Anda di halaman 1dari 4

1.

Konsep asuhan keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus

Asuhan Keperawatan Anak Berkebutuhan Khusus Dengan Gangguan Tunawicara Di Sekolah SLBN Pembina Kota Mat
aram

IDENTITAS SISWA
Nama : Baiq Elia nurvanela ningrum. An”E”
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 28 Februari 2003
Umur : 12 tahun
Anak Ke : 1 (Pertama)
Nama Orang Tua
Nama Ayah : Lalu Moh Irvan
Nama Ibu : Baiq Laila
Pendidikan Ayah : Sma
Pendidikan Ibu : Sma
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak
Pekerjaan Ayah : PNS
Pekerjaan ibu : Wiraswasta
Alamat : Karang Kelok Baru
Diagnose Medis : Tuna Wicara
Sumber Informasi : Ibu Klien

A. Pengkajian
1. Anamneses riwayat penyakit
Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai pemeriksa dan pasien ya
ng bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang be
rkaitan sehingga dapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Keluhan yang diajukan seorang pasien
yang diambil dengan teliti akan banyak membantu menentukan diagnosis dari suatu penyakit.
a. Keluhan Utama
An”E” tidak bisa berbicara seperti anak seusianya sejak umur 5 tahun
b. Riwayat kesehatan Sekarang
An “E” mengalami gangguan bicara sejak umur 5 tahun , An ”E “ sudah
mampu menjaga kontak mata dan mengerti kata/kalimat perintah
yang di ucapkan
c. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Pre Natal
Pada saat hamil ibu jarang mengalami sakit, selama hamil ibu tidak
pernah mengkonsumsi obat- obatan baik oral mauoun injeksi, ibu biasa
mengkonsumsi ramuan herbal, ibu tidak tau jenis obat herbal yang di
konsumsi
2. Natal
Pada saat melahirkan , ibu melahirkan dengan usia 39 minggu, ibu
melahirkan di rumah sakit umum provinsi nusa tenggara barat dengan
persalinan normal , bayi lahir mengangis kuat, BBL : 2700 gr dan PB :
50 cm
3. Post Natal
Saat di lahirkan anak tampak norma , menangis kuat, anak langsung
mendapatkan vit K dan salep mata. Serta rutin mendapatkan imunisasi
lengkap.
d. Riwayat kesehatan dahulