Anda di halaman 1dari 23

PEMBELAJARAN GEOMETRI DI KELAS RENDAH Bahan

Ajar 6
FACHRURAZI, M.Pd

A. INDIKATOR

1. Memahami tujuan pembelajaran geometri di sekolah dasar

2. Menerapkan teori VanHiele dalam pembelajaran geometri di sekolah dasar

3. Memahami Bentuk-bentuk dan sifat dalam pembelajaran geometri

4. Memahami tentang transformasi Di Sekolah Dasar

5. Memahami tentang lokasi benda di sekitar.

6. Memahami tentang Visualisasi di Sekolah Dasar

B. TUJUAN

1. Setelah anda mempelajari bahan ajar ini anda diharapkan dapat memahami

tujuan pembelajaran geometri di sekolah dasar.

2. Setelah anda mempelajari bahan ajar ini anda diharapkan dapat

menerapkan teori VanHiele dalam pembelajaran geometri di sekolah dasar

3. Setelah anda mempelajari bahan ajar ini anda diharapkan dapat memahami

bentuk-bentuk dan sifat dalam pembelajaran geometri dalam pembelajaran

di sekolah dasar.

4. Setelah anda mempelajari bahan ajar ini anda diharapkan dapat memahami

tentang transformasi Di Sekolah Dasar

5. Setelah anda mempelajari bahan ajar ini anda diharapkan dapat memahami

tentang Koordinat Benda di Sekitar.

67
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
6. Setelah anda mempelajari bahan ajar ini anda diharapkan dapat memahami

tentang Visualisasi di Sekolah Dasar

C. DESKRIPSI MATERI

Geometri berasal dari dua kata, yaitu geo dan metria yang secara

bahasa berarti pengukuran bumi. Pada dasarnya geometri adalah kajian

matematika yang abstrak, sehingga dalam mempelajarinya tidaklah mudah.

Mengajarkan geometri pada sekolah dasar akan mungkin terlaksana jika dalam

penyajiannya mempertimbangkan taraf perkembangan mental dan kesiapan

belajar siswa. Untuk membantu para siswa belajar geometri di sekolah dasar

seyogianya melibatkan benda-benda yang konkrit yang terdapat disekitar siswa

sebagai media dan alat peraga untuk mempelajari konsep-konsep geometri

tersebut. Belajar geometri di sekolah dasar mempunyai tujuan sangat penting

bagi siswa. Walle (2002) menyatakan bahwa akan bermanfaat untuk berpikir

tentang tujuan geometri dalam dua struktur: (1) berhubungan dengan cara

siswa memahami bentuk dan ruang; (2) materi dalam pemahaman yang lebih

tradisional-mengetahui tentang simetri, segitiga, garis-garis sejajar, dan

sebagainya.

Jika di atas kita sudah menyebutkan mengenai bagaimana siswa SD

mempelajari geometri dan apa tujuan geometri bagi siswa SD, selanjutnya kita

akan mengelompokka isi materi geometri untuk kita ajarkan di sekolah dasar

terutama kelas rendah sebagaimana dikutip dalam Walle (2002), yaitu:

68
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
1) Bentuk dan sifat mencakup pembelajaran sifat-sifat dari bentuk-bentuk dua

dan tiga dimensi, juga pembelajaran yang terbangun dari sifat-sifat

tersebut.

2) Transformasi mencakup pembelajaran translasi, refleksi, rotasi (pergeseran,

pembalikan, dan perputaran), pembelajaran simetri dan konsep

kesebangunan.

3) Lokasi mengacu terutama kepada geometri koordinat atau cara lain dalam

membentuk bagaimana benda-benda terletak dalam bidang atau ruang.

4) Visualisasi mencakup pengenalan bentuk-bentuk dilingkungan sekitar,

pengembangan hubungan antara benda-benda dua dimensi dengan tiga

dimensi, serta kemampuan untuk menggambar dan mengenal bentuk dari

berbagai sudut pandang.

Materi geometri yang meliputi: bentuk dan sifat, transformasi, lokasi,

dan visualisasi inilah yang akan dicoba jelaskan dalam bahan ajar ini. Keempat

materi ini nantinya akan dihubungkan dengan pemikiran siswa sekolah dasar

pada kelas rendah.

