Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGUJIAN TIDAK RUSAK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2 MATERIAL TEKNIK

KETUA : ARSYAD ARID

WAKIL KETUA : DIAN ISLAMIYATI

ANGGOTA : -MOCHAMAD RIFKI ASSIDIQ

-MUHAMMAD RIZAL ABDULROHMAN

-RIA OKTAVIANI

-SILMI MAULUDI

DOSEN PEMBIMBING

Ir. Helmi Haryadi,.M.T

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

FAKULTAS TEKNIK

PRODI INDUSTRI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Ridho-NYA
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Non Destructive Test (NDT) ini tanpa halangan
suatu apapun.
Makalah ini berisi tentang metode - metode yang digunakan pada pengujian bahan logam
tidak merusak. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas Ilmu Bahan. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
 Selain itu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan demi penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung,   4 Mei 2020

             
             Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i   


Daftar isi ................................................................................................................ ii
BAB  I    PENDAHULUAN ............................................................................  1
                1.1   Latar Belakang............................................................................ 1
                1.2   Rumusan Masalah ......................................................................  1
                1.3   Tujuan.......................................................................................... 2
BAB  II   PEMBAHASAN ................................................................................. 3
                 2.1   Pengertian Pengujian Bahan .....................................................  3
                         2.1.1   Pengujian Destruktif ......................................................  3
                         2.1.2   Pengujian Non-Destruktif ..............................................  3
                 2.2   Pengertian Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak ...............  3
                 2.3   Maksud dan Tujuan Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak.. 4
                 2.4   Metode Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak ....................  5
                         2.4.1   Visual Inspection ...........................................................  5
                         2.4.2   Liquid Penetrant Test .....................................................  5
                         2.4.3   Magnetic Particle Inspection .........................................  6
                         2.4.4   Eddy Current Test ..........................................................  7
                         2.4.5   Ultrasonic Inspection .....................................................  8
                         2.4.6   Radiographic Inspection ................................................  8
                         2.4.7   Pengujian Pancaran Akustik ..........................................  9
                 2.5   Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Pengujian Bahan Logam
                         Tidak Merusak .........................................................................  10
                         2.5.1   Visual Inspection ..........................................................  10
                         2.5.2   Liquid Penetrant Test ....................................................  10
                         2.5.3   Magnetic Particle Inspection ........................................  11
                         2.5.4   Eddy Current Test .........................................................  12
                         2.5.5   Ultrasonic Inspection ....................................................  12
                         2.5.6   Radiographic Inspection ...............................................  13
BAB  III  PENUTUP ......................................................................................  14
                 3.1   Kesimpulan ..............................................................................  14
                 3.2   Saran ........................................................................................  14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................  15
BAB 1
PENDAHULUAN

            1.1   Latar Belakang


               Ilmu logam adalah ilmu mengenai bahan-bahan logam dimana ilmu ini
        berkembang bukan berdasarkan teori saja melainkan atas dasar
        pengamatan, pengukuran dan pengujian.
                Pengujian bahan logam saat ini semakin meluas baik dalam konstruksi
        permesinan, bangunan maupun bidang lainnya. Hal ini disebabkan karena
        sifat logam tang bisa diubah sehingga pengetahuan tentang metalurgi terus
        berkembang.
                Untuk mengetahui kualitas suatu logam pengujian sangat erat
        kaitannnya dengan pemilihan bahan yang akan dipergunakan dalam
        konstruksi suatu alat selain itu juga bisa untuk membuktikan suatu teori 
        yang sudah ada ataupun penemuan baru dibidang metalurgi. Dalam 
        proses perencanaan dapat juga ditentukan jenis bahan maupun
        dimensinnya, sehingga apabila tidak sesuai dapat dicari penggantinnya
        yang lebih tepat. Disamping tidak mengabaikan faktor biaya produksi dan 
        kualitasnnya.

  1.2   Rumusan Masalah


                     1.      Apa itu pegujian bahan?
                     2.      Apa itu pengujian bahan logam tidak merusak?
                     3.      Apa saja metode pengujian bahan logam tidak merusak?
                     4.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode pengujian bahan
                logam tidak merusak? 

