Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menulis merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam bahasa


Indonesia. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang menyampaikan pesan
(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai alat atau medianya
proses berfikir untuk menuangkan ide-ide atau gagasan.

Sebelum mengenal karya sastra alangkah baiknya kita mengetahui


bagaimana definisi karya sastra. Sastra berasal dari bahasa sansekerta yaitu
susastra, su artinya baik atau indah dan sastra artinya tulisan. Jadi susastra artinya
tulisan yang indah, tapi bukan bentuk tulisannya yang indah seperti kaligrafi.
Yang dimaksud disini adalah isi kata-katanya yang indah dan menggugah hati
pembaca sehingga emosi pembaca larut dalam tulisan yang dibacanya. Karya
sastra adalah karya rekaan penulis berdasarkan sudut pandangnya,
pengalamannya, wawasan imu pengetahuannya, apa yang dilihatnya dan suasana
hatinya. Jadi karya sastra adalah karya imajinasi penulis yang dituangkan dalam
bentuk tulisan

Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi dan


prosa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan
relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata
serapan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penyalahgunaan dan kesalah
pahaman dalam berkomunikasi.

1.2 Rumus Masalah


1. Apa pengertian diksi dan prosa
2. Apa fungsi diksi dan prosa
3. Apa saja jenis-jenis diksi dan prosa
4. Apa saja ciri-ciri diksi dan prosa

1
2
1.3 Tujuan Penulis

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui arti diksi dan prosa
dalam bahasa Indonesia. Dan mampu menggunakan bahasa yang tepat dalam
berkomunikasi, sehingga menghasilkan makna yang tepat pada setiap gagasan
yang ingin disampaikan

1.4 Manfaat Penulis


1. Untuk mengetahui pengertian diksi dan prosa
2. Untuk mengetahui fungsi diksi dan prosa
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis diksi dan prosa
4. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri diksi dan prosa

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diksi dan Prosa

Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk


menggambarkan sebuah cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan
penulis. Tapi, diksi tidak hanya terbatas pada pemilihan kata saja, melainkan juga
untuk mengungkapkan gagasan atau menceritakan peristiwa. Diksi juga meliputi
persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan


kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan.
Sehingga, penulis akan mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang
membaca karyanya. Dalam kata lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat
untuk mengungkapkan suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu.

Secara singkat prosa adalah karangan bebas, artinya tidak terikat seperti
dalam penulisan puisi (bait dan rima). Menurut Hanum (2013:236) prosa adalah
bentuk karangan bebas yang tidak terikat pada irama, larik, dan rima. Selain itu,
prosa juga tidak terikat pada jumlah larik dalam satu bait, jumlah suku kata dalam
satu larik, dan tidak terikat pada persajakan.

Adapun menurut Prihantini (2015:214) prosa adalah jenis karya sastra


berupa karangan yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau
ide dengan bahasa yang sesuai seperti makna leksikalnya. Berdasarkan beberapa
definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prosa adalah karya sastra
berbentuk karangan bebas untuk mendeskripsikan fakta, ide, atau imajinasi
dengan bahasa yang eksplisit dan mengandung unsur intrinsik.

4
2.2 Fungsi Diksi dan Prosa

2.2.1 Fungsi Diksi


Secara umum, diksi juga berfungsi memperindah suatu kalimat, seperti
diksi dalam suatu cerita, diksi yang baik untuk penyampaian cerita yang
runtut, menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, serta
lainnya. Berikut ini, beberapa fungsi pemilihan diksi dalam penulisan karya
sastra.
a. Membantu pembaca memahami pesan karya sastra
b. Komunikasi yang efektif
c. Bentuk expresi
d. Hiburan

2.2.2 Fungsi Prosa


Berikut adalah fungsi prosa
a. Alat aktualisasi diri
b. Alat expresi diri
c. Meningkatkan perekonomian
d. Alat perkeam kebudayaan
e. Hiburan
f. Penambah wawasan
g. Pengembangan budi

2.3 Jenis Diksi dan Prosa

2.3.1 Jenis Diksi

Secara umum diksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan makna
dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut jenis diksi.

5
A. Diksi Berdasarkan Maknanya
a) Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau
kalimat. Berikut ini contoh diksi bermakna denotatif.
 Andi sedang belajar untuk persiapan ujian
 Marcel menyeduh kopi dengan air panas
 Ayah bekerja sampai larut malam
b) Makna Konotatif
Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya.
Berikut ini contoh diksi dengan makna konotatif:
 Andi sering mengadu domba teman-teman dirumahnya
 Fandi harus membanting tulang untuk menghidupi keluarganya
 Dita adalah salah satu bunga desa di kampungnya

B. Diksi Berdasarkan Leksikal


a) Sinonim
Sinonim adalah persamaan kata
 Legal - Sah
 Lezat - Enak
 Bahagia - Senang
 Laris - Laku
 Hewan - Binatang
 Hendak - Ingin
 Kontan - Tunai

b) Anonim
Antonim adalah kata yang mempunyai makna yang berlawanan dengan
kata lain. artinya dalam kata lain, antonim ini merupakan lawan kata. Contoh:
 Gelap - Terang
 Cepat - Lambat
 Maju - Mundur
 Kanan - Kiri

6
 Tinggi - Pendek
 Besar - Kecil
 Depan - Belakang

c) Homonim
Homonim adalah menurut KBBI, homonim merupakan kata yang sama
lafal dan ejaannya,tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang
berlainan. Contoh:
 Bulan itu terlihat terang pada malam hari
 Semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan

Kata bulan pada kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda namun
ejaan dan lafalnya sama.

d) Homofon
Homofon adalah kata yang mempunyai makna berbeda, namun pada lafal
ejaanya itu sama, Contoh:
 Rok Sanny robek karena terkena paku saat duduk di bangku sekolah
 Franco sering mendengarkan lagu barat dengan aliran musik rock

Kata “Rok” dan “Rock”, mempunyai lafal yang sama namun mempunyai
ejaan dan makna yang berbeda.

e) Homograf
Homograf adalah kata yang mempunyai lafal dan arti yang berbeda,
namun ejaannya berbeda. Contoh:
 Aminah suka makan tahu goreng di warung
 Aminah tidak tahu kalau hari ini ada acara keluarga

Kata “Tahu” pada kalimat di atas memiliki kata ejaannya sama, namun
memiliki arti yang berbeda.

