Anda di halaman 1dari 15

PERPAJAKAN LANJUT

LATIHAN SOAL & JAWABAN


terkait
PPh Pasal 21, 22, 23, dan 24

Kelompok 2 :
Vahrul David Arianto (2019104856)
Fitzal Rahman (2019104413)
Bayu Islamay Putra (2019104397)
Jema Kurlia (2020105132)
Veronica Aprilia Cahya Dewi (2020105099)
Annisa Dwiyanti (2020105140)
PPh Pasal 21
Pegawai Tetap Gaji Bulanan

Susanto pegawai pada perusahaan PT Shinpo, menikah dengan 1 anak kandung ,


memperoleh gaji sebulan Rp 10.000.000,00. PT Shinpo mengikuti program Jamsostek, premi
Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan
jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Shinpo menanggung iuran Jaminan
Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Susanto membayar iuran Jaminan
Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Shinpo juga mengikuti
program pensiun untuk pegawainya. PT Shinpo membayar iuran pensiun untuk Bambang
Susanto ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap
bulan sebesar 2% dari gaji, sedangkan Susanto membayar iuran pensiun sebesar 1 % dari
gaji.

Jawaban

Gaji Sebulan Rp 10,000,000

Premi Jaminan Kecelakaan Kerja 50,000

Premi Jaminan kematian 30,000


Penghasilan Bruto 10,080,000

Pengurangan

1.Biaya Jabatan Rp 500,000 ( Maks)

2.Iuran pensiun 100,000

3.Iuran Jaminan Hari tua 200,000


Rp 800,000
Penghasilan neto sebulan Rp 9,280,000

Penghasilan neto setahun Rp 111,360,000

PTKP setahun
54,000,00
WP Sendiri Rp 0
WP Kawin Rp 4,500,000
Tanggunga
n Rp 4,500,000
Rp 63,000,000

PKP Setahun Rp 48,360,000

PPH 21 setahun Rp 2,418,000


PPH 21 Sebulan Rp 201,500

Pegawai tetap bekerja setelah awal tahun

Jojo bekerja pada PT. Bintang Bulan sebagai pegawai tetap sejak 1 Juli 2019. Jojo Belum
menikah. Gaji sebulannya adalah Rp 18.000.000 dan iuran pensiun yang dibayar tiap bulan
sebesar Rp250.000. Penghitungan PPh Pasal 21 tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Jawaban

Gaji Sebulan Rp 18,000,000

Pengurangan

1.Biaya Jabatan Rp 500,000 Max

2.Iuran pensiun 250,000

Rp 750,000
Penghasilan neto sebulan Rp 17,250,000

Penghasilan neto setahun Rp 103,500,000

PTKP setahun
54,000,00
WP Sendiri Rp 0

Rp 54,000,000

PKP Setahun Rp 49,500,000

PPH 21 setahun Rp 2,475,000


PPH 21 Sebulan Rp 412,500
Pegawai Tetap dengan Gaji Mingguan

Bintang, menikah dan memiliki 1 tanggungan, bekerja sebagai pegawai tetap pada
perusahaan PT. Mantap menerima gaji yang dibayar mingguan sebesar Rp 2.250.000. Pada
minggu pertama bulan Sept 2016, Bintang menerima gaji sebesar Rp 2,250.000,membayar
iuran pension sebesar Rp.175,000 setiap bulan nya dan dalam bulan tersebut hanya menerima
penghasilan berupa gaji saja.

Gaji sebulan
4 x 2,250,000 Rp.9.000.000

Pengurangan :
1. Biaya jabatan (5% x 9.000.000) Rp 450,000
2. Iuran pensiun Rp 175,000

Rp625,000

Penghasilan neto sebulan Rp.8,375,000

Penghasilan neto setahun (12 x 8.375.000) Rp 100.500.000

PTKP (K/0) Rp 54.000.000


1. Wajib Pajak Rp 4.500.000
2. WP menikah Rp 4.500.000
3. Tanggungan (1)

Rp 63.000.000

Penghasilan kena pajak Rp 37,500.000


PPh pasal 21 setahun Rp 1,875.000
(5% x 37,500.000)

PPh pasal 21 sebulan (Rp.1,875,000 : 12) Rp 156.250

PPh pasal 21 sebulan (Rp.156,250 : 4) Rp 39,063

Pegawai Tetap dengan Gaji Harian

Lala pegawai tetap pada perusahaan PT. Indomie memperoleh gaji yang dibayar harian
sebesar Rp 575.000. Lala menikah dan mempunyai 2 orang anak. PT. Indomie mengikuti
program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar
oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan sebesar 1% dan 0,3% dari
gaji. PT. Indomie membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji dan
Lala membayar iuran pensiun Rp 50.000 dan Jaminan Hari Tua sebesar 2% dari gaji.

