MDL05 Hidrologi Dan Neraca - Air
MDL05 Hidrologi Dan Neraca - Air
TINGKAT DASAR
2016
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
validasi dan penyempurnaan Modul Hidrologi dan Neraca Air sebagai Materi
Substansi dalam Diklat Teknis Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat Dasar.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) di bidang Sumber Daya Air (SDA).
Modul Hidrologi dan Neraca Air disusun dalam 10 (sepuluh) bab yang terbagi atas
Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis
diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami Hidrologi
dan Neraca Air dalam perencanaan irigasi. Penekanan orientasi pembelajaran
pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber Validasi, sehingga modul ini dapat diselesaikan
dengan baik. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang
senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi,
kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat
memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang SDA.
DAFTAR ISI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
DAFTAR TABEL
Tabel 6. 1 – Ringkasan Parameter .................................................................... VI-2
Tabel 6. 2 - Parameter perencanaan evapotranspirasi ..................................... VI-3
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV. 1 – Tipe Drainase ........................................................................... IV-2
Gambar IV. 2 – Hooghoudt ............................................................................. IV-5
Gambar IV. 3 – Neraca Air pada Zona Perakaran ............................................. IV-7
Gambar IV. 4 – Depht Duration Frequency Curve of Rainfall .......................... IV-11
Persyaratan
Dalam mempelajari modul pembelajaran dasar ini peserta diklat diharapkan
dapat menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat
memahami dengan baik materi Hidrologi dan Neraca Air. Untuk menambah
wawasan, peserta diharapkan dapat membaca terlebih dahulu materi terkait
hidrologi dan neraca air.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator,
adanya kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
Alat Bantu/media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white
board dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang dan film singkat,
serta modul dan/atau bahan ajar.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi vii
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu
memahami garis besar Hidrologi Irigasi dan neraca air yang disajikan dengan
cara ceramah dan tanya jawab.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi viii
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB I
PENDAHULUAN
a) Lahan irigasi /sawah dilihat dari lokasi dan tingkat kesuburan tanah
b) Ketersediaan air disumber air baik air permukaan maupun air bawah
tanah
c) Penggunaan air
d) Neraca air
e) Kelembagaan pengelola jaringan irigasi uleh pemrrintah, masyarakat
petani atau perusahaan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi I-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi I-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi I-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB II
BANJIR DAN DRAINASE
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat mampu menjelaskan tentang
banjir dan drainase.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
rata yang panjang. Jadi hujan ini merupakan perkiraan dari kemungkinan-
kemungkinan yang mungkin terjadi.
Dalam hal banjir dan drainasi yang disebabkan hujan yang sifatnya
demikian, kita dapatkan pula besarnya banjir dan drainasi yang sifat
kejadiannya equivalen.
2.2. Banjir
Banjir adalah kejadian/peristiwa. Menurut Robert Kodoatie & Roestam
Syarief. (Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu)
a) Pertama - Kejadian banjir/genangan yang terjadi pada daerah yang
biasanya tidak terjadi banjir.
b) Kedua - Peristiwa banjir terjadi karena limpasan air banjir dari sungai
karena debit banjir tidak mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit
banjir lebih besar dari kapasitas pengaliran sungai yang ada.
Peristiwa banjir sendiri tidak menjadi permasalahan apabila tidak
mengganggu terhadap aktivitas atau kepentingan manusia dan
permasalahan akan menjadi bencana setelah manusia melakukan kegiatan
pada daerah dataran banjir.
Ada juga keuntungan yang diperoleh dari peristiwa banjir yaitu dengan
terbawanya unsur-unsur hara oleh air banjir yang akan mengendap pada
daerah yang digenanginya yang dapat dimanfaatkan oleh para petani.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
2.3. Drainase
Secara umum drainasi didefinisikan adalah usaha untuk mengalirkan air
yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu.
Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu dialirkan atau dibuang agar tidak
terjadi genangan atau banjir. Caranya yaitu dengan pembuatan saluran
yang dapat menampung air hujan yang mengalir di permukaan tanah
tersebut. Sistem saluran tersebut selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih
besar.
