BAHAN AJAR
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari ini Senin tanggal 25 bulan Agustus tahun 2020 Bahan Ajar Mata Kuliah
Pendidikan Konservasi telah diverifikasi oleh Ketua Pusat Pengembangan
Kurikulum, Inovasi Pembelajaran, MKU dan MKDK.
PRAKATA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Konservasi!
Tim Dosen
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4 dari 35 27 Februari 2017
DESKRIPSI MATAKULIAH
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... 2
PRAKATA ................................................................................................... 3
DESKRIPSI MATA KULIAH ........................................................................ 4
DAFTAR ISI ................................................................................................. 5
BAB I PENDAHUAN
Konsep Dasar Lingkungan
Pengertian Konservasi Lingkungan
Ruang Lingkup Pendidikan Konservasi
BAB I
PENDAHULUAN
maupun para pemikir dan ilmuwan peneliti yang handal. Perguruan tinggi
merupakan bagian dari kebudayaan bangsa yang tidak lepas dari nilai-nilai
historis sebagai sumber identitas dan kesatuan nasional. Pendidikan tidak dapat
lepas sama sekali dari berbagai kepentingan ekonomis politis, maka perguruan
tinggi berkewajiban dan bertanggung jawab memberi nilai kultural yang
membawa perubahan masyarakat lebih beradab.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9 dari 35 27 Februari 2017
BAB II
ISU LINGKUNGAN
A. Permasalahan lingkungan
Secara umum beberapa contoh permasalahan lingkungan yang
disebabkan oleh ulah manusia dikemukakan sebagai berikut.
a. Masalah sampah yang tiap hari kian menumpuk. Walaupun sudah beribu-
ribu kali digalakan instruksi untuk membuang sampah pada tempatnya,
hingga saat ini masih saja banyak masalah yang ditimbulkan karena jumlah
sampah semakin banyak. Akibat tidak adanya penanganan sampah yang
benar dan tuntas, maka tumpukan sampah tersebut akan mengakibatkan
pencemaran lingkungan seperti bau busuk sampah yang mengganggu
warga sekitar, terjangkitnya penyakit, tersumbatnya saluran air dan selokan
oleh sampah yang nantinya akan berakibat banjir, dan merusak keindahan
lingkungan dan kenyamanan pemukiman.
b. Permasalahan lingkungan karena eksploitasi flora dan fauna yang
berlebihan. Kasus penebangan liar dan perburuan illegal akan berdampak
pada punahnya flora dan fauna. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya
keanekaragaman hayati, kelangkaan fauna dan flora terutama flora dan
fauna yang dilindungi. Paling mengkhawatirkan adalah generasi muda kita
tidak mengenal beberapa jenis flora dan fauna yang sudah punah akibat
ulah manusia.
c. Permasalahan lingkungan berupa pencemaran. Sumber pencemaran
berasal dari limbah, sedangkan jenisnya: pencemaran air, tanah, maupun
udara. Pencemaran biasanya terjadi karena semakin padatnya penduduk
namun tidak didukung oleh bagusnya kualitas lingkungan serta tidak
didukung peraturan tentang pemanfaatan sumber daya alam dengan bijak
dan smart. Dengan kata lain, pencemaran bisa diminimalisasi dengan cara
pemanfaatan SDA berwawasan lingkungan.Pencemaran lingkungan terbagi
menjadi beberapa macam: pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Pencemaran tersebut akan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10 dari 35 27 Februari 2017
4. Hujan Asam
Hujan asam adalah istilah yang secara luas digunakan untuk campuran
materi asam nitrit dan asam sulfit baik secara basah dan kering dari atmosfer
melebihi jumlah normal. Penyebab atau unsur kimia pembentuk dari hujan asam
berasal dari sumber-sumber alami seperti kegiatan vulkanik dan vegetasi yang
terurai, maupun yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, yang terutama berasal
dari sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil.
negara terbagi atas hutan konservasi (21,17 juta Ha), hutan lindung (32,06 juta
Ha), hutan produksi (77,37 juta Ha) (Kementerian Kehutanan 2012). Di dalam
Pasal 4 ayat (1) UU NO. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dikemukakan,
semua hutan di dalam wilayah Republik Indonesia termasuk kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
2. Pencemaran Wilayah Perairan
Tingkat pencemaran laut di Indonesia masih sangat tinggi. Pencemaran
berat terutama terjadi di kawasan laut sekitar dekat muara sungai dan kota-kota
besar. Tingkat pencemaran laut ini telah menjadi ancaman serius bagi laut
Indonesia dengan segala potensinya.