Jawaban

Gaji sebulan (26 × 575.000) Rp. 14.950.000

Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% × Rp Rp 149.500


14.950.000)

Premi Jaminan Kematian (0,3% × Rp 14.950.000 Rp 44.850

Penghasilan Bruto Rp 15.144.350

Pengurang :

1. Biaya jabatan
(5% x 15..144.350, Max. Rp 500.000)
Rp 500.000
2. Iuran pensiun
Rp 50.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2% x
14.950.000) Rp 299,000

(Rp 849,000)
Penghasilan neto sebulan Rp 14.295.350

Penghasilan neto setahun (12 x 14.295.350) Rp 171,544,200

PTKP (K/2)

1. Wajib Pajak Rp 54.000.000

2. WP Kawin Rp . 4.500.000

3. Tanggungan ( 2 ) Rp 9.000.000

Penghasilan kena pajak setahun Rp 104,044,200

Pembulatan Rp 104,044,000

PPH Pasal 21 setahun

5% x 50.000.000 = Rp.2,500,000

15% x 54,044,000 = Rp 8,106,600

Rp. 10,606,600

PPH Pasal 21 sebulan = Rp.883,884

PPH Pasal 21 sehari = Rp.883,884 : 26 = Rp 33,996


Pegawai Tidak Tetap, Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai Menerima
Upah Harian

Nur dengan status menikah pada bulan Januari 2019 bekerja sebagai buruh harian PT Cipta
Sejahtera. Ia bekerja selama 10 hari dan menerima upah harian sebesar Rp450.000,00. Berapa
PPH 21 yang dikenakan?

Jawab

Upah Sehari: Rp 450.000

Batas upah harian yg tidak dikenakan pajak: (Rp 450.000)

Penghasilan Kena Pajak Sehari = 0

Hari ke-10:

Karena jumlah kumulatif upah yang diterima belum melebihi Rp 4.500.000 , maka tidak ada PPh Pasal 21 yang
dipotong.

Hari ke-11:

Karena jumlah kumulatif upah yang diterima melebihi Rp 4.500.000, maka perhitungan PPh 21 Nur adalah:

Upah s / d hari ke-11: 11 x Rp 450.000 = Rp 4.950.000 PTKP sebenarnya: 11 x (Rp 58.500.000 / 360) = ( Rp
1.787.500 )

PKP s / d hari ke-11 = Rp 3.162.500

PPh 21 terutang: 5% x RP 3.162.500 = Rp 158.125

PPh 21 yang dipotong s / d hari ke-10: ( 0 )

PPh 21 yang dipotong hari ke-11 = Rp 158.125

Sehingga pada hari ke-11, Nur menerima upah bersih sebesar:

Rp 450.000 - Rp 158.125 = Rp 291.875

Hari ke-12:

Jika Nur bekerja sampai hari ke-12, maka perhitungan PPh 21 nya adalah:

Upah sehari: Rp 450.000 PTKP sebenarnya: Rp 58.500.000 / 360 = ( Rp 162.000 ) PKP = Rp 287.500

PPh 21 terutang: 5% x Rp 287.500 = Rp 14,375

Sehingga pada hari ke-12, Nurcahyo menerima upah bersih sebesar:

Rp 450.000 - Rp 14,375 = Rp 435.625


Wajib Pajak Tidak Memiliki NPWP

Wahyuni seorang guru , ia menerima gaji pokok sebesar Rp 15.000.000. Wahyuni tidak
memiliki NPWP.

