Pengkajian Keperawatan
Anamnesis
Keluhan utama meliputi sesak napas, bernapas terasa berat pada dada dan keluhan susah untuk
melakukan pernapasan.
Keluhan sesak mendadak dan semakin lama semakin berat. Nyeri dada dirasakan pada sisi yang sakit,
rasa berat, tertekan dan terasa nyeri pada gerakan pernapasan. Kaji apakah ada riwayat trauma yang
mengenai rongga dada seperti peluru yang menembus dada dan paru, ledakan yang menyebabkan
peningkatan tekanan udara dan terjadi tekanan pada dada yang mendadak menyebabkan tekanan di
dalam paru meningkat, kecelakaan lalu lintas biasanya menyebabkan trauma tumpul pada dada atau
tusukan benda tajam langsung menusuk pleura.
Perlu ditanyakan apakah klien pernah merokok, terpapar polusi udara yang berat. Perlu ditanyakan
apakah ada riwayat alergi pada keluarga.
Pengkajian Psikososial
Kecemasan dan koping tidak efektif sering didapatkan pada klien dengan hemothoraks. Pengkajian
status ekonomi yang berdampak pada asuransi esehatn dan perubahan mekanisme peran dalam
keluarga.
Pemeriksaan Fisik
B1 (Breathing)
Inspeksi
Pada hemothoraks, akumulasi darah dan adanya udara akan memeberikan tekanan positif dari
rongga pleura, sehingga berdampakmpada peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan, serta
penggunaan oto bantu pernapasan. Pengkajian gerakan pernapasan berupa ekspansi dada yang
asimetris (pergerakan dad tertinggal pada sisi yang sakit), iga melebar, dan rongga dada asimetris
(cembung pada sisi yang sakit). Pengakajian batuk yang produktif dengan sputum purulent. Trachea dan
jantung terdorong ke sisi yang sehat dan terhadap retraksi klavikula/dada.
Palpasi
Taktil fremitus menurun pada sisi yang sakit. Di samping itu, pada palpasi juga ditemukan
pergerakan dinding dada yang tertinggal di dada yang sakit. Pada sisi yang sakit, ruang antar-iga dapat
normal atau melebar.
Perkusi
Suara ketok pada sisi yang sakit mulai pekak dan semakin ke atas akan didapat bunyi
heperresonan karena adanya darah dan udara dirongga pleura. Batas jantung terdorong kearah thoraks
yang sehat apabila tekanan intrapleura tinggi.
Auskultasi
B2 (Blood)
Perawat perlu memonitor dampak hemothoraks pada status kardiovaskuler meliputi keadaan
hemodinamik seperti nadi, tekanan darah, dan CRT.
B3 (Brain)
Pada inspeksi tingkat kesadaran perlu dikaji. Di samping itu, diperlukan juga pemeriksaan GCS, apakah
termasuk dalam compos mentis, somnolen, atau koma.
B4 (Bladder)
Pengukuran volume output urine berhubungan dengan intake cairan. Oleh karena itu, perawat perlu
memonitor adanya oliguria karena itu merupakan tanda awal dari syok.
B5 (Bowel)
Perawat perlu mengkaji tentang bentuk, turgor, nyeri, serta tanda-tanda insfeksi karena dapat
merangsang serangan asma, meningkatkan frekuensi penapasan, serta konstipasi. Akibat sesak napas,
klien biasanya mengalami mual dan muntah, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
B6 (Bone)
Pada trauma tusuk di dada, sering ditemukan adanya kerusakan otot dan jaringan lunak dada sehingga
meningkatkan resiko infeksi. Klien sering dijumpai mengalami gangguan dalam memenuhi kebutuhan
aktivitas sehari-hari disebabkan adanya sesak napas, kelelmahan, dan keletihan fisik.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan radiologi
Foto thoraks PA menyatakan adanya akumulasi cairan. Analisa gas darah menunjukan bahwa PCO2
meningkat >45, PO2 menurun >80, saturasi oksigen menurun, kadar Hb menurun <10 gr persen, volume
tidak menurun <500 ml, kapasitas vital paru menurun.
Penatalaksanaan Medis
Hematothoraks masif (perdarahan >750 cc atau 15% dari total darah atau 5 cc/kgBB/jam) memerlukan
tindakan operasi segera untuk menghentikan perdarahan itu. Sebanyak 85% kasus hemathothoraks
masif disebabkan oleh perdarahan arteri interkostalis atau arteri mamaria interna. Sebanyak 15%
sisanya berasal dari hilus, miokardoum, atau laserasi paru. Tindakan medis penting lainnya adalah untuk
mengurangi tekanan positif intrapleura dengan cara memasang bullow drainase (WSD) sebagai upaya
mengevakuasi darah dari rongga pleura.
Diagnose Keperawatan
Rencana Intervensi
Intervensi yang dilakukan hampir sama dengan klien yang mengalami efusi pleura dan pneumothoraks
dengan menyesuaikan permasalahan yang dihadapi klien.