7
f) Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Contoh:
 Baju Ardi terkena darah hewan qurban pada saat penyembelihan
 Dina dan Dini masih memiliki hubungan darah

Kata “Darah” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun
menggunakan kata yang sama.

g) Hipernim dan Hiponim


Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya.
Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim.
Contoh:
 Dari semua merk handphone yang ada di toko seperti iphone, samsung,
xiaomi, Maul lebih memilih iphone

Pada kalimat di atas handphone merupakan hipernim. Sedangkan iphone,


samsung, xiaomi adalah hiponim.

2.3.2 Jenis Prosa

Jenis prosa dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu jenis prosa berdasarkan
sifat tulisan dan berdasarkan masa tulisan. Berikut beberapa jenis prosa tersebut.

A. Jenis Prosa Berdasarkan Sifat Tulisan


Jenis prosa berdasarkan sifat tulisan dapat dibagi dua, yaitu prosa fiksi dan
nonfiksi. Berikut beberapa jenis prosa berdasarkan sifat tulisan.
a) Prosa Fiksi
Prosa fiksi atau disebut juga dengan narasi atau wacana narasi adalah
jenis karya sastra hasil rekaan atau imajinasi pengarang tentang fenomena
kehidupan yang menarik, kompleks, dan beragam (Gasong, 2019:45).
Adapun contoh dari prosa fiksi sebagai berikut novel, novelet, cerpen, dan
roman.

8
b) Prosa Nonfiksi
Prosa nonfiksi adalah suatu wacana yang disusun berdasartkan fakta.
Adapun contoh dari prosa nonfiksi adalah cerita tentang kisah hidup
seseorang dan cerita tentang sejarah. Adapun bentuknya dapat berupa
biografis, aoutobiografis, memoar, novelet, novel, dan cerpen.

B. Jenis Prosa Berdasarkan Masa Tulisan


Jenis prosa berdasarkan masa tulisan dapat dibagi tiga, yaitu prosa lama,
prosa baru, prosa modern. Berikut beberapa jenis prosa berdasarkan masa
tulisan.
a) Prosa Lama
Prosa lama adalah prosa yang mengungkapkan peristiwa atau kejadian
masa lampau yang terdapat di lingkungan kehidupan kerajaan disertai dengan
bubuhan fantasi dari pengarang (Hanum, 2013:237).

b) Prosa Baru
Prosa baru adalah prosa yang mengungkapkan peristiwa dalam realitas
kehidupan melalui proses imajinasi pengarang.

c) Prosa Modern
Prosa modern sama dengan prosa baru keduanya sama, tidak ada yang
berbeda. Jika dasar yang digunakan adalah pengertian bahwa prosa modern
merupakan karangan yang telah mendapat pengaruh dari sastra atau budaya
barat.

2.4 Ciri-Ciri Diksi dan Prosa

2.4.1 Ciri Diksi

Ciri-ciri diksi menurut buku Apresisi puisi (Teori dan Aplikasi), dijelaskan
bahwa diksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

9
a) Diksi digunakan sebagai pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau
hal yang diamanatkan oleh penulis.
b) Dapat digunakan untuk membedakan nuansa makna dengan bentuk yang
sesuai terhadapa situasi, gagasan serta nilai rasa pembaca.
c) Menggunakan kata yang didapatkan oleh masyarakat, bahasa yang digunakan
dapat menggerakan atau memberdayakan kekayaan menjadi suatu kata yang
jelas.

2.4.2 Ciri Prosa

Secara umum, prosa punya ciri-ciri sebagai berikut:


a) Memiliki alur cerita yang menjelaskan tentang peristiwa di dalamnya.
b) Memiliki tema yang jadi dasar dalam cerita.
c) Ada tokoh dan penokohan.
d) Memiliki sudut pandang.
e) Memiliki latar dalam cerita pada masing-masing kejadian, baik latar tempat,
waktu, dan suasanan.
f) Terdapat pekembangan yang dipengaruhi oleh perubahan yang ada di
masyarakat.
g) Memiliki amanat atau pesan yang bisa diambil dari cerita tersebut.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang kita dapat dari diksi dan prosa, kita jadi mengetahui apa
pengertian dari diksi dan prosa sebagai berikut diksi adalah pilihan kata di dalam
tulisan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah cerita atau memberi makna
sesuai dengan keinginan penulis. Dan prosa adalah karya sastra berbentuk
karangan bebas untuk mendeskripsikan fakta, ide, atau imajinasi dengan bahasa
yang eksplisit dan mengandung unsur intrinsik. Selain kita mengetahui
pengertiannya kita juga mengetahui apa fungsi diksi dan prosa, apa saja jenis-jenis
diksi dan prosa, dan apa saja ciri-ciri diksi dan prosa pada pembahasan di atas.

3.2 Saran

Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan


makalah ini mengenai pengetahuan tentang diksi dan prosa. Dengan mempelajari
diksi dan prosa kita semua tahu apa saja pengertian, fungsi, jenis-jenis, dan ciri-
ciri pada diksi dan prosa.

11

Anda mungkin juga menyukai