NAMA MAHASISWA :
……………………………………………………………………………………
NIM :
……………………………………………………………………………………
KELAS :
……………………………………………………………………………………
NO PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN SKALA PENILAIAN
1 2 3 4
PERSIAPAN
Alat
(e) Stetoskop
(f) Tongue Spatel
(g) Penlight
(h) tissue
Pasien
(a) Menyampaikan salam
(b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami
(c) Memperhatikan privacy
PELAKSANAAN
1 Perawat cuci tangan
2 Pemeriksaan hidung :
(d) Inspeksi adanya pernafasan cuping hidung
(e) Periksa pasage udara dengan cara menutup satu lubang hidung
sedangkan lubang hidung yang terbuka di dekatkan dengan
tissue, minta klien untuk manarik nafas dan mengeluarkannya.
(f) Inspeksi nasal septum, pengeluaran sekret, membran mukosa
dan adanya obstruksi
3 Pemeriksaan area sinus, lakukan palpasi pada area sinus:
(c) Sinus frontalis : penekanan diatas alis mata dengan
menggunakan ibu jari
(d) Sinus maksilaris : penekanan dengan ibu jari pada tulang pipi
mengarah ke bagian atas
4 Pemeriksaan mata :
Inspeksi warna konjuntiva, sklera
6 Pemeriksaan leher :
(a) palpasi trakhea, normalnya harus ada di garis tengah leher
(b) Palapasi kelenjar lymfe dan kelenjar tiroid, terdapat
pembengkakan tidak
8 Palpasi
(d) Palpasi dada klien terhadap kemungkinan adanya massa,
nyeri, dll
(e) Palpasi dinding dada untuk mengetahui kesimetrisan
pengembangan dada
(f) Focal fremitus : anjurkan klien untuk bicara “tuj(z)uh
puluh tuj(z)uh” palpasi dan bandingkan getaran yang
dirasakan pada telapak tangan pemeriksa. Pemadatan
(pneumonia-keganasan) lebih bergetar. Pleural effusion-
pneumothorax kurang bergetar. Konklusi: getaran paru
kanan kiri sama keras
9 Perkusi
(c) Ketukkan jari tengah kanan pada jari kiri yang menempel
erat pada ICS dinding dada. Mulai dari bagian atas terus
ke bawah secara bersilangan.
(d) Bunyi perkusi paru :
- Sonor : jaringan paru normal
- Redup: jaringan paru lebih padat / konsolidasi ; seperti
pneumonia
- Pekak: jaringan padat seperti cairan di rongga pleura,
daerah jantung & hepar
- Hipersonor / timpani: daerah berongga kosong seperti
caverne paru, asma kronik dengan barrel chest
10 Auskultasi
(c) Suara napas normal :
- Vesikular : di semua lapangan paru normal; halus, nada
rendah, INSP > EKSP
- Broncho-vesikular: daerah percabangan bronchus-
trachea (sekitar sternum & regio interscapular); lebih
kasar, INSP= EKSP
- Bronchial: daerah trachea (leher) & supra sternal notch;
kasar, tinggi, INSP < EKSP
(d) Suara napas tambahan :
- Rales: akibat eksudat lengket saat saluran napas
mengembang (inspirasi). Halus: “meritik” pada akhir
inspirasi; pendek. Sedang: lebih kasar di tengah-akhir
inspirasi. Kasar: lebih lama; pada seluruh fase inspirasi.
Rales tidak hilang saat pasien disuruh batuk
- Ronchi: akibat terkumpulnya cairan mukus dalam
trakhea / bronkus besar (edema paru), nada rendah,
sangat kasar; pada inspirasi & ekspirasi, hilang bila
pasien disuruh batuk
- Wheezing: akibat ada eksudat lengket tertiup aliran
udara & bergetar nyaring (bronkitis akut), bunyi
musikal….ngiiiiik…..pada ekspirasi dan inspirasi, lebih
jelas pada ekspirasi
- Pleural-friction rub:akibat peradangan pleura, terdengar
sepanjang fase pernapasan (inspirasi sepenuhnya),
kering seperti gosokan amplas pada kayu, paling jelas
pada posteri-lateral bawah dinding thoraks
11 Pemeriksaan Ektermitas :
Inspeksi adanya cyanosis dan clubbing finger
DOKUMENTASI
1) Waktu pelaksanaan
2) Hasil Pemeriksaan fisik
3) Respon klien
4) Nama perawat yang melaksanakan tindakan