Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

SENI BUDAYA

OLEH

FATIKA DELISSANDRA

KELAS IX.4

SMPN 17 PADANG

TAHUN PELAJARAN

2019/2020
Alat dan Bahan dalam Seni Grafis
Jumat, 14 Februari 2020 | 19:30 WIB

KOMPAS.com - Pembuatan karya seni grafis membutuhkan bahan dan alat yang beragam.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini alat dan bahan dalam
seni grafis:

Bahan dalam seni grafis

Beberapa bahan yang digunakan dalam membuat karya seni grafis antara lain:

Lem

Kertas

Karet linolium

Papan kayu

Hardboard atau tripleks

Tinta cetak

Berikut ini penjelasannya:

1.Lem

Lem digunakan untuk menempelkan sketsa pada klise atau plat. Tujuan pemberian lem untuk
mempertahankan kekokohan posisi sketsa pada saat dipindahkan agar tidak bergeser atau bergerak dari
klise atau plat.

2.Kertas

Kertas digunakan sebagai media untuk membuat sketsa atau desain. Selain untuk membuat sketsa atau
desain, kertas terkadang juga dijadikan media cetak dalam seni grafis.

3.Karet linoleum

Karet linoleum ini digunakan sebagai media pembuatan cetakan atau klise. Karet linoleum berupa
lembaran berwarna hitam, bagian depan licin dan mengilat serta bagian belakang kasar. Bagian yang
dijadikan media cetakan (klise) adalah bagian depan yang licin.

4.Papan kayu

Papan kayu digunakan sebagai media pembuatan cetakan atau klise. Papan yang bagus untuk membuat
cetakan atau klise adalah papan yang tidak terlalu lunak dan tidak terlalu keras.
Tujuannya memudahkan seniman mencukil sketsa atau desain yang ada di atas papan kayu.

5.Hardboard atau tripleks

Hardboard atau tripleks digunakan sebagai media pembuatan cetakan atau klise.

Hardboard hampir sama dengan papan kayu. Perbedaannya sedikit terlihat pada teksturnya. Papan kayu
teksturnya kasar sedangkan hardboard teksturnya lebih halus dan licin.

6.Tinta cetak

Tinta adalah bahan yang harus ada dalam proses berkarya. Tinta berperan penting dalam pemindahan
obyek gambar dari cetakan ke media hasil cetakannya. Tinta untuk cetak tinggi ini merupakan tinta
khusus yang digunakan dalam seni grafis.

Alat dalam seni grafis

Beberapa alat yang digunakan untuk pembuatan karya seni grafis, antara lain:

Pensil

Gunting

Pahat

Scroll (rollblayer)

Berikut ini penjelasannya:

1.Pensil

Pensil adalah alat utama yang digunakan dalam menggambar. Pensil digunakan untuk membuat sketsa
atau desain. Pensil ada dua jenis yaitu pensil bertanda "H" dan "B".

Pensil bertanda "H" bersifat keras dan cocok untuk membuat garis tipis. Pensil bertanda "B" bersifat
lunak dan cocok untuk membuat garis tebal.

2.Gunting

Gunting digunakan untuk memotong bagian kertas sketsa dan plat atau klise. Juga dapat digunakan
untuk membuat bagian-bagian yang tidak diperlukan dalam cetakan atau klise.

3.Pahat

Pahat digunakan untuk mencukil atau menoreh plat atau klise. Pahat ini bisa digunakan untuk mencukil
klise seperti papan kayu, hardboard (triplek) atau karet linolium.
4.Scroll (rollblayer)

Scroll atau rollblayer biasa disebut roll. Roll adalah alat seni grafis untuk meratakan warna di atas
cetakan atau klise. Penggunaannya sama seperti roll cat dinding rumah.
Serunya Membuat Seni Grafis Menggunakan Berbagai Daun

Oleh : Sunarta, S.Pd

14 Desember 2020 13:27

RADARSEMARANG.ID, Secara umum, seni grafis ini merupakan seni rupa dua dimensi yang dibuat
dengan teknik cetak di atas sebuah media. Dari pengertian ini bisa mengetahui jika sebuah seni grafis
hanya sebuah gambar dua dimensi yang untuk dinikmati estetikanya. Seni yang satu ini bertujuan
memperindah suatu media. Secara Sederhana seni cetak dapat menggunakan bahan alam misalnya
daun.

Membuat karya seni grafis dengan daun sebagai klise bisa menjadi aktivitas menyenangkan, bukan
hanya bagi anak-anak untuk kreasi bersama teman tetapi juga kegiatan seru bagi anak yang ingin
menuangkan kreasi warna di atas kertas, mulai membuat karya grafis sederhana untuk dipanjang di
kamar atau kertas sampul menarik bagi jurnal, kartu ucapan, kertas kado bingkisan, atau kerajinan
kertas lainnya.

