Anda di halaman 1dari 1

Periode Pengaruh Persia pertama

Dinamakan

Pada periode ini, pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai masa keemasannya. Secara
politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik
dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode Kekuasaan Dinasti Buwaihi dalam
Dinamakan
Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan Bani Abbas
Ciri khas
mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus Periode Pertama (132-247 H/750-961 M) Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. Abu Syuja’ Buwaih adalah seorang
berkembang. Dinasti Abbasiyah pada periode pertama lebih menekankan pada
berkebangsaan Persia dari Dailam. Ketiga anaknya : Ali (‘Imad al-Daulah), hasan (Rukn al-Daulah),
pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah. Walaupun
dan Ahmad (Mu’izz al-Daulah) merupakan pendiri dinasti Bani Buwaih. Kemunculan mereka dalam
demikian pada periode ini banyak tantangan dan gerakan politik yang mengganggu
panggung sejarah Bani Abbas bermula dari kedudukan panglima perang yang diraih Ali dan Ahmad
stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari luar.
dalam pasukan Makan ibn kali dari dinasti saman, tetapi kemudian berpindah ke kubu Mardawij.
Periode Ketiga (334-467 H/945-1075 M)
Kemudian ketiga orang bersaudara ini menguasai bagian barat dan barat daya Persia, dan pada
tahun 945, setelah kematian jenderal Tuzun (penguasa sebenarnya atas Baghdad) Ahmad
1. Abul Abbas Abdullah bin Muhammad
memasuki Baghdad dan memulai kekuasaan Bani Buwaih atas khalifah Abbasiyah.
2. Abu Ja'far Abdullah bin Muhammad Ciri khas
Dengan berkuasanya Bani Buwaih, aliran Mu’tazilah bangkit lagi, terutama diwilayah Persia,
3. Muhammad bin Abdullah bin Muhammad Nama Khalifah
bergandengan tangan dengan kaum Syi’ah. Pada masa ini muncul banyak pemikir Mu’tazilah dari
4. Musa bin Muhammad bin Abdullah
aliran Basrah yang walaupun nama mereka tidak sebesar para pendahulu mereka dimasa
5. Harun bin Muhammad bin Abdullah
kejayaannya yang pertama, meninggalkan banyak karya yang bisa dibaca sampai sekarang.
6. Muhammad bin Harun bin Muhammad
Selama ini orang mengenal Mu’tazilah dari karya-karya lawan-lawan mereka, terutama kaum
7. Abdullah bin Harun bin Muhammad
Asy’ariyah. Yang terbesar diantara tokoh Mu’tazilah periode kebangkitan kedua ini adalah al-Qadi
8. Muhammad bin Harun bin Muhammad
Abd al-jabbar, penerus aliran Basra setelah Abu Ali dan Abu Hasyim.
9. Harun bin Muhammad bin Harun
10. Ja'far bin Muhammad bin Harun

FASE-FASE DINASTI
Nama Khalifah
1. Al-Fadhl bin Ja'far al Muqtadir
2. Abdul Karim bin Fadhl al Muta i

