Anda di halaman 1dari 2

C.

Daya Tarik Buku Fiksi dan Nonfiksi


Salah satu unsur menarik dalam buku adalah unsur bahasa. Unsur-unsur bahasa yang
menjadi daya Tarik dalam buku fiksi dan nonfiksi di antaranya adalah gaya bahasa.Selain
unsur bahasa, daya Tarik lain dalam buku fiksi adalah unsur di luar bahasa. Unsur tersebut
adalah unsur-unsur pembangun karya sastra.
1. Gaya bahasa sebagai Daya Tarik dalam Buku Fiksi
Bahasa merupakan unsur terpentingdalam karya sastra/karya fiksi. sebagai salah satu
unsur terpenting tersebut, bahasa berperan sebagai sara pengungkapan dan
penyampaian dalam sastra. Bahasa dalam karya sastra mengandung keindahan. Gaya
bahasa dan penulisan merupakan salah satu unsur menarik dalam penulisan karya
sastra. Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam
mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dari buah pikiran yang
terpendam di dalam jiwanya. Menurut Henry Guntur Tarigan, ahli bahasa Indonesia,
mengemukakan majas dapat dibagi empat sebagai berikut :
a. Majas Perbandingan
1) Personifikasi
personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan
sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup.
contoh:
Baru tiga kilometer berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk
2) Metafora
Metafora adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan
perbandingan langsung dan tepat aras dasar sifat yang sama atau hamper
sama.
Contoh : Raja siang telah pergi ke peraduannya.
3) Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti
peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat
pengertiannya untuk menyangatkan arti.
Contoh : Kaka membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
b. Majas Sindiran
1) Ironi
ironi adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan
sebaliknya dari apa yang sebeanrnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Contoh : Pandai sekali kamu, bahasa Indonesiamu mendapat nilai 4.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya
seperti ironi,tetapi kasar.
Contoh : Itukah yang dinamakan bekerja
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar atau langsung menusuk
perasaan.
Contoh : Otakmu memang otak udang !
c. Majas Penegasan
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang
sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah
terkandung dalam kata yang diterangkan.
Contoh : Salju putih sudah mulai turun ke bawah
2) Repetisi
Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan
mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali yang biasanya dipergunakan
dalam pidato.
Contoh: Kita Junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai
pelindung, kita junjung dia sebagai pembela kita.
d. Majas Pertentangan
1) Antitesis

Anda mungkin juga menyukai