“ personal hygine ”
DOSEN PENGAJAR:
Dahrizal,S,Kp,MPH
DISUSUN
OLEH :
WIDYA ANDRIANI
NIM P0 5120219 089
A. KONSEP PERSONAL HYGIENE
1. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
peroranagan danhygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahtaraan fisik
dan psikis (Tarwoto dan Wartonah, 2004).
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis (Aziz Alimul H, 2006).
Definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa personal hygiene merupakan kegiatan
atau tindakan membersihkan seluruh anggota tubuh yang bertujuan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang.
Higiene adalah ilmu pengetahuan tentang kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Higiene
personal adalah perawatan diri dengan cara melakukan beberapa fungsi seperti mandi,
toileting, higiene tubuh umum, dan berhias. Higiene adalah persoalan yang sangat pribadi dan
ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk nilai-nilai dan praktik individual. Higiene meliputi
perawatan kulit, rambut, kuku, gigi, rongga mulut dan hidung, mata, telinga, dan area
perineum-genital.
Pemeliharaan higiene perseorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan,
dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri,
pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik
kesehatan yang rutin. Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi
praktik higiene klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan perawatan
diri dan memberikan perawatan hygiene menrut kebutuhan dan pilihan klien. Di lingkungan
rumah, perawat membantu klien dan anggota keluarga beradaptasi teknik dan pendekatan
hygiene. Ketika memberikan perawatan kesehatan rutin, perawat mengkaji status fisik dan
emosional klien, dan mengimplementasi proses perawatan bagi kesehatan total klien.
Misalnya, pengkajian lengkap tentang integumen dapat dilakukan selama klien mandi dan
perawat mengkaji tingkat psikososial klien juga.
2. Tujuan Personal Hygiene
Tujuan dari personal hygiene adalah:
a) Meningkatkan derajat kesehatan.
b) Memelihara kebersihan diri.
c) Memperbaiki personal hygiene.
d) Pencegahan penyakit.
e) Meningkatkan percaya diri.
f) Menciptakan keindahan
3. Dampak yang Timbul pada Masalah Personal Hygiene
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Tarwoto & Wartonah, 2004)
meliputi:
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
Praktik sosial.
Kelompok sosial mempengaruhi bagaimana pasien dalam pelaksanaan
praktik personal hygiene.Termasuk produk dan frekuensi perawatan pribadi.
Selama masa kanak-kanak, kebiasaan keluarga mempengaruhi hygiene, misalnya
frekuensi mandi, waktu mandi dan jenis hygienemulut. Pada masa
remaja, hygienepribadi dipengruhi oleh teman. Misalnya remaja wanita mulai
tertarik pada penampilan pribadi dan mulai memakai riasan wajah. Pada masa
dewasa, teman dan kelompok kerja membentuk harapan tentang penampilan
pribadi. Sedangkan pada lansia beberapa praktikhygieneberubah karena kondisi
hidupnya dan sumber yang tersedia (Potter & Perry, 2009).
Menurut Wartonah, 2004 Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri,
maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.
Variabel Budaya.
Kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuanperawatan personal
higiene. Seseorang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda,mengikuti
praktek perawatan personal higiene yang berbeda. Keyakinan yangdidasari kultur
sering menentukan defenisi tentang kesehatan dan perawatan diri.Dalam merawat
pasien dengan praktik higiene yang berbeda, perawat menghindarimenjadi
pembuat keputusan atau mencoba untuk menentukan standar kebersihannya(Potter
& Perry, 2005).
Beberapa budaya tidak menganggap sebagai hal penting ( Galanti, 2004 dalam
Potter & Perry, 2009). Perawat tidak boleh menyatakan ketidaksetujuan jika klien
memiliki praktik higieneyang berbeda dari dirinya. Di Amrika Utara, kebiasaan
mandi adalah setiap hari sedangkan pada budaya lain hal ini hanya dilakukan satu
kali seminggu (Potter & Perry, 2009).
D. JENIS-JENIS PERSONAL HYGIENE
Jenis-jenis perawatan personal hygiene menurut Perry & Potter (2005) dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Berdasarkan Waktu
1. Perawatan dini hari
2. Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun
tidur untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pemeriksaan, mempersiapkan
pasien melakukan sarapan dan lain-lain.
3. Perawatan pagi hari
4. Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan
pertolongan dalam memnuhi kebutuhan eliminasi mandi sampai merapikan tempat
tidur pasien.
5. Perawatan siang hari
6. Perawatan siang hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan
perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencuci mukan dan tangan,
mebersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan pembersihan
lingkungan pasien.