Sebagai Pembelajaran Seni Grafis di SMP Negeri 4 Comal Salah satunya adalah Pembuatan seni grafis
dengan bermacam daun sebagai klisenya dengan bermacan daun ada bonus untuk siswa melakukan dua
aktivitas sekaligus yakni berkreasi dan sebelumnya berjalan-jalan ke alam terbuka untuk mengumpulkan
daun dalam berbagai bentuk dan ukuran. Setelah puas Anda bisa pulang dan mulai menggunakan daun
untuk proyek Karya Seni Grafis yang Anda inginkan.

1.Kumpulkan dan bersihkan koleksi daun segar yang telah Anda kumpulkan. Jajar dengan rapi untuk
melihat bentuk dan ukurannya agar mempermudah imajinasi dalam berkreasi. Sangat disarankan untuk
memilih daun segar. Daun kering tidak akan bisa digunakan untuk proyek ini karena akan hancur
menjadi serpihan ketika ditekan

2.Siapkan meja kerja dan cat yang diinginkan. Bila perlu alasi dengan koran atau plastik besar untuk
menjaga meja tetap bersih tidak terkena percikan cat. Ambil daun dan oleskan cat di bagian punggung
daun yang memiliki tekstur tulang paling menonjol. Sebaiknya alasi daun dengan kain agar tidak
mengotori kertas proyek Anda

3.Setelah itu balik dengan perlahan daun yang telah diwarnai ke kertas yang telah disiapkan. Hati-hati
tekan dengan kuat daun agar seluruh bagian punggung daun menyentuh kertas seluruhnya. Ambil dan
lihat hasilnya. Setelah itu ulangi lagi, baik dengan daun yang sama atau dengan daun berbeda.

4.Biarkan karya Anda mengering. Setelah itu Anda bisa memakainya untuk kegunaan apa pun.
(ips2.2/ton)

Pameran seni grafis ASEAN digelar di Hanoi


Jumat, 13 November 2020 19:45 WIB

ANTARA - Kompetisi dan Pameran Seni Grafis ASEAN ketiga dibuka di Hanoi, ibu kota Vietnam, negara
tuan rumah ASEAN 2020. Pameran menampilkan 117 karya buatan 182 pelukis dari 10 negara ASEAN,
menyoroti isu-isu mendesak dan kontemporer yang relevan bagi negara-negara anggotanya.
(XINHUA/Siti Zulaikha/Sandi Arizona/Sizuka)

Workshop Daring ‘Seni Grafis dan Eksplorasi Sketsa

30 November 2020

Pandemi tidak menyurutkan semangat kita untuk tetap beraktivitas dan berkreasi. Kali ini Galeri
Nasional Indonesia mengajak publik dalam program Workshop Daring Seni Grafis dan Eksplorasi Sketsa
via Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia.

Workshop ini diselenggarakan secara terpisah dalam satu hari yang sama di akhir pekan kemarin, yaitu
Sabtu, 28 November 2020.

Workshop Daring Seni Grafis dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB dengan menghadirkan Arief Eko
Saputro (Praktisi Perfilman dan Penggiat Seni Grafis) sebagai narasumber, dan Aola Romadhona
(Edukator Galeri Nasional Indonesia) sebagai moderator.

Workshop ini membahas tentang seni grafis khususnya stensil dengan tema yang telah ditentukan,
lengkap dengan langkah-langkah membuatnya.

Sedangkan Workshop Daring Eksplorasi Sketsa digelar pada pukul 16.00 WIB, dengan mengetengahkan
bahasan seputar sketsa, mulai dari pengetahuan dasar hingga teknik-teknik membuat sketsa. Dipandu
Zamrud Setya Negara (Pranata Humas Ahli Muda, Penggiat Sketsa), workshop ini akan menghadirkan
Artyan Trihandono (Arsitek, Urban Sketcher) sebagai narasumber.

Serunya, kedua workshop tersebut memberikan kesempatan kepada para peserta untuk terlibat secara
aktif. Peserta bersama-sama diajak membuat karya grafis dan sketsa selama acara berlangsung,
sekaligus dapat berdiskusi secara langsung selama pengerjaan karya tersebut. Karena itulah forum
daring ini tidak hanya menjadi forum penyampaian materi tentang seni grafis dan sketsa, melainkan
lebih kepada forum untuk berbagi informasi dan pengalaman, baik antara narasumber dengan peserta,
maupun antarpeserta di tengah kondisi seperti saat ini.

Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto mengatakan pola workshop daring tersebut dapat menjadi
alternatif di saat kondisi yang kurang memungkinkan untuk bertemu dan bertatap muka langsung untuk
melakukan aktivitas dan proses kreatif secara massal atau bersama-sama. Semoga workshop ini mampu
memberikan bekal ilmu pengetahuan sekaligus skill yang dapat diterapkan bahkan setelah workshop ini
selesai.

Program yang menjadi bagian dari program bimbingan dan edukasi Galeri Nasional Indonesia ini juga
diharapkan mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peserta untuk terus semangat
berkarya.

“Membuat karya seni artinya mengasah kecerdasan, kreativitas, keterampilan, dan juga membangun sisi
artistik. Mari kita meningkatkan kualitas diri kita dengan mencipta karya seni,” ajak Pustanto.

Anda mungkin juga menyukai