Anda di halaman 1dari 3

Operasi SC Untuk Asisten Operator

1. setelah pasien dilakukan sab oleh dokter anestesi


2. asisten mempersiapkan cuci tangan bedah dengan menggunakan APD Apron face shield 
dan sepatu
3. Asisten melakukan cuci tangan bedah dengan tata cara 
 membasahi tangan sampai siku tangan
 melakukan cuci tangan dengan cara 6  langkah ditambah sampai siku dengan
menggunakan sabun chlorhexidin 4%
 setelah melakukan cuci tangan kemudian ditambah dengan alkohol 70% dengan 6
langkah
4. asisten masuk ke kamar operasi kemudian mengeringkan tangan dengan handuk tangan
steril 
5. setelah itu asisten menggunakan Gown dengan cara mengambil Gown dengan dibantu
oleh perawat sirkuler untuk mengikatkan gown
6. asisten menggunakan sarung tangan steril dengan teknik steril
7. asisten mempersiapkan  dekontaminasi  area insisi dan sekitar insisi menggunakan kassa
depers  yang diberi Betadine dengan menggunakan  klem anastesi
8. tata cara dekontaminasi

 Melakukan  dekontaminasi dengan


kasa yang diberi betadin dilakukan
dengan cara memutar dari dalam
hingga keluar di daerah abdomen
dan kemudian sampai paha
dilakukan sebanyak 2 kali
 Setelah itu dilakukan dengan cara
yang sama menggunakan alkohol
70%
9. asisten melakukan  draping menggunakan 2 linen besar steril dan 2 linen sedang steril
 linen besar pertama diletakkan di bagian bawah dari area simfisis pubis hingga  hingga
menutupi seluruh meja operasi bagian bawah
 linen besar kedua diletakkan di bagian abdomen sampai deken duk
2 linen sedang yang di samping kanan dan kiri dan  dilakukan klem  menggunakan duk  
klem
10. asisten melakukan penandaan dengan menggunakan pinset sirugis di lain sisi kurang
lebih 10 cm
11. operator datang sebelum melakukan insisi perawat sirkuler membacakan time out
12. operator melakukan insisi di daerah kulit sampai area Fasia dengan menggunakan mes
ukuran 22
13. setelah  Fasia terlihat dilakukan penarikan tumpul ke arah vertikal sampai terbuka 
peritoneum
14. peritoneum terlihat, asisten membantu operator dengan menggunakan pinset sirurgis
untuk melakukan pemotongan dengan gunting metsembum yang dilakukan oleh operator 
15. asisten bantu operator membebaskan peritoneum agar terlihat uterus
16. setelah uterus terlihat asisten menggunakan hak daun untuk melindungi area blas  agar
tidak terkena gunting,  mes,  ataupun jarum
17. operator melakukan insisi uterus dengan menggunakan mes ,sepanjang Kurang lebih 3
cm sampai terlihat kantong amnion 
18. operator melakukan amniotomi menggunakan pinset sirurgis
19. asisten membantu membersihkan cairan amnion dengan menggunakan  suction dan
membantu operator untuk membebaskan uterus  dengan cara penarikan vertikal
20. setelah kepala bayi terlihat asisten membantu operator dengan cara christaller sampai
kepala bayi keluar sampai leher , setelah itu asisten bantu operator lebarkan uterus sampai
bayi dilahirkan
21. setelah bayi dilahirkan, operator membersihkan bayi dari area wajah, asisten membantu
operator dengan memegang leher bayi dan kaki
22. operator melakukan pemasangan umbilical klem dan koker pada tali pusat bayi  dan
melakukan pemotongan dengan menggunakan gunting metzemboum
23. asisten berikan bagi kepada perawat sirkuler untuk dibawa ke ruang  resusitasi bayi
24. asisten memasang dan melakukan suction untuk membersihkan area operasi dari darah
dan cairan amnion
25. operator mengeluarkan plasenta dengan cara melakukan penarikan secara perlahan
26. setelah plasenta keluar Asisten meletakkan plasenta ke bawah sebelum diberikan kepada
perawat sirkuler
27. Asisten membantu operator memasang ring klem pada uterus yang terlihat ada
perdarahan biasanya minimal menggunakan 4 ring klem terpasang
28. membantu  operator ketika membersihkan uterus dengan menggunakan kasa dengan cara
memegang ring   klem bagian atas agar area tersebut mudah dijangkau
29. operator melakukan   hecting  pada ujung uterus yang terjauh dari operator dengan
menggunakan benang vicryl 2.0  dan asisten membantu melepas ring klem dan
melakukan penjepitan dengan mosquito agar benang  terjahit dengan sempurna
30. asisten membantu operator dalam melakukan hecting dengan memegang benang dan
memasukkan benang pada jarum dengan cara menyilang sampai area infeksi uterus
tertutup yang terakhir simpulan akan dibuat oleh operator assistant membantu mengklaim
benang dengan menggunakan  mosquito dan melakukan pemotongan benang, Dengan
gunting benang
31. membantu operator dalam melakukan eksplorasi darah yang ada pada area abdomen
dengan membebaskan area yang akan dilakukan eksplorasi oleh operator dalam
melakukan eksplorasi operator sekaligus melakukan  pengecekan  terhadap kesehatan
dari uterus
32. setelah eksplorasi selesai asisten melepas hak blas dan membantu operator  melebarkan
area Fasia dan lemak bagian atas dengan menggunakan langenbeck untuk dilakukan
hecting pada peritonium dengan menggunakan benang    plain ukuran 1.0
33. operator memisahkan peritonium dengan menggunakan pinset anatomis sampai
peritonium tertutup. asisten membantu operator dengan menggunakan Mosquito ketika
operator melakukan simpul pada benang   plain ketika melakukan hecting pada
peritonium 
34. operator melakukan observasi perdarahan , apabila sudah bersih, operator melakukan
hecting  pada lapisan Fasia. operator melakukan penundaan atau pembatasan yang
terdekat dengan operator dengan menggunakan  koker
35. Asisten membantu operator untuk membebaskan lemak dan kulit dengan menggunakan 
langenbeck
36. sign out di bacakan oleh perawat sirkuler, operator memulai hecting Fasia dan dibantu
oleh asisten untuk daerah paling jauh dari operator untuk dilakukan hecting
37. dengan teknik jelujur Preston, asisten membantu menghilangkan benang dan melakukan
penarikan kuat pada Fasia. setelah pasca tertutup penuh untuk simpul terakhir asisten
membantu untuk melakukan  klem dengan menggunakan mosquito 
38. setelah itu, dilakukan  dekontaminasi dengan menggunakan betadin sampai area luar
abdomen
39. asisten membantu operator dalam melakukan hecting pada jaringan lemak dengan
menggunakan benang plain dan pinset chirurgis dengan teknik jelujur
40. setelah  lemak selesai di hecting, asisten melakukan hecting pada lapisan subkutis dengan
menggunakan benang vicryl 3.0  dengan teknik jelujur pada area bawah dermis
41. setelah itu asisten melakukan pembersihan area Luka Dengan cairan  NaCl kemudian
ditutup dengan menggunakan kasa yang dibasahi Betadine, dan kasa steril pada lapisan
kedua
42. setelah itu asisten melakukan eksplorasi pada vagina untuk memastikan tidak ada
perdarahan sekaligus melakukan  pada abdomen untuk memastikan kontraksi uterus
keras,  TFU  = STP,   pervag  negatif
43. Setelah semua selesai dibersihkan pasien dipindah ke ruang Recovery untuk dilakukan
observasi 

Anda mungkin juga menyukai