Mou Vina 3
Mou Vina 3
ANTARA
DENGAN
NOMOR : 035/PKS/RS-HK/XII/2020
NOMOR :
Pada hari ini Senin tanggal Tujuh bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh telah di tanda tangani
perjanjian kerjasama oleh PARA PIHAK yang akan disebutkan dibawah ini :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Haji Kamino selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.
Bertindak dan untuk atas nama Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam perjanjian kerjasama ini disebut
PARA PIHAK.
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
1. Program triple elimination yang dilakukan di Rumah Sakit Haji kamino meliputi pemeriksaan
skrining HIV, skrining sifilis dan skrining hepatitis yang dilakukan pada pasien ibu hamil, dan
kelompok yang beresiko.
2. Program ini bertujuan agar ibu hamil dan kelompok beresiko dapat di skrining lebih awal
sehingga bila ada pasien yang terkonfirmasi reaktif dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan dan mendapatkan penanganan sejak awal
Halaman 1
3. Pencatatan dan pelaporan pasien yang dilakukan skrining maupun pasien yang sudah diketahui
menderita HIV, hepatitis dan sifilis.
Pasal 2
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
Pasal 4
Ruang Lingkup Pelayanan dan Kerjasama
1. Setiap ibu hamil yang belum pernah dilakukan skrining HIV, hepatitis dan sifilis dirawat jalan
dan rawat inap
2. Kelompok beresiko (tato, riwayat pekerjaan beresiko,bayi dengan ibu positif HIV, TBC kronis)
PASAL 5
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Ibu hamil dan kelompok beresiko dibagian rawat jalan maupun rawat inap yang belum pernah
di skrining kemudian dilakukan penapisan awal diruang laboratorium.
2. Hasil pemeriksaan penunjang dikirim ke Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), diagnosa
dan klasifikasi dilakukan oleh DPJP klinik masing-masing atau Tim HIV/AIDS.
3. Pencatatan dan pelaporan dilakukan di masing-masing instalasi dan kemudian dilaporkan ke
Tim HIV/AIDS.
Halaman 2
4. Bila ada hasil pemeriksaan pasien yang reaktif HIV maka petugas laboratorium lapor ke TIM
HIV kemudian lapor ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan
5. Membuat pelaporan ke Dinas Kesehatan Kab. Way Kanan tentang skrining yang sudah
dilakukan
6. Apabila terjadi hasil yang meragukan segera laporkan ke Dinas Kesehatan agar dapat dilakukan
tindak lanjut
7. Untuk pasien dengan hasil pemeriksaan reaktif HIV Rumah Sakit tidak diperkenankan untuk
merujuk
Pasal 6
Pembiayaan
Apabila logistik bersumber dari pemerintah atau Dinas Kesehatan Tidak terdapat biaya apapun,
tetapi apabila logistik berasal dari Rumah Sakit dapat dikenakan biaya.
Pasal 7
Jangka Waktu Perjanjian
Apabila Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif sampai PARA PIHAK masih berkenan untuk
saling melakukan kerjasama sejak di tandatanganinya perjanjian ini
Pasal 8
Force Majeure
1. Yang termasuk dalam force majeure adalah kejadian-kejadian yang dengan segala daya dan
upaya tidak dapat diduga dan tidak dapat diatasi Oleh pihak yang mengalaminya yakni
peristiwa-peristiwa termasuk namun tidak terbatas pada :
a. Bencana alam/ wabah/kebakaran.
b. Perang, huru-hara/pemberontakan/terorisme/sabotase/embargo dan/atau pemogokan
massal.
c. Kebijakan dari pemerintah atau instansi yang berwenang yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini.
2. Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya sehubungan dengan force majeure tersebut
wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam perjanjian selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak mulainya force majeure tersebut.
3. Apabila pihak yang mengalami force majeure lalai atau terlambat untuk memberitahukan
kepada pihak lainnya dalam kurun waktu sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 pasal ini. Maka
seluruh kerugian, resiko, dan konsekwensi yang mungkkin timbul menjadi beban dan tanggung
jawab pihak yang mengalami force majeure tersebut.
Pasal 9
Penyelesaian Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak setuju
menyelesaikan dengan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan, maka PARA
PIHAK akan memilih domisili hukum yang tepat dan tidak pada pengadilan Blambangan
Umpu
Halaman 3
Pasal 10
Perubahan Perjanjian Kerjasama
PARA PIHAK sepakat bahwa setiap perubahan dalam perjanjian kerjasama ini hanya dapat
dilakukan atas persetujuan tertulis PARA PIHAK.
Pasal 11
Penutup
Perjanjian ini dibuat dan di tandatangani para pihak pada hari Senin tanggal tujuh bulan Desember
tahun 2020 sebagaimana tersebut pada awal perjanjian, dengan itikad baik untuk dipatuhi dan
dilaksanakan dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing dibubuhi materai secukupnya
dimana masing-masing rangkap mempunyai kekuatan hokum yang sama.
Halaman 4