3. Kerusakan Terumbu Karang
Kerusakan terumbu karang sampai kedalaman 3 m di Indonesia sangat
mengkhawatirkan. Kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu
karang antara lain penangkapan udang atau ikan dengan merusak karang,
pengambilan karang untuk bangunan, pembersihan karang dari perairan pantai
untuk keperluan pariwisata. Dengan rusaknya terumbu karang maka fungsi
terumbu karang sebagai penahan gelombang, tempat tinggal banyak organisme,
potensi ekonomi dan pariwisata jelas terganggu.
4. Kerusakan Hutan Bakau
Kerusakan hutan bakau yang utama adalah alih fungsi hutan bakau
tersebut menjadi daerah tambak (Kep. Karimunjawa, Cilacap), daerah
pemukiman (Tanah Mas Semarang), perluasan objek wisata atau rekreasi.
Belum lagi penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau bahan bangunan.
Polusi minyak juga mengancam juga tumbuhnya hutan bakau.
5. Kesenjangan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKHL)
Keberadaan sungai menjadi salah satu indikator pengukuran IKLH.
Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pengukuran dilakukan dengan mengambil
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13 dari 35 27 Februari 2017
500,- per gelas. Sedangkan air minum kemasan botol isi 600 ml dijual dengan
harga Rp. 2.000,-. Benarkah uang sejumlah itu kita gunakan untuk membeli air?.
Bukan, ternyata uang itu kita gunakan untuk membeli sampah berupa kemasan
gelas dan botol plastik.
9. Pengelolaan Sampah
Sampah telah menjadi sebuah permasalahan di Indonesia. Bukan hanya
kota besar, kota-kota kecil pun semakin hari semakin dipusingkan oleh sampah
dan pengelolaannya. Semakin hari, sampah bukannya semakin berkurang justru
sebaliknya semakin menumpuk dan bertambah. Apa sebabnya? Mungkin pola
pikir kita yang perlu dibenahi. Atau gaya hidup kita yang musti dirubah. Gaya
hidup kita memang sangat akrab dengan sampah.
10. Tingkat Pencemaran Udara di Indonesia semakin memprihatinkan.
Suatu studi melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat
polusi udara tertinggi ketiga di dunia. World Bank juga menempatkan Jakarta
menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau partikulat tertinggi setelah
Beijing, New Delhi dan Mexico City. Rekor yang semakin memiriskan. Di
Indonesia sendiri, sebagaimana data yang dipaparkan oleh Pengkajian Ozon dan
Polusi Udara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jawa
Barat menduduki peringkat polusi udara tertinggi di Indonesia.
BAB III
KONSERVASI NILAI
f. Peduli
1) peka terhadap kesulitan orang lain;
2) peka terhadap kerusakan lingkungan fisik;
3) peka terhadap berbagai perilaku menyimpang;
4) peka terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang dinamis;
5) peka terhadap perubahan pola-pola kehidupan sosial.
g. Toleran
1) mengakui perbedaan agama dan kepercayaan kepada Tuhan YME;
2) mengakui perbedaan ras, etnis, gender, status sosial, dan budaya;
3) mendahulukan kepentingan dan hak orang lain;
4) menjaga perasaan orang lain;
5) menolong atau membantu kesulitan orang lain.
h. Demokratis
1) mengakui persamaan hak;
2) mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
3) mengutamakan musyawarah untuk mufakat;
4) menghargai perbedaan atau keragaman;
5) mematuhi aturan permainan.
i. Cinta Tanah Air
1) berani membela kepentingan bangsa dan negara;
2) berjiwa patriot;
3) mencintai budaya nasional;
4) berani membela martabat bangsa dan negara;
5) mencintai produk dalam negeri;
6) memelihara lingkungan hidup.