Pada prakteknya drainasi terbagi atas tiga tugas pokok, yaitu: drainase
untuk daerah perkotaan/permukiman,drainasi lahan pertanian dan drainasi
jalan raya. Dalam pembahasan lebih lanjut akan dibicarakan drainase untuk
lahan pertanian. Kita tinjau lebih dahulu tugas pokok untuk drainasi
perkotaan dan drainasi jalan raya.
a) Drainasi perkotaan/permukiman
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Outputnya adalah debit aliran pada semua titik penting dalam sistim
yang bersangkutan. Dari output ini,puncak-puncak banjir tahunan dapat
dipilih dan dilakukan analisa frekuensi untuk menetapkan debit rencana
pada masing-masing titik. Kalibrasi dari model simulasi haruslah dibuat
terhadap sungai dengan pos pengukuran terdekat,yang mempunyai ciri-
ciri fisik serupa dengan daerah kota yang di selidiki. Pendekatan
simulasi ini menghindari anggapan-anggapan kasar tentang koefisien
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-4
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Jalan raya berbentuk daerah jalur lahan yang panjang dan sempit dan
menimbulkan dua jenis masalah drainasi. Pertama air yang terkumpul di
atas atau lereng berdekatan dengan jalan, yang harus dibuang tanpa
menimbulkan genangan atau kerusakan jalan serta daerah sekitarnya
disebut drainasi memanjang. Kedua alur drainasi alamiah yang dilintasi
jalan raya, sehingga air yang dialirkan oleh alur- alur ini haruslah dapat
menyeberangi daerah milik jalan tanpa menghalangi aliran d dalam alur
di hulu jalan dan tanpa merusak hak milik di luar jalan tersebut disebut
drainasi silang.
Q : iL
q : puncak aliran persatuan panjang lapisan aspal
i : intensitas curah hujan untuk jangka waktu tc dan jangka
waktu ulang yang diinginkan
tc : Waktu konsentrasi
0,00013 L0,77/S0,385 jam (rumus empiris)
0,0195 (L/S0,5)0,77 menit (rumus Kirpich)
L : panjang aliran di atas permukaan lahan yang diukur
tegaklurus terhadap garis tinggi
L : w(r2+1)1/2
R
Pada drainasi memanjang (parit-parit) yang panjang dengan lereng
landai dapat digunakan dengan metode penelusuran Muskingum.
c) Drainasi Lahan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-5
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-6
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB III
BANJIR RENCANA
3.1. Pengertian
Pada perencanaan bangunan-bangunan air ataupun saluran-saluran
masalahnya adalah berapakah besarnya besar debit yang harus disalurkan
melalui bangunannya.
Debit air yang harus kita salurkan kita ambil sebagai suatu debit banjir
tertentu yang cukup besar. Banjir ini disebut banjir rencana,yaitu banjir
yang kita pakai sebagai dasar untuk perhitungan ukuran bangunan air yang
kita pakai.
R = 1- (1-1/T)L
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
R = Resiko kegagalan
L = Umur bangunan
Qn= α β qn A
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
b) Curah hujan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
c) Waktu konsentrasi
Tc = 0,186 L Q-0,2I-0,4
Tc = waktu konsentrasi,jam
L = panjang sungai,km
Q = debit puncak,m3/det
a) Hubungan dasar
b)
Qn = α β qn A
α = 1 – 4,1/(βq +7)
β
[120 + {(t+1)/(t+9)}A]/(120+A)
=
qn (Rn/240)/{67,65/(t+1,45)}
3.4. Latihan
1) Apakah yang dimaksud dengan banjir rencana?
2) Apakah fungsi dari metode Melchior?
