Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT RUMAH SAKIT

ADVENT BANDUNG TERHADAP KEPUASAN PELAYANAN


PASIEN RAWAT INAP

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Strata Satu (S1) Pada Program Studi
Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :
AGUNG CHANIAGO
NIM. 41814147

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2018
ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT RUMAH SAKIT


ADVENT BANDUNG TERHADAP KEPUASAN PELAYANAN PASIEN
RAWAT INAP
Oleh:
Agung Chaniago
NIM. 41814147
Skripsi ini di bawah bimbingan :
Dr. Rismawaty, S.Sos., M.Si

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis secara mendalam sejauhmana


pengaruh komunikasi terapeutik yang diterapkan Perawat Rumah Sakit Advent
Bandung untuk memenuhi Kepuasan Pelayanan Pasien Rawat Inap .
Penelitian menggunakan metode penelitian kuantiatif dengan teknik
pengumpulan data metode survei. Peneliti membagikan kuesioner kepada 75
responden dari 300 populasi. Teknik sampling menggunakan Stratified Random
Sampling.
Hasil Penelitian Fase Prainteraksi terhadap Kepuasan Pelayanan
sebesar 47.1% dengan korelasi 0.687(kuat) dan signifikansi 8069 sehingga H1
diterima. Fase Orientasi terhadap Kepuasan Pelayanan sebesar 28.4% dengan
korelasi 0.533(kuat) dan signifikansi 5379 sehingga H1 diterima. Fase Kerja
terhadap Kepuasan Pelayanan sebesar 31.2% dengan korelasi 0.558(kuat) dan
signifikansi 5752 sehingga H1 diterima. Fase Terminasi terhadap Kepuasan
Pelayanan sebesar 36,6% dengan korelasi 0.687(kuat) dan signifikansi 6448
sehingga H1 diterima. Komunikasi Terapeutik terhadap Responsiveness sebesar
42% dengan korelasi 0.648(kuat) dan signifikansi 7264 sehingga H 1 diterima.
Komunikasi Terapeutik terhadap Tangibles sebesar 23.9% dengan korelasi
0.489(cukup) dan signifikansi 4785 sehingga H1 diterima. Komunikasi
Terapeutik terhadap Reliability sebesar 44.5% dengan korelasi 0.667(kuat) dan
signifikansi 7656 sehingga H1 diterima. Komunikasi Terapeutik terhadap
Assurance sebesar 39% dengan korelasi 0.625(kuat) dan signifikansi 6823
sehingga H1 diterima. Komunikasi Terapeutik terhadap Empathy sebesar
22.3% dengan korelasi 0.687(kuat) dan signifikansi 4577 sehingga H 1 diterima.
Komunikasi Terapeutik terhadap Kepuasan Pelayanan sebesar 60.6% dengan
korelasi 0.687(kuat) dan signifikansi 10606 sehingga H1 diterima.
Kesimpulan Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat Rumah Sakit
Advent Bandung Terhadap Kepuasan Pelayanan Pasien Rawat Inap berpengaruh
kuat, positif dan signifikan.
Saran untuk Perawat Rumah Sakit Advent Bandung untuk meningkatkan
pendidikan keperawatan terutama bagi Perawat dengan jenjang pendidikan
Diploma 3.

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, kepuasan pelayanan, Perawat, Pasien


Rawat Inap
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THERAPEUTIC COMMUNICATION OF BANDUNG
ADVENTIST HOSPITAL NURSE TO SERVICE SATISFACTION
OF INPATIENT

Oleh:
Agung Chaniago
NIM. 41814147

Skripsi ini di bawah bimbingan :


