A. IBADAH HAJI
1. Pengertian
Haji adalah sengaja mengunjungi baitulloh dengan niat beribadah kepada Allah, pada waktu
tertentu dengan tata cara tertentu. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, secara hukum
ibadah haji wajib dilakukan sekali seumur oleh setiap orang beragama Islam, yang mempunyai
kemampuan atau kesanggupan. Perintah haji tertulis dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat : 97.
a. beragama Islam
b. baligh, anak kecil yang beribadah haji jika sudah dewasa dan mampu, wajib mengulanginya
c. berakal sehat
d. merdeka
e. mampu
3. Ketentuan-ketentuan Haji
a. Rukun Haji
Rukun haji adalah segala sesuatu yang harus dilakukan pada saat haji. Apabila tidak dikerjakan,
menyebabkan hajinya tidak sah. Haji itu harus diulangi pada waktu yang lain.
Rukun haji adalah sebagai berikut :
1) Ihram, yaitu memakaipakaian ihram (pakaian dari kain putih yang tidak berjahit) dan berniat
untuk melaksanakan ibadah haji
2) Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri dipadang Arafah yang waktunya diantara tergelincirnya
matahari, tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
3) Thawaf ifadhah, yaitu mengelilingi baitullah 7 kali, posisi Baitullah di samping kiri
4) Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa
5) Tahallul, yaitu memotong atau mencukur rambut minimal 3 helai setelah melempar jumroh
aqabah
6) Tertib yaitu urut
b. Wajib Haji
Wajib haji adalah segala sesuatu yang harus dikerjakan. Jika ada yang tertinggal diganti dengan
dam atau denda dan hajinya sah.
Yang termasuk wajib haji adalah sebagai berikut :
1) Ihram dari miqat (batas tempat dan waktu melakukan ihram)
2) Bermalam di Mudzdalifah
3) Melontar Jumrah Aqabah
4) Melontar Tiga Jumrah Aqabah
5) Bermalam di Mina
6) Menjauhkan diri dari yang diharamkan saat ihram
7) Thawaf Wada (penghormatan terakhir kepada baitullah)
c. Sunnah Haji
1) Mengerjakan haji ifrad
2) Membaca Talbiyyah dengan suara nyaring bagi laki-laki dan pelan-pelan bagi wanita
3) Berdo’a setelah membaca talbiyyah
c. Mencukur rambut, memotong kuku, memakai pakaian yang berjahit, meminyaki rambut, memakai
wangian, dan bersetubuh setelah tahalul pertama. dam yang harus dibayar :
1) menyembelih seeokor kambing
2) puasa tiga hari
3) bersedekah 9,3 liter kepada 6 fakir miskin
B. Ibadah Zakat
Menurut bahasa zakat berarti kesuburan, kesucian, dan keberkahan. Sedangkan menurut istilah
zakat ialah mengeluarkan sebagian harta benda untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya sebagai shadaqah wajib sesuai ketentuan syariat Islam
Zakat ada dua macam, zakat mal atau zakat harta dan zakat fitrah atau zakat jiwa. Zakat termasuk
salah satu rukun Islam. Hukum berzakat adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang telah mencukupi
syarat-syaratnya. Orang yang tidak mau mengeluarkan zakat akan mendapatkan siksaan yang pedih
dari Allah. Firman Allah QS. At Taubah : 34
Zakat memiliki kedudukan penting dalam Islam. Zakat sejajar dengan shalat. Banyak sekali
perintah shalat yang diiringi dengan perintah membayar zakat.
Mustahiq adalah orang yang berhak menerima zakat sedang orang yang mengeluarkan zakat
disebut muzaki. Golongan orang yang berhak menerima zakat ada 8 kelompok yang sering disebut
dengan Ashnafuts Tsamaniyah. Allah menyebutnya dalam surat At Taubah ayat 60 :
Hikmah Zakat
Zakat Fitrah
C. IBADAH WAKAF
Wakaf berasal dari kata bahasa Arab waqafa yang artinya menahan. Wakaf menurut istilah ialah
menahan suatu benda yang kekal zatnya agar bisa diambil manfaatnya untuk kebaikan dalam tangka
mendekatkan diri pada Allah.
Adapun ketentuan-ketentuan wakaf adalah sebagai berikut :
a. Rukun dan Syarat Wakaf
Untuk syarat sah wakaf sebagai berikut:
1) Wakif (Orang atau badan hukum yang mewakafkan)
Wakif disyaratkan sebagai berikut :
a) Wakaf atas kehendaknya sendri, tidak dipaksa
b) Wakif bebas berbuat kebajikan, walaupun non muslim
Hikmah Wakaf
Bagi diri sendiri
- Mewakafkan sesuatau berarti memiliki ciri-ciri orang yang bertaqwa
- Sebagai tabungan untuk kehidupan di akhirat
Bagi sesama manusia
- Sebagai wujud pemerataan rizki dari Allah bagi sesama manusia
- Meningkatkan kesejahteraan fakir miskin dan anak yatim, bila wakaf dialamatkan kepada
masyarakat
- Mempersempit jurang pemisah antara orang yang mampu dan orang yang tidak mampu
- Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan umat Islam yang pada akhirnya menjadi kekuatan
umat.