ABBASIYAH 3. Ahmad bin Ishaq bin Muqtadir


4. Abdullah bin Ahmad al Qadir

Periode Pengaruh Turki Pertama Dinamakan

Periode Kekuasaan Dinasti Saljuk dalam


Untuk mengontrol kekhalifahannya Al-Ma’mun bergantung kepada dukungan Tahir, seorang bangsawan Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
Khurasan yang sebagai imbalan diangkat sebagai gubernur di Khurasan (820-822) dan jenderal bagi seluruh
pasukan Abbasiyah dengan janji bahwa jabatan ini akan diwarisi oleh keturunannya. Al-Ma’mun dan Al-
Mu’tashim mendirikan dea kekuatan bersenjata yaitu; pasukan syakiriyah yang dipimpin oleh pemimpin lokal Dinamakan Saljuk (Saljuq) ibn Tuqaq adalah seorang pemimpin kaum Turki yang tinggal di Asia Tengah tepatnnya
dan pasukan Gilman yang terdiri dari budak-budak belian Turki. Yang penting dicatat disini adalah kalau pada Periode Kedua (247-334 H/861-964 M)
Transoxania atau Ma Wara’ al-Nahar atau Mavarranahr. Thughril Beg, cucu Saljuq yang memulai penampilan
masa kejayaannya bani Abbasa mendapat dukungan militer dari rakyatnya sendiri, pada masa kemunduran ini
kaum Saljuk dalam panggung sejarah. Pada tahun 429/1037 ia tercatat sudah menguasai Merv. Kekuasaannya
mereka bergantung kepada pasukan asing untuk dapat berkuasa atas rakyatnya sendiri, sehingga
makin bertambah luas dari tahun ke tahun dan pada tahun 1055 menancapkan kekuasaannya atas Baghdad.
pemerintahan pusat menjadi lemah. .Masa-masa berikutnya sampai kedatangan kekuatan Bani Buwaih.Ada
Pada periode keempat ini diawali ketika suku Seljuk mengambil alih pemerintahan dan mengontrol
beberapa ciri pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah periode kedua (disintegrasi) ini. Ciri Khas
Ciri Khas kekhalifahan Abbasiyah pada tahun 447 H/1055 M. Khalifah hanya memiliki wewenang dalam bidang
A. Lemahnya para khalifah dan dominasi kalangan militer terhadap pusat kekuasaan .
keagamaan. Masa Seljuk berakhir pada tahun 656 H/1258 M ketika tentara Mongol menyerang serta
B. Munculnya negeri-negeri kecil akibat banyaknya pemimpin yang memisahkan diri dari pusat kekuasaan
menaklukkan Bagdad dan hampir seluruh dunia Islam, terutama bagian timur. Pada masa ini ada sebelas
dan pengakuan khalifah terhadap kekuasaan mereka.
khalifah yang berkuasa.
C. Munculnya peradaban-peradaban Islam masa lalu pada masa ini dalam bentuk ilmu pengetahuan,
pembangunan, kemewahan, dan gaya hidup foya-foya.
D. Munculnya gerakan yang menamakan diri sebagai kelompok Bani Hasyim dan keturunan Ali bin Abi Talib. Karakteristik Pemerintahan Dinasti Pada masa pemerintahan khalifah yang terakhir ini, bala tentara Mongol
E. Serangan pasukan salib ke wilayah kaum muslimin. Adapun para khalifah yang berkuasa pada periode ini Periode Keempat (467-656 H/1075-1258 M)
Abbasiyah menghancurkan Bagdad. Bangsa Mongol adalah orang-orang yang berasal dari Asia
ada dua belas khalifah. Tengah. Negeri mereka adalah Mongolia, sebuah kawasan terjauh di China. Mereka
terdiri atas kumpulan besar dari kabilah yang beraneka ragam, kemudian disatukan
Pemerintahan Dinasti Abbasiyah sebenarnya tidak banyak berbeda oleh Jenghis Khan. Sebagai langkah awal untuk menghancurkan Bagdad dan
1. Muhammad bin Ja'far al- Mutawakkil kekuasaan Islam, orang-orang Mongol menguasai negeri-negeri Asia Tengah.
dengan Dinasti Umayyah. Kekuasaan Dinasti Umayyah lebih bersifat
2. Ahmad bin Muhammad al Mu'tasim Kelanjutan Khurasan, dan Persia. Penghancuran Kota Bagdad oleh bangsa Mongol dipimpin oleh
Nama Khalifah Arab-sentris, sedangkan. kekuasaan Dinasti Abbasiyah
3. Muhammad bin Ja'far al Mutawakkil Hulaku yang terjadi pada tahun 656 H/1258 M. Akhirnya, Khalifah al-Musta'sim
mendistribusikan kekuasaan secara lebih luas, tidak terbatas pada
4. Muhammad bin Harun al Wasiq menyerah dan berangkat ke markas pasukan Mongolia sehingga Bagdad kosong dari
kalangan orang Arab saja, tetapi juga mengikutsertakan muslim non
5. Ahmad bin Ja'far al Mutawakkil orang-orang yang mempertahankan kota
Arab lainnya, terutama orang Persia dan Turki. Ini tidak berarti bahwa
6. Ahmad bin Talhab bin Ja'far
solidaritas dan pengelompokan masyarakat atas dasar suku dan ras
7. Ali bin Ahmad al-Mu'tadhid
menjadi terhapus.
8. Ja'far bin Ahmad al Mu'tadhid 1. Abdullah bin Muhammad bin Qaim
Nama Khalifah
9. Muhammad bin Ahmad al Mu'tadhid 2. Ahmad bin Abdullah al- Muqtadi
10. Muhammad bin Ja'far al Muqtadir 3. Al-Fadhl bin Ahmad al- Mustazzir
11. Ibrahim bin Ja far al-Muqtadir 4. Mansur bin Fadhl al- Mustarsyid
12. Abdullah bin Ali al-Muktafi 5. Muhammad bin Ahmad al-Mustazzir
6. Yusuf bin Ahmad al- Muqtafi al-Hasan bin yusuf al-Mustanjid
7. Muhammad al-Hasan bin Mustanjid
8. Ahmad bin Hasan al Mustadi
9. Muhammad bin Ahmad an-Nasir
10. Mansur bin Muhammad az-Zahir
By: M.Sadid Baihaqi 11. Abdullah bin Mansur al Muntasir

Anda mungkin juga menyukai