Dr. Rismawaty, S.Sos., M.Si

The Purpose of this research is to analyze the influence of therapeutic


communication applied by Nurse of Bandung Adventist Hospital towards service
satisfaction felt by inpatients.
This Research used quantitative research method with data collection
technique using survey method. Research questionnaires distributed to 75
respondents from 300 Populations. The sampling technique uses stratified random
sampling from 300 population.
Result Prainteraksi Phase toward Service Satisfaction equal to 47.1%
with correlation 0,687 (strong) and significance 8069 so H1 accepted. The
Orientation Phase toward Service Satisfaction is 28.4% with a correlation of
0.533 (strong) and significance of 5379 so that H1 is accepted. The Working
Phase toward Service Satisfaction is 31.2% with a correlation of 0.558 (strong)
and significance of 5752 so H1 is accepted. The termination phase toward
service satisfaction is 36.6% with correlation of 0.687 (strong) and significance of
6448 so that H1 is accepted. Therapeutic Communication toward
Responsiveness is 42% with correlation of 0.648 (strong) and significance of
7264 so that H1 is accepted. Therapeutic Communication toward Tangibles of
23.9% with a correlation of 0.489 (enough) and 4785 significance so that H1 is
accepted. Therapeutic Communication toward Reliability is 44.5% with
correlation of 0.667 (strong) and significance of 7656 so that H1 is accepted.
Therapeutic Communication toward Assurance is 39% with correlation of 0.625
(strong) and significance of 6823 so that H1 is accepted. Therapeutic
Communication toward Empathy is 22.3% with correlation of 0.687 (strong) and
significance of 4577 so that H1 is accepted. Therapeutic Communication toward
Service Satisfaction of 60.6% with correlation of 0.687 (strong) and significance
of 10606 so that H1 is accepted.
Conclusion Influence of Therapeutic Communication by Nurse of
Bandung Adventist Hospital towards the Satisfaction Services felt by Inpatient
have very strong influence, positive and significant.
Advice to Nurse of Bandung Adventist Hospital is to improve nursing
education standart, especially for Nurses with Diploma 3 Educatation level.
Keywords: Therapeutic Communication, service satisfaction, Nurse, Inpatient
BAB I berkembang mulai dari tahun 1950
PENDAHULUAN hingga saat ini.
Salah satu jasa pelayanan
1.1 Latar Belakang Masalah pada Rumah Sakit Advent Bandung
Saat ini persaingan bisnis adalah jasa layanan rawat inap,
pada bidang jasa semakin kuat Rawat Inap biasanya digunakan bagi
terutama pada bidang jasa pelayanan, Pasien yang penyakitnya relatif
dalam menghadapi hal tersebut maka berat sehingga proses penyembuhan
setiap perusahaan dituntut untuk akan lebih efektif jika dilakukan
lebih memperhatikan pelayanan dirumah sakit. Saat ini fasilitas rawat
terhadap konsumen atau pelanggan. inap Rumah Sakit Advent Bandung
Dengan kata lain perusahaan harus memiliki total 300 tempat tidur yang
bisa memperhatikan pelayanan yang di bagi menjadi beberapa kelas
dibutuhkan oleh konsumen serta ruangan.
memenuhi harapan untuk dapat Bersumber dari website
memuaskan pelanggan dan untuk resminya Rumah Sakit Advent
mencapai hal tersebut salah satu hal Bandung saat ini berusaha menjadi
penting dalam kegiatan perusahaan salah satu pelayanan jasa kehehatan
adalah dengan komunikasi. terbaik di Bandung, seperti pada visi
Salah satu perusahaan yang mereka yaitu menjadi Rumah Sakit
bergerak pada bidang pelayanan jasa terbaik dalam pelayanan kesehatan di
adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit Bandung tahun 2020. Persaingan
adalah institusi pelayanan kesehatan pada bidang pelayanan jasa
yang menyeleggarakan jasa kesehatan tentu menjadi satu hal
kesehatan yang pelayanannya yang menarik karena saat ini setiap
dilakukan oleh dokter, Perawat, dan rumah sakit berusaha memberikan
tenaga ahli kesehatan lainnya. Hal ini kualitas pelayanan yang terbaik
membuat rumah sakit harus memiliki kepada Pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang maksimal untuk kepercayaan dari para Pasien
mendapatkan kepuasan dari Pasien maupun calon Pasien.
sehingga dapat dipercaya oleh Pelayanan Rumah Sakit tidak
masyarakat luas dan suatu keharusan akan lepas dari peranan Perawat,
sebuah rumah sakit akan berusaha Perawat merupakan salah satu
menghindari pelayanan-pelayanan profesi tenaga kesehatan yang
yang dapat membuat mereka memberikan pelayanan kesehatan
kehilangan kepercayaan dari Pasien langsung baik kepada individu,
secara langsung, keluarga dan masyarakat. Sebagai
Rumah Sakit Advent salah satu tenaga professional,
Bandung merupakan salah satu keperawatan menjalankan dan
rumah sakit swasta di Bandung dan melaksanakan kegiatan praktek
tertua di Bandung, Rumah Sakit keperawatan dengan menggunakan
Advent Bandung berusaha ilmu pengetahuan dan teori
memberikan pelayanan terbaik keperawatan yang dapat
kepada para Pasiennya terbukti dipertanggung jawabkan. Dimana
mereka telah bertahan dan ciri sebagai profesi adalah
mempunyai body of knowledge yang memiliki kemampuan medis yang