j. Tangguh
1) pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan;
2) bersemangat untuk mencapai hasil kerja optimal;
3) tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak akurat;
4) dapat bekerja di bawah tekanan;
5) percaya pada kemampuan diri sendiri;
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20 dari 35 27 Februari 2017
sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan (UNNES, 2015).
d. Inovatif
Inovatif, memiliki pengertian usaha seseorang dengan mendayagunakan
pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang
mengelilinginya atau lingkungannya, dalam menghasilkan produk baru, baik bagi
dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Berpikir inovatif bercirikan elastisitas,
produktivitas, orisinalitas, dan sensitivitas tinggi. Inovasi berarti proses dan/atau
hasil pengembangan pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
untuk menciptakan atau memperbaiki produk berupa barang dan/atau jasa,
proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti secara
ekonomi dan sosial. Istilah baru bukan berarti original saja, tetapi lebih ke
kebaharuan atau newness (FMIPA, 2016). Seseorang yang inovatif akan dapat
menambahkan nilai dari produk tidak hanya bagi institusi, tetapi juga stakeholder
dan masyarakat.
e. Sportif
Sportif merupakan nilai karakter diri untuk menghargai orang lain. Salah satu ciri
sikap sportif adalah dalam diri individu mau mengakui prestasi orang lain.
Sekalipun orang lain itu adalah lawan dalam pertandingan. Sportif merupakan
sikap mental seseorang yang menunjukkan sikap kesatria, jujur, fair, dan mau
mengakui kekalahan diri sendiri.
f. Kreatif
Kreatif adalah sifat yang tercermin dalam kemampuan berpikir atau bertindak
untuk menyelesaikan masalah secara cerdas dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil dari sesuatu yang dimiliki (Unnes, 2015). Kreatif
adalah suatu kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
berupa gagasan maupun karya nyata. Karya tersebut dapat baru atau kombinasi
dengan yang sudah ada sebelumnya. Kreatif lebih menekankan kepada
kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan mengkombinasikan,
memecahkan masalah atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan
operasional anak kreatif (www.labscool, diunduh Maret 2016). Kreatif tercermin
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22 dari 35 27 Februari 2017
C. Perilaku Konservasi
a. Perilaku Konservasi pada Pilar Keanekaragaman Hayati
1) Tanam dan rawat tanaman di sekitar kita.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23 dari 35 27 Februari 2017
c) Jika menggunakan jalur kendaaran, berjalan pada lajur sisi kiri jalan
paling tepi.
d) Jika berjalan berjajar, tidak lebih dari 2 orang.
e) Jika berjalan dengan membawa barang dijinjing, tidak diperkenankan
berjajar.
f) Berjalan dengan saling menyapa pejalan kaki lain lebih utama.
g) Berjalan dengan langkah normal dan tidak menimbulkan masalah pada
pejalan kaki lain.
5) Bijak dalam Menggunakan Fasilitas Transportasi Kampus
a) Menggunakan fasilitas sesuai dengan ketentuan dan fungsinya.
b) Turut menjaga kamanan dan keawetan fasilias.
c) Mematuhi aturan-aturan penggunaan fasilitas.
d) Melapor kepada pengelola jika terjadi kerusakan fasilitas.
D. Konservasi Budaya
Terdapat banyak wujud konservasi budaya yang telah dilakukan di
Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi. Implementasi
konservasi budaya tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Karawitan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28 dari 35 27 Februari 2017
b. Jajanan Tradisional
c. Parikan Konservasi
d. Tari dan Senam Konservasi
e. Selasa Legen
f. Busana Tradisional dan Peragaan Busana
E. Kaderisasi Konservasi
Terdapat banyak cara mengembangkan kader konservasi yang bisa dilakukan di
Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi. Pengembangan
kader konservasi tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Mahasiswa Menanam
b. Pelatihan Kader Konservasi
c. Mahasiswa KKN Menanam
d. Membudayakan Kebersamaan dalam Konservasi
e. Kuliah Pendidikan Konservasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 29 dari 35 27 Februari 2017
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Zainul. 2006. Kamus Umum, Khususnya Bidang Hukum dan Politik.
Bandung: Angkasa.
Badan Pusat Statistik (BPS). 1971. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000.
