Anda di halaman 1dari 4

PRE WORK

Latihan 1

PRE WORK
Mega Trend Challenge

Urbanisasi dan Persoalan Kota Megapolitan di Indonesia

Foto : Kompas nasional


Urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk desa ke kota. Namun saat ini, istilah tersebut sudah
tidak sepenuhnya tepat. Saat ini, urbanisasi bisa diartikan sebagai proses perubahan menjadi kota yang
berjalan secara dinamis dan mencerminkan fenomena politik, sosial, budaya dan ekonomi.
Terdapat beberapa faktor penyebab urbanisasi, antara lain; ekonomi dan infrastruktur yang lebih baik,
harapan untuk meningkatkan taraf hidup dan tingkat sosial dan perubahan sektor agraris menjadi
industrialis.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi, urbanisasi berkembang dengan
cepat. Urbanisasi telah menjadi fenomena megatrends dan memicu lahirnya kota-kota megapolitan (mega
cities) baru di dunia. Mega cities adalah kota yang dihuni oleh lebih dari 10 jt penduduk. Diperkirakan
pada tahun 2030, jumlah mega cities di dunia akan meningkat menjadi
41 kota dari hanya 10 kota di tahun 1990. Urbanisasi di Indonesia menjadi salah satu yang tercepat di
Asia, tumbuh 4.1 % pertahun (World Bank, 2016). Diperkirakan pada tahun 2025, 68 % penduduk
Indonesia (185 juta jiwa) diprediksi tinggal di kota, dan meningkat menjadi 85 % pada tahun 2050.
Urbanisasi dan Dampaknya
Urbanisasi memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan PDB perkapita, dengan jumlah penduduk yang
besar, mega cities merupakan market yang besar untuk pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Penelitian
menunjukan bahwa setiap 1 persen peningkatan urbanisasi di India, China, dan Thailand akan
meningkatkan PDB perkapita masing-masing negara sebesar 13 persen, 10 persen, dan 7 persen (World
Bank, 2016). Urbanisasi di Indonesia sendiri hanya mampu

PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF


PPM Manajemen
PRE WORK
Latihan 2

meningkatkan PDB perkapita sebesar 4 % dari setiap 1 persen peningkatan urbanisasi. Urbanisasi
merupakan salah satu kontributor dalam proses memajukan peradaban dan memiliki potensi untuk
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Disisi lain, urbanisasi juga memberikan dampak negatifnya. Harga hunian dan bahan pokok yang mahal,
infrastruktur penunjang urbanisasi yang kurang memadai, akan menciptakan tekanan sosial. Bonus
demografi Indonesia yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2030 bisa berbalik menjadi bencana
demografi karena ketidakmampuan kita dalam menselaraskan pembangunan sosial dan ekonomi untuk
seluruh lapisan masyrakat, dimana hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kriminalitas/premanisme di
kota-kota besar atau urban.
Selain itu, masalah transportasi dan kemacetan, polusi udara serta penyediaan sumber daya energi, air
dan makanan menjadi masalah yang memerlukan penanganan yang serius agar bisa mengurangi
dampak negatif urbanisasi yang pesat
Meminimalisir Sisi Negatif Urbanisasi

1. Meningkatkan pendanaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan yang memadai akan membantu
menurunkan dampak negatif pertumbuhan urbanisasi yang cepat. Saat ini, proporsi belanja
infrastruktur perkotaan terhadap PDB Indonesia ada di kisaran 3-4 persen. Sebagai pembanding,
pembangunan urban yang baik di China, belanja infrastruktur urban berkisar 12-15 persen.
2. Pemerintah wajib meningkatkan produktifitas pertanian guna menciptakan ketahanan pangan di
daerah perkotaan. Saat ini, tidak ada komitmen pusat-daerah yang kuat serta adanya "keengganan"
secara akut dalam proses menjaga ketahanan pangan.
3. Pemerintah perlu mendorong tumbuhnya mega cities di luar pulau Jawa dan Sumatera agar
pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam bisa terdistribusikan dengan baik dan
menciptakan keseimbangan kemajuan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
4. Pemerintah harus memberikan ruang bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan secara adil untuk
berpartisipasi dalam membentuk kebijakan publik agar kebijakan ekonomi dan pembangunan tidak
"urban bias".
Penanganan dampak urbanisasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas perekonomian dan
urbanisasi sebagai salah satu megatrend yang tidak dapat dihindari dapat menjadi pijakan untuk
menggapai Indonesia Emas 2045,.

PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF


PPM Manajemen
PRE WORK
Latihan 3

Ledakan Pendudu Ancam Perkotaan


BAYA.tarik perkotaan menjadi.pemicu.urbanisasiipenduduk.desa. Dengan laju urbanisasi 4 persen per tahun plus
kelahiran di perkotaan,.jumlah penduduk perkotaan akan melesat menjadi 320juta jiwa.pada 2050. ltu akan
membaca dampak positifdan negatif bagi kota-kota di Indonesia.

T50 —

1J0
50
TO.05. ’10 ’15 ’25 ’35 "ZO50

.Pulau Terpadat

NdskTengga’m ’ ’’

PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF


PPM Manajemen
PRE WORK
Latihan 4

Pertanyaan Diskusi.
Dari uraian di atas, diperkirakan tahun 2025 tingkat urbanisasi akan mencapai 68%, artinya akan
ada sekitar 186 juta orang yang akan tinggal di kota. Hal ini akan memberikan dampak yang serius
terhadap aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya dalam kehidupan masyarakat urban.

1. Uraikan dampak positif dan negatif dari urbanisasi tersebut !


2. Bagaimana peran PLN dalam menyikapi urbanisasi yang pesat ini di masa depan?

Jakarta, Oktober 2020


Dr Joni Phangestu.

PROGRAM PENGEMBANGAN EKSEKUTIF


PPM Manajemen

Anda mungkin juga menyukai