dapat diuji kebenarannya serta mumpuni tetapi memiliki
ilmunya dapat diimplentasikan kemampuan komunikasi yang baik
kepada Pasien. untuk berhubungan langsung dengan
Dalam melakukan praktek Pasien agar Pasien mendapatkan
keperawatan, Perawat secara kenyamanan selama masa
langsung berhubungan dan Perawatan.
berinteraksi kepada penerima jasa Pengertian komunikasi
pelayanan, dan pada saat interaksi menurut Onong Uchjana Effendy
sering timbul beberapa hal yang dalam buku Interpersonal Skill
tidak diinginkan baik disengaja (2015:3), mengatakan bahwa
maupun tidak disengaja, kondisi Komunikasi adalah penyampaian
demikian yang sering menimbulkan lambang yang berarti oleh seseorang
konflik baik pada diri Perawat kepada orang lain, baik dengan
maupun Pasien. Profesi keperawatan maksud agar dimengerti maupun
harus mempunyai standar profesi dan agar berubah perilakunya.
aturan Rumah Sakit yang didasari Komunikasi merupakan dasar bagi
oleh ilmu pengetahuan yang Perawat untuk melakukan interaksi
dimilikinya, guna memberi dengan Pasien.
perlindungan kepada Masyarakat. Banyak faktor yang
Dengan adanya standar praktek mempengaruhi bagaimana Perawat
profesi keperawatan, dapat dilihat berkomunikasi dengan Pasien,
apakah seorang Perawat melakukan Perawat dituntut dapat
malpraktek, kelalaian ataupun bentuk berkomunikasi dengan Pasien yang
pelanggaran praktek kePerawata memiliki latar belakang yang
lainnya yang dapat menimbulkan berbeda seperti perbedaan usia
ketidakpuasan terhadap Pasien dimana cara berkomunikasi Perawat
Dalam menerapkan dengan Pasien usia remaja dan
pelayanan yang baik oleh seorang Pasien usia balita sangat berbeda.
Perawat, maka dibutuhkan Kepada remaja Perawat harus
komunikasi yang baik dengan memiliki kemampuan dalam bahasa
Pasien, karena dengan berkomunkasi “gaul” sehingga mereka yang diajak
secara efektif maka pelayanan yang bicara akan merasa kita mengerti dan
diberikan Perawat dapat diterima komunikasi dapat berjalan dengan
dengan baik oleh Pasien, dan tanpa lancar ataupun bagaimana cara
adanya komunikasi yang efektif Perawat melakukan komunikasi
maka pesan yang ingin disampaikan dengan koleganya tentu berbeda.
oleh Perawat tidak akan Karena hal-hal tesebut maka
tersampaikan dengan baik. dibutuhkan suatu acuan komunikasi
Setiap rumah sakit memiliki prosedural bagi Perawat, yaitu
standar pelayanan yang akan Komunikasi Terapeutik. Komunikasi
diaplikasikan oleh Perawat kepada Terapeutik adalah komunikasi
Pasien, Perawat memegang peran professional bagi Perawat,
penting bagaimana memberikan komunikasi terapeutik itu sendiri
kesan dan kepuasan kepada Pasien. adalah komunikasi yang
Perawat dituntut bukan hanya direncanakan dan dilakukan untuk
membantu proses penyembuhan atau salah satu kunci untuk
pemulihan Pasien. mempertahankan Pasien adalah
Dengan memiliki kepuasan Pasien. Pasien yang sangat
keterampilan Komunikasi puas akan memilih rumah sakit
Terapeutik, Perawat akan lebih tersebut menjadi pilihannya dan
mudah menjalin hubungan secara membicarakan hal-hal baik mengenai
langsung dengan Pasien dan akan rumah sakit tersebut kepada
lebih efektif dalam mencapai tujuan lingkungan sekitarnya dan hal itu
keperawatan, tujuan komunikasi memiliki efek sangat besar dalam
terapeutik menurut Purwanto perkembangan rumah sakit tersebut.
(1994:11) adalah ; Kepuasan Menurut Kotler
1. Membantu Pasien untuk dalam buku manajemen pemasaran
memperjelas dan mengurangi yaitu “ kepuasan adalah perasaan
beban perasaan dan pikiran senang atau kecewa seseorang yang
serta dapat mengambil timbul karena membandingkan
tindakan untuk mengubah kinerja yang dipersepsikan produk
situasi yang ada bila Pasien (atau hasil) terhadap ekspektasi
percaya pada hal yang mereka” (2009:138). Secara umum
diperlukan. Pasien akan merasa puas bila hasil
2. Mengurangi keraguan, evaluasi mereka menunjukan
membantu dalam hal pelayanan jasa yang mereka
mengambil tindakan yang dapatkan berkualitas, selain itu
efektif dan mempertahankan kualitas pelayanan jasa kesehatan
kekuatan egonya. yang secara langsung dinilai oleh
3. Mempengaruhi orang Pasien adalah pelayanan
lain, lingkungan fisik dan keperawatan selama mereka
dirinya sendiri. melakukan rawat inap di rumah sakit
Komunikasi terapeutik tersebut, dimana kualitas pelayanan
berhubungan langsung dengan dari Perawat memegang peranan
bagaimana Perawat menyadari penting dalam industri jasa
kebutuhan Pasien baik fisik dan kesehatan. Pasien akan merasa puas
maupun mental, bila kedua hal ini jika mereka memperoleh pelayanan
terpenuhi maka Pasien akan yang baik dari Perawat sesuai dengan
merespon dengan baik. Respon apa yang Pasien harapkan.
memiliki peranan penting pada Kepuasan berhubungan
kepuasan Pasien terhadap rumah langsung dengan bagaimana faktor
sakit. pelayanan yang diberikan rumah
Didalam mencapai kepuasan sakit kepada Pasiennya, Kepuasan
tersebut rumah sakit harus bertindak Pelayanan merupakan hasil dari
bijaksana dengan menerapkan perasaan senang atau kecewa
standar pelayanan dalam setiap seseorang yang timbul setelah