Gaji Rp 15.000.000

Pengurang :
Biaya jabatan (5% x gaji) ( Rp 500.000)

Penghasilan neto sebulan Rp 14.500.000

Penghasilan neto setahun (14.500.000 x 12) Rp 174.000.000

PTKP (TK/0)
- Wajib Pajak Rp 54.000.000

Penghasilan kena pajak setahun Rp 120.000.000

PPH 21 setahun

120% x 5% x Rp.50.000.000 Rp.3.000.000

120% x 15% x Rp.70.000.000 Rp.12,600.000

Rp 15,600.000

PPH 21 sebulan

(15,600,000 : 12) Rp.1,300,000


Penghasilan Suami Istri Digabung

Terdapat sepasang suami istri yang baru menikah dan belum mendapatkan keturunan. Suami
bekerja di PT Indigo dengan penghasilan netto setahun Rp 250.000.000 sedangkan istri
bekerja di PT Indihome dengan penghasilan netto setahun Rp 120.000.000,-. Atas pendapatan
yang mereka terima, telah dipotong pajak oleh pemberi kerja masing-masing dengan
perhitungan:

PPH 21 suami

Penghasilan neto Rp 250.000.000

Pengurang (K/0)
- wajib pajak Rp 54.000.000
- WP menikah Rp 4.500.000 Rp 58.500.000

PKP Rp 191.500.000

PPH terutang setahun


5% x Rp. 50.000,000 Rp 2.500.000

15% Rp. 141,500,000 Rp 21,225,000

Total PPH 21 terutang Rp 23,725,000

PPH 21 istri

Penghasilan netto Rp 121.000.000

Pengurang (K/0)
- Wajib Pajak Rp 54.000.000

PKP Rp 67.000.000

PPH terutang setahun

5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000

15% x 17,000,000 Rp 2,550,000

Total PPH terhutang Rp.5,050,000

PPH kurang bayar

Rp 23.725.000 + Rp 5.050.000= Rp 28.775.000


PPh Pasal 22
1. Pada 1 April 2016, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Z membeli mebel dan peralatan
kantor lainnya dari Perdana Furniture senilai Rp220.000.000 (termasuk PPN 10%).
Hitung PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendaharawan dinas!

Jawab :
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendaharawan dinas tersebut dihitung sebagai
berikut:
DPP : (100/110) x Rp220.000.000 = Rp200.000.000
PPh Pasal 22 : 1,5% x RP200.000.000 = Rp3.000.000

2. PT Cahaya Dunia Paper pada Mei 2016 menjual kertas hasil produksi kertas kepada
CV Merah Jaya (salah satu distributor) dengan total harga sebesar Rp880.000.000.
Harga tersebut sudah termauk PPN sebesar 10%. Hitung PPh Pasal 22 yang dpungut
PT Cahaya Dunia Paper!

Jawab :
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh PT Cahaya Dunia Paper dihitung sebagai berikut.
DPP : (100/110) x Rp880.000.000 = Rp800.000.000
PPh Pasal 22 : 0,1% x Rp800.000.000 = Rp800.000

3. Pada Mei 2016, PT Semen Indonesia menjual semen hasil produksi semen kepada PT
Bangunan Nusantara (salah satu distributor). Total harga termasuk PPN sebesar
Rp1.650.000.000. Hitung PPh Pasal 22 yang dipungut PT Semen Indonesia!

Jawab :
PPh Pasal 22 yang dipungut PT Semen Indonesia dihitung sebagai berikut.
DPP : (100/110) x Rp1.650.000.000 = Rp.1.500.000.000
PPh Pasal 22 : 0,25% x Rp1.500.000.000 = Rp3.750.000

4. Pada Maret 2016, PT Herbal Indonesia menjual hasil produksi obat kepada PT Sehat
Sentosa (salah satu distributor). Nilai penjualan Rp110.000.000 (termasuk PPN).
Tentukan PPh Pasal 22 yang dipungut oleh PT Herbal Indonesia!

Jawab :
DPP : (100/110) x Rp110.000.000 = Rp.100.000.000
PPh Pasal 22 : 0,3% x Rp100.000.000 = Rp300.000

5. PT New Ratna Motor adalah salah satu ATPM mobil Toyota. Pada Juli 2016,
perusahaan tersebut menjual kendaraan senilai Rp41.800.000 (termasuk PPN)
Hitung PPh Pasal 22 yang dipungut PT New Ratna Motor!

Jawab :
PPh Pasal 22 yang dipungut PT New Ratna Motor dihitung sebagai berikut.
DPP : (100/110) x Rp41.800.000.000 = Rp38.000.000.000
PPh Pasal 22 : 0,45% x Rp38.000.000.000 = Rp171.000.000

6. Pada Juni 2016, PT Pertamina melakukan penyerahan hasil produksi sebagai berikut.
a. Penyerahan bahan bakar minyak senilai Rp825.000.000 kepada SPBU
Pertamina
b. Penyerahan bahan bakar minyak senilai Rp577.000.000 kepada SPBU bukan
Pertamina
Hitung besarnya PPh Pasal 22 yang terutang!