7. Perawatan menjelang tidur
8. Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat
menjelang tidur agar pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti mencuci
tangan dan muka membersihkan mulut, dan memijat dareah punggung
2. Berdasarkan Tempat
Perwatan diri pada kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh
dari berbagai kuman atau tarauma sehingga diperlukan perawatan yang adekuat
dalam mempertahankan fungsinya.
Fungsi kulit:
o Proteksi tubuh
o Pengaturan temperatur tubuh
o Pengeluaran pembuangan air
o Sensasi dari stimulus lingkungan
o Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit
o Memproduksi dan mengabsorsi vitamin D
Faktor yang mempengaruhi perubahan dan kebutuhan pada kulit:
Umur
Jaringan kulit
Kondisi atau keadaan lingkungan.
Mandi
Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat,
dan sel yang mati serta merangasang sirkulasi darah dan membuat rasa nyaman
Perawatan Diri Pada Kaki Dan Kuku
Perawatan kaki dan kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan cedera jaringan
lunak. Integritas kaki dan kuku ibu jari penting untuk mempertahankan fungsi
normal kaki sehingga orang dapat berdiri atau berjalan dengan nyaman.
Perawatan Rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi dan
pengatur suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari
rambut. Perawatan ini bermanfaat mencegah infeksi daerah kepala.
Perawatan Gigi Dan Mulut
Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya.
Sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Yang dimaksud disini adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur
diharapakan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa ganguan selama tidur sehingga dapat
membantu proses penyembuhan.
REFERENSI :
A. Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik.
Jakarta: EGC.
B. Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WS” DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
DI RUANG ANGGREK RSU BANGLI
TANGGAL 4 – 7 DESEMBER 2014
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 Desember 2014 pada pukul 08.00 WITA di
Ruang Anggrek RSU Bangli dan masuk rumah sakit pada tanggal 3 Desember 2014 pukul
20.45 WITA. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, dan catatan medik No. CM
208231 yang dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.
A. Identitas Pasien Penanggung
Nama : “WS” : “KW”
Jenis kelamin : Laki-laki : Laki-laki
Usia : 62 tahun : 40 tahun
Status perkawinan : Menikah : Menikah
Agama : Hindu : Hindu
Suku bangsa : Indonesia : Indonesia
Pendidikan : SMP : SMA
Bahasa yang digunakan : Bahasa Bali : Bahasa Bali
Pekerjaan : Pemangku : Pegawai Swasta
Alamat : Selat Tengah, Susut : Selat Tengah, Susut
Diagnosa Medis : Dispepsia + HT
Sumber biaya : Umum
Hubungan dengan pasien : Anak pasien
B. Alasan Dirawat
1. Alasan MRS
Pada saat MRS pasien mengeluh mual, muntah, nyeri pada ulu hati, dan pusing
sejak 5 hari yang lalu.
2. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh mual, muntah, nyeri pada ulu hati, pusing,
dan pasein mengeluh gatal pada bagian punggung, ketiak, dan paha.
C. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 2 Desember 2014 pukul 13.30 WITA pasien datang ke IGD RSU
Bangli dengan keluhan mual, muntah,dan nyeri pada ulu hati namun setelah
mendapatkan penanganan pasien dipulangkan. Pada tanggal 3 Desember pukul
20.45 WITA pasien dibawa ke IRD RSU Bangli oleh keluarga dengan keluhan
yang sama dan disarankan untuk rawat inap. Saat di IRD pasien didiagnosa
Dispepsia + HT dan mendapatkan therapy IVFD RL 20 tpm, Pantoprazole 1 vial,
Ranitidine 1 amp, obat oral captopril 12,5 2 tablet, antasida sirup 10 cc.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Saat pengkajian, pasien mengatakan sudah pernah dibawa ke rumah sakit
sebelumnya dengan penyakit yang sama namun tidak sampai rawat inap. Pasien
tidak memiliki alergi terhadap obat.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang
sama.
D. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernafas
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat bernafas.
Tidak terpasang alat bantu pernapasan.
2. Makan dan Minum
Saat penkajian, pasien mengatakan sebelum MRS makan 1-2 kali sehari dengan
waktu makan yang tidak teratur (sekali makan habis ¾ porsi) dan jarang
mengkonsumsi sayur dan buah. Semenjak MRS pasien mengatakan tidak nafsu
makan. Sehari makan 3 kali, sekali makan hanya menghabiskan 2 sendok karena
merasa mual dan mau muntah.
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS minum 1 gelas air setelah
makan (200cc) dan jarang mengkonsumsi air putih kecuali setelah makan. Dalam
sehari pasien menghabiskan 3-4 gelas air putih (600-800cc). Sejak MRS pasien
mengatakan minum sama seperti sebelum MRS.