            1.3   Tujuan
        Tujuan dari makalah pengujian bahan yaitu :
         1.      Untuk mengetahui dan memahami pengujian bahan logam yang tidak
                merusak.
         2.      Untuk mengetahui dan maksud dan tujuan pengujian bahan logam
                yang tidak merusak.
         3.      Untuk mengetahui dan memahami metode pengujian bahan logam
                yang tidak merusak.
         4.      Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan metode
                pengujian bahan logam yang tidak merusak.
         5.      Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Ilmu Bahan.
 BAB 2 
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pengujian Bahan


Pengujian bahan adalah pengujian suatu material untuk mengetahui sifat mekanik,
cacat, dan lain-lain suatu material. Dalam pengujian bahan ini ada 2 macam jika ditinjau
berdasarkan sifat dari pengujian tersebut, yaitu :

2.1.1   Pengujian Destruktif
Pengujian destruktif adalah pengujian suatu material, tapi hasil akhirnya akan
menyebabkan cacat atau rusak. Pengujian ini dilakukan dengan cara merusak benda uji
dengan cara pembebanan atau penekanan sampai benda uji tersebut rusak, dari pengujian
ini akan diperoleh sifat mekanik bahan.
     
         2.1.2   Pengujian Non-Destruktif
Pengujian non - destruktif adalah salah satu teknik pengujian material tanpa merusak
benda ujinya. Pengujian bertujuan untuk mendeteksi secara dini timbulnya crack atau
flaw pada materia secara dini.

2.2   Pengertian Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak


Non Destrtructive Testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu
benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda
yang kita tes atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa
material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati toleransi kerusakan (damage
tolerance). Material pesawat diusahakan semaksimal mungkin tidak
mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya. NDT dilakukan paling tidak
sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, untuk menentukan suatu
komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini dijadikan
sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen
digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan parsial
sebelum melampaui damage tolerance-nya.

2.3   Maksud dan Tujuan Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak


Untuk mengetahui  keadaan fisik material atau  bagian-bagian dari mesin
konstruksi, maka diperlukan beberapa cara, dari cara yang paling sederhana hingga cara
yang memerlukan pengertian khusus. NDT bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
keadaan material masih layak dipakai atau perlu diganti, jadi dengan mengetahui adanya
keretakan-keretakan akan bisa diprediksi suatu peralatan masih biasa beroperasi atau
harus dilakukan perbaikan atau perbaikin suku cadangannya.  

2.4   Metode Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak


        Metode utama Non Destructive Testing meliputi :
        2.4.1        Visual Inspection
Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama kali diambil dalam
NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak permukaan dan korosi.
Dalam hal ini tentu saja adalah retak yang dapat terlihat oleh mata telanjang atau
dengan bantuan lensa pembesar ataupun boroskop.

            Gambar 1. Visual Inspection

                      2.4.2   Liquid Penetrant Test


Metode Liquid Penetrant Test merupakan metode NDT yang paling
sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka
dari komponen solid, baik logam maupun non logam, seperti keramik dan plastik
fiber. Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih jelas. Caranya
adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang
diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskousitas
yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan  material. Selanjutnya,
penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak
jelas jika perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai
inspeksi, penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer.
Gambar 2. Liquid Penetrant Test

          2.4.3   Magnetic Particle Inspection


Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah
permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan ferromagnetik dapat
diketahui. Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi bahan yang akan diuji.
Adanya cacat yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran
medan magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat
pada material. Cara yang digunakan untuk memdeteksi adanya kebocoran  medan
magnet adalah dengan menaburkan partikel magnetik dipermukaan. Partikel-
partikel tersebuat akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet.

Gambar 3. Magnetic Particle Inspection

2.4.4        Eddy Current Test


Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya, arus listrik
dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan medan magnet didalamnya. Jika
medan magnet ini dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi, maka akan
terbangkit arus Eddy. Arus Eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet.
Medan magnet pada benda akan berinteraksi dengan medan magnet pada
kumparan dan mengubah impedansi bila ada cacat.