Jawab :

a. Penyerahan bahan bakar minyak kepada SPBU Pertamina:


DPP : (100/110) x Rp825.000.000 = Rp750.000.000
PPh Pasal 22 : 0,25% x Rp750.000.000 = Rp1.875.000
b. Penyerahan bahan bakar minyak kepada SPBU bukan Pertamina:
DPP : (100/110) x Rp577.500.000 = Rp525.000.000
PPh Pasal 22 : 0,3% x Rp525.000.000 = Rp1.575.000

7. PT A adalah importir gandum yang memiliki API, pada bulan Maret 2020 melakukan
impor gandum dari AS dengan harga faktur US$ 300.000, biaya asuransi 2% dari
harga faktur, ongkos angkut 5% dari harga faktur. Bea Masuk 20%, PPN 10%. Kurs
Menteri Keuangan pada saat impor Rp.14.000/US$. Hitunglah berapa besarnya PPh
Pasal 22 yang dipungut.

Jawab :
Harga faktur (cost ) = US$ 300.000
Asuransi (Insurance) 2% x US$ 300,000 = US$ 6.000
Ongkos angkut (freight) 5% x US$ 300,000 = US$ 15.000
Harga Pabean (CIF) = US$ 321.000
Bea Masuk (20% x US$ 321.000) = US$ 64.200
Nilai Impor = CIF + Bea Masuk = US$ 385.200
Kurs Nilai Impor (US$ 385.200 x Rp 14.000) = Rp 5.392.800.000

PPh Pasal 22 (0,5% x Rp5.392.800.000) = Rp26.964.000

8. Barang impor yang disita oleh Ditjen Bea & Cukai (DJBC) dijual lelang dan telah
dibeli oleh PT ABC dengan harga lelang Rp 25.000.000.000. Berapakah PPh Pasal 22
yang harus dipungut?

Jawab :
PPh Pasal 22 = 7,5% x Rp 25.000.000.000 = Rp1.875.000.000
PPh Pasal 23
1. Pada tanggal 3 Februari 2020, PT Indah Permata membayarkan dividen tunai untuk
penyertaan saham Mely 15 % sebesar Rp 23.000.000, penyertaan saham PT Amelia
15 % sebesar Rp 18.000.000, dan dividen untuk penyertaan saham Bank Mandiri 20%
sebesar Rp 28.000.000. Berapa PPh 23 yang dipotong PT Indah Permata?

Jawab :
 PPh 23 yang dipotong pada Mely = 0, Dipotong PPh 4(2) =
10% x Rp23.000.000 = Rp 2.300.000 (tarif pengenaan dividen untuk orang
pribadi 10%)

 PPh 23 yang dipotong pada PT Amelia =


15% x Rp 18.000.000 = Rp2.700.000

 PPh 23 yang dipotong pada Bank Mandiri =


15% x Rp 28.000.000 = Rp4.200.000

2. Pada tanggal 1 Januari 2020, Penerbit Gramedia membayarkan royalti kepada Vina
atas penjualan 350 buku yang ditulisnya sebesar Rp 40.000.000 (memiliki NPWP).
Berapakah PPh 23 yang dipungut Penerbit Gramedia?

Jawab :
 Pph 23 yang dipungut kepada Vina = Rp 40.000.000 x 15%= Rp 6.000.000

3. PT Nusa Merdeka merupakan perusahaan penyedia tenaga kerja. PT ini mendapat


kontrak dari PT Grandia untuk menyediakan tenaga kerja pemasaran sebanyak 30
orang dengan mendapat imbalan jasa sebesar Rp38.600.000,- Tenaga kerja tersebut
selanjutnya menjadi pegawai PT Gradia.

Jawab :
Atas pembayaran yang dilakukan PT Gradia kepada PT Nusa Merdeka dipotong PPh
Pasal 23 oleh PT Gradia sebesar: 2% x Rp38.600.000,- = Rp772.000

4. Pada tanggal 16 Oktober 2019, PT Aria Jaya membayar sewa kendaraan untuk
mendistribusikan hasil perkebunan ke beberapa kota besar di Yogyakarta. Biaya sewa
yang dibayarkan sebesar Rp 16.750.000 kepada Merpa Rental (tidak memiliki
NPWP). Berapakah PPh 23 yang dipotong oleh PT Aria Jaya?