1. Perkembangan pemikiran geometris

Tidak semua siswa berpikir tentang ide geometri dengan pemahaman

yang sama. Walau demikian semua siswa dapat menumbuhkan dan

mengembangkan kemampuan memahami geometri. Menjembatani siswa yang

berbeda dalam memahami geometri, Van Hiele (Walle, 2002) telah

merumuskan5 (lima) tingkatan dalam pemahaman ide-ide geometri, yaitu

visualisasi , Analisis, Deduksi informasl, Deduksi, dan Ketetapan (Rigor).

Tingkatan-tingkatan tersebut menjelaskan tentang bagaimana siswa berpikir

69
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
dan jenis ide geometri apa yang siswa pikirkan. Perbedaan yang signifikan dari

satu tingkatan ke tingkatan berikutnya adalah objek-objek pemikiran siswa

tentang apa yang mampu mereka pikirkan secara geometris. Berikut ini

penjelasan ringkas terhadap kelima tingkatan tersebut diatas yang disajikan

dalam bentuk tabel.

Tabel 1. Tingkatan Level Van Hiele dan Aplikasi dalam


Pembelajaran

No Tingkatan Hasil Aktifitas Dalam Pembelajaran


Level/Objek Pemikiran
Pemikiran
1 Level 0: Visualisasi Guru dapat menyediakan
Objek-objek pikiran Kelas-kelas sekumpulan objek geometri dua
pada level 0 atau dimensi dan tiga dimensi. Kemudian
berupa bentuk- kelompok- siswa diarahkan untuk
bentuk dan kelompok dari mengelompokkan objek tersebut
bagaimana rupa bentuk- berdasarkan bentuk (persegi
mereka bentuk yang panjang, segitiga, prisma, balok,
terlihat dan lainya) dan berdasarkan sifat
(sisi sejajar, simetri, sudut siku-siku,
dan lainnya). Perhatikan gambar 1
2 Level 1:Analisis Sifat-sifat dari Guru menyediakan kelompok-
Objek-objek bentuk. kelompok yang sejenis, misalnya
pemikiran kelompok persegi panjang,
berupakelompok- kelompok jajargenjang, belah
kelompok ketupat. Kemudian siswa diminta
bentukbukan untuk menyebutkan sifat-sifat dari
bentuk-bentuk bentuk sebanyak yang mereka tahu.
indvidu dari Hal tersebut meliputi ide-ide seperti
geometri dimensi simetri, klasifikasi sudut, sejajar dan
dua atau tiga tegak lurus dan konsep dari ruas

70
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
tersebut garis dan sudut yang sama dan
sebangun. Perhatikan gambar 1
3 Level 2: Deduksi Hubungan Aktivitas siswa pada tingkat dua ini
Formal diantara sifat- ditandai dengan adanya
Sifat-sifat dari sifat objek pencantuman dari pemikiran logis.
bentuk geometri. Guru juga dapat mendorong siswa
untuk bertanya (mengapa atau
bagaimana seandainya). Lebih
lanjut aktivitas siswa dalam hal ini
adalah mengapresiasi pendapat-
pendapat informal, deduktif tentang
bentuk dan sifat-sifatnya objek
geometri.
4 Level 3: Deduksi Sistem-sistem Siswa membuat sebuah daftar
Hubungan diantara deduktif dasar aksioma dan definisi untuk
sifat-sifat objek dari geometri membuat daftar teorema tersebut
geometri. dengan menggunakan pemikiran
logis.
5 Level 4:Ketepatan Perbandingan Pada tingkat ini merupakan kegiatan
(Rigor) dan yang dilakukan oleh mahasiswa
Sistem-sistem perbedaan jurusan matematika yang
deduktif dasar dari diantara mempelajari geometri sebagai
geometri berbagai cabang dari ilmu matematika.
sistem-sistem
geometri
dasar.

71
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Level 0 :Kumpulan Benda Untuk Level 1: Anlisis
Disortir
Gambar 1. Aktivitas Siswa Pada Tingkatan Van Hiele

Berdasarkan ulasan di atas berikutnya kita akan mengaplikasikan level 0

dari tingkatan geometri Van Hiele untuk menjelaskan pembelajaran geometri di

sekolah dasar pada kelas rendah. Walaupun kita ketahui bersama bahwa

tingkatan-tingkatan tersebut tidaklah bergantung pada usia seperti pada Piaget.

