OLEH
MUHAMMAD REZKY FADHIL
NIM (1907035861)
Dalam dunia perdagangan, kayu dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu Softwood dan hardwood, kayu
dari golongan gvmnospermae termasuk kedalam kayu lunak dan sel-sel penyusunannya didominasi sel
trakeid (90-94%) dan sebagian kecil parekim, adapaun kayu dari golongan angiospermae dikotiledon
termasuk kedalam kayu keras dengan sel penyusunnya lebih bervariasi dibandingankan dari kayu lunak.
Untuk menbedakan kayu Softwood dengan hardwood bisa dilhat dari sifat morfologinya, sel-sel penyusun
yaitu sel penyalur (tracheary), sel penyimpan makan (parenchymstous), sel penguat (prosenchhymatos)
menurut Tsoumis (1991).
1. Struktur anatomi kayu Hardwood.
Struktur kayu daun lebar lebih bervariasi dan lebih kompleks dibandingan kayu daun jarum (Panshin dan
de Zeeuw,1980). Kayu daun lebar lebih kompleks dibandingkan dengan kayu daun jarum bukan hanya dari
tipe sel-selnya tetapi juga menunjukan banyaknya variasi dalam hal bentuk, ukuran dan susunannya.
a. Pembuluh.pori (Vessel Element)
Suatu struktur sel pada hardwood bentuk seperti tabung dimana ukuran diamternya lebih besar dari serat.
Pembuluh hanya terdapat pada tumbuhan hardwood.
Secara umum sebaran pembuluh pori terbagi menjadi 2 yaitu tersebar ( difus) dan berkelompok.
Pengelompokan pembuluh dapat dilihar dari arah radial, tangsial atau diagonal. Selian itu pembuluh pori
memiliki noktah yang merupakan penghubung antar pembuluh dan noktah memiliki pola penyebaran
scalariform, opposite dan alternate . Reaksi enzimatik menyebabkan dinding penyekat pembuluh menjadi
terbuka sehingga terbentuk bidang peforasi, dimana kondisi tersebut terjadi pada saat pembuluh menjadi
dewasa bentuk bidang perforasi pada sel pembuluh antara lain simple, scalarifofrom, dan foraminate
perforation.
Gambar 2. Noktah, Pola Penyebaran dan bidang perforasinya
b. Fiber Trachheids
Sel yang berbentuk panjang langsing, dindingnya lebih tebal dari parenkim dan pembuluh. Panjangnya
300-600 mikron, dengan diamternya 25-50 mikron. Sel fiber trakeid pada hardwood lebih pendek bila
dibandingkan dengan trakeid pada Softwood.
e. Jari-jari
Jari-jari pada hardwood bervariasi keberadaannya, rata-rata jumlah volume jari-jari berkisaran antara 5-
30% dari total volume kayu. Pada hardwood tidak memiliki trakeid jari-jari, namun memiliki upright cells (sel
tegak penyususn jari-jari) da procumbent cell (sel rebah penyusun jari-jari). Dan jari-jari pada hardwood
disusun oleh sel parenkim jari-jari.jari-jaro terbagi menjadi 2 yaitu homoselular dan heteroselular,
sedangkan berdasarkan jumlah sel kearah lebarnya meliputi uniseriate, biseriate dan multiseriate.