kegiatan yang dilakukan dalam membandingkan hasil pelayanan
melayani serta mengukur kepuasan rumah sakit terhadap harapan
Pasien secara teratur untuk pelayanan yang diinginkan oleh
menghindari masalah diatas, karena Pasien tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Secara umum identifikasi Kepuasan Pelayanan Pasien
masalah bertujuan untuk membuat Rawat Inap?
alur penelitian menjadi lebih terarah 8. Sejauh mana Pengaruh
dan jelas. Adapun identifikasi Komunikasi Terapeutik
masalah penelitian ini antara lain: Perawat Rumah Sakit Advent
1. Sejauh mana Pengaruh Bandung terhadap Assurance
Tahap Prainteraksi Perawat Kepuasan Pelayanan Pasien
Rumah Sakit Advent Rawat Inap?
Bandung Terhadap Kepuasan 9. Sejauh mana Pengaruh
Pelayanan Pasien Rawat Komunikasi Terapeutik
Inapnya? Perawat Rumah Sakit Advent
2. Sejauh mana Pengaruh Bandung terhadap Empathy
Tahap Orientasi Perawat Kepuasan Pelayanan Pasien
Rumah Sakit Advent Rawat Inap?
Bandung Terhadap Kepuasan 10. Sejauh mana Pengaruh
Pelayanan Pasien Rawat Komunikasi Terapeutik
Inapnya? Perawat Rumah Sakit Advent
3. Sejauh mana Pengaruh Bandung terhadap Kepuasan
Tahap Kerja Perawat Pelayanan Pasien Rawat
Rumah Sakit Advent Inap?
Bandung Terhadap Kepuasan
Pelayanan Pasien Rawat 1.3 Maksud dan Tujuan
Inapnya? Penelitian
4. Sejauh mana Pengaruh 1.3.1 Maksud Penelitian
Tahap Terminasi Perawat Adapun Maksud Dari
Rumah Sakit Advent Penelitian Ini Adalah Untuk
Bandung Terhadap Kepuasan Mengetahui Pengaruh
Pelayanan Pasien Rawat Komunikasi Terapeutik Perawat
Inapnya? Rumah Sakit Advent Bandung
5. Sejauh mana Pengaruh Terhadap Kepuasan Pelayanan
Komunikasi Terapeutik Pasien Rawat Inap.
Perawat Rumah Sakit Advent 1.3.2 Tujuan Penelitian
Bandung terhadap Penelitian ini dirancang
Responsiveness Kepuasan dengan tujuan yang jelas sebagai
Pelayanan Pasien Rawat acuan dan motivasi peneliti
Inap? dalam menelusuri objek
6. Sejauh mana Pengaruh penelitian dengan baik. Adapun
Komunikasi Terapeutik tujuan yang dimaksud sebagai
Perawat Rumah Sakit Advent berikut:
Bandung terhadap Tangibels 1. Untuk Mengetahui
Kepuasan Pelayanan Pasien Pengaruh Tahap
Rawat Inap? Prainteraksi
7. Sejauh mana Pengaruh Komunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik Perawat Rumah Sakit
Perawat Rumah Sakit Advent Advent Bandung
Bandung terhadap Reliability terhadap Kepuasan
Pelayanan Pasien Rawat Bandung terhadap
Inap. Reliability Kepuasan
2. Untuk Mengetahui Pelayanan Pasien Rawat
Pengaruh Tahap Inap?
Orientasi Komunikasi 8. Untuk Mengetahui
Terapeutik Perawat Pengaruh Komunikasi
Rumah Sakit Advent Terapeutik Perawat
Bandung terhadap Rumah Sakit Advent
Kepuasan Pelayanan Bandung terhadap
Pasien Rawat Inap. Assurance Kepuasan
3. Untuk Mengetahui Pelayanan Pasien Rawat
Pengaruh Tahap Kerja Inap?
Komunikasi Terapeutik 9. Untuk Mengetahui
Perawat Rumah Sakit Pengaruh Komunikasi
Advent Bandung Terapeutik Perawat
terhadap Kepuasan Rumah Sakit Advent
Pelayanan Pasien Rawat Bandung terhadap
Inap. Empathy Kepuasan
4. Untuk Mengetahui Pelayanan Pasien Rawat
Pengaruh Tahap Inap?
Terminasi Komunikasi
Terapeutik Perawat 1.4 Kegunaan Penelitian
Rumah Sakit Advent 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Bandung terhadap Secara Teoritis hasil
Kepuasan Pelayanan penelitian ini diharapkan dapat
Pasien Rawat Inap. berguna untuk pengembangan
5. Untuk Mengetahui ilmu komunikasi terutama pada
Pengaruh Komunikasi konteks komunikasi Terapeutik.
Terapeutik Perawat
Rumah Sakit Advent
Bandung terhadap 1.4.2 Kegunaan Praktis
Responsiveness 1. Bagi Peneliti
Kepuasan Pelayanan Penelitian ini diharapkan
Pasien Rawat Inap? dapat menambah
6. Untuk Mengetahui wawasan dan
Pengaruh Komunikasi pengetahuan bagi peneliti
Terapeutik Perawat dalam bidang
Rumah Sakit Advent komunikasi khususnya
Bandung terhadap Komunikasi Terapeutik .
Tangibels Kepuasan 2. Bagi Akademik
Pelayanan Pasien Rawat Penelitian ini secara
Inap? praktis berguna bagi
7. Untuk Mengetahui mahasiswa Universitas
Pengaruh Komunikasi Komputer Indonesia
Terapeutik Perawat (UNIKOM) secara
Rumah Sakit Advent umum, dan mahasiswa
Ilmu Komunikasi memberikan pelayanan
konsentrasi Humas yang lebih baik serta
secara khusus sebagai evaluasi dan mengambil
literatur, terutama untuk kebijaksanaan dimasa
peneliti selanjutnya yang yang akan datang, juga
akan melakukan sebagai masukan untuk
penelitian pada kajian Rumah Sakit Bandung
yang sama. sehubungan dengan
3. Bagi Rumah Sakit Komunikasi Terapeutik
Advent Bandung Perawat Rumah Sakit
Penelitian ini dapat Advent Bandung
dijadikan bahan Terhadap Kepuasan
pertimbangan untuk Pelayanan Pasien Rawat
Perawat rumah Sakit Inap.
Advent Bandung didalam
BAB II kepuasan seseorang setelah
TINJAUAN PUSTAKA, mendapatkan pelayanan lalu
KERANGKA PEMIKIRAN DAN membandingkan hasil pelayanan
HIPOTESIS tersebut dengan harapannya.
Kepuasan pelayanan dapat diukur
dari unsur-unsur pelayanan yang
2.1 Tinjauan Pustaka ditemukan oleh Parasuraman,
Zeithaml, dan Berry (1988:198
Dapat disimpulkan bahwa
kepuasan pelayanan adalah tingkat
Gambar 2.1
Alur Pikir Peneliti

