Anda di halaman 1dari 4

KIMIA TERAPAN PULP DAN KERTAS

TRITASI REDOKS

Dibuat oleh:
Muhammad Rezky Fadhil (1907035861)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2019
A. Pengertan Reaksi Redoks
Titrasi Reduksi oksidasi (redoks) adalah suatu penetapan kadar reduktor atau oksidator
berdasarkan atas reaksi oksidasi dan reduksiantara analit dengan titran, dimana redoktur akan
teroksidasi dan oksidator akan tereduksi. Analit yang mengandung spesi reduktor di titrasi
dengan titran yang berupa larutan standar dari oksidator atau sebaliknya.
Titrasi redoks itu melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara titrant dan analit.Titrasi redoks
banyak dipergunakan untuk penentuan kadar logam atau senyawa yang bersifat sebagai oksidator
atau reduktor.
itik akhir titrasi dalam titrasi redoks dapat dilakukan dengan mebuat kurva titrasi antara potensial
larutan dengan volume titrant, atau dapat juga menggunakan indicator. Dengan memandang
tingkat kemudahan dan efisiensi maka titrasi redoks dengan indicator sering kali yang banyak
dipilih.
Beberapa titrasi redoks menggunakan amilum sebagai indicator, khususnya titrasi redoks yang
melibatkan iodine. Indikator yang lain yang bersifat reduktor/oksidator lemah juga sering dipakai
untuk titrasi redoks jika kedua indicator diatas tidak dapat diaplikasikan, misalnya ferroin,
metilen, blue, dan nitroferoin.

B. Prinsip Titrasi Redoks


Reduksi–oksidasi adalah proses perpindahan elektron dari suatu oksidator ke reduktor. Reaksi
reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi.
Sedangkan reaksi oksidasi adalah pelepasan elektron atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan
oksidasi. Jadi, reaksi redoks adalah reaksi penerimaan elektron dan pelepasan elektron atau
reaksi penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi.
Istilah okidasi mengacu pada setiap perubahan kimia di mana terjadi kenaikan bilangan oksidasi,
sedangkan reduksi digunakan untuk setiap penurunan biangan oksidasi. Jadi proses oksidasi
disertai dengn hilangnya electron sedangkan redulsi disertai dengan pertamahan electron.
Oksidator adalah senyawa di mna atom yang terkadung mengalamipenurunan bilangan oksidasi.
Sebaliknya pada reduktor, atom yang terkandung mengalami kenaikan bilangan
oksidasi.oksidasi-reduksi harus selalu berlangsung bersama dan salingmengkompensasisatu sama
lain.istilah oksidator dan reduksi tidak mengacu pada atom saja akan tetapi juga pada suatu
senyawa. Jika suatu reagen berperan baik sebagai oksidator atau reduktor, maka dikatakan zat
tersebut mengalami autooksidasi atau disporposionasi.

C. apa itu oksidasi/reduksi, apa itu reduktor dan oksidator


 Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion

Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
 Oksidator adalah senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi
senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen
pengoksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri
tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron.
 Reduksi adalah Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa
lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen pereduksi.
Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh
karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron.

D. Contoh Oksidator dan Reduktor Dalam Reaksi Redoks


Reaksi oksidasi (reduktor) :
H2 → 2H+ + 2e–

Reaksi reduksi (oksidator) :


F2 + 2e– → 2F–

Ketika reaksi tersebut digabungkan maka akan menjadi:

Dan ion-ion bergabung membentuk hidrogen fluorida.


H2 + F2 → 2H+ + 2F– → 2HF

E. Contoh-contoh Reaksi Redoks


F. Indikator Yang Digunakan
Titrasi dapat dilakukan tanpa indikator dari luar karena warna I2 yang dititrasi akan lenyap
bila titik akhir tercapai; warna mula-mula coklat agak tua, menjadi lebih muda, lalu kuning,
kuning muda, dan seterusnya, sampai akhirnya lenyap. Bila diamati dengan cermat
perubahan warna tersebut, maka titik akhir dapat ditentukan dengan cukup jelas. Konsentrasi
iod » 5 x 10–6 M masih dapat jelas dilihat mata dan memungkinkan penghentian titrasi
dengan kelebihan setetes iod 0,05 M. Namun lebih mudah dan tegas bila ditambahkan
amilum ke dalam larutan sebagai indikator. Amilum dengan I2 membentuk suatu kompleks
berwarna biru tua yang masih jelas sekalipun I2 sedikit sekali. Pada titik akhir iod yang
terikat itu pun hilang bereaksi dengan titran sehingga warna biru lenyap mendadak dan
perubahan warnanya tampak sangat jelas. Penambahan amilum ini harus menunggu sampai
mendekati titik akhir titrasi (bila iod sudah tinggal sedikit yang tampak dari warnanya yang
kuning muda). Maksudnya ialah agar amilum tidak membungkus iod dan menyebabkannya
sukar lepas kembali. Hal itu akan berakibat warna biru sulit sekali lenyap sehingga titik akhir
tidak kelihatan tajam. Bila iod masih banyak sekali bahkan dapat menguraikan amilum dan
hasil penguraian ini mengganggu perubahan warna pada titik akhir.

Anda mungkin juga menyukai