3. Eliminasi
BAB
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS pasien BAB 1 kali dalam sehari
sampai 1 kali dalam dua hari. Sejak MRS pasien mengatakan baru BAB 1 kali
dengan warna faces kuning kecoklatan dan padat.
BAK
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS kencing 2-3 kali dalam sehari.
Sejak MRS pasien mengatakan kencing 1 kali sehari (1 kali BAK 250 ml) dengan
warna kuning dan bau khas urine. Pasien mengatakan dibantu oleh keluarga untuk
menuju kamar mandi. Setelah kencing pasien tidak membersihkan area
genetalianya.
4. Gerak dan Aktivitas
Saat pengkajian, pasien mengatakan hanya bangun dari tempat tidur saat kencing.
Karena sakit pada ulu hatinya pasien malas untuk bergerak. Aktivitas pasien masih
dibantu oleh keluarga.
5. Kebersihan Diri
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS biasa mandi dan gosok gigi 2
kali sehari yaitu di pagi dan sore hari dan keramas 2 kali seminggu. Sejak MRS
pasien tidak pernah mandi, gosok gigi, dan keramas. Saat pengkajian pasien
mengatakan tidak memiliki keinginan untuk mandi atau membersihkan diri.
Pasien mengeluh sakit pada ulu hatinya membuatnya tidak perduli dengan
kebersihan dirinya. Pasien juga mengatakan merasa gatal pada tubuh bagian
punggung, ketiak, dan paha. Tercium bau tidak enak dari badan pasien.
6. Istirahat Tidur
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS tidur 6-7 jam dalam sehari
biasanya dari pukul 23.00 WITA sampai 05.00 WITA. Sejak MRS pasien tidur
kurang lebih 4 jam dalam sehari dan terjaga 3-4 kali karena nyeri yang dirasakan.
7. Pengaturan Suhu Tubuh
Saat pengkajian, suhu tubuh pasien 36,7OC.
8. Rasa Nyaman
Pasien mengatakan tidak nyaman dengan kondisinya. Pasien mengatakan nyeri
pada ulu hati seperti ditusuk-tusuk, pusing dan merasa gatal-gatal di bagian
punggung, ketiak, dan paha.
9. Rasa Aman
Pasien mengatakan cemas dengan penyakitkan namun mempercayakannya kepada
petugas medis. Pasien mengatakan aman karena didampingi oleh keluarganya.
10. Sosialisasi dan Komunikasi
Saat pengkaian pasien sesekali berkomunikasi dengan perawat dan keluarga.
11. Rekreasi
Saat pengkajian pasien hanya tertidur di tempat tidur dan sesekali berbincang
dengan keluarga dan penjeguk.
12. Prestasi
Saat pengkajian pasien mengatakan belum pernah memperoleh prestasi.
13. Pengetahuan
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak tau dengan penyebab penyakitnya dan
tidak tau apa yang menyebabkan tubuhnya merasa gatal.
14. Ibadah
Saat pengkajian pasien mengatakan menjadi pemangku sebelum MRS pasien
biasa menghantarkan upacara agama, namun sejak MRS pasien hanya dapat
berdoa dari tempat tidur.
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesan umum : Lemas
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Postur tubuh : Kurus
d. Kebersihan diri: Kurang
e. Turgor kulit : Baik
f. Warna kulit : Sawo Matang
2. Gejala Kardinal
a. Suhu : 36,7OC
b. Nadi : 88 x/menit
c. TD : 140/90 mmHg
d. RR : 22 x/menit
3. Keadaan Fisik
a. Kepala
Bentuk simetris, persebaran rambut hitam keputihan merata, ketombe (-),
berkutu (-), benjolan (-), rambut rontok (-).
b. Wajah
Bentuk simetris, pucat (+), edema(-), nyeri tekan (-), kebersihan kurang.
c. Mata
Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, sclera agak keruh, pupil mata
ishokor, penglihatan sedikit rabun, kotoran mata (+), gatal (-), bengkak (-).
d. Hidung
Bentuk simetris, secret (+), nafas ciping hidung (-), penciuman baik, kotoran
(+), kebersihan kurang.
e. Mulut
Bentuk simetris, mukosa kering, lesi (-), gigi utuh, karang gigi (+), karies (-),
terdapat kotoran di sela-sela gigi, kebersihan kurang, berbau.
f. Telinga
Bentuk simetris, lesi (-), kotoran (+), serumen (+), nyeri tekan (-),
pendengaran baik, kebersihan kurang.
g. Thorax
Bentuk simetris, gerakan dada simetris, nyeri tekan (-), benjolan (-).
h. Andomen
Bentuk simetris, nyeri tekan (+) pada epigastrium, kembung (-).
i. Genetalia
Tidak diperiksa
j. Ekstremitas
Atas : bentuk normal, terpasang infuse pada tangan kanan, edema (-), nyeri
tekan (-).
Bawah : bentuk normal, edema (-), nyeri tekan (-).
k. Kuku
Tangan: pertumbuhan merata, warna kecoklatan, lesi (-), cukup bersih.
Kaki : pertumbuhan merata, warna kecoklatan, lesi (-), cukup bersih.
l. Kulit
Kusam, lengket (+), turgor kulit baik, warna sawo matang, lesi (-), gatal pada
bagian punggung, ketiak dan paha, berbau.
F. Data Penunjang
HAsil pemeriksaan darah lengkap tanggal 3 Desember 2014
Rumusan
No. Data Fokus Standar Normal
Masalah
1. DS:
Pasien mengatakan Difisit
Pasien tidak
merasa gatal pada
bagian punggung, merasa gatal pada perawatan diri
ketiak, dan paha. tubuhnya.
Pasien mengatakan
tidak memiliki
keinginan untuk Pasien mandi 2
untuk merawat diri kali sehari
sejak sakit pada ulu
hatinya dan pusing
yang dirasakannya.
DO :
2. Analisa Data
P : Defisit perawatan diri
E : Penurunan Motivasi
S : Pasien mengatakan merasa gatal pada bagian punggung, ketiak, dan paha,
pasien mengatakan tidak memiliki keinginan untuk untuk merawat diri sejak sakit
pada ulu hatinya dan pusing yang dirasakannya, kulit pasien tampak kusam dan
lengket, terdapat kotoran di mata, telinga, hidung, dan gigi pasien, dan tercium bau
tidak enak dari tubuh pasien.
Proses terjadinya :
Keluhan yang dirasakan oleh pasien (mual, muntah, nyeri pada ulu hati, dan pusing)
mengakibatkan pasien tidak memiliki keinginan untuk untuk merawat diri atau
penurunan motivasi untuk beraktivitas termasuk untuk mandi dan memenuhi
kebersihan diri lainnya sehingga pasien mengalami defisit perawatan diri yang
ditandai dengan pasien mengatakan merasa gatal pada bagian punggung, ketiak, dan
paha, pasien mengatakan tidak memiliki keinginan untuk untuk merawat diri sejak
sakit pada ulu hatinya dan pusing yang dirasakannya, kulit pasien tampak kusam dan
lengket, terdapat kotoran di mata, telinga, hidung, dan gigi pasien, dan tercium bau
tidak enak dari tubuh pasien. Dan apabila tidak ditangani akan mengakibatkan
timbulnya masalah yang lain seperti gangguan rasa nyaman dan dapat mengakibatkan
penyakit seperti jamuran dan kerusakan integritas kulit.
3. Rumusan Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan motivasi ditandai dengan
pasien mengatakan merasa gatal pada bagian punggung, ketiak, dan paha, pasien
mengatakan tidak memiliki keinginan untuk untuk merawat diri sejak sakit pada ulu
hatinya dan pusing yang dirasakannya, kulit pasien tampak kusam dan lengket,
terdapat kotoran di mata, telinga, hidung, dan gigi pasien, dan tercium bau tidak enak
dari tubuh pasien.
III. PERENCANAAN
IV. IMPLEMENTASI
No Efaluasi
Waktu Dx Implementasi Paraf
. Formatif
1. Kamis, 4 I Mengobservasi KU S:
Desembe pasien Pasien mengeluh
r 2014 nyeri pada ulu hati
Pukul dan pusing
10.00 O:
wita Pasien tampak
lemas, kebersihan
kurang, kulit kusam
dan lengket, mata,
telinga, hidung,
mulut dan gigi
kotor, tubuh berbau.
Pukul I Mengkaji pola S:
14.00 kebersihan diri Pasien mengatakan
wita pasien. sebelum sakit mandi
dan gosok gigi 2x
sehari namun sejak
sakit pasien
mengatakan tidak
ingin membersihkan
dirinya.
O:
Pasien kooperatif
saat ditanya.
Pukul I Memonitor S:
16.00 kemampuan pasien Pasien mengatakan
wita untuk perawatan tidak berkeinginan
diri yang mandiri membersihkan diri
karena sakit pada
ulu hati dan pusing
O:
Pasien tampak lemas
dan belum ingin
beraktivitas, hanya
tidur di tempat tidur,
hanya sesekali
bangun untuk
kencing dan dibantu
oleh keluarga.