2. Bentuk-bentuk dan sifat untuk Pemikir Level 0

Ada berbagai macam aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa untuk dapat

membentuk dan memahami sifat-sifat dari objek geometri. Aktivitas tersebut

antara lain, (1) memilih dan mengelompokkan; (2) membentuk dan

menguraikan bentuk, dan (3) Pengubinan.

2.1 Memilih Benda dan Mengelompokkan

Siswa yang masih duduk di kelas rendah butuh pengalaman akan

berbagai bentuk baik itu dua dimensi atau tiga dimensi. Pada tingkatan ini

siswa akan memilih (menyortir) bentuk-bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.

Ketika siswa bekerja pada tahapan ini, maka anda sebagai guru harus

72
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
mempersiapkan kumpulan-kumpulan benda untuk dipilih (Gambar 1). Dalam

menyortir ini siswa akan membuat ide, misalnya yang mempunyai tiga sisi,

memiliki puncak, memiliki segitiga (bangun tiga dimensi), dan seterusnya. Hal

ini merupakan awal dari siswa belajar sifat-sifat bangun datar ataupun bangun

ruang.

Sebagai seorang di sekolah dasar yang mengajar pada kelas rendah,

anda dapat melakukan dengan membuat kelompok-kelompok belajar. Dalam

kelompok tersebut anda dapat memberikan sebuah amplop yang didalamnya

berisi mengenai pernyataan misalnya, bentuk dengan sisi lengkung, sisi

berhadapan sama arahnya, tiga sisi, semuanya melingkar dan sebagainya.

Selanjutnya anda arahkan siswa untuk memilih dan mengelompokkan benda

yang sesuai dengan perintah yang ada dalam amplop. Hasil akhir dari kegiatan

ini adalah siswa dapat memperoleh seperti yang tertera dalam gambar 2

berikut ini.

Semuanya melingkar Semuanya memiliki segitiga

Semuanya memiliki puncak Semuanya memiliki persegi


Gambar 2.a. Klasifikasi Awal dari Bentuk Tiga dimensi

73
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Bentuk-bentuk dengan sisi lengkung

Sisi-sisi yang berhadapan sama arahnya

Tiga sisi
Gambar 2.b Dengan Memilih Objek, siswa Mulai mengenali sifat

2.2 Pembentukan dan penguraian bentuk

Kalau sebelumnya siswa sudah bisah memilih berbagai bentuk dari

bangun dua dimensi dan tiga dimensi. Maka pertanyaan berikutnya adalah

bagaimana supaya mereka dapat membentuk dan menyatu bangun yang lebih

luas serta bagaimana bentuk/bangun yang lebih besar dapat dibuat dari

bentuk-bentuk yang lebih kecil. Untuk dapat mencapai hal tersebut kiranya

pada kesempatan ini kita akan menguraikan mengenai keterlibatan tanggram

dan geoboard. Dua bangun ini kiranya akan dapat mengantarkan siswa sekolah

dasar khususnya pada kelas rendah untuk dapat membuat bentuk dan

menguraikan bentuk.

74
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
2.2.1 Menggunakan Tanggram
Tanggram adalah puzzle tradisional ari Cina yang terbuat dari persegi
dibagi menjadi tujuh bangun datar lain, yaitu satu jajargenjang, satu persegi,
satu persegi empat dan lima segitiga) yang dapat diatur untuk mencocokkan
desain tertentu. Berikut ini adalah proses membuat tanggram.
E
A B

G
J

I F

D C

Gambar 3. Proses Pembuatan Tanggran dan Penggunaannya

75
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Adapun bentuk aktivitas yang dirancang oleh guru untuk melibatkan

tanggram ini dalam proses pembelajaran bagi siswa sekolah dasar khususnya

kelas rendah adalah sebagai berikut. Misalnya dengan menggunakan 7

potongan tanggram kita tugaskan siswa untuk dapat membuat bentuk-bentuk

utuh berikut ini.

Gambar 4. Teka-Teki Tanggram

76
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
2.2.2 Menggunakan Geoboard

Geoboard (papan geometri) merupakan salah satu alat yang sangat baik

untuk menggambar bentuk-bentuk dua dimensi. Berikut ini merupakan bentuk-

bentuk geoboard.

