Anda di halaman 1dari 2

sejarah dan asal-usul Dinasti Abbasiyah.

Penguasa dalam sejarah Islam yang


menyumbang kemajuan peradaban umat manusia.

1. Asal-usul nama Dinasti Abbasiyah

Kelompok Abbasiyah dalam perjalanan sejarahnya lebih banyak memegang kekuasaan


daripada Bani Umayyah, karena mereka berasal dari Bani Hasyim yang lebih dekat
garis keturunannya dengan Nabi Muhammad SAW yang termuda , yaitu: Abbas bin Abdul
Muththalib(560-652). Dari sinilah kemudian disebut Dinasti Abbasiyah, karena dinasti yang
berasal dari keturunan Al-Abbas.

Pendiri Dinasti Abbasiyah, adalah: Abdullah Al-Saffah bin Muhammad bin Ali bin
Abdullah bin Al-Abbas pada tahun 750 M di Bagdad, Irak dan hanya memerintah dalam
waktu singkat ,dari 750 M-751. Al-Saffah kemudian digantikan oleh Abu Ja’far Al-Mansur(
754-775). Kedua khalifah pertama inilah yang disebut peletak dasar-dasar Dinasti Abbasiyah.

Dinasti Abbasiyah, disebut dinasti kekhalifahan terlama sepanjang sejarah yang berkuasa
750- 1258 M dan wilayahnya mencakup Asia Barat dan Afrika Utara. Dinasti ini berkuasa
selama 5 abad dengan gaya kepemimpinan Islam. Kejayaan Dinasti Abbasiyah meredup
setelah munculnya kekhalifahan Turki Usmani yang sebelumnya bagian dari tentara
Mamluk.

2. Sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah

Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan kedua Islam yang
berkuasa di Baghdad, Irak. Pada masanya kekhalifahan Abbasiyah berkembang pesat dan
menjadikan Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Kekuasaannya dimulai setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menaklukkan semua
wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah merujuk kepada keturunan paman termuda
Nabi Muhammad seperti yang diceritakan dalam sejarah peristiwa isra miraj, Abbas bin
Abdul Muthalib (566 – 652) dan itu sebabnya juga masih termasuk kepada Bani Hasyim.

Anggota dari bani Umayyah yang selamat melarikan diri dari Damaskus dan menuju Spanyol
dengan menyeberangi Laut Tengah lalu mendirikan Kekhalifahan Umayyah. Keturunan bani
Umayyah yang selamat memerintah Spanyol untuk waktu yang lama.

Bani Abbasiyah menjadi dinasti kekhalifahan terlama sepanjang sejarah berdirinya agama
Islam yang berkuasa mulai tahun 750 M – 1258 M (132 H – 656 H), dan ibukota
pemerintahan dipindahkan ke Baghdad dari Damaskus pada 762 M. Dalam sejarah berdirinya
dinasti Abbasiyah, mereka memerintah seluruh Asia Barat dan Afrika Utara.
3. Sejarah kekhalifahan Dinasti Abbasiyah (5 Periode)

Para ahli biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode,
sebagai berikut.

- Periode Pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.

- Periode Kedua (847 M - 945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.

- Periode Ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam
pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh Persia kedua.

- Periode Keempat (1055 M - l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam
pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.

- Periode Kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi
kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa
Mongol.

4. Faktor kemajuan dan kemundurannya Dinasti Abbasiyah


a. Kemajuan Dinasti Abbasiyah

Ini kita bisa lihat dari upaya Khalifah Harun Ar0Rasyid dan puteranya Al-Mamun ketika
mendirikan sebuah akdemik pertama dilengkapi pusat peneropongan bintang, perpustakaan
terbesar dan dilengkapi pula dengan lembaga untuk penerjemah.

Beberapa kemajuannya sebagai berikut :


- Lembaga dan kegiatan ilmu pengetahuan
- Corak gerakan keilmuan
- Kemajuan dalam bidang agama
- Kemajuan ilmu pengetahuan, sains dan Tekonolgi
- Perkembangan politik, ekonomi dan Administrasi

b. Kemunduran Dinasti Abbasiyah

Penyebab kemunduran Bani Umayyah dikelompokan menjadi dua faktor intern dan ekstern.
Diantaranya.

Faktor Intern ialah: 1) Adanya persaingan tidak sehat diantara beberapa bangsa yang
terhimpun dalam Daulah Abbasiyah, terutama Arab, Persia dan Turki. 2) Terjadinya
peselisihan pendapat diantara kelompok pemikiran agama yang ada yang berkembang
menjadi pertumpahan darah. 3) Munculnya dinasti-dinasti kecil sebagai akibat perpecahan
sosial yang berkepanjangan. Akhirnya 4) Terjadinya kemerosotan tingkat perekonomian
sebagai akibat dari bentrokan politik. Sedangkan,

Faktor ekstern ialah: 1) Berlangsungnya Perang Salib yang berkepanjangan dalam


beberapa gelombang. Dan yang paling menentukan adalah 2) sebuah pasukan Mongol dan
Tartar yang dipimpin oleh Hulagu Khan, yang berhasil menjarah semua pusat-pusat
kekuasaan maupun pusat ilmu, yaitu perpustakaan di Baghdad.

Anda mungkin juga menyukai