Jawab :
 PPh 23 yang dipungut = 2 % x 200% x Rp 16.750.000 = Rp670.000
5. Pada tanggal 6 Januari 2019, PT Makmur melakukan pembayaran bunga obligasi
kepada PT Sejahtera sebesar Rp80.000.000. Obligasi tersebut tidak diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia.

Jawab :
 PPh Pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Sejahtera adalah:
15% x Rp80.000.000 = Rp12.000.000

6. Pada Tanggal 29 Maret 2021, PT Abadi memberikan hadiah perlombaan kepada PT


Nusa Indah sebagai juara umum lomba senam sehat sebesar Rp200.000.000.

Jawab :
 PPh Pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Abadi adalah:
15% x Rp200.000.000 = Rp30.000.000

PPh Pasal 24
Perhitungan Kredit Pajak Luar Negeri

PT Sinar Gemilang di Semarang memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2014 sebagai
berikut:
Penghasilan dalam negeri Rp400.000.000
Penghasilan dari Vietnam (tarif pajak 20%) Rp200.000.000
Hitunglah PPh Pasal 24 atau kredit pajak luar negeri dari PT Sinar Gemilang tahun 2014?

Jawaban :

Menghitung total penghasilan kena pajak:


Penghasilan dalam negeri Rp400.000.000
Penghasilan dari Vietnam Rp200.000.000
Jumlah Penghasilan Neto Rp600.000.000

Menghitung total PPh terutang:


Pajak terhutang 25% x Rp 600.000.000 = Rp150.000.000
Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan:
(penghasilan Luar Negeri : total penghasilan) x total PPh terutang
(Rp200.000.000 : Rp600.000.000) x Rp150.000.000 = Rp49.999.999 (dibulatkan)
Rp50.000.000

Menghitung PPh yang terutan atau dipotong di Luar Negeri:


20% x Rp200.000.000 = Rp40.000.000

Perhitungan PPH Pasal 24 jika terjadi kerugian usaha di dalam negeri

PT Selera Rakyat berkedudukan di Indonesia memperoleh penghasilan neto dalam tahun


2015 sebagai berikut:
Di Belanda memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp600.000.000 (tarif pajak
yang berlaku 30%). Di dalam negeri menderita kerugian sebesar Rp200.000.000
Hitunglah PPh Pasal 24 atau kredit pajak luar negeri dari PT Sinar Gemilang tahun 2014?

Jawaban :
Menghitung total penghasilan kena pajak:
Penghasilan dari Belanda Rp600.000.000
Penghasilan dari dalam negeri (Rp200.000.000)
Jumlah Penghasilan Neto Rp400.000.000

Menghitung total PPh terutang:


Pajak terhutang 25% x Rp 400.000.000 = Rp100.000.000

Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan:


(penghasilan Luar Negeri : total penghasilan) x total PPh terutang
(Rp600.000.000 : Rp400.000.000) x Rp100.000.000 = Rp150.000.000
Menghitung PPh yang terutan atau dipotong di Luar Negeri:
30% x Rp600.000.000 = Rp180.000.000

Perhitungan PPH Pasal 24 jika terjadi Kerugian Usaha di Luar Negeri

PT Selaras Abadi pada tahun 2013 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:
Di Thailand memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp300.000.000 (tarif pajak
yang berlaku 40%). Di Jerman menderita kerugian sebesar Rp500.000.000 (tarif pajak yang
berlaku 25%). Di dalam negeri memperoleh laba usah sebesar Rp500.000.000
Hitunglah PPh Pasal 24 atau kredit pajak luar negeri dari PT Sinar Gemilang tahun 2014?

Jawaban :
Menghitung total penghasilan kena pajak:
Penghasilan dalam negeri Rp300.000.000
Penghasilan dari luar negeri Rp500.000.000
Jumlah Penghasilan Neto Rp800.000.000

Menghitung total PPh terutang:


Pajak terhutang 25% x Rp800.000.000 = Rp200.000.000

Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan:


(penghasilan Luar Negeri : total penghasilan) x total PPh terutang
(Rp300.000.000 : Rp800.000.000) x Rp200.000.000 = Rp75.000.000

Menghitung PPh yang terutan atau dipotong di Luar Negeri:


40% x Rp300.000.000 = Rp120.000.000

Anda mungkin juga menyukai