Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN

STATUS GIZI
ATLET DAN
PENGATURAN BB
ATLET

OLEH :
ARTIKA SARI
MARTHA FARAMEITA R
RUSWATI
Latar Belakang
Seorang atlet untuk mencapai prestasi yang
maksimal pada suatu cabang olahraga yang
digeluti, memerlukan sistem pelatihan yang
optimal, termasuk ketersediaan dan kecukupan
gizi yang sesuai dengan jenis olahraganya. Gizi
dan pola makan sehat membentuk berat badan
ideal. Mempunyai berat badan ideal adalah
keinginan setiap orang dan merupakan tuntutan
untuk para atlet. Maka dari itu memiliki
pengetahuan mengenai cara mengatur pola
makan yang baik adalah keharusan bagi atlet.
Pola makan yang tidak teratur dan kebiasaan
memakan makanan cepat saji dapat
mempengaruhi berat badan ideal seorang atlet,
sehingga dapat menunjang performa dan
prestasi atlet tersebut.
Rumusan Masalah Tujuan

- Untuk mengetahui
1. Apakah yang dimaksud
pengertian atlet
atlet?
- Untuk mengetahui
2. Bagaimana pengukuran
cara pengukuran status
status gizi pada atlet?
gizi pada atlet.
3. Bagaimana manajemen
- Untuk mengetahui
berat badan pada atlet? manajemen berat
badan pada atlet.
Atlet Menurut Rusdianto adalah

Atlet Individu yang memiliki keunikan


dan memiliki bakat tersendiri
lalu memiliki pola perilaku dan
juga keperibadia tersendiri
Atlet menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
serta memiliki latar belakang
olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau
kehidupan yang mempengaruhi
pertandingan dalam beradu ketangkasan, kecepatan,
secara spesifik pada dirinya
keterampilan, dan kekuatan
Jadi kesimpulannya atlet merupakan
individu yang berperan dalam suatu
aktivitas dibidang keolahragaan dan
bakat, keterampilan, maupun motivasi
sangat dibutuhkan pada cabang
olahraga tersebut untuk mencapai
suatu prestasi yang setinggi-tingginya
dan dikumpulkan dalam satu program
pelatihan yang lebih khusus dan
intensif sesuai dengan cabang
olahraga masing-masing
PENGUKURAN STATUS
GIZI ATLET
Antropometri merupakan pengukuran fisik untuk melihat
secara riil bentuk, proporsi, dan komposisi tubuh seorang
atlet. Pengukuran fisik yang biasa dilakukan pada atlet,
antara lain: tinggi badan, lipatan lemak (skinfold), lingkar
lengan atas, serta ukuran dan bentuk tubuh (body frame size).
Pada atlet penggunaan IMT tidak sensitif untuk mengukur
variasi distribusi lemak, massa lemak dan massa bebas lemak
pada tubuh seseorang.
Metode Antropometri yang digunakan pada Atlet
Persen Lemak Tubuh menurut Cabang Olah raga
MANAJEMEN BERAT
BADAN UNTUK ATLET
PENURUNAN BERAT BADAN
SEBELUM PENIMBANGAN SAAT PENIMBANGAN SETELAH PENIMBANGAM
- makan dan minum sesuai kebutuhan cang olahraga
-tingkatkan asupan air 3 kali lebih batasi konsumsi air Lemak diberikan rendah yaitu 15–25% dari total energi
banyak dari biasanya, mengurangi
Protein diberikan tinggi yaitu 1,5–2 g/kg BB/hari
jumlah karbohidrat, konsumsi Karbohidrat diberikan cukup, yaitu sisa dari perhitungan lemak d
makanan kaya akan serat, dan protein.
meningkatkan asupan protein. Tinggi Serat
Frekuensi makan 5-6 kali
-konsumsi air cukup 2–3 L/hari
-selingan setiap satu atau dua jam menjelang kompetisi
dan batasi konsumsi garam dapur --minuman elektrolit dan karbohidrat untuk mempercepat rehidrasi d
penyimpanan karbohidrat
- Memenuhi kebutuhan cairan
PENINGKATAN BERAT
BADAN ATLET

PENINGKATAN BERAT BADAN ATLET HARUS


DIPANTAU OLEH TENAGA GIZI. PENINGKATAN
BERAT BADAN YANG SEHAT DAN REALISTIS
UNTUK ATLET BIASANYA BERKISAR 0,25-
0,5KG/MINGGU.
PENPENINGKATAN BERAT BADAN ATLET BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN MASSA
OTOT DAN MENURUNKAN MASSA LEMAK TUBUH SECARA BERSAMAAN, NAMUN MENCAPAI
DUA TUJUAN SEKALIGUS SULIT DILAKUKAN OLEH ATLET, MAKA DARI ITU TUJUAN DAN
RENCANA DIET HARUS DIRANCANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN. UNTUK
MENINGKATKAN 1 KG MASSA OTOT PENINGKATAN ENERGI YANG DIBUTUHKAN SETIAP
ORANG, NAMUN ASUPAN KALORI BISA DITINGKATKAN BERKISAR 360–480 KALORI.
SEMENTARA UNTUK ASUPAN PROTEIN DIBERIKAN SEKITAR 1,6–1,7 G/KG BB/HARI.
BERIKAN JUGA ASAM AMINO ESENSIAL LEUSIN SEBANYAK 2–3 G SETELAH
PERTANDINGAN UNTUK MEMAKSIMALKAN STIMULASI SINTESIS PROTEIN.

Anda mungkin juga menyukai