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-4
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
3.5. Rangkuman
Pemilihan banjir rencana untuk bangunan-bangunan air adalah suatu
masalah yang tergantung pada analisa statistik dari urutan kejadian banjir
baik berupa debit air di sungai maupun intensitas hujan dan bergantung
pada segi ekonomi dan dampak yang diakibatkan pemilihan banjir rencana
tersebut.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-5
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB IV
DRAINASE LAHAN PERTANIAN
Tanah sangat basah akan melumpuhkan perakaran dan juga tanah yang
sangat kering akan menyebabkan akar kering.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Drainasi lahan pertanian dapat dibagi atas dua sistim yaiti sistim drainasi
internal dan sistim drainasi eksternal.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Drainasi permukaan dapat dibagi atas dua tipe yaitu tipe intersepsi dan tipe
relief. Tipe relief dibagi lagi atas dua tipe yaitu tipe preventive dan
occasional. Tipe preventif untuk mencegah penggenangan dan tingginya
muka air. Tipe ini adalah tipe yang umum pada sistim drainasi. Tipe
occasional drainasi tidak praktis mencegah penggenangan ,tetapi hanya
memindahkan air dari lahan . Pada kolam sawah sebagai contoh drainasi
normalnya tidak dipertimbangkan,hanya jika lahan dibuat kering pada saat
panen akan diperlukan drainasi.
Tetapi gerakan air kebawah tidak segera berhenti dan hal ini dapat
bertahan dalam waktu yang panjang karena saat itu air akan diditribusikan
ke dalam profil tanah. Lapisan tanah yang dibasahi mendekati nilai jenuh
(saturated) selama infiltrasi tidak dapat mempertahankan kadar airnya
secara penuh,karena sebagian air ini bergerak ke lapisan lebih bawah
karena pengaruh gravitasi ataupun karena gradien hisapan.
Bila muka air tanah tinggi atau jika profil awalnya jenuh seluruhnya maka
gerakan pasca infiltrasi ini mengalirkan air yang lebih dari profil tanah hal
inilah kondisi ” drainasi air tanah”
Istilah ini digunakan dalam pengertian umum menyatakan aliran air yang
keluar dari tanah yang berperan sebagai pembuangan secara buatan dari
air yang berlebih dari dalam tanah,umumnya dengan membuat rendah
muka air tanah atau mencegah muka air tanah tersebut naik.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
air tersebut bebas dari bahan beracun dan mengandung cukup oksigen
untuk respirasi akar secara normal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
drainasi:
a) Keterhantaran hidraulik
b) Konfigurasi muka air tanah
c) Kedalaman saluran
d) Jarak horizontal antar fasilitas drainasi
e) Sifat fasilitas drainasi
f) Lubang-lubang aliran masuk dalam saluran/pipa drainasi
g) Diameter saluran drainasi
h) Laju air yang ditambahkan ke dalam tanah
q= k.∆h/∆x
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-4
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-5
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
menerima aliran – aliran dari luar lahan agar tidak memasuki areal
pertanian.
Saluran-saluran yang lebih kecil disebut drainasi kolektor dimana saluran-
saluran yang lebih besar disebut saluran drainasi utama. Untuk drainasi air
tanah dengan gravitasi dibutuhkan saluran drainasi kolektor yang dalam
(normalnya dibawah muka ait tanah). Pada kolektor drain yang dangkal
melayani drainasi permukaan.
4.4. Analisa pengaruh drainasi pada pertanian
Tujuan ini dapat diperoleh dari pengaruh drainasi baik pengaruh langsung
ataupun tidak langsung. Pengaruh langsung dari sistim drainasi adalah:
a) Menurunkan rata-rata muka air diatas ataupun dalam tanah.
b) Mengalirkan air melalui sistim internal atapun eksternal
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-6
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Jika tanah dan permukaan adalah menjadi tempat penyimpanan air yang
dapat dibagi atas 4 sektor, maka rumus umum menjadi :
Daerah Air tanah dalam : aliran air tanah dating horizontal+aliran kebawah
vertical = Aliran air tanah keluar horizontal + aliran keatas.
W = Wi Wo
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-7
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
S = /t dz dt
0 t1
Struktur tanah yang baik (agregat dan ukuran partikel tanah) dapat dengan
kondisi yang baik untuk simultan aerasi dan penyimpanan dari kelembaban
tanah. Pengaruh drainasi terhadap struktur tanah mempengaruhi muka air
tanah.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-8
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Pengurangan dari kadar air dan peningkatan kadar udara karena drainasi
akan menghasilkan penurunan dari panas tertentu tanah.
4.6.4. Daya dukung tanah
Penurunan tanah akan terjadi dibawah pengaruh dari drainasi utama pada
tanah yang baru direklamasi yang pada aslinya adalah kebanykan air dan
tanah gambut.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-9
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Sebagai hasil dari berbagai kondisi iklim, muka air adalah berfluktuasi.
