dengan pertanyaan yang pelik “Bagaimana mungkin orang-orang yang biasanya berlaku Rasional dan damai menjadi sangat tergerak oleh ideologi Nasional, sangat berniat untuk membunuh dan sangat siap untuk mati? Perang berakhir pada 1918, Fromm adalah seorang anak muda yang sangat terusik dan terobsesi dengan pertanyaan, bagaimana mungkin terjadi perang, dengan keinginan untuk memahami Irasionalitas tingkah laku manusia secara Massal, dengan keinginan mendalam akan perdamaian, dan saling pengertian dalam dunia internasional (Fromm 1962 dalam Feist, feist dan Robert, 2017).
B. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Struktur Kepribadian
Kondisi Kepribadian yang Abnormal atau yang Mengalami Gangguan