Kasus - Urbanisasi Dan Persoalan Kota Megapolitan Di Indonesia
Kasus - Urbanisasi Dan Persoalan Kota Megapolitan Di Indonesia
Latihan 1
PRE WORK
Mega Trend Challenge
meningkatkan PDB perkapita sebesar 4 % dari setiap 1 persen peningkatan urbanisasi. Urbanisasi
merupakan salah satu kontributor dalam proses memajukan peradaban dan memiliki potensi untuk
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Disisi lain, urbanisasi juga memberikan dampak negatifnya. Harga hunian dan bahan pokok yang mahal,
infrastruktur penunjang urbanisasi yang kurang memadai, akan menciptakan tekanan sosial. Bonus
demografi Indonesia yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2030 bisa berbalik menjadi bencana
demografi karena ketidakmampuan kita dalam menselaraskan pembangunan sosial dan ekonomi untuk
seluruh lapisan masyrakat, dimana hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kriminalitas/premanisme di
kota-kota besar atau urban.
Selain itu, masalah transportasi dan kemacetan, polusi udara serta penyediaan sumber daya energi, air
dan makanan menjadi masalah yang memerlukan penanganan yang serius agar bisa mengurangi
dampak negatif urbanisasi yang pesat
Meminimalisir Sisi Negatif Urbanisasi
1. Meningkatkan pendanaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan yang memadai akan membantu
menurunkan dampak negatif pertumbuhan urbanisasi yang cepat. Saat ini, proporsi belanja
infrastruktur perkotaan terhadap PDB Indonesia ada di kisaran 3-4 persen. Sebagai pembanding,
pembangunan urban yang baik di China, belanja infrastruktur urban berkisar 12-15 persen.
2. Pemerintah wajib meningkatkan produktifitas pertanian guna menciptakan ketahanan pangan di
daerah perkotaan. Saat ini, tidak ada komitmen pusat-daerah yang kuat serta adanya "keengganan"
secara akut dalam proses menjaga ketahanan pangan.
3. Pemerintah perlu mendorong tumbuhnya mega cities di luar pulau Jawa dan Sumatera agar
pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam bisa terdistribusikan dengan baik dan
menciptakan keseimbangan kemajuan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
4. Pemerintah harus memberikan ruang bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan secara adil untuk
berpartisipasi dalam membentuk kebijakan publik agar kebijakan ekonomi dan pembangunan tidak
"urban bias".
Penanganan dampak urbanisasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas perekonomian dan
urbanisasi sebagai salah satu megatrend yang tidak dapat dihindari dapat menjadi pijakan untuk
menggapai Indonesia Emas 2045,.
T50 —
1J0
50
TO.05. ’10 ’15 ’25 ’35 "ZO50
.Pulau Terpadat
NdskTengga’m ’ ’’
Pertanyaan Diskusi.
Dari uraian di atas, diperkirakan tahun 2025 tingkat urbanisasi akan mencapai 68%, artinya akan
ada sekitar 186 juta orang yang akan tinggal di kota. Hal ini akan memberikan dampak yang serius
terhadap aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya dalam kehidupan masyarakat urban.