Dengan demikian drainasi tidak mungkin ditetapkan pada muka air uang
konstan. Karena itu kita harus memilih nilai yang representative dari muka
air dari distribusi frekuensi.
Satu karakteristik yang penting dari distribusi frekuensi adalah nilai rata-
rata. Kedua adalah nilai ekstrem,ketiga adalah skewnes yang dapat
diperoleh dari perbedaan antara nilai rata-rata dan nilai tengah atai nilai
modal.
Jika ditunjuk satu kriteria sebagai satu pertimbangan rata-rata dalam suatu
periode yang panjang, diformulasikan perintah kriteria pertama.
Suatu contoh dari kriteria untuk drainasi subsurface pada lahan beririgasi
adalah: kedalaman muka air tanah rata-rata selama periode pemberian air
tidak boleh kurang dari 1 m.
Jika ditunjuk satu kriteria pada term dari frekuensi dari nilai
ekstrem,diformulasikan perintah kriteria kedua. Contoh dari kriteria untuk
sistim drainasi disposal adalah: hanya sekali dalam 100 tahun terjadi muka
air dalam saluran drainasi yang overtopping.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-10
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
4.9. Latihan
1) Apakah yang dimaksud dengan irigasi?
2) Apakah yang dimaksud dengan sistem drainase internal dan external
dan sebutkan contohnya?
3) Apakah pengaruh langsung yang ditimbulkan dari praktek pertanian dan
jelaskan ?
4.10. Rangkuman
Drainasi berfungsi membuat lahan/tanah menjadi lahan pertanian yang
produktif sebagai tempat pertumbuhan tanaman dengan mengalirkan air
yang berlebih dari lahan yang diolah, membuang bahan-bahan beracun
dari dalam tanah serta memperbaiki struktur tanah agar mempunyai aerasi
yang baik. Drainasi lahan pertanian dapat dibagi atas dua sistim yaitu sistim
drainasi internal dan sistim drainasi eksternal.
Drainasi air tanah menyatakan aliran air yang keluar dari tanah yang
berperan sebagai pembuangan secara buatan dari air yang berlebih dari
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-11
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
dalam tanah, umumnya dengan membuat rendah muka air tanah atau
mencegah muka air tanah tersebut naik.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-12
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB V
DRAINASI PADA DAERAH IRIGASI
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat mampu menjelaskan drainase
pada daerah irigasi
5.1. Umum
Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Pembuangan air irigasi, selanjutnya disebut drainasi, adalah pengaliran
kelebihan air yang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi
tertentu (PP no 20 tahun 2006 tentang Irigasi)
Dalam hal ini, kelebihan air di lahan ditampung dalam sistim jaringan
drainasi (tersier,kuarter) kemudian mengalirkannya ke dalam jaringan
sekunder,primer dan seterusnya ke sungai.
Dalam hal ini air berlebih dari luar dari daerah irigasi biasanya
memasuki daerah pertanian melalui saluran-saluran drainasi alamiah
yang akan merupakan bagian dari sistim jaringan drainasi utama dari
daerah irigasi dimaksud.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi V-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
a) Hujan
b) Melimpahnya air irigasi atau buangan yang berlebih dari sistim jaringan
primer atau sekunder
c) Rembesan atau limpahan kelebihan air irigasi di dalam petak tersier.
ET = evapotranspirasi,mm/hari
P = perkolasi,mm/hari
a) Dataran rendah
b) Daerah terjal
Dm = D(3)/(3x8,64)
Dm = modulus pembuang,l/dt/ha
D(3) = limpasan pembuang permukaan selama 3 hari,mm
1 mm/hari = 1/8,64 l/dt.ha
Qd = 1,62 Dm A0,92
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi V-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Debit puncak akan dipakai untuk menghitung muka air tertinggi di jaringan
pembuang. Muka air tertinggi akan digunakan untuk merencanakan
pengendalian banjir dan bangunan. Selama terjadi debit puncak,
terhalangnya pembuangan air dari sawah dapat diterima. Tinggi muka air
puncak sering melebihi tinggi muka tanah. Dalam hal ini sarana-sarana
pengendali banjir akan dibuat di sepanjang saluran pembuang,dimana tidak
boleh terjadi penggenangan.