Komunikasi Terapeutik
Perawat Rumah Sakit Variabel X: Teori Komunikasi Terapeutik
Advent Bandung (Stuart & Sundeen, 2003:21)
Terhadap Kepuasan Variabel Y: Teori Dimensi Kepuasan
Pelayanan Pasien Pelayanan ( Parasuraman, Zeithaml, dan
Rawat Inap Berry 1988:198)

Sejauhmana Komunikasi Terapeutik


Perawat Rumah Sakit Advent terhadap
Kepuasan Pelayanan Pasien Rawat Inap

Variabel X : Variabel Y:
Komunikasi Kepuasan Pelayanan
Terapeutik
1. Reponsiveness
1. Fase Prainteraksi
2. Tangibles
2. Fase Orientasi
3. Assurance
3. Fase Kerja
4. Empathy
4. Fase Terminasi
5 Reliability
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Pada penelitian ini peneliti
menggunakan metode pendekatan
penelitian kuantitatif, sedangkan
untuk pengumpulan data yaitu
dengan metode pengumpulan data
survei dan untuk metode atau teknik
analisis ialah regresi.
Pemilihan serta penggunaan
metode penelitian sangat besar
pengaruhnya terhadap penelitian
yang dilakukan berdasarkan pokok
penelitian. Peneliti menggunakan
metode-metode yang dianggap
paling relevan dengan pokok
penelitian yaitu pengumpulan data
melalui metode survei dan teknik
analisis korelasional.
BAB IV pelayanan yang terpenuhi oleh
HASIL PENELITIAN DAN Pasien.
PEMBAHASAN Selanjutnya adalah
Komunikasi Terapeutik Perawat
Hasil pengujian Komunikasi Rumah Sakit Advent memenuhi
Terapeutik (X) terhadap Kepuasan kepuasan pelayanan Pasien rawat
Pelayanan (Y5). Pada Variabel inap, Peneliti menilai bahwa Perawat
Kepuasan Pelayanan diketahui Rumah Sakit Advent Bandung secara
bahwa besarnya pengaruh keseluruhan menerapkan setiap fase
Komunikasi Terapeutik (X) sebesar Komunikasi Terapeutik secara
0.776 (Sangat Kuat), nilai pengaruh sistematis dengan persiapan dan
sebesar 60,3% dan hasil uji hipotesis eksekusi yang sangat baik yang
dengan uji t diperoleh thitung>ttabel tergambar dari hasil uji Penelitian,
yaitu 10.606 > 1.993 sehingga H0 hal ini juga sesuai dengan visi
ditolak dan H1 diterima. Rumah Sakit Advent Bandung untuk
menjadi rumah sakit dengan
Pengaruh Komuikasi pelayanan terbaik.
Terapeutik terhadap Kepuasan Kepuasan Pelayanan yang
Pelayanan didasar bagaimana dipengaruhi Komunikasi Terapeutik
Perawat Rumah Sakit Advent dimana Perawat Rumah Sakit
Bandung yang akan melakukan Advent Bandung mencoba
prosedur keperawatan kepada Pasien memenuhi setiap indikator-indikator
rawat inap yang membutuhkan yang ada, melihat dari korelasi yang
pelayanan keperawatan, dan dalam sangat kuat peneliti menilai bahwa
prakteknya untuk melakukan Perawat Rumah Sakit Advent
prosedur keperawatan Perawat Bandung menyadari bahwa Pasien
Rumah Sakit Advent harus Rawat Inap memiliki persepsi bahwa
menerapkan komunikasi profesi pelayanan yang diberikan oleh
Perawat yaitu Komunikasi Perawat merupakan hal yang
Terapeutik sehingga akan memiliki diharpkan karena Perawat
pengaruh langsung dimana Pasien merupakan pelayan yang ditugaskan
rawat inap yang membutuhkan rumah sakit untuk memenuhi setiap
pelayanan keperawatan tersebut pasti kebutuhan-kebutuhan Pasien.
mendapatkan juga Komunikasi Komunikasi Terapeutik
Terapeutik yang diberikan oleh memiliki besar pengaruh 60% dan
Perawat. Oleh karena hal tersebut kepuasan pelayanan dipengaruhi
dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor lain sebesar 40%, hal ini
kepuasan pelayanan Pasien rawat sangat menarik untuk dibahas dan
inap bergantung bagaimana Perawat menurut analisis pentliti faktor lain
Rumah Sakit Advent Bandung tersebut muncul dari bagaimana
menerapkan Komunikasi Terapeutik, fasilitas yang diberikan oleh rumah
semakin baik Komunikasi Terapeutik sakit advent. Fasilitas penunjang
yang diterapkan oleh Perawat Rumah yang diberikan rumah sakit advent
Sakit Advent Bandung maka tentu akan dibandingkan oleh harga
semakin tinggi juga nilai kepuasan yang didapat dan apabila harga yang
dibandingkan dengan fasilitas sesuai

