Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH DISKUSI

PENYUSUNAN GIGI

Disusun oleh
Nurul Muhkliza Safely 160112180508

Dosen Pembimbing:
drg. Taufik Sumarsongko, MS., Sp. Pros(K)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG

2021
PENYUSUNAN GIGI

Gigi tiruan merupakan bagian dari GTSL yang berfungsi mengantikan gigi asli yang

hilang. Pemilihan dan penyusunan gigi tiruan anterior maupun posterior tidaklah begitu

sulit, khususnya pada kasus dengan kehilangan satu atau dua gigi karena ukuran, bentuk,

warna dan susunannya dapat disesuaikan dengan gigi sejenis yang ada di sisi sebelahnya.

Mengenai ukuran gigi harus disesuaikan dengan ruangan yang ada, misalnya telah

terjadi migrasi gigi kea rah edentulus, hal ini menyebabkan ruangan yang ada menjadi lebih

kecil dari sebenarnya. Pemilihan dan penyusunan gigi tiruan harus dapat memperbaiki

penampilan selain untuk memperbaiki fungsi lainnya dari gigi tiruan. Dalam pemilihan dan

penyusunan gigi tiruan anterior maupun posterior ada faktor-faktor yang harus diperhatikan

yaitu mengenai ukuran, bentuk, warna, bahan, jenis kelamin, umur serta inklinasi dari gigi

tiruan dapat memenuhi fungsinya.

PENYUSUNAN GIGI TIRUAN ANTERIOR

Yang harus diperhatikan pada penyusunan anasir gigitiruan anterior :

1. Inklinasi Labio Palatal

Gigi tiruan anterior disusun dengan inklinasi labio palatal yang mengarah ke

labial .

a. Jika gigi depan yang hilang satu atau dua gigi, inklinasinya disesuaikan

dengan gigi yang ada.

b. Bila semua gigi depan hilang, inklinsai gigi yang disusun mengarah ke labial

dan harus dilihat juga dari arah samping/profil, agar gigi dapat mendukung

bibir dengan baik sehingga gigi tiruan tersebut harmonis dengan pasien
2. Inklinasi Mesio Distal

Inklinasi masio distal harus diperhatikan karena penyusunan gigi tiruan anterior

menyangkut segi estetis dan disamping itu penyusunannya harus mengikuti

lengkung rahang.

3. Hubungan dengan gigi antagonis

Untuk gigi anterior, hubungan dengan gigi antagonisnya harus diperhatikan.

Overbite dan overjet berkisar antara 1-2 mm. overbite dan overjet ada

hubungannya dengan pengucapan huruf konsonan misalnya huruf “ f ” dimana

tepi insisal gigi atas hampir kontak dengan bibir bawah.

PENYUSUNAN GIGI TIRUAN POSTERIOR

Penyusunan anasir gigitiruan posterior harus mengikuti aturan sebagai berikut :

1. Tepat di atas linggir alveolus

2. Mengikuti lengkung rahang

3 .Disesuaikan dengan permukaan oklusal gigi antagonis sehingga diperoleh oklusi

yang harmonis antara gigi asli dengan anasir gigitiruan atau antar anasir gigitiruan.
Jika dilakukan tilting
posterior lateral kiri,
maka arah pasang
dimulai dari

Anda mungkin juga menyukai