            

Gambar 4. Eddy Current Test

2.4.5        Ultrasonic Inspection


Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara
yang dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan
diamati dan interpretasikan.Gelombang ultrasonic yang digunakan memiliki
frekuensi 0.5 ± 20 MHz. Gelombang suara akan terpengaruh jika ada void, retak,
atau delaminasi pada material. Gelombang ultrasinic ini dibangkitkan oleh
tranducer dari bahan piezoelektri yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi getaran mekanik kemudian menjadi energi listrik lagi.

      Gambar 5. Ultrasonic Inspection

2.4.6        Radiographic Inspection


Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan
menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan
diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudaian direkam
pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam
pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah yang akan
memeprlihatkan bagian material yang mengalami cacat.

     Gambar 6. Ultrasonic Inspection

2.4.7        Pengujian Pancaran Akustik


Kalau deformasi plastis atau patahan terjadi gelombang suara
dibangkitkan oleh pembebasan gelombang tekanan. Hal ini dinamakan pancaran
akustik yang digunakan dalam pengujian tak merusak bentuk baru. Untuk
mendeteksi gelombang suara, menggunakan cara yang sama dengan pada
pengujian ultrasonic dengan menggunakan bahan piezoeletrik dan dengan
menganalisa lewat amflikasi gelombang yang diterima, jumlah kejadian, frekuensi
dan energi suatau gejala yang dianggap menyebabkan bunyi. Kalau digunakan
secara sempurna, dapat dipakai untuk mendeteksi retak lelah atau retak korosi
tegangan dalam komponen mesin.

2.5   Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak

      2.5.1   Visual Inspection


a. Keuntungan metode Visual Inspection :
-  Murah
-  Tidak terlalu rumit karena tidak menggunakan alat-alat yang sulit digunakan.

            b.      Kekurangan metode Visual Inspection :


-  Hanya dapat mendeteksi keberadaan cacat yang berada dipermukaan material
uji.
-  Hanya dapat mendeteksi keberadaan cacat yang dapat dilihat  mata telanjang
ataupun dengan menggunakan alat bantu optik.

   2.5.2   Liquid Penetrant Test


        a.       Keuntungan metode Liquid Penetrant Test :
            -  Dapat menginspeksi permukaan yang luas dengan murah
             dan cepat
            -  Dapat menginspeksi part dengan geometri yang kompleks.
            -  Indikasi defect langsung ditampilkan pada permukaan
               material dengan tampilan visual
            - Peralatan yang dibutuhkan sedikit.
        
         b.      Kekurangan metode Liquid Penetrant Test :
          - Hanya mendeteksi defect yang merusak permukaan.
                    -  Membutuhkan preparasi permukaan untuk menghilangkan
            kontaminan yang dapat menutupi defect.
                    -  Membutuhkan permukaan yang relatif halus dan tak berpori.
                    -  Membutuhkan pembersihan setelah pengujian.
                    -  Membutuhkan ruangan dengan lingkungan gelap dan sinar
            UV dalam pengujian.
                    -  Membutuhkan kehati-hatian dalam menggunakan zat
            kimia (larutan penetrant dan developer).

 2.5.3   Magnetic Particle Inspection


               a.       Keuntungan metode Magnetic Particle Inspection :
                      -          Dapat menginspeksi daerah yang luas dan kompleks secara
                             cepat.
                      -          Dapat mendeteksi flaw pada permukaan dan subsurface.
                      -          Preparasi permukaan tidak terlalu dibutuhkan seperti
                             inspeksi penetrant.
                      -          Indikasi oleh partikel magnet dihasilkan dipermukaan 
                             dan menggambarkan discontinuity.
               b.      Kekurangan metode Magnetic Particle Inspection :
                      -          Hanya dapat menginspeksi material ferromagnetic.
                      -          Membutuhkan pengaturan medan magnet yang tepat.
                      -          Membutuhkan arus yang besar untuk part yang besar.
                      -          Membutuhkan permukaan yang relatif halus.
                      -          Cat atau material nonmagnetik yang melapisi komponen
                             mempengaruhi sensitivitas.
                      -          Membutuhkan demagnetisasi dan pembersihan setelah
                             pengujian.