Gambar 5. Geoboard

Dengan bantuan geoboard tersebut, ajari siswa untuk membentuk

gambar dua dimensi. Gambar-gambar tersebut dapat ditempatkan pada papan

tersebut. Untuk itu anda sebagai guru harus menyediakan geoboard tersebut di

77
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
kelas. Usahakan setiap kelompok memiliki minimal 5 geoboard. Hal ini

bertujuan agar siswa dapat membuat berbagai bentuk dan dapat dibandingkan

dengan sebelumnya. Adapun bentuk-bentuk yang dapat dibuat siswa pada

papan geoboard dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber: Walle, 2002

Gambar 6. Bentuk-bentuk bangun Dua Dimensi Pada Geoboard

2.3 Pengubinan

Pengubinan merupakan pengisian bidang dengan menggunakan satu

atau lebih bentuk berulang tanpa celah sedikitpun (Walle, 2002). Membuat

pengubinan merupakan cara sangat artistik bagi siswa sekolah dasar kelas

rendah guna menelusuri pola-pola bentuk dan melihat bagaimana bentuk dapat

bergabung untuk membentuk bentuk lainnya. Berikut ini merupakan bentuk-

bentuk pengubinan sederhana yang memungkinkan untuk dibuat oleh siswa

sekolah dasar kelas rendah.

78
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Gambar 7. Bentuk-bentuk Sederhana Pengubinan

Untuk dapat melaksanakan pengubinan di dalam pembelajaran, guru baiknya

menyediakan kertas berpetak titik atau garis atau guru dapat membuat kertas

berpetak titik itu sendiri. Kemudian kertas yang telah mempunyai titik tersebut

dibagikan kepada siswa. Berikutnya mereka membuat pengubinan seperti pada

gambar 7 di atas.

3. Belajar tentang transformasi

Transformasi adalah perubahan posisi atau ukuran bentuk. Pergeseran

yang tidak mengubah ukuran ataupun bentuk objek disebut pergeseran kaku.

Ada tiga bentuk transformasi yang dapat diajarkan untuk siswa sekolah dasar,

yaitu: Translasi (pergeseran), Pencerminan, dan Rotasi (perputaran). Pada

tingkatan siswa sekolah dasar kelas rendah belajar transformasi hanya berfokus

pada sebuah pengenalan akan konsep dasar dari transformasi tersebut serta

perkembangan awal dari simetri garis dan simstri putar.

79
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Pada tingkat dasar, tujuan awal dari pergeseran, pencerminan, dan

perputaran adalah membantu siswa mengenali transformasi dan mulai

mengeksplorasi efeknya pada bentuk-bentuk sederhana. Berikut ini merupakan

visualisasi bentuk trasformasi pada tingkat awal.

Sumber: Walle, 2002

Gambar 8. Transformasi

Simetri Garis dan Simetri Putar

Jika sebuah bentuk dapat dilipat pada suatu garis sehingga kedua

bagiannya cocok, bentuk tersebut dikatakan mempunyai simetri garis (simetri

cermin). Perhatikan bahwa garis lipatan sebenarnya merupakan sebuah garis

pencerminan. Bagian bentuk pada suatu sisi garis dicerminkan kesisi lain. Itulah

hubungan antara simetri garis dengan transformasi. Simetris artinya kedua

belah bagiannya sama atau setangkup. Sumbu simetri merupakan garis yang

membagi bangun datar menjadi 2 bagian yang simetris.

80
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, guru dapat

memperkenalkan simetri garis ini melalui tiga cara, yaitu:

1) Menunjukkan gambar-gambar contoh simetri garis dan yang bukan contoh

simetri garis.

Gambar 9. Contoh simetri garis dan Bukan Simetri Garis

2) Meminta siswa melipat selembar kertas menjadi dua bagian dan memotong

sebuah bentuk yang mereka pilih. Ketika mereka membuka kertas, garis

lipatan akan menjadi garis simetri. Berikut ini akan ditunjukkan cara melipat

kertas untuk menunjukkan bentuk simetris

1 2 3 4
Gambar 10. Menunjukkan Simetri dengan Melipat Kertas

81
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Lebih lanjut guru dapat memberikan pengarahan kepada siswa sebagai

berikut:

cobalah kamu mengambil kertas, kemudian lipatlah kertas tersebut. Pada

lipatan kertas tersebut, cobalah untuk menggambar ruas-ruas garis yang

yang saling berhubungan dan bermula serta berakhir di lipatan kertas

tersebut. Setelah itu, guntinglah kertas tersebut menurut ruas garis yang

telah kamu buat (i,ii,dan iii). Apa yang kamu peroleh? Apabila kamu

menggambar ruas-ruas garisnya sesuai dengan contoh di atas, kamu akan

memperoleh potongan kertas seperti berikut (iv).Perhatikan contoh berikut!

i ii iii iv

Apabila diperhatikan, potongan kertas yang diperoleh mempunyai dua

bagian yang identik/sama. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh bekas

lipatan kertas. Bekas lipatan kertas tersebut seolah-olah mencerminkan

bagian yang satu ke bagian yang lain. Untuk membuktikannya, cobalah

untuk mengukur sisi-sisi dari potongan kertas tersebut. Kamu akan

menemukan pasangan-pasangan sisi yang sama panjang. Bangun datar

yang memiliki 2 bagian yang identik tersebut selanjutnya disebut bangun

datar yang simetris. Sedangkan bekas lipatan kertas yang memisahkan

82
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
kedua bagian yang identik tersebut selanjutnya disebut sebagai sumbu

simetri.

3) Menggunakan cermin. Ketika anda menempatkan sebuah cermin pada

sebuah gambar atau merancangnya tegak lurus dengan sebuah permukaan

meja, Anda akan melihat sebuah bentuk dengan simetri ketika anda melihat

pada cermin.

Gambar 11. Membentuk simstri Garis dengan Cermin

Sebuah bentuk memiliki simetri putar jika dapat diputar pada suatu titik

dan berakhir pada posisi yang tepat seperti posisi semula. Sebagai contoh

sebuah persegi mempunyai sebuah simetri putar sebagaimana halnya segitiga

sama sisi.

Sebuah bujur sangkar (persegi) memiliki 4 simetri putar (orde simetri

putar 4), sebuah segitiga sama sisi memiliki 3 simetri putar (orde simetri putar

3). Jajaran genjang memiliki 2 simetri putar (orde simetri putar 2).

Simteri putar pada suatu bidang (juga disebut sebagai simetri titik)

mempunyai serupa pada bidang tiga dimensi. Jika pada sebuah bidang diputar

di sekeliling titik, maka pada sebuah bangun tiga dimensi diputar di sekeliling

garis. Garis ini disebut sumbu simetri. Sebuah bangun ruang dapat memiliki

lebih dari satu sumbu putaran. Sebuah kubus mempunyai 13 sumbu simetri,

83
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
yaitu tiga (mellaui sisi-sisi berlawanan) berorde 4, empat (mellaui titik-titik

sudut berseberangan diagonal) berorde 3, dan enam (melalui titik-titik tengah

dari rusuk-rusuk berseberangan diagonal) berorde 2.

Sumber: Walle, 2002


Gambar 12. Rotasi Sebuah Kubus

4. Belajar tentang Lokasi

Kegiatan tentang mempelajari lokasi di sekolah dasar meliputi analisis

lintasan dari titik ke titik seperti pada peta dan penggunan dari sistem

koordinat. Sismtem koordinat merupakan bentuk yang sangat penting dari

representasi (perwakilan). Sistem koordinat memudahkan kita menganalisis ide-

ide geometri seperti transformasi.

Bagi siswa sekolah dasar di kelas rendah, siswa-siswa belajar tentang

penggambaran posisi sehari-hari, yaitu atas, bawah, dekat, jauh, diantara, kiri,

dan kanan. Ini merupakan awal dari tujuan untuk menspesifikasi tentang lokasi.

Ada berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan untuk belajar tentang

lokasi. Kegiatan ini juga dapat berfungsi sebagai tugas persiapan untuk

koordinat dan membantu siswa melihat manfaaat dalam memiliki sebuah cara

untuk menentukan lokasi tanpa menunjuk. Kegiatan tersebut antara lain,

permainan “posisi tersembunyi” dan petak koordinat. Pada permainan posisi

84
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
tersembunyi pemain harus mengkomunikasikan secara lisan blok-blok mereka

pada kertas berpetak

Sumber: Walle, 2002

Gambar 13. Permainan Posisi Tersembunyi

Gambar 13. Petak Koordinat Sederhana

Pada penggunaan petak koordinat untuk menunjukkan lokasi, perlu

dijelaskan bagaimana cara membaca kedudukan benda. Kedudukan benda

dalam petak koordinat ini ditentukan oleh dua angka. Angka pertama

menunjukkan seberapa jauh benda tersebut bergerak ke kanan. Angka kedua

menunjukkan berapa jauh benda tersebut bergerak ke atas. Untuk siswa

pemula hal ini bisa kita gunakan kata-kata beserta angkanya yang lebih mudah

85
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
dipahami, yaitu 3 kanan dan 2 atas. Misalnya seperti pada gambar 13 posisi

kamera berada pada 4 kanan dan 2 atas. Lebih lanjut pasangan angka ini dapat

kita tulis menjadi (4, 2).

