Anda di halaman 1dari 4

SOP PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA

GIZI BURUK DI LAYANAN RAWAT


JALAN ERA NEW NORMAL
No. Dokumen : II/ / SM/SOP/III/2020

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 2 Maret 2020
Halaman :1/3
UPT Puskesmas drg.Lidwina Idona
Segala Mider NIP 196508291999032002

Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko terjadinya


1.Pengertian
gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk lainnya di suatu wilayah kerja,
kepada bayi/balita usia 0-59 bulan dengan menerapkan 10 langkah tatalaksanan gizi
buruk di layanan rawat jalan .

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dari langkah – langkah Pelayanan Tata Laksana Gizi
Buruk di Layanan Rawat Jalan Era New Normal

SK Kepala Puskesmas Segala Mider No. II/001/SM/SK/I/2018


3. Kebijakan Tentang pengelolaan dan pelaksanaan program UKM
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011 Tentang Bagan
Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
3. Peraturan Kementerian Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Peraturan Kementerian Kesehatan No. 29 tahun 2019 tentang
Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit
4. Refrensi
5. Peraturan Kementerian Kesehatan No. 2 tahun 2020 tentang
Standar Antropometri Anak
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Survailans Gizi.
7. Pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk tahun 2020
8. Pedoman Pelayanan gizi balita era new norman di masa pandemic covid 19
revisi ke II tahun 2020
5.Prosedur / 1. Puskesmas memiliki Tim Asuhan Gizi yang mampu melakukan pelayanan tata
Langkah – langkah laksana gizi buruk sesuai protocol tata laksana di layanan rawat jalan
2. Tima Asuhan Gizi menemukan kasus gizi buruk berdasarkan hasil penimbangan
anak di Posyandu, hasil laporan bidan praktek swasta, hasil laporan masyarakat
(kader, media massa, LSM, dan organisasi kemasyarakatan lainnya) dan screening
aktif (operasi timbang anak)
3. Tim Asuhan Gizi menyiapkan instrument pelacakan (form pelacakan gizi
burukdan alat antropometri)
4. Tim Asuhan Gizi melakukan penyelidikan kasus balita gizi buruk (menimbang
BB,mengukur TB/PB,mengukur Lila dan memeriksa balita gizi buruk(screening
kesehatan balita ) .
5. Petugas gizi mengidentifikasi hasil pengukuran BB dan TB atau PB serta menilai
status gizinya (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes No 2 tahun 2020
atau perangkat lunak penghitung z-scroe WHO Antro ).
6. Petugas gizi memeriksa nafsu makan dengan cara menanyakan kepada orang tua
apakah anak mau makan atau tidak minimal dalam tiga hari berturut-turut
7. Petugas gizi mencatat dan pelaporan gizi buruk.
8. Petugas gizi melaporkan kasus gizi buruk ke Dinas Kesehatan Kota Bandar
Lampung
9. Petugas gizi membuat rencana tindak lanjut terapi gizi balita sampai kondisi
status gizinya baik
10.Pemantauan kunjungan rumah menerapkan protocol kesehatan (jaga jarak,
mengenakan masker, gawn)
11.Melakukan konseling ditempat dengan sirkulasi udara baik pencahayaan baik
dengan waktu yg berbatas jika masih ingin berkonsultasi disarankan via
whatsaapp kepada Tim Asuhan Gizi
6.Bagan Alir
Tampak sangat kurus
Dilakukan Edema minimal kepala kedua
TIM Asuhan gizi
mendapatkan laporan pengukuran BB,TB punggung kaki atau tanpa
atau PB, Lila dan edema
adanya balita gibur
pemeriksaan Fisik - BB/PB atau BB/TB
kemudian melakukan dengan Z-score <-3
pelacakan memastikan SD
kembali kondisi balita - LILA < 11,5 cm
(untuk anak usia 5-
59 bulan)
- Nafsu makan
menurun
- Edema / tidak

Jika tidak ada komplikasi

- Dibantu dengan terapi gizi berupa Maka anak dikategorikan gizi


makanan cair formula who dan buruk dengan komplikasi/
makanan lunak /lembik yg tidak ada komplikasi dan
disesuaikan dengan kondisi perlu diberikan penanganan
keadaan balita serta usia balita secara intensif
serta biscuit PMT

Jika ditemukan komplikasi :

- Diberikan terapi gizi dan terapi


pengobatan penyakit penyerta nya

Tim asuhan gizi melakukan Pencatatan dan


Pelaporan serta Monitoring Evaluasi
terhadap penanganan tatalaksana gibur
sampai balita mencapai status gizi dengan z-
score ≥ -2SD (Gizi Baik)

7. Hal – hal yang 1. Pastikan alat penimbangan BB (timbangan digutal) dan pengukuran Tinggi badan
perlu diperhatikan (microtois)atau infantometer (Panjang badan) dalam keadaan baik dengan akurasi
terjaga.
2. Makanan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi anak

2
3. Tanggal/ tahun Expired susu, gula, minyak dan mineral mix

1. Penanggung UKM
8. Unit Terkait 2. Petugas gizi
3. Bidan/perawat Poskeskel
4. Dokter
5. Lintas Sektor
6. Lintas Program
9. Dokumen 1. Register (KMS)
Terkait 2. Buku pedoman tata laksana gizi buruk
3. Tabel z-score who Antro tahun 2020
4. Tabel F100 yang diencerkan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
10.Rekam Historis

3
4

Anda mungkin juga menyukai