210
211

tentu hal tersebut dapat menjadi memiliki pengaruh seperti keahlian


salah satu faktor lain dalam perawat, kecepatan perawat hingga
memenuhi kepuasan pasien. dari bagaimana Pasien merasa
Faktor lain yang terjamin dan percaya terhadap
mempengaruhi Kepuaasan Pelayanan Perawat Rumah Sakit Advent
adalah bukan hanya Pelayanan Bandung dilihat dari bagaimana
keperawatan terhadap Pasien, tetapi Perawat menjalankan Prosedur
bagaimana Perawat juga memberikan Medis kepada Pasien Tersebut.
Pelayanan terhadap keluarga Pasien Dan fase terakhir adalah Fase
dimana dapat diasumsikan bahwa Orientasi atau perkenalan pertama,
pengisian kuesioner tidak analisis peneliti mengapa Fase
sepenuhnya diisi oleh Pasien yang Orientasi merupakan Fase yang
dirawat dengan pertimbangan faktor paling kecil dalam mempengaruhi
seperti kondisi yang tidak adalah karena pada Fase ini Pasien
memungkinkan. Oleh karena itu hal masih merasa asing dan
yang perlu diperhatikan juga adalah membutuhkan pendekatan yang lebih
bagaimana perawat memberikan untuk dapat merasa nyaman dengan
kesan yang positif bukan hanya perawat dan Kepuasan Pelayanannya
kepada Pasien rawat inap tetapi juga terpenuhi karena pada saat Pasien
kepada Keluarga Pasien tersebut. Rawat Inap masih merasa asing tentu
Selanjutnya adalah analisis persepsi yang diberikan Pasien
peneliti berfokus pada Fase adalah masih pada tahap Persepsi
Komunikasi Terapeutik manakah awal dan faktor lain adalah masih
yang memberikan pengaruh paling minimnya Pelayanan yang diberikan
besar kepada Kepuasan Pelayanan, kepada Pasien.
adalah Fase Prainteraksi dimana Sesuai dengan hasil uji dan
Perawat Rumah Sakit Advent analisis peneliti maka peneliti
Bandung dapat menjalankan menyatakan bahwa Komunikasi
Komunikasi Terapeutik secara Terapeutik Perawat Rumah Sakit
keseluruhan karena persiapan yang Advent Bandung memberikan
baik sehingga pada saat penerapan pengaruh yang signifikan dan juga
Komunikasi Terapeutik berjalan korelasi yang sangat kuat terhadap
dengan lancar. Kepuasan Pelayanan Pasien Rawat
Pada Fase selanjtunya yang Inap karena Perawat Rumah Sakit
paling signifkan dalam Advent Bandung berhasil memenuhi
mempengaruhi Kepuasan Pelaynan harapan Pasien dengan Hasil yang
adalah Fase Terminasi karena pada didapat Pasien selama proses Rawat
tahap ini Perawat memberikan kesan Inap, seperti yang dikatakan oleh
terakhir kepada Pasien, diikuti oleh Philip Kotler yang menyatakan
Fase Kerja dimana dilihat dari bahwa “Kepuasan adalah Kepuasan
indikator yang ada peneliti seseorang setelah membandingkan
memberikan analisis bahwa Fase kinerja atau hasil yang dirasakan
Kerja adalah fase yang paling besar dibandingkan dengan
memberikan Pengaruh karena dari 5 harapannya.”(2009:138).
Indikator Kepuasan Pelayanan, Fase
Kerja merupakan Fase yang
212