5. Belajar Tentang Visualisasi

Visualisasi dapat kita artikan sebagai geometri yang dilakukan melalui

mata pikiran. Visualisasi berhubungan dengan kemampuan membuat gambar

dua dimensi atau tiga dimensi di dalam pikiran seseorang. Semua kegiatan

yang menuntut siswa untuk berpikir tentang bentuk dalam hatinya atau untuk

merepresentasikan sebuah bangun sebagaimana terlihat secara visual akan

membantu perkembangan keterampilan visualisasi siswa.

Pada kelas rendah, siswa cenderung berpikirt tentang bentuk dari

bagaimana mereka tampak. Kegiatan visualisasi pada level ini akan meminta

siswa menggunakan berbagai bentuk dan gambar fisik serta akan menantang

mereka untuk berpikir tantang bentuk-bentuk ini dalam berbagai orientasi.

Menemukan beberapa banyak bentuk berbeda yang dapat dibuat dengan

sejumlah ubin sederhana tertentu menuntut siswa membalik dan memutar

bangun datar dalam hati dan menemukan cara untuk menentukan apakah

mereka telah menemukan semuanya. Itulah fokus dari kegiatan berikut ini.

Bentuk-bentuk kegiatan visualisasi dalam pembelajaran di kelas Rendah

sebagaimana disarikan dari Walle (2002) adalah: (1) menemukan semua

bentuk yang mungkin dengan menggunakan lima persegi (pentamino), atau

enam persegi (hexomino), atau enam segitiga, atau laiinya, (2) memasang

kartu sisi dengan bangun ruang, (3) pencocokan sisi, dan (4) bayangan singk

86
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Pentomino adalah bangun yang terbentuk dengan menggabungkan lima

persegi. Dalam hal ini guru dapat menantang siswa untuk melihat berapa

banyak pentamino berbeda yang dapat mereka temukan. Adapun gambaran

dari pentamino berbeda yang akan dapat dihasilkan oleh pemikiran siswa

melalui diskusi dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber:Walle, 2002

Gambar 14. Pentamino dan Tantangan Bentuk yang Terkait

87
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
Berdasarkan gambar 14 di atas ada 12 pentamino berbeda. Empat

bentuk berbeda yang dapat dibuat dari enam segitiga sama sisi. Empat bentuk

berbeda yang dapat dibuat dari empat segitiga “setengah persegi”.

Aspek visualisasi lain untuk siswa SD kelas rendah adalah mampu

berpikir tentang bangun ruang mengenai permukaan atau sisi-sisinya. Untuk

kegiatan ini anda sebagai seorang guru harus membuat kartu sisi dengan

menjiplak di sekeliling berbagai sisi bentuk. Perhatikan gambar berikut ini.

(a)

Sumber: Walle, 2002

Gambar 15. Memasang kartu sisi dengan Bangun Ruang

Berdasarkan gambar di atas, pada no.a, kita bisa memberi perintah

kepada siswa untuk membuat sebuah bentuk dari sisi yang tersedia. Pada

gambar b. Kita bisa mengorientasikan siswa untuk menemukan kartu mana saja

yang diperlukan untuk setiap bentuk? Berapa banyak?. Dalam proses

pembelajaran terkait dengan pencocokan sisi ini, guru dapat memberi dua versi

tugas kepada siswa, (1) dengan kartu sisi, temukan bangun ruangnya, atau (2)

dengan bangun ruang, temukan sisinya.

88
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT
D. DAFTAR PUSTAKA

1. Van de Walle, J.A. (2002). Elementary And Middle School Mathematics.

Pearson Education, Inc.

2. Darhim. (1992). Workshop Matematika. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

89
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah e-Materi Transfer Melalui PDITT

Anda mungkin juga menyukai