Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

KASUS MAYOR
Stomatitis terkait Leukemia Mieloid
Kronik

Astsania Hikmah Alfath 160112170011


Nurul Mukhliza Syafeli 160112180508
Seniyah 160112170101

Pembimbing : drg. Wahyu Hidayat, Sp.PM


PENDAHULUAN
Leukemia à Kelainan dari kelompok neoplasma darah akibat
mutasi sel punca hematopoesis yaitu sel mieloid atau sel limfoid.
LAPORAN KASUS
DATA PASIEN
Nama : Tn. E
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Cisirem
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Kunjungan Pertama (06 Maret 2019)
Sariawan yang sakit sekali pada bibir bawah, bibir atas bagian dalam, dan samping lidah kiri
S
sejak 6 bulan lalu. Pasien belum pernah berobat ke dokter gigi, pasien sudah mencoba
memakai Betadine kumur sejak 1 bulan lalu, namun tidak ada perubahan, pasien juga
mencoba obat herbal dengan teh Bidara sejak 1 bulan lalu juga, namun juga tidak ada
perbaikan sariawan yang signifikan.
Pemeriksaan Ekstra Oral
O
• KGB : Submandibula (kiri) : teraba (+), kenyal (+), sakit (+)
Servikal (kiri) : teraba (+), kenyal (+), sakit (+)
• Mata : konjungtiva anemis, sklera nonikterik
• Bibir : kering (+)
Pemeriksaan Intra Oral
• Mukosa labial : atas dan bawah lesi ulseratif, single, dasar kekuningan, bentuk tepi
reguler, ukuran 0,4 cm (atas) a.r. gigi 22-23, ukuran 0,5 cm (bawah) a.r. gigi 32-33,
dikelilingi daerah eritem, sakit (+)
• Mukosa bukal kanan: pigmentasi warna coklat kehitaman
• Mukosa bukal kiri: pigmentasi warna coklat kehitaman
• Lateral lidah kiri: lesi ulseratif, single, dasar kekuningan, bentuk tepi ireguler, indurasi (+),
konsistensi lunak, sakit (+) a.r. gigi 34-35
• Gingiva: tidak ada kelainan
• Palatum : tidak ada kelainan
• Gigi : gangren radiks a.r. 15,14, 36, dan gangren pulpa a.r. 38
A DK/
• Stomatitis terkait CML
• Ulser traumatik a.r. lateral lidah kiri
• Periodontitis apikalis kronis e.c. Gangren radiks gigi
15,14,36,38
P • OHI dan KIE (instruksi menjaga kebersihan gigi dan lidah dengan
sikat gigi berbulu lembut 2 kali sehari, cukup makan dan minum
yang bernutrisi, hindari makanan yang panas dan pedas, cukup
istirahat dan menghindari stress, kumur dengan Chlorhexidine 3
kali sehari)
• Pro konsul ke Bedah mulut untuk tatalaksana gigi 15,14,36,38
• Resep obat
R/ Bezydamine HCL 7,5 mg/5 ml Mouth rinse Fl. No.I
∫ 3.dd.1. (kompres lesi dengan kassa sebelum makan)
R/ Chlorhexidine glucoronate gargle 0, 12 % Fl. No. I
∫ 3.dd.10 ml coll oris. (kumur buang)
• Pro kontrol 1 minggu
M. Labial atas: lesi ulseratif,
single, bulat, dasar
kekuningan, bentuk tepi
reguler, ukuran 0,4 cm, a.r.
gigi 22-23, dikelilingi daerah
eritem, sakit (+)

M. Labial bawah: lesi


ulseratif, single, bulat, dasar
kekuningan, bentuk tepi
reguler, ukuran 0,5 cm a.r.
gigi 32-33, dikelilingi daerah
eritem, sakit (+)

Lateral lidah kiri: lesi


ulseratif, single, dasar
kekuningan, bentuk tepi
ireguler, indurasi (+),
konsistensi lunak, sakit (+)
a.r. gigi 34-35
Kunjungan Kedua (19 Maret 2019)
S Sariawan pada bibir dan lidah sudah berkurang, namun pasien mengeluhkan sakit
dan sulit menelan karena sakit tenggorokan yang dirasakan sejak 1 minggu lalu.

O Pemeriksaan Ekstra Oral


• KGB : Submandibula (kiri) : teraba (+), kenyal (+), sakit (+)
• Mata : konjungtiva nonanemis, sklera nonikterik
• Bibir : kering (+)

Pemeriksaan Intra Oral


• Mukosa labial : atas dan bawah mengalami perbaikan lesi ulseratif, single, dasar
kekuningan, bentuk tepi reguler, ukuran 0,4 cm (atas) a.r. gigi 22-23, ukuran 0,5 cm
menjadi 0,4 cm (bawah) a.r. gigi 32-33, dikelilingi daerah eritem, sakit (+)
• Mukosa bukal kanan: pigmentasi warna coklat kehitaman
• Mukosa bukal kiri: pigmentasi warna coklat kehitaman
• Lateral lidah kanan: lesi ulseratif, single, dasar kekuningan, bentuk tepi ireguler,
indurasi (-), konsistensi lunak, sakit (-) a.r. gigi 46
• Lateral lidah kiri : ulseratif healing
• Gingiva: tidak ada kelainan
• Palatum : tidak ada kelainan
• Gigi : gangren radiks a.r. 15,14, 36, dan gangren pulpa a.r. 38
A DK/
• Stomatitis terkait CML
• Ulser traumatik a.r. lateral lidah kanan
• Periodontitis apikalis kronis e.c. Gangren radiks gigi 15,14,36,38
P • OHI dan KIE (instruksi menjaga kebersihan gigi dan lidah dengan sikat
gigi berbulu lembut 2 kali sehari, cukup makan dan minum yang
bernutrisi, hindari makanan yang panas dan pedas, cukup istirahat dan
menghindari stress, kumur dengan Chlorhexidine 3 kali sehari)
• Pro konsul ke Bedah mulut untuk tatalaksana gigi 15,14,36,38
• Terapi dilanjutkan
• Kompres lesi dengan Benzydamine HCL menggunakan kassa 3 kali
sehari sebelum makan
• Sudah dilakukan swab pada lesi untuk pemeriksaan jamur (KOH)
Perbandingan Gambaran Klinis Kunjungan Pertama dan Kontrol
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Leukemia
Leukemia Leukemia
Akut Kronik
Leukemia Leukemia
Limfositik Akut Limfositik Kronis
(LLA) (LLK)

