Menjadi seorang wirausahawan sangatlah tidak mudah. Banyak hal yang membuat
seseorang gagal dalam berwirausaha, contohnya berwirausaha dengan cara yang tidak baik atau
tidak dapat memuaskan dan memberi layanan yang baik untuk orang lain. Seorang wirausaha
biasanya tidak akan merasa puas dengan apa yang didapatkannya, sehingga akan terus
mengeluarkan ide-ide kreatifnya untuk mencapai keberhasilan yang baik. Kewirausahaan
sangatlah penting dalam pembangunan ekonomi. Indonesia memiliki 253,61 juta penduduk
dengan 1,65% penduduk yang berwirausaha. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain
seperti Singapura (7%), Malaysia (5%), Thailand (3%), Jepang (10%), dan negara-negara
lainnya, Indonesia memiliki presentase yang sangat kecil dalam berwirausaha. dengan angka
yang begitu kecil, perekonomian Indonesia akan menurun karena kemiskinan sangat erat dengan
tidak adanya kewirausahaan. Jika menginginkan negara Indonesia maju, maka harus
mengembangkan pembangunan kewirausahaan mulai sekarang, entah itu dari sistem pendidikan
sejak dini ataupun yang lain. Kemiskinan akan rendah jika kewirausahaan tinggi, begitupun
sebaliknya.
Wirausaha sekarang sangat dibutuhkan. Untuk mengejar ketertinggalan negara Indonesia
dengan negara-negara yang lain, kita harus sebanyak banyaknya menumbuhkan pengusaha baru.
Banyak wirausahawan yang bermunculan, terutama dikalangan anak muda sekarang, khususnya
mahasiswa dan mahasiswi. Mereka berlomba lomba untuk menciptakan karya dengan ide-ide
kreatif yang mereka miliki, seperti penulisan program kreatifitas mahasiswa atau yang biasa
disebut PKM. Dalam pengajuan PKM, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar PKM yang
diajukan diterima, seperti keunggulan IPTEK, kemandirian WUB, omzet, posisi pasar, dan
sumber inspirasi pada PKM tersebut. Contoh PKM-K yang telah lulus seleksi PIMNAS yaitu “Si
PA-IJO”: JAJANAN BERKLOROFIL TANPA GLUTEN SARANA EDUKASI WAYANG
DAN BUDI PEKERTI BAGI ANAK-ANAK. PKM-K ini menjelaskan tentang jajanan sehat
dengan harga yang terjangkau yaitu “si pa-ijo” (kreasi kue Punakawan Ijo) yang berbahan baku
labu kuning, tepung ganyong, tepung MOCAV, dan ekstrak daun singkong sebagai sumber
klorofil yang memberi manfaat untuk kesehatan yang dikemas dengan edukasi wayang. Ide
kreatif tersebut dapat dikembangkan di masyarakat agar anak-anak dapat mengkonsumsi jajanan
yang sehat juga tidak melupakan budaya wayang yang menjadi khas seni dari jawa.