Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

KEMASLAHATAN UMAT DALAM HAJI DAN WAKAF

A. IBADAH HAJI

1. Pengertian

Haji adalah sengaja mengunjungi baitulloh dengan niat beribadah kepada Allah, pada waktu
tertentu dengan tata cara tertentu. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, secara hukum
ibadah haji wajib dilakukan sekali seumur oleh setiap orang beragama Islam, yang mempunyai
kemampuan atau kesanggupan. Perintah haji tertulis dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat : 97.

         


….mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah… (Ali Imran : 97)

2. Syarat Wajib Haji

a. beragama Islam
b. baligh, anak kecil yang beribadah haji jika sudah dewasa dan mampu, wajib mengulanginya
c. berakal sehat
d. merdeka
e. mampu

3. Ketentuan-ketentuan Haji

a. Rukun Haji
Rukun haji adalah segala sesuatu yang harus dilakukan pada saat haji. Apabila tidak dikerjakan,
menyebabkan hajinya tidak sah. Haji itu harus diulangi pada waktu yang lain.
Rukun haji adalah sebagai berikut :
1) Ihram, yaitu memakaipakaian ihram (pakaian dari kain putih yang tidak berjahit) dan berniat
untuk melaksanakan ibadah haji
2) Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri dipadang Arafah yang waktunya diantara tergelincirnya
matahari, tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
3) Thawaf ifadhah, yaitu mengelilingi baitullah 7 kali, posisi Baitullah di samping kiri
4) Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa
5) Tahallul, yaitu memotong atau mencukur rambut minimal 3 helai setelah melempar jumroh
aqabah
6) Tertib yaitu urut

b. Wajib Haji
Wajib haji adalah segala sesuatu yang harus dikerjakan. Jika ada yang tertinggal diganti dengan
dam atau denda dan hajinya sah.
Yang termasuk wajib haji adalah sebagai berikut :
1) Ihram dari miqat (batas tempat dan waktu melakukan ihram)
2) Bermalam di Mudzdalifah
3) Melontar Jumrah Aqabah
4) Melontar Tiga Jumrah Aqabah
5) Bermalam di Mina
6) Menjauhkan diri dari yang diharamkan saat ihram
7) Thawaf Wada (penghormatan terakhir kepada baitullah)

c. Sunnah Haji
1) Mengerjakan haji ifrad
2) Membaca Talbiyyah dengan suara nyaring bagi laki-laki dan pelan-pelan bagi wanita
3) Berdo’a setelah membaca talbiyyah

4) Sebelum berpakaian ihram disunahkan untuk :


- mandi
- potong kuku
- potong kumis
5) Membaca dzikir pada saat wukuf
6) Shalat sunnah dua rekaat sesudah tawaf
7) Masuk ke Ka’bah

d. Larangan Ketika Haji


1) Larangan bagi jamaah laki-laki memakai pakaian yang berjahit dan tutup kepala
2) Larangan bagi perempuan memakai tutup muka dan sarung tangan
3) Larangan bagi jamaah haji laki-laki dan perempuan yaitu :
a) memakai wangi-wangian
b) mencukur rambut atau bulu badan
c) meminyaki rambut
d) memotong kuku
e) menikah atau menikahkan
f) bertengkar dengan orang lain
g) bersetubuh
h) melakukan perbuatan maksiat
i) berburu
j) membunuh binatang
Larangan membunuh binatang tercantum dalam Surat Al Maidah : 96
      
Artinya :…dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu
dalam ihram. (QS. Al Maidah : 96)

4. Dam (denda) Haji


Dam (denda) adalah sesuatu yang wajib dipenuhi oleh jamaah haji karena melanggar larangan
haji atau meninggalkan wajib haji. Bentuk-bentuk pelanggaran dan damnya dapat digolongkan sebagai
berikut :

a. Bersetubuh, dam yang harus dibayar :


1) menyembelih seekor onta atau sapi atau 7 ekor kambing atau hajinya diulang lain waktu
2) memberi makan fakir miskin seharga seeokor onta
3) berpuasa sejumlah hari yang ditentukan

b. Berburu, dam yang harus dibayar :


1) menyembelih binatang sebanding dengan binatang yang dibunuh
2) bersedekah kepada fakir miskin sebanyak harga binatang yang dibunuh
3) berpuasa sejumlah hari yang ditentukan

c. Mencukur rambut, memotong kuku, memakai pakaian yang berjahit, meminyaki rambut, memakai
wangian, dan bersetubuh setelah tahalul pertama. dam yang harus dibayar :
1) menyembelih seeokor kambing
2) puasa tiga hari
3) bersedekah 9,3 liter kepada 6 fakir miskin

d. Mengerjakan haji secara tamattu’ atau qiran, damnya :


1) menyembelih seekor kambing
2) berpuasa 10 hari, 3 hari di Makkah dan 7 hari setelah pulang haji

e. Meninggalkan salah satu dari wajib haji, Damnya yaitu :


1) menyembelih seekor kambing
2) berpuasa 10 hari, 3 hari di Makkah dan 7 hari setelah pulang haji

5. Makna dan Hikmah Haji


a. Makna Ibadah Haji :
1) Ihram sebagai lambing kesucian dari manusia untuk menghadap Allah Yang Maha Agung
2) Bacaan talbiyyah, melambangkan sikap tunduk patuh seorang hamba kepada penciptanya
3) Towaf dan Sa’i sebagai lambing berjuang untuk mencari ridha Allah
4) Wukuf, kepasrahan seorang hamba kepada Allah
5) Melontar jumrah, lambang kebencian terhadap segala tipudaya setan
b. Hikmah Haji
1) Menambah tebalnya iman di dalam hati, sehingga menambah ketaatan kepada hukum-hukum
Allah
2) Dengan adanya kesatuan bentuk amalan akan dapat menambah semangat persatuan
3) Menumbuhkan semangat berkurban
4) Mengenal tempat bersejarah (Baitullah, Bukit Safa dan Marwa, Gua Hira, Sumur Zam-Zam,
Makkah, Madinah, Arafah serta Mina)
5) Mendorong kea rah kebaikan, kesucian, keiklhsan hati untuk beribadah hanya karena Allah

B. Ibadah Zakat

Menurut bahasa zakat berarti kesuburan, kesucian, dan keberkahan. Sedangkan menurut istilah
zakat ialah mengeluarkan sebagian harta benda untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya sebagai shadaqah wajib sesuai ketentuan syariat Islam

Firman Allah QS. At Taubah : 103

      


Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka… (QS. At Taubah : 103)

Zakat ada dua macam, zakat mal atau zakat harta dan zakat fitrah atau zakat jiwa. Zakat termasuk
salah satu rukun Islam. Hukum berzakat adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang telah mencukupi
syarat-syaratnya. Orang yang tidak mau mengeluarkan zakat akan mendapatkan siksaan yang pedih
dari Allah. Firman Allah QS. At Taubah : 34

         


  
Artinya : … dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah,
Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (QS. At Taubah : 34)

Zakat memiliki kedudukan penting dalam Islam. Zakat sejajar dengan shalat. Banyak sekali
perintah shalat yang diiringi dengan perintah membayar zakat.

     


Artinya : ..Dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat..

Harta yang wajib dikeluarkan zakat yaitu :


1. harta simpanan seperti : emas, perak, rumah, tanah, mobil, uang, surat berharga dsb
2. perhiasan
3. harta perniagaan
4. hasil pertanian atau buah-buahan
5. binatang ternak
6. barang temuan

Mustahiq dan Muzaki

Mustahiq adalah orang yang berhak menerima zakat sedang orang yang mengeluarkan zakat
disebut muzaki. Golongan orang yang berhak menerima zakat ada 8 kelompok yang sering disebut
dengan Ashnafuts Tsamaniyah. Allah menyebutnya dalam surat At Taubah ayat 60 :

      


        
         
Artinya :Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana (QS. At Taubah : 60).

8 golongan yang berhak menerima zakat adalah :


a. Fakir ialah orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari
b. Miskin ialah orang yang memilih pekerjaan tetap, tetapi tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-
hari
c. Amil yaitu orang yang mendapat kepercayaan untuk mengelola zakat
d. Muallaf yaitu orang yang masih lemah imannya atau baru masuk Islam
e. Riqob yaitu untuk kepentingan pembebasan budak terutama budak yang dijanjikan kemerdekaan
oleh tuannya dengan syarat membayar sejumlah uang untuk menebus dirinya
f. Garim (orang yang bayak utang, tetapi bukan untuk maksiat)
g. Sabilillah yaitu untuk kepentingan perjuangan dalam menyebarkan dan mengembangkan agama
Islam
h. Ibnu Sabil (orang yang mengalami kehabisan bekal di perjalanan)

Hikmah Zakat

a. Bagi Muzaki (penerima zakat)


1) merupakan tanda syukur atas nikmat Allah
2) menyucikan dan menyuburkan harta yang diamanatkan oleh Allah
3) dapat menghilangkan sifat kikir dan tamak
4) dapat menyambungkan persaudaraan sesama umat Islam

b, Bagi Mustahik (pemberi zakat)


1) dapat meringankan beban hidup
2) dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kasih saying di antara sesama
3) dapat mengurangi tingkat kejahatan dan kecemburuan sosial dalam masyarakat
4) dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
5) menumbuhkan rasa belas kasih sesama manusia

Zakat Fitrah

a. Pengertian Zakat Fitrah


Zakat fitrah yaitu mengeluarkan sebagian dari bahan makanan pokok sebagai pembersih jiwa
bagi setiap pribadi yang hidup di bulan Ramadhan sampai menjelang hari raya Idul Fitri dengan
kadar tertentu. Zakat fitrah jugadisebut dengan zakattun nafs.

b. Syarat Mengeluarka Zakat


1) Islam
2) Hidup pada bualan Ramadhan sampai sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan
Ramadhan
3) Memiliki kelebihan makan atau harta untuk keperluan pada hari raya Idul Fitri

c. Besaran Zakat Fitrah


Zakat fitrah ini diambilkan dari makanan pokok (yang dimakan sehari-hari) yang bayaknya
adalah 1sha’, kurang lebih 3,1 liter atau 2,5kg untuk setiap jiwa

C. IBADAH WAKAF
Wakaf berasal dari kata bahasa Arab waqafa yang artinya menahan. Wakaf menurut istilah ialah
menahan suatu benda yang kekal zatnya agar bisa diambil manfaatnya untuk kebaikan dalam tangka
mendekatkan diri pada Allah.
Adapun ketentuan-ketentuan wakaf adalah sebagai berikut :
a. Rukun dan Syarat Wakaf
Untuk syarat sah wakaf sebagai berikut:
1) Wakif (Orang atau badan hukum yang mewakafkan)
Wakif disyaratkan sebagai berikut :
a) Wakaf atas kehendaknya sendri, tidak dipaksa
b) Wakif bebas berbuat kebajikan, walaupun non muslim

2) Mauquf (benda atau karta yang diwakafkan)


Mauquf disyaratkan sebagai berikut :
a) Barang yang diwakafkan kekal, tidak habis karena dipakai dan tidak rusak karena
dimanfaatkan
b) Milik wakif sendiri atau milik orang alin yang dikuasakan kepadanya
c) Diwakafkan untuk selama-lamanya, tidak hanya sementara
d) Diserahkan secara langsung dan tidak bersyarat

3) Mauquf ‘alaihi (alamat wakaf atau pihak yang menerima wakaf)


Wakaf lebih utama ditujukan kepada kepentingan umum seperti : Untuk masjid, Wakaf tidak
sah ditujukan kepada calon bayi yang belum lahir atau kepada budak. Mauquf ‘alaihi adalah
sekelompok orang atau badan hukum yang diserahi tugas memelihara dan mengurus benda
wakaf.

4) Sighat (ikrar wakaf atau pernyataan wakaf)

Hikmah Wakaf
Bagi diri sendiri
- Mewakafkan sesuatau berarti memiliki ciri-ciri orang yang bertaqwa
- Sebagai tabungan untuk kehidupan di akhirat
Bagi sesama manusia
- Sebagai wujud pemerataan rizki dari Allah bagi sesama manusia
- Meningkatkan kesejahteraan fakir miskin dan anak yatim, bila wakaf dialamatkan kepada
masyarakat
- Mempersempit jurang pemisah antara orang yang mampu dan orang yang tidak mampu
- Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan umat Islam yang pada akhirnya menjadi kekuatan
umat.

Anda mungkin juga menyukai