Periode ulang untuk debit puncak dan debit rencana berbeda untuk debit
puncak ,periode ulang dipilih sebagai berikut:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi V-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
5.5. Latihan
1) Sebutkan dua fungsi drainase dan sebutkan contohnya!
2) Apa penyebab kelebihan air didalam petak tersier?
5.6. Rangkuman
Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi. Dalam hal ini drainasi mempunyai dua fungsi :
a) Drainasi internal
b) Drainasi eksternal
Debit pembuang terdiri dari air buangan dari sawah dan dari tempat-tempat
lain diluar sawah
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi V-4
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB VI
PENGUMPULAN DATA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat mampu menjelaskan
pengumpulan data
6.1. Umum
Kegiatan tahap perencanaan dibagi menjadi dua bagian yaitu tahap
perencanaan pendahuluan/studi dan tahap perencanaan teknis data yang
dikumpulkan perencanaan tehnis lebih detail dibandingkan dengan pada
tahap studi. Data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan
dengan hidrologi, topografi dan geotelogi teknik. Karena masalah topografi
dan geologi teknik dibahas dalam modul lain maka dalam bab ini hanya
dibahas data yang berkaitan dengan hidrologi..Data yang menyangkut
hidrologi seperti curah hujan dan debit sungai bervariasi setiap waktu oleh
karena itu dibutuhkan data series yang cukup banyak untuk memperoleh
hasil yang teliti. Namun kadang-kadang data terbatas bahkan tidak ada
sama sekali sehingga perlu pengamatan data didaerah terdekat yang
mempunyai data lengkap dengan cara membandingkannya. Selain
tersedianya data juga perlu dievaluasi tentang tingkat ketelitian data.
Dengan makin telitinya data akan diperoleh perhitungan yang mendekati
benar,
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VI-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
peta, data debit disungai dan data meteorologi. Ringkasan parameter dapat
dilihat dalam table dibawah ini.
-transposisi
-hujan lebat
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VI-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Dengan pengukuran Kelas Pan.A harga harga Jumlah rata rata 10 harian
evapotranspirasi atau 30 harian untuk
setiap tengah bulanan
6.7. Latihan
1) Sebutkan parameter-parameter hidrologi untuk keperluan perencanaan
jaringan irigasi !
2) Apa yang dimaksud dengan evapotranspirasi?
3) Apa yang dimaksud dengan perkolasi?
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VI-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
6.8. Rangkuman
Kegiatan tahap perencanaan dibagi menjadi dua bagian yaitu tahap
perencanaan pendahuluan/studi dan tahap perencanaan teknis data.
Untuk keperluan perencanaan jaringan irigasi parameter hidrologi yang
penting adalah:
a) Data curah hujan
b) Data evapotranspirasi
c) Debit puncak dan debit harian
d) Angkutan sediment
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VI-4
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB VII
KETERSEDIAAN AIR
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat mampu menjelaskan mengenai
ketersediaan air
CACATAN PARAMETER
NO METODE
DEBIT PERENCANAAN
1° Data cukup 20 Analisis frekuensi distribusi, Debit rata2 tengah
tahun atau lebih frekuensi normal bulanan dengan
kemungkinan gagal
20 %
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VII-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Debit andalan yang dihitung dengan cara ini tidak sepenuhnya dapat
dipakai untuk irigasi karena aliran sungai yang dielakkan terlalu bervariasi
sekitar harga rata-rata tengah bulanan .Sebagai harga praktis dapat
diandalkan kehilangan 10%. Hasil analisis variasi dalam jangka waktu
tengah bulanan dan pengaruhnya terhadap pengambilan yang
direncanakan akan memberi angka lebih tepat.
a) Analisis frekuensi
Dilakukan untuk setengah bulanan dengan rata-rata bulanan yang
dihitung tersebut Frekuensi distribusi normal bisa mulai dihitung untuk
harga harga ploting diatas kerta logaritmis.Dibuat lengkung debit sungai
untuk mencari besarnya debit sungai dari ketinggian muka air.
