Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH DAULAH

ABBASIYAH

KELOMPOK 1
NAMA:
LAILA
NAYYARA
FAHAZ
ANDREYAS

KELAS:
VIII-B
KATA PENGANTAR:
Kliping ini dibuat sebagai upaya untuk kita supaya
mengetahui sejarah Daulah Ubbasiyah ,dan mengetahui asal
mula nya.

ISI:
Daulah Abbasiyah adalah dinasti yang didirikan Abu al-
Abbas pada tahun 750 M setelah berhasil merebut
kekuasaan dari Bani Umayah.
Daulah Abbasiyah berhasil
mencapai masa keemasan
peradaban islam ketika
dipimpin oleh Harun al-Rasyid
dan al-Makmun.Bani Abbasiyah
keturunan dari Abbas Bin
Abdul Muthalib, paman
termuda Nabi Muhammad SAW.Adapun pendiri dinasti
Abbasiyah adalah anak dari cicit Abbas Bin Abdul
Muthalib yang bernama Abu al-Abbas Abdullah bin
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul
Muthalib.Bani Abbasiyah melakukan pemberontakan
karena menilai para penguasa Bani Umayah telah
berbuat dzalim terhadap kelompok-kelompok yang
berseberangan,khususnya Syiah.Kekuasaan Dinasti Bani
Abbasiyah berlangsung cukup lama, dari tahun 750–1258
M. Puncak popularitas dinasti ini berada pada zaman
Khalifah Harun al-Rasyid 786-809 M putranya al-Ma’mun
813-833 M.
Memiliki 5 priode,yaitu:
1.Periode Pertama: Masa Pengaruh Persia
Pada periode pertama, Dinasti Bani Abbasiyah mengalami
banyak kemajuan dan mencapai abad kejayaannya. Masa
kekuasaan periode pertama berlangsung di bawah
kepemimpinan Abu Abbas sampai Al-Watsiq pada tahun 750-
847 Masehi.
Kemajuan dinasti ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
karena terjadinya asimilasi dalam Dinasti Bani Abbasiyah.
Kemudian partisipasi orang-orang nonarab dalam
perkembangan dinasti ini, khususnya orang-orang persia.
Dan perkembangan dinasti yang berfokus pada
pembangunan peradaban Islam.

2.Periode Kedua: Masa Pengaruh Turki


Berbeda dengan periode pertama, pada periode kedua ini
justru Dinasti Bani Abbasiyah mengalami kemunduran.
Periode ini berlangsung sejak tahun 847-945 Masehi. Saat itu
kekhalifahan yang dipimpin oleh Al-Mutawakkil sangat lemah
dalam menjalankan pemerintahan. Kondisi ini dimanfaatkan
oleh orang-orang Turki pada masa Al-Mu’tashim untuk
mengambil alih kekuasaan.
Perebutan kekuasaan ini menyebabkan ketidak
stabilan politik yang memicu kemunduran Dinasti
Bani Abbasiyah. Namun kekacauan ini akhirnya dapat
diatasi sehingga tidak ada lagi perebutan kekuasaan
antar khalifah.

3.Periode Ketiga: Masa Pengaruh Dinasti


Buwaihi
Periode ketiga berlangsung sejak tahun 945-1055 Masehi.
Pada periode ini Dinasti Bani Abbasiyah semakin mengalami
kemunduran.
Ini disebabkan oleh kekhalifahan Dinasti Bani Abbasiyah yang
didominasi Dinasti Buwaihi dan akhirnya menimbulkan
banyak masalah politik dalam dinasti. Pusat pemerintahan
bahkan dipindahkan dari Baghdad ke Syiraz, tempat Khalifah
Ali bin Buwaihi berkuasa.
Meskipun politik di periode ini kacau, namun Dinasti Bani
Abbasiyah tetap konsisten mengembangkan ilmu pengetahuan
dan peradaban Islam. Banyak ilmuwan lahir di periode ini
seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Maskawaih.

4.Periode Keempat: Masa Pengaruh Dinasti


Seljuk
Periode keempat dimulai sejak tahun 1055-1199 Masehi. Pada
periode ini pengaruh Dinasti Buwaihi mulai memudar dan
digantikan dengan pengaruh Bani Seljuk.
Paham syiah yang dibawa oleh Bani Buwaihi pun mulai
ditinggalkan. Namun dominasi Bani Seljuk pada Dinasti Bani
Abbasiyah tidak berlangsung lama. Terjadi konflik internal
yang akhirnya menyebabkan Dinasti Bani Abbasiyah terbebas
dari pengaruh dinasti lainnya.

5.Periode Kelima: Terbebas dari Dinasti-dinasti


Lain
Periode ini merupakan akhir dari kekuasaan Dinasti
Bani Abbasiyah, berlangsung sejak tahun 1199-1258
Masehi. Di periode kelima ini akhirnya Dinasti Bani
Abbasiyah terbebas dari pengaruh dinasti lain.
Meskipun begitu, dinasti ini terus mengalami
kemunduran. Perluasan wilayah yang terhenti dan
kondisi politik yang semakin kacau memperparah
kemunduran Dinasti Bani Abbasiyah.
Hingga akhirnya dinasti ini runtuh pada tahun 1258
Masehi dan meninggalkan kesan bagi umat Islam. Di
antaranya ilmuwan yang masyhur, ilmu pengetahuan
dan pemikiran yang modern, serta bangunan-
bangunan bersejarah.
Bait Al-Hikmah atau Baitul Hikmah juga merupakan
pusat ilmu dan buku pada masa kejayaan Islam klasik.
Bait Al-Hikmah pertama kali dibangun pada abad ke-8
M di kota Baghdad, Irak, dan menjadi salah satu
institusi penting dalam sejarah dunia. Bait Al-Hikmah
didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rashid, yang
merupakan salah satu pemimpin terkenal dalam
sejarah Islam. Ia memahami pentingnya ilmu dan
pengetahuan bagi kemajuan umat manusia, dan
memutuskan untuk membangun sebuah pusat ilmu
yang menjadi sarana bagi orang untuk mencari dan
mempelajari ilmu. Kemudian Perpustakaan islam
klasik terbesar ini mengalami kemajuan yang pesat
pada masa pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun.
Perpustakaan ini menjadi salah satu sumber utama
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat.
Namun, perpustakaan ini hancur pada abad ke-13
akibat serangan dari bangsa Mongol.

PENUTUP:
Demikian kliping yang kami buat semoga
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan
tentang sejarah islam.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai