Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Refleksi
Refleksi mencakup penekanan pada beberapa bagian dari kaki, tangan dan telinga dengan
tujuan untuk memperbaiki kesehatan. Refleksologi adalah teknik penyembuhan alternatif
untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan fungsi
alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di kaki -
tangan dan bagian bagian tubuh lainnya. Selain itu, refleksologi juga didefinisikan
sebagai cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau
mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili)
berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya.

B. Konsep Refleksi
Prinsip pijat refleksi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul saraf
atau pengendali refleks di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan lancar
artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada gangguan kerja organ tubuh akan
pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. Dalam terapi pemijatan, rasa sakit ini
biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat sensitif terhadap
rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa. Setelah terdiagnosa, pemijatan
suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan. Jika dilakukan dengan benar
dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami gangguan, bukan gejala sakit saja
yang hilang tetapi juga penyebabnya.
Refleksologi menggunakan teknik urutan pada 62 titik utama yang ada pada
telapak kaki seseorang. Titik titik refleksi mempunyai hubungan dengan organ utama
pada tubuh antaranya jantung, paru-paru, ginjal, organ seks dan otak.
1. Titik refleksi pada kaki bagian bawah (telapak), titik-titik refleksi pada telapak
kaki berhubungan dengan seluruh organ tubuh. Titik-titik refleksi dibagi menjadi
bagian bawah jari-jari, telapak bagian depan, telapak bagian tengah, dan telapak
bagian belakang. Titik refleksi pada bagian bawah jari-jari kaki berhubungan
dengan organ otak, dahi, hidung, leher, mata, dan telinga. Titik refleksi pada
telapak bagian depan berhubungan dengan bahu, pundak (otot trapezius), kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, dan paru-paru. Titik refleksi pada telapak bagian tengah
berhubungan dengan lambung, usus 12 jari, pankreas, kelenjar adrenalin, ginjal,
jantung, usus besar, dan limpa. Titik refleksi pada telapak bagian belakang
berhubungan dengan ureter (saluran kencing), usus kecil, kandung kemih, rektum,
anus, lutut, insomnia, dan kelejar reproduksi.
2. Titik refleksi pada punggung kaki, titik-titik refleksi pada punggung kaki bagian
depan berhubungan dengan kelenjar getah bening, organ keseimbangan, dada,
sekat rongga dada dan perut, amandel, rahang, dan saluran pernapasan. Titik
refleksi pada punggung kaki bagian belakang dan samping berbuhubungan
dengan bahu, lutut, indung telur atau testis, sendi pinggul, tulang tungging, tulang
belikat, sendi siku, tulang rusuk, dan pinggul.
3. Titik refleksi pada kaki bagian samping dalam, titik refleksi pada kaki bagian
depan berhubungan dengan hidung, leher, kelenjar paratiroid, dan punggung.
Titik refleksi pada kaki bagian belakang berhubungan dengan pinggang, kandung
kemih, kelangkang, tulang paha, kelenjar getah bening, rahim, prostat, tulang
rusuk, dan dubur.

C. Biofisiologi Refleksi
Refleksologi (pijat refleksi) dilakukan dengan memberi tekanan kepada suatu titik tubuh,
khususnya kaki, untuk meningkatkan kesehatan, mengurangi rasa sakit dan
mempromosikan relaksasi. Terapis refleksologi percaya bahwa zona tertentu pada tangan,
kaki, dan telinga memiliki hubungan dengan berbagai kelenjar, organ, dan otot-otot yang
terletak di tempat lain di tubuh. Ketika tekanan diterapkan pada zona tersebut, pasien
akan mengalami peningkatan taraf kesehatan.
Sebagai contoh, memijat ujung jari kaki diyakini dapat merangsang kepala dan otak dan
meringankan sakit kepala, sementara tekanan yang diterapkan pada mata kaki diyakini
bermanfaat bagi dada dan jantung.
 Melancarkan Sirkulasi dan Merangsang Relaksasi
Refleksologi bisa menghasilkan berbagai perubahan fisik dalam tubuh. Reaksi yang
paling umum dijumpai adalah relaksasi tubuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan
dan kesejahteraan secara umum. Refleksologi juga dapat memperlancar peredaran darah
dan membantu pembuangan produk limbah. Aliran darah yang lancar memungkinkan
nutrisi penting mencapai sel-sel tubuh. Pijatan dan tekanan pada refleksologi mampu
menawarkan banyak manfaat seperti halnya terapi pijat yang lain.
 Mekanisme Refleksologi
Cara kerja refleksologi belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa teori yang
setidaknya bisa mewakilinya. Teori yang paling populer adalah refleksologi bekerja
dengan mengirim pesan ‘menenangkan’ ke sistem saraf pusat dengan perantara saraf
perifer pada tangan dan kaki.
Pesan ini lantas memerintahkan tubuh untuk mengurangi tingkat ketegangan sehingga
memicu relaksasi dan melancarkan aliran darah. Teori kedua menyatakan bahwa
stimulasi yang dihasilkan dari sesi refleksologi akan merangsang tubuh untuk melepaskan
endorfin dan monoamina, dua senyawa yang berfungsi mengontrol rasa sakit dan
merangsang relaksasi.
Sedang teori ketiga, yang disebut Teori Zona, menyatakan refleksologi bekerja dengan
cara yang mirip dengan akupunktur. Teori ini mengatakan bahwa tubuh dibagi menjadi
10 zona vertikal, dan bahwa setiap otot dan organ dalam tubuh dapat dirangsang dengan
melakukan tekanan atau pijitan pada tangan dan kaki.
DAFTAR PUSTAKA

Purnama, Ayu. 2018. Komplementer Refleksi. Tersedia pada


https://www.scribd.com/document/391149543/KOMPLEMENTER-REFLEKSI-docx. (25
November 2019)
Rahimsyah. 2014. Pijat Refleksi dan Ramuan Tradisional. Surabaya. Penerbit Serba Jaya.
Suyoto. 2015. Pijat Refleksi. Jakarta. Penebar Plus
Wahyuni, Shanty. (2014). Pijat Refleksi Untuk Kesehatan. Jakarta : Dunia Sehat.

Anda mungkin juga menyukai