Bandingkan curah hujan rata rata didaerah aliran sungai dengan debit
rata rata sungai.Gunakan harga harga kehilangan rata ratatahunan
untuk membuat perbandingan antara curah hujan dan debit tahunan.
Jika data yang terbatas analisis frekuensi dapat dilakukan dengan
menilai frekuensi relatif yang dihitung frekuensi relatif masing masing
harga tengan bulanan dimusim kering. Debit musim kering dibandingkan
dengan. curah hujan menjelang musim kering tersebut.
b) Neraca air
Metode neraca Dr.Mock memberikan metode perhitungan sederhana
untuk bermacam macam komponen :
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VII-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
1) Curah hujan rata rata bulanan dihitung dari data pengukuran curah
hujan dan evapotranspirasi
2) Perbedaan antara curah hujan dan evapotranspirasi merupakan
limpasan (direct runoff) Debit2 ini dituliskan lewat persamaan
persamaan dengan parameter daerah aliran sungai yang
disederhanakan
3) Perlu pengetahuan luas tentang luas daerah aliran dan pengalaman
yang cukup dengan model neraca air Van Mock ini.
4) Kalibrasi model didaerah aliran sungai yang diselidiki debitnya dan
data data meteorogi akan menambah keandalan hasil model.
5) Apabila data sangat kurang usahakan jangan memakai mofel
Dr.Mock ini karena hasilnya banyak kesalahan.
c) Pengamatan lapangan
Hasil –hasil pengamatan lapangan langsung diperoleh dari penduduk
dijadikan indikasi mengenai debit minimum sebenarnya. Muka air yang
rendah akan dikonversikan menjadi debit dengan menunjukkan
kekurangtepatan yang ada akibat kekeliruan dalam mengambil angka
kekasaran talud dan dasar. Rekonstruksi hidrograf tahunan menjadi
sulit ,karena hanya muka air terendah saja yang diingat.Informasi
semacam ini dapat dipakai untuk pemeriksaan susulan terhadap hasil
hasil yang diperoleh dari pengamatan langsung
7.3. Latihan
1) Apakah yang dimaksud dengan debit andalan?
2) Sebutkan cara menganalisa debit andalan!
7.4. Rangkuman
Perencanaan irigasi memerlukan lahan, petani dan ketersediaan air untuk
pemberian air. Dalam pemanfaatan air untuk keperluan air perlu
diperhitungkan berapa ketersediaan air ditempat tersebut. Ada 3 metode
analisis untuk debit andalan yaitu:
a) Analisis frekuensi
b) Neraca air
c) Pengamatan lapangan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VII-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB VIII
KEBUTUHAN AIR
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat mampu menjelaskan mengenai
kebutuhan air
a) Penyiapan lahan
b) Penggunaan konsumtif
c) Perkolasi dan rembesan
d) Pergantian lapisan air
e) Curah hujan efektif
Reff Et = Ev . C
NFR
Pud
Per
a) Penyiapan Lahan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VIII-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
PWR = --------------------------- + Pd + Fl
10 4
mm
Untuk tanah bertekstur berat tanpa retak retak kebutuhan air untuk
penyiapan lahan diambil 200 mm diatambah 50 mm lapisan air
disawah setelah transplansi ,sedang untuk tanah yang lama
bero/kering kebutuhan air 300 mm ditambah 50 mm untuk
penggenangan setelah transplansi.
Untuk tanah ringan dengan laju perkolasi tinggi kebutuhan air untuk
penyiapan lahan bisa lebih tinggi lagi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VIII-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
IR = M.ek / (ek – 1)
k = MT/S
b) Penggunaan Konsumtif
ET c = kc x ET0
Kc = koefisien tanaman
a) temperatur
b) sinar matahari
c) kelembaban
d) angin
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VIII-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Kalau data didaerah tersebut tidak ada maka dipergunakan data daerah
sebelahnya. Penggunaan komsumtif dihitung secara tengah bulanan
demikian pula harga evapotranspirasi acuan Setiap jangka waktu
setengah bulan harga Etc ditetapkan dengan analisis frekuensi dengan
asumsi distribusi normal.