BAB V Bandung Terhadap Kepuasan


KESIMPULAN DAN SARAN Pelayanan Pasien Rawat Inap
menghasilkan korelasi yang
5.1 Kesimpulan kuat, positif dan signifikan.
Dari hasil analisa dan Dapat disimpulkan bahwa
pengolahan data pada penelitian fase Kerja yang diterapkan
tentang “Pengaruh Komunikasi oleh Perawat Rumah Sakit
Terapeutik Perawat Rumah Sakit Advent Bandung memiliki
Advent Bandung Terhadap keahlian yang baik dengan
Kepuasan Pelayanan Pasien Rawat memberikan prosedur yang
Inap”, peneliti menarik kesimpulan rapih dan cepat sehingga
dan memberikan saran berdasarkan membuat Pasien rawat inap
uraian yang telah penulis analisis merasa puas.
dalam bab-bab sebelumnya. 4. Pengaruh Fase Teriminas
Kesimpulan yang ditarik penulis Perawat Rumah Sakit Advent
sebagai berikut: Bandung Terhadap Kepuasan
1. Pengaruh Fase Prainteraksi Pelayanan Pasien Rawat Inap
Perawat Rumah Sakit Advent menghasilkan korelasi yang
Bandung Terhadap Kepuasan kuat, positif dan signifikan.
Pelayanan Pasien Rawat Inap Dapat disimpulkan bahwa
menghasilkan korelasi yang fase Terminasi yang
kuat, positif dan signifikan. diterapkan oleh Perawat
Dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Advent
Perawat Rumah Sakit Advent Bandung memberikan kesan
Bandung dalam pengendalian yang baik bahkan pada saat
diri dan pemberian Proesdur perpisahan sehingga
melakukan persiapan yang menimbulkan Kepuasan
maksimal sehingga membuat Pelayanan untuk pasien
Pasien rawat inap merasa Rawat Inap.
puas. 5. Pengaruh Komunikasi
2. Pengaruh Fase Orientasi Terapeutik Perawat Rumah
Perawat Rumah Sakit Advent Sakit Advent Bandung
Bandung Terhadap Kepuasan terhadap Responsiveness
Pelayanan Pasien Rawat Inap kepuasan pelayanan Pasien
menghasilkan korelasi yang rawat inap menghasilkan
kuat, positif dan signifikan. korelasi yang kuat, positif dan
Dapat disimpulkan bahwa signifikan. Dapat disimpulkan
fase Orientasi yang bahwa Komunikasi
diterapkan oleh Perawat Terapeutik Perawat Rumah
Rumah Sakit Advent Sakit Advent Bandung
Bandung membangun kesan terhadap responsiveness
yang kuat dari awal interaksi kepuasan pelayanan terhadap
sehingga Pasien tidak merasa Pasien rawat inap sangat baik
asing dan puas. dimana Pasien menilai bahwa
3. Pengaruh Fase Kerja Perawat kecepatan dan respon perawat
Rumah Sakit Advent rumah sakit advent sangat
213

baik dengan memberi 8. Pengaruh Komunikasi


memberikan pernyataan yang Terapeutik Perawat Rumah
positif dan hasil uji statisik Sakit Advent Bandung
menunjukan hasil yang terhadap Assurance kepuasan
serupa. pelayanan Pasien rawat inap
6. Pengaruh Komunikasi menghasilkan korelasi yang
Terapeutik Perawat Rumah cukup, positif dan signifikan.
Sakit Advent Bandung Dapat disimpulkan bahwa
terhadap tangibel kepuasan Komunikasi Terapeutik
pelayanan terhadap Pasien Perawat Rumah Sakit Advent
rawat inap menghasilkan Bandung terhadap Assurance
korelasi yang cukup, positif kepuasan pelayanan terhadap
dan signifikan. Dapat Pasien rawat inap sangat baik
disimpulkan bahwa dimana Pasien merasa
Komunikasi Terapeutik terjamin dan percaya kepada
Perawat Rumah Sakit Advent perawat dan memberikan
Bandung terhadap tangibel pernyataan yang positif dan
kepuasan pelayanan terhadap hasil uji statisik menunjukan
Pasien rawat inap sangat baik hasil yang serupa.
dimana Pasien memberikan 9. Pengaruh Komunikasi
pernyataan bahwa melalui Terapeutik Perawat Rumah
angket bahwa perawat rumah Sakit Advent Bandung
sakit advent memiliki terhadap Empathy kepuasan
penampilan yang rapih dan pelayanan terhadap Pasien
bersih dan didukung oleh rawat inap menghasilkan
hasil uji statisik menunjukan korelasi yang cukup, positif
hasil yang serupa. dan signifikan. Dapat
7. Pengaruh Komunikasi disimpulkan bahwa
Terapeutik Perawat Rumah Komunikasi Terapeutik
Sakit Advent Bandung Perawat Rumah Sakit Advent
terhadap Reliability kepuasan Bandung terhadap enpathy
pelayanan Pasien rawat inap kepuasan pelayanan terhadap
menghasilkan korelasi yang Pasien rawat inap sangat baik
kuat, positif dan signifikan. dimana perawat memberikan
Dapat disimpulkan bahwa empathy dengan kata-kata
Komunikasi Terapeutik motivasi kepada pasien serta
Perawat Rumah Sakit Advent pasien memberikan
Bandung terhadap Reliability pernyataan yang positif dan
kepuasan pelayanan terhadap hasil uji statisik menunjukan
Pasien rawat inap sangat baik hasil yang serupa.
dimana Pasien dapat 10. Pengaruh Komunikasi
mengandalkan perawat dan Terapeutik Perawat Rumah
memberikan pernyataan yang Sakit Advent Bandung
positif dan hasil uji statisik Terhadap Kepuasan
menunjukan hasil yang Pelayanan Pasien Rawat Inap
serupa. menghasilkan korelasi yang
214

