Sap HT
Sap HT
HIPERTENSI EMERGENCY
Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Kritis dan Gadar
Disusun Oleh :
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI EMERGENCY
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pencegahan dan
pengendalian hipertensi emergency selama 1x30 menit diharapkan
peserta penyuluhan dapat memahami tentang pencegahan dan
pengendalian hipertensi emergency.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit peserta
penyuluhan diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi
2. Jenis-Jenis Hipertensi
3. Menyebutkan penyebab hipertensi
4. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi emergency
5. Menyebutkan cara pencegahan dan pengendalian hipertensi
emergency
6. Menyebutkan komplikasi hipertensi
B. ALOKASI WAKTU
1x30 menit
C. MATERI
Terlampir
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
salam
E. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
F. MEDIA DAN ALAT
Leaflet dan Lembar Balik
G. SUMBER
Sofyan, Andy.2012. Hipertensi. Kudus
H. DAFTAR PERTANYAAN
1. Jelaskan kembali tentang pengertian hiprtensi emergency
2. Jelaskan kembali jenis-jenis hipertensi
3. Jelaskan kembali penyebab hipertensi emergency
4. Jelaskan kembali tanda dan gejala hipertensi emergency
5. Jelaskan kembali cara pencegahan dan pengendalian hipertensi
emergency
6. Jelaskan kembali komplikasi hipertensi
LAMPIRAN 1
MATERI
A. PENGERTIAN
Hipertensi emergensi adalah keadaan gawat medis ditandai dengan
tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan atau diastolik > 120 mmHg,
disertai kerusakan organ target akut (Aronow, 2017).
Hipertensi emergensi juga didefinisikan sebagai peningkatan berat pada
tekanan darah (> 180/120 mmHg) yang terkait dengan bukti kerusakan
organ target yang baru atau memburuk (Whelton et al., 2017).
Hipertensi emergensi ditandai oleh peningkatan tekanan darah sistolik
atau diastolik atau keduanya, yang terkait dengan tanda atau gejala
kerusakan organ akut (yaitu sistem saraf, kardiovaskular, ginjal). Kondisi
ini memerlukan pengurangan tekanan darah segera (tidak harus
normalisasi), untuk melindungi fungsi organ vital dengan pemberian obat
antihipertensi secara intravena (Cuspidi and Pessina, 2014).
B. Jenis Hipertensi Emergency
C. PENYEBAB
Berikut ini adalah penyebab hipertensi emergensi (Alwi et al., 2016):
Kondisi serebrovaskular: ensefalopati hipertensi, infark otak
aterotrombotik dengan hipertensi berat, pendarahan intraserebral,
pendarahan subaranoid, dan trauma kepala.
Kondisi jantung: diseksi aorta akut, gagal jantung kiri akut infark
miokard akut, pasca operasi bypass koroner.
Kondisi ginjal: Glomerulonefritis akut, hipertensi renovaskular,
krisis renal karena penyakit kolagen-vaskular, hipertensi berat
pasca transplantasi ginjal.
Akibat ketokolamin di sirkulasi: krisis feokromositoma, interaksi
makanan atau obat dengan MAO inhibitor, penggunaan obat
simpatomimetik, mekanisme rebound akibat penghentian
mendadak obat antihipertensi, hiperrefleksi otomatis pasca cedera
korda spinalis.
Eklampsia
Kondisi bedah: hipertensi berat pada pasien yang memerlukan
operasi segera, hipertensi pasca operasi, pendarahan pasca operasi
dari garis jahitan vaskular.
Luka bakar berat.
Epistaksis berat.
Thrombotic thrombocytopenic purpura.
F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Melakukan cek kesehatan secara rutin
4. Pola makanan sehat dan seimbang
Batasan konsumsi garam untuk Hipertensi
a) Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari
b) Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari
G. KOMPLIKASI