    2.5.4   Eddy Current Test


               a.       Keuntungan metode Eddy Current Test :
                      -          Mendeteksi defect di permukaan dan daerah near surface.
                      -          Probe tidak perlu bersentuhan dengan benda uji.
                      -          Dapat digunakan tidak hanya untuk mendeteksi flaw.
                      -          Preparasi benda uji sangat sederhana dibandingkan metode
                             lain.

               b.      Kelemahan metode Eddy Current Test:


                      -          Hanya dapat mendeteksi material yang konduktif.
                      -          Membutuhkan perlakuan khusus untuk material
                             ferromagnetik untuk mengatur Permeabilitas magnetiknya.
                      -          Kedalaman penetrasi terbatas.
                      -          Flaw yang terletak sejajar dengan arah kumparan probe
                             dapat tidak terdeteksi.

    2.5.5   Ultrasonic Inspection


         a.       Kelebihan Ultrasonik Inspection:
                 -          Kedalaman penetrasi untuk mendeteksi defect sangat baik
                        diatas seluruh metode NDT.
                 -          Hanya membutuhkan 1 sisi benda uji.
                 -          Menampilkan informasi jarak pada layar CRT.
                 -          Preparasi benda uji yang sederhana.
                 -          Dapat digunakan selain untuk mendeteksi flaw.

b.      Kekurangan Ultrasonik Inspection :
                 -          Permukaan harus dapat dijangkau oleh probe dan couplant
                 -          Skill dan training yang dibutuhkan lebih tinggi dari
                        metode lain.
                 -          Finishing dan kekasaran pada permukaan  mempengaruhi
                        hasil inspeksi.
                 -          Sulit menginspeksi benda yang tipis.
                 -          Membutuhkan standar referensi.

2.5.6   Radiographic Inspection :


           a.       Keuntungan Radiografi Inspection : 
                  -          Dapat digunakan untuk semua jenis material.
                  -          Dapat mendeteksi defect di permukaan dan subsurface.
                  -          Dapat digunakan untuk menginspeksi bentuk yang rumit 
                         dan struktur yang berlapis tanpa membongkar komponen.
                  -          Preparasi benda uji sederhana.
           b.      Kekurangan Radiografi Inspection:
                  -          Skill dan training yang tinggi dibutuhkan.
                  -          Pengujian memerlukan 2 sisi benda uji.
                  -          Arah radiasi pada defect sangat mempengaruhi.
                  -          Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk material yang
                         tebal.
                  -          Peralatan relatif mahal.
                  -      Dapat menyebabkan radiasi pada teknisi.

BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah pengujian logam yang tidak merusak adalah
sebagai berikut :
1.      Pengujian bahan adalah pengujian suatu material untuk mengetahui sifat mekanik, cacat, dan
lain-lain suatu material.
2.      Non Destrtructive Testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda
untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita
tes atau inspeksi.
3.      Metode utama Non Destructive Testing meliputi: Visual Inspection, Liquid Penetrant Test,
Magnetic Particle Inspection, Eddy Current Test, Ultrasonic Inspection, Radiographic
Inspection.
4.      Di setiap metode pengujian logam yang tidak merusak, terdapat kelebihan dan kekuranagn
masing masing.

3.2       SARAN

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-seumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

         Suwasti, Sri. “Ilmu Bahan”. Politeknik Negeri Ujung Pandang.


         Dery, Raditya.”Pengujian Bahan”.
http://deryraditya.blogspot.co.id/2014/04/pengujian-bahan_6427.html (diakses tanggal 25
November 2017).

         Ftkceria.” Pengujian Tidak Merusak/Non destrtructive testing (NDT)”.  


https://ftkceria.wordpress.com/2012/04/21/pengujian-tidak-merusaknon-destrtructive-testing-
ndt/ (diakses tanggal 25 November).

         Blogs ITB.”Non-Destructive Testing (NDT)”.


https://blogs.itb.ac.id/fadheladlansyah/2013/10/25/non-destructive-testing-ndt/ (diakses
tanggal 25 November 2017).

Akhir Kata
Mungkin itu saja yang dapat kelompok kami bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang
kami bagikan ini dapat bermanfaat bagi semua.

Anda mungkin juga menyukai