kuat, positif dan signifikan. b. Bagi Perawat Rumah


Dapat disimpulkan bahwa Sakit Advent Bandung
Pengaruh Komunikasi agar selalu
Terapeutik Perawat Rumah memperhatikan
Sakit Advent Bandung kebersihan dan kerapihan
terhadap kepuasan pelayanan penampilannya sebelum
terhadap Pasien rawat inap berinteraksi dengan
memiliki pengaruh yang Pasien Rawat Inap.
besar dimana Pasien secara c. Bagi Rumah Sakit
umum memberikan hasil Advent Bandung agar
yang memuaskan dengan menyediakan Kotak
memberikan pernyataan yang Saran pada bagian Rawat
positif dan hasil uji statisik Inap untuk menampung
menunjukan hasil yang Evaluasi secara langsung
serupa. dari Pasien ataupun
Keluarga Pasien.
5.2 Saran d. Bagi Rumah Sakit
Berdasarkan hasil Advent Bandung agar
pembahasan yang telah dijelaskan dapat mengadakan
pada bab-bab sebelumnya, pada pelatihan-pelatihan yang
bagian ini peneliti akan memberikan berkaitan dengan
saran-saran yang bisa bermanfaat pelayanan terhadap
tentunya bagi semua pihak yang pasien khususnya
berkaitan dengan penelitian ini, yang mengadakan pelatihan
berguna bagi perkembangan ilmu bagi perawat untuk
pengetahuan, instansi atau lembaga meningkatkan
serta berbagai pihak yang berkaitan keterampilan perawat
dengan penelitian. Adapun saran- dalam memberikan
saran yang peneliti berikan setelah prosedur perawatan
meneliti permasalahan adalah kepada pasien.
sebagian berikut : e. Bagi Rumah Sakit
1. Saran Bagi Rumah Sakit Advent untuk
Advent Bandung mendeskripsikan lebih
a. Bagi Perawat Rumah jelas mengenai fasilitas
Sakit Advent Bandung pelayanan pada
diharapkan Websitenya karena masih
meningkatkan minimnya gambar
pendidikan keperawatan Fasilitas terutama
terutama bagi perawat Fasilitas setiap kamar.
pada tingkat Diploma 3
dapat melanjutkan 2. Saran Bagi Peneliti
studinya dan Selanjutnya
meningkatkan a. Peneliti selanjutlan
kemampuan khususnya diharapkan mengkaji
pada bidang Komunikasi lebih dalam dan lebih
Terapeutik. banyak sumber maupun
215

referensi yang berkaitan Sakit Advent Bandung


dengan pelayanan, agar dapat selalu
kepuasan dan Rumah menjaga nama baik dari
Sakit Advent Bandung Universitas Komputer
b. Peneliti selanjutnya Indonesia,
diharapkan untuk lebih
mempersiapkan diri
dalam proses d. Untuk mahasiswa/i yang
pengambilan dan akan mengambil
pengumpulan data dan penelitian yang memiliki
segala sesuatu yang tema serupa atau sama
berhubungan dengan diharapkan dapat lebih
penelitian sehingga meningkatkan keaktifan,
penelitian ini dapat rasa inisiatif, percaya
dilakukan dengan baik diri, dan bekerjasama
serta lebih matang. dengan staff atau
c. Peneliti selanjutnya pegawai Rumah Sakit
diharapkan dapat untuk melakukan
menjaga sikap dan koordinasi yang lebih
tingkah laku serta baik sehingga dapat
mematuhi segala membantu kelancaran
peraturan sesuai dengan penelitian.
prosedur yang ditetapkan
selama melakukan
penelitian di Rumah

Anda mungkin juga menyukai