Anda di halaman 1dari 6

Komunikasi keperawatan

Praktik komunikasi pada pasien gangguan jiwa

Kebutuhan khusus

Disusun Oleh:

Widya Andrian
P0 5120219 089
1B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KEPERAWATAN

2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

Disebuah ruang soka rsj Surakarta terdapat pasien gangguan jiwa bernama tuan T, masuk ke
rumah sakit jiwa karena dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih apabila diajak
bicara menjawab “ segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Dan pernah mencoba
menyayat- nyayat tangannya sendiri hingga terluka. Keluarga berusaha menyingkirkan
benda- benda tajam seperti pisau, gunting disekitar pasien dan selalu memantau pasien
hingga membawanya kerumah sakit jiwa.

Percakapan

Fase Orientasi : (salam terapeutik, evaluasi/validasi, dan kontrak)

Perawat : “ Selamat pagi, Bapak!”


Pasien : “ Ya mbak ” sambil menoleh menghindar ke klien

Perawat : “Perkenalkan, nama saya Nur Izza Afi . Bapak bisa panggil saya Izzah. Kalau boleh

tahu nama bapak siapa?”

pasien : “heksa “

Perawat : “ Oh, dengan Bapak heksa. Bapak senang dipanggil apa?”

Pasien : “terserah”

Perawat : “Baiklah, saya panggil mas saja boleh ya?”

Pasien : “hm”

Perawat : “ Oke. Baiklah mas, bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol sedikit, ya sekitar …
menit, bagaimana?”
pasien : “hm”
Perawat : “ Mas heksa ingin kita mengobrol dimana?”
Pasien : “ di sini aja”

Perawat : “ Baiklah mas heksa, kami adalah mahasiswa Poltekkes Keperawatan bengkulu
yang bertugas diruangan ini. Kami perawat yang akan membantu merawat mas.
Hari ini sampai 2 hari yang akan datang, saya dan teman ini berjaga di shif pagi
mulai dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WIB nanti.”
Pasien : “hm”

Fase Kerja: (terkait dengan pemeriksaan yang akan dilakukan)

Perawat : “ Disini saya berperan merawat mas heksa untuk memberikan solusi agar masalah
yang dialami mas heksa bisa terselesaikan. Supaya beban masalah yang dialami
mas heksa bisa hilang. ”

pasien : “kamu siapa ? berani-berani nya kamu ikut campur masalah saya?”

Perawat : “bukan seperti itu maksud kami , mas heksa. Kami hanya menyelesaikan tugas
kami dalam membantu meringankan beban pasien termasuk mas heksa ini”

pasien : “ Bukan urusan kamu”

Perawat : “Apakah mas heksa tidak ingin ke luar dari tempat ini dan dapat melakukan
aktifitas seperti biasanya?”

pasien : “iya, pengen”

Perawat : “ Oleh sebab itu, semua tindakan yang kami lakukan menjadi tanggung jawab
kami. Dan kami harapkan bapak juga bertanggung jawab untuk sembuh,
supaya mas heksa dapat melakukan aktifitas seperti biasanya minimal
mas heksa bisa mereedam rasa emosinya”

pasien : “hm”

Perawat : “ mas heksa, disini saya perlu tekankan bahwa apa yang menjadi harapan mas
heksa juga akan menjadi harapan kami. Karena itu, semua hal yang
menjadi keluhan mas heksa, bisa mas heksa sampaikan kepada kami.”

Pasien : “hm”

Perawat : “ Mas tak perlu kuatir ataupun cemas. Kalau mas tidak keberatan, mas bisa
sharing dengan kami tentang segala permasalahan-permasalahan ataupun
keluhan-keluhan yang sedang bapak alami. Insya Allah, kita bersama-sama
mencarikan jalan keluarnya dan saya tidak akan memberitahukannya pada
orang yang tidak berhak untuk tahu akan hal itu.”

Pasien : Beneran?
Perawat : betul mas kami akan menjaga semua rahasia mas.

Perawat : “ Semua tindakan tentu perlu adanya kerja sama yang baik antara kita. Tujuannya
supaya tindakan yang kami lakukan dapat semaksimal mungkin dan memberikan
hasil terbaik untuk kami dan terutama mas heksa. Bagaimana, mas?”

pasien : “Ya”

Perawat : “ Kalau boleh tahu, ada keluhan apa mas saat ini atau apa yang mas heksa rasakan
saat ini?”

pasien : “saya ingin cepat mati saja mbak, saya capek hidup tidak ada gunanya”

Perawat : “ memangnya yang membuat mas capek hidup dan ingin mati apa mas?”

Pasien : “ya pokoknya saya ingin kerja lagi dan punya uang”

Perawat : “lho, memangnya apa yang terjadi dengan pekerjaan mas heksa?

Pasien : “hilang, ditelan bumi”

Perawat : “apa mas heksa memberhentikan diri dari pekerjaan mas heksa?”

Pasien : “dipecat”

Perawat : “Berarti mas dulu bekerja?

Pasien : Ya,saya di phk, dan saya tidak bisa membayar hutang dan memberi ibu dan adik
saya uang

Perawat : Oh, ya saya mengerti. Begini mas.. Umur,Rejeki, dan jodoh itu Tuhan yang
mengatur. Apa mas percaya akan hal itu? .”

pasien : “hm”

Perawat : Nah.. bagus kalo mas heksa paham, berarti mas heksa tidak perlu untuk merasa
capek hidup, atau mas heksa meminum minuman beracun atau berusaha menyayat
nyata tangan mas heksa.. karna itu tidak menyelesaikan masalah mas heksa
kan nanti badan mas heksa sendiri yang sakit. Iya tidak ?

Pasien : mmmmmm…. Iya juga sih”

Perawat : mas heksa sayang tidak sama keluarga dirumah ibuk dan adiknya?
Pasien : Sayang lah..

Perawat : nah.. kalo mas heksa sayang,mas heksa tidak boleh untuk bunuh diri, mas harus
semangat terus.. minta dan berserah diri pada tuhan, dan mas heksa harus yakin
dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan setelah keluar dari sini dan bisa
menyahur hutang ya mas?

Pasien : iyaa mbaak, saya ingin membayar hutang tapi tidak punya uang”

Perawat : nah, makanya mas harus sembuh dulu.. Kalau boleh tau mas heksa hobinya apa?

Pasien : ,sepak bola, balap karung”

Perawat : “oooh iya iya… naah boleh itu mas dijadikan sampingan, kalau mas heksa sudah
merasa lelah atau stresss mas heksa bisa main bola.. atau mengobrol sama teman
teman.

Pasien : “gitu?”

Perawat : “iya, supaya fikiran mas bisa rileks dan tenang”

Pasien : “ya”

Fase Terminasi :

Perawat : “ Baiklah mas, karena sudah … menit, kami pamit. Besok kita bisa mengobrol lagi
, kita sharing lagi, gimana?

Pasien : “hm”

Perawat : “ mas mau sharingnya ini jam berapa?”

Pasien : “terserah”

Perawat : “baiklah mas heksa, besok kami akan ke sini lagi dan kami akan ke sini di jam
yang sama yaitu jam 09:30 WIB ya?”

Pasien : “ya”

Perawat : “Baik. Bapak mau kita sharing dimana?”


Pasien : “sini”

Perawat : “baiklah , besok kita sharing nya di sini “


Perawat : “ Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya mas heksa. Kami permisi
dulu. Kami akan kembali besok di jam yang sama yaitu jam 09:30 WIB
dan di tempat ini ya

pasien : “hm”

Anda mungkin juga menyukai