Pukul I Membantu S:
18.00 membersihkan Pasien mengatakan
wita tubuh pasien lebih nyaman
-Mengelap tubuh setelah di lap oleh
pasien dengan air perawat
bersih O:
-Menggosok gigi Pasien kooperatif,
pasien tubuh pasien terlihat
segar, bau badan
berkurang
Pukul I Memberikan HE S:
19.00 tentang pentingnya Pasien dan keluarga
Wita kebersihan diri mengatakan
pada pasien dan mengerti dengan
keluarga penjelasan yang
diberikan dan mau
untuk
melakukannya.
O:
Pasien dan keluarga
tampak kooperatif
2. Jumat, 5 I Menyediakan S:
Desembe lingkungan yang Pasien mengatakan
r 2014 bersih dan nyaman lebih nyaman
Pukul -Membersihkan TT setelah tempat
08.00 pasien tidurnya
wita dibersihkan.
O:
Pasien kooperatif
saat dibersihkan
tempat tudurnya
Pukul I Mengobservasi KU S:
10.00 pasien Pasien mengatakan
wita nyeri pada ulu hati
dan pusing
berkurang
O:
Pasien tampak
masih lemas, kulit ,
mata, telinga,
hidung, mulut dan
gigi tampak lebih
bersih, bau badan
berkurang
Pukul I Memonitor S:
11.00 kemampuan pasien Pasien mengatakan
wita untuk perawatan masih tidak ingin
diri yang mandiri membersihkan
dirinya secara
mandiri karena nyeri
ulu hati dan pusing
yang dirasakan
belum hilang.
O:
Tampak keluarga
pasien membantu
pasien untuk
menggosok gigi dan
membersihkan
wajah pasien.
Pukul I Mendorong pasien S:
17.00 untuk melakukan Pasien mengatakan
wita aktivitas hygiene mau mencoba.
sesuai kemampuan O:
yang dimiliki Pasien mencoba
menggosok gigi
sendiri dan
mengelap tubuh
sendiri namun masih
dibantu oleh
keluarga dan
perawat. Pasien
tampak lebih bersih.
Pukul I Memberikan HE S:
19.00 kepada pasien dan Pasien dan keluarga
wita keluarga tentang mengatakan
cara membersihkan mengerti dengan
tubuh pasien penjelasan yang
seperti carang diberikan dan mau
menggosok gigi untuk
dan membersihkan melakukannya.
tubuh dengan O:
benar. Pasien dan keluarga
tampak kooperatif
3. Sabtu, 6 I Menyediakan S:
Desembe lingkungan yang Pasien mengatakan
r 2014 bersih dan nyaman lebih nyaman
Pukul -Membersihkan TT setelah tempat
08.00 pasien tidurnya
wita dibersihkan.
O:
Pasien kooperatif
saat dibersihkan
tempat tudurnya
Pukul I Mengobservasi KU S:
10.00 pasien Pasien mengatakan
wita nyeri pada ulu hati
sudah hilang tapi
masih pusing.
Pasien mengatakan
gatal-gatal sudah
hilang.
O:
Pasien tampak
bersih, kulit , mata,
mulut, telinga
tampak lebih bersih,
bau badan berkurang
Pukul I Memonitor S:
11.00 kemampuan pasien O:
wita untuk perawatan Tampak pasien
diri yang mandiri berusaha untuk
menggosok gigi,
mengelap tubuh, dan
membersihkan
telinga sendiri.
Pukul I Mendorong pasien S:
17.00 untuk melakukan Pasien mengatakan
wita aktivitas hygiene mau melakukannya.
sesuai kemampuan O:
yang dimiliki Pasien dapat
menggosok gigi
sendiri dan
mengelap tubuh
sendirin. Pasien juga
berusaha untuk
makan, kencing, dan
BAB dengan
mandiri.
4 Minggu, I Menyediakan S:
7 lingkungan yang Pasien mengatakan
Desembe bersih dan nyaman lebih nyaman
r 2014 -Membersihkan TT setelah tempat
Pukul pasien tidurnya
08.00 dibersihkan.
wita O:
Pasien kooperatif
saat dibersihkan
tempat tudurnya
Pukul I Menganjurkan S:
10.00 pasien dan Pasien dan keluarga
wita keluarga mandi mengatakan
minimal 2x sehari mengerti dengan
jika kondisi penjelasan yang
memungkinkan, diberikan dan mau
sikat gigi minimal untuk
2x sehari, dan melakukannya.
menjaga O:
kebersihan tubuh Pasien dan keluarga
lainnya. tampak kooperatif
V. EVALUASI