c) Koefisien tanaman
Harga koefisien tanaman untuk taman padi dapat dilihat pada tabel
NEDECO/PROSIDA FAO
BULAN
Varietas biasa Varietas unggul Varietas biasa Varietas unggul
3 1,24 0 1.05 0
4 0 0
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VIII-4
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
d) Perkolasi
Laju perkolasi sangat tergantung sifat tanah,tanah lempung 1-3 mm/hari
tanah lebih ringan angka lebih tinggi
e) Penggantian lapisan air dilaksanakan dua kali masing masing 50 mm
selama setengah bulan,sebulan dan dua bulan setelah transplantasi
f) Curah hujan efektif
Untuk irigasi padi curah hujan efektif dihitung bulanan diambil 70 % dari
curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun
15
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VIII-5
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
e) Efisiensi irigasi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VIII-6
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
8.4. Latihan
1) Sebutkan faktor penting yang menentukan kebutuhan air untuk
penyeiapan lahan!
2) Sebutkan kondisi evaporasi berdasarkan keadaan meteorologi!
8.5. Rangkuman
Kebutuhan air dibedakan menjadi 3 bidang yaitu Meteorologi, Agronomi
dan tanah Jaringan irigasi. Factor penting menetukan kebutuhan air untuk
penyiapan lahan adalah lamanya waktu dan kebutuhan air. Agar diperoleh
angka–angka irigasi yang realistis untuk tanaman palawija dan tebu
diperlukan penelitian. Tetapi dengan kepemilikan tanah yang kecil tingkat
efisiensinya tinggi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi VIII-7
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB IX
NERACA AIR
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat mampu menjelaskan mengenai
neraca air
9.1. Umum
Perhitungan neraca air dilakukan untuk memeriksa apakah air yang
tersedia cukup memadai kebutuhan air irigasi dilokasi yang bersangkutan.
Dibedakan adanya tiga unsur pokok :
a) Tersedianya air
b) Kebutuhan air
c) Neraca air
a) Pola tanam akhir yang akan dipakai untuk jaringan irigasi yang sedang
direncanakan
b) Penggambaran akhir daerah proyek irigasi
Apabila debit sungai melimpah, maka luas daerah irigasi adalah tetap
karena luas maksimum daerah layanan irigasi dan proyek akan
direncanakan sesuai dengan pola tanam yang dipakai.Bila debit sungai
tidak melimpah dan kadang kadang terjadi kekurangan maka ada 3 pilihan
yang bisa dipertimbangkan:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IX-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Kebutuhan air yang dihitung akan meliputi kebutuhan – kebutuhan air untuk
minum,budidaya ikan,keperluan rumah tangga, pertanian dan industry.
Kebutuhan bersih
irigasi dalam l/dt.ha
Meteorologi Evapotranspirasi Bab 4 dan disawah
-Jatah
lampiran 2
Curah hujab debit/kebutuhan
efektif
-luas daerah
iriga si
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IX-2
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
Kebutuhan
penyiapan lahan
Efisiensi irigasi
Jaringan Lampiran 2
irigasi Rotasi
Daerah yang berpo
9.2. Latihan
1) Bila debit air sungai tidak melimpah dan kadang-kadang terjadi
kekurangan, ada beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan, sebutkan
dan jelaskan!
9.3. Rangkuman
Perhitungan neraca air dilakukan untuk memeriksa apakah air yang
tersedia cukup memadai kebutuhan air irigasi dilokasi yang bersangkutan
Perhitungan pendahuluan neraca air dibuat pada tahap studi proyek. Kalau
dipandang perlu akan diputuskan mengenai pengumpukan data data
tambahan, inspeksi dan uji lapangan.Ahli irigasi harus yakin akan
keandalan data tersebut.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IX-3
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
BAB X
PENUTUPAN
10.1. Simpulan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi X-1
Modul 03 Hidrologi dan Neraca Air
DAFTAR PUSTAKA
Islami, T., clan W. H. Utomo., (1995). Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman.
Penerbit IKIP Semarang Press; Semarang
Van Bemmelen, R.W., (1970). The Geology of Indonesia Volume IA. The
Hague Netherland.
GLOSARIUM
Lazim : Sudah biasa, sudah umum
Inspeksi : Pemeriksaan