Reduksi
Dosen Pengampu: Dr. apt. Rusman, S. Si., M. Si.
Kelompok 4
22A11
Titrasi Reduksi - Oksidasi
Titrasi Redoks titrasi terhadap larutan analit berupa reduktor atau oksidator
dengan titran berupa larutan dari zat standar oksidator atau reduktor
Oksidasi kehilangan elektron
Reduksi mendapatkan elektron
Oksidator zat yang mengikat elektron atau zat yang mengalami reduksi
Reduktor zat yang melepaskan elektron atau zat yang mengalami oksidasi
Contoh:
-2
+6 reduksi +4
2− 3+¿+ 𝑆 𝑂2 ¿
𝐹𝑒 +𝑆 𝑂 4 →𝐹𝑒
0 oksidasi +3
+3
+2
+4 oksidasi +6
O
0 reduksi 2-
-2
Persyaratan Umum Reaksi Redoks
Contoh:
Reaksi Oksidasi
Contoh:
: Eº = 0,771 Volt
Reaksi Reduksi
Contoh:
: Eº = 1, 61 Volt
Zat pengoksida dan pereduksi dapat berbeda dalam kekuatan
(aktivitas kimia) nya.
Pengoksida kuat kecenderungan kuat mendapatkan , mampu
mengambil dari zat pereduksi.
Zat pngoksida lemah cenderung kurang sehingga hanya dapat
mengoksidasi zat pereduksi yang paling siap menghasilkan
Kekuatan zat pengoksidasi dan pereduksi di tunjukan oleh nilai
potensial reduksinya.
Potensial Sel (E° Sel)
Potensial sel gaya pendorong yang mendorong elektron
menjauh dari anoda (-elektroda) dan menarik elektron ke
katoda (+ elektroda)
Potensial sel standard (Eº) potensial sel ketika reaktan
dan produk dalam keadaan standard (zat terlarut konsentrasi
1 M, = 1 atm, solid dan liquid dalam bentuk murni, T = 25)
Potensial standard dari sel galvanik jumlah dari
potensial ½ sel standard untuk reaksi oksidasi dan reduksi
Potensial reduksi Potensial untuk ½ reaksi reduksi
Kesimpulan umum untuk potensial elektroda:
1. Elektroda potensial lebih positif, kecenderungan lebih kuat
oksidator mengoksidasi dan lebih lemah reduktor mereduksi
2. Eletroda potensial lebih negatif, lebih lemah oksidator
mengoksidasi dan lebihkuat reduktor mereduksi
Warna A Warna B
Tidak semua indikator redoks reversible dapat digunakan untuk
semua jenis titrasi redoks. Syarat untuk pemilihan indikator yang cocok
dapat ditentukan oleh kekuatan oksidasi titran dan analit atau potensial
pada saat titik ekuivalen titrasi tersebut. Diperlukan usaha untuk
mempertahankan pH larutan selama proses titrasi berlangsung.
Indikator Redoks dan Potensialnya
Indikator Redoks
Indikator Redoks Khusus merupakan suatu indikator yang dapat
bereaksi dengan salah satu komponen pereaksi dan tidak dipengaruhi oleh
potensial redoks. Contohnya amilum:
Oleh karena itu, setetes larutan KMnO4 0,1 N saja sudah memberikan
arna merah muda yang jelas. Apabila titik ekuivalen belum tercapai,
maka warna tersebut akan hilang ketika Kembali dihomogenkan.
Pada saat warna larutan analit berubah menjadi merah muda dan
warna tersebut tidak berubah atau hilang, maka proses titrasi sudah
bisa dihentikan atau sudah mencapai titik akhir titrasi.