Jakarta. BPS
Badan Pusat Statistik (BPS). 1980. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000.
Jakarta. BPS
Badan Pusat Statistik (BPS). 1990. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000.
Jakarta. BPS
Badan Pusat Statistik (BPS). 2000. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000.
Jakarta. BPS.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2010. Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010.
Jakarta. BPS.
Baiquni, M., dan Susilowardani. 2003. Edisi Kedua. Pembangunan yang tidak
Berkelanjutan. Refleksi Kritis Pembangunan Indonesia. Yogyakarta.
Transmedia Global Wacana bekerja sama dengan ideas.
Effendi, M.R. 2009. Dasar-Dasar Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan
Ekosistemnya. Materi disampaikan pada Pembentukan Kader
Konservasi BTNGC.
Fakhruddin, dkk. 2016. Buku Panduan Penumbuh-kembangan Karakter
Inspiratif. Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Publikasi Terbatas.
Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). 2016. Buku Panduan Pilar Humanis
Universitas Negeri Semarang. Semarang. Publikasi Terbatas.
Fakultas Ilmu Sosial (FIS). 2013. Panduan Konservasi Sosial FIS Unnes.
Semarang. FIS UNNES. Publikasi Terbatas.
Fakultas Ilmu Sosial (FIS). 2015. Buku Panduan FIS Peduli. Menguatkan
Konservasi Sosial. Semarang. FIS UNNES. Publikasi Terbatas.
Ganter, Grace and Margaret Yeakel. 1980. Human Behavior and the Social
Environment a Perspective for Social Work Practice. New York.
Columbia Unievrsity Press.
Greertz, C., 1973. The Interpretation of Culture. New York: Basic Books.
Guilfard. 1997. Way Beyond the IQ. Buffalo: Creative Learning Press.
Hardati, 2007. Pengantar Ilmu Lingkungan. Buku Ajar. Edisi revisi. Jurusan
Geografi. Fakultas Ilmu Sosial Unnes. Tidak dipublikasikan.
Hardati, P., dkk. 2015. Pendidikan Konservasi. Kerja sama Magnum Pustaka
Utama dengan Pusat Pengembangan Kurikulum MKU MKDK Unnes.
Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral. 2012. Kajian Supply and Demand
Energy. Pusat Data dan Informasi
Komite Olimpiade Indonesia. 2013. Filosofi dan Nilai-Nilai dalam Olympism. ToT
Olympism, Jakarta.
Limited.
Qudus, Nur,. Dkk. 2016. Pilar Kreativitas Universitas Konservasi. Buku Panduan.
Universitas Megeri Semarang.
Said, A., Kamal, S dan Djabar, F. tt. Kegiatan Pendataan Bahan Galian
Tertinggal Dalam Tambang di Daerah Bekas tambang Emas Mangani,
Kabupaten Limapul Kota, Propinsi Sumatera Barat.
Soerjani, Moch. Rofiq Ahmad, Rozy Munir. Editor. 1987. Lingkungan: Sumber
daya Alam, dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta. Penerbit
Universitas indonesia.
Suka, I.G. 2012. Teori Etika Lingkungan. Bali. Udayana Unoversity Press.
Suyanto. 2008. Pendidikan Karakter Untuk Anak Bangsa Kini dan Ke Depan.
Makalah. Disajikan dalam Seminar Pendidikan.
Setyowati, A.B., dkk. 2009. Konservasi Indonesia, Sebuah Potret Pengelolaan &
Kebijakan. Pokja Kebijakan Konservasi PHKADepartemen Kehutanan
RI.
Team SOS. 2011. Pemanasan Global. Solusi dan Peluang Bisnis. Jakarta.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Trombulak, SC., Omland, KS., Robinson, JA., Lusk, JJ., Fleischer, TL., Brown,
G., Domroese, M. 2004. Principle of Concervation Biology:
Recommended Guidlenes for Concervation Literacy from the Education
Committee of the Society for Conserrvation Biology. Conservation
Biology. 18(5):1180-1190.
Perundang-undangan
nonim. 2010. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI. No. 08 Tahun
2010 Tentang Kriteria dan Serfifikasi banguanan ramah lingkungan.
Menteri Negara LH.