*Leukemia
Leukemia
Granulositik/
Mielositik Akut Mielositik Kronik
(LMA) (LGK/LMK)
Klasifikasi Leukemia

LLA à Karakteristik adanya proliferasi LMA à Mengenai sel stem


dan akumulasi sel-sel patologis dari hematopoetik yang akan
sistem limfopoetik yang berdiferensiasi ke semua sel mieloid.
mengakibatkan organomegali dan LMA à leukemia nonlimfositik yang
kegagalan organ. paling sering terjadi.

LLK à Keganasan klonal limfosit B.


LGK/LMK à Gangguan
Perjalanan penyakit biasanya perlahan,
mieloproliferatif yang ditandai dengan dengan akumulasi progresif yang
produksi berlebihan sel mieloid (seri
berjalan lambat dari limfosit kecil yang
granulosit) yang relatif matang.
berumur panjang.
Epidemiologi Leukemia
Surveillance Epidemiology And End
Result (SEER) di Amerika tahun 2009,
leukemia pada laki-laki > perempuan
(57,22%:42,77%)

The Leukemia and Lymphoma Society Keturunan dan


(2009), IR pada ras kulit putih (42,1 per kelainan
100.000 per tahun) > ras kulit berwarna kromosom
hitam (24,3 per 100.000 per tahun). faktor instrinsik
Defisiensi Imun
dan defisiensi
sumsum tulang

Etiologi CML
Faktor Radiasi

Bahan Kimia dan


faktor ekstrinsik
obat-obatan

Infeksi Virus
(HTLV-1)
Patogenesis
Manifestasi Klinis

Fase kronik terdiri atas :


• Gejala hiperkatabolik: berat badan menurun, lemah, anoreksia,
berkeringat pada malam hari.
• Splenomegali hampir selalu ada, sering massif.
• Hepatomegali lebih jarang dan lebih ringan.
• Gejala gout atau gangguan ginjal yang disebabkan oleh
hiperurikemia akibat pemecahan purin yang berlebihan dapat
menimbulkan masalah.
• Gangguan penglihatan dan priapismus.
• Anemia pada fase awal sering tetapi hanya ringan dengan gambaran
pucat, dispneu dan takikardi.
• Kadang-kadang asimtomatik, ditemukan secara kebetulan pada saat
check up atau pemeriksaan untuk penyakit lain.
Manifestasi Klinis

Fase akselerasi terdiri atas:


• Adanya sel blast >15%, sel blast dan
promyelocytes sebanyak >30%, basophil >20%,
platelet <100x109 .
• Perubahan terjadi perlahan-lahan dengan
prodormal selama 6 bulan.
• Timbul keluhan baru, antara lain : demam, lelah.
Respons terhadap kemoterapi menurun,
lekositosis meningkat dan trombosit menurun
(epistaksis, menorhagia).
Manifestasi Klinis

Fase Blast (Krisis Blast) :


• Adanya minimal 20% sel blast pada sumsum
tulang menurut WHO. Pada beberapa
penderita fase ini ditandai dengan temuan
deposit extrameduler dari sel-sel leukemik
dan paling sering di Sistem Saraf Pusat (SSP),
kelenjar limfe, kulit dan tulang.
Aktivitas
Mitokondria
menurun

Menghamb
Mudah
at
mengalami
diferensiasi
ulserasi
sel epitel
Anemia defisiensi
Fe (Hb, Ht, dan
Eritrosit)

Mukosa
Hilangnya
mulut
keratinisasi
menjadi
normal
lebih tipis
Diagnosis CML

Pemeriksaan penunjang
(Darah rutin, Gambaran
darah tepi, Gambaran
sumsum tulang )

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(hipermetabolisme,
(pucat, organomegali,
splenomegali, gangguan
limfadenopati, purpura)
trombosit )
Diagnosis Banding CML

• leukemia mielomonositik kronik


CML fase • trombositosis esensial
kronik • leukemia netrofilik kronik

CML fase • leukemia mieloblastik akut


krisis blast • sindrom mielodisplasia
Perawatan
Fase Kronik CML

Fase Non- Medikamentosa


Akselerasi Medikamentosa

Busulphan
(Myleran), dosis :
Fase Blast Radiasi Pembedahan 0,1-0,2
mg/kgBB/hari.
Hydroxiurea.
Imatinib, nilotinib,
dasatinib.
Kesimpulan
Diagnosis lesi oral terkait CML dapat ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan penunjang

Ulser oral pada pasien ini disebabkan oleh anemia de-


fisiensi Fe

Keberhasilan perawatan bergantung penatalaksanaan


sistemik dan oral pada CML yang melibatkan berbagai
multidisiplin seperti onkologis, dan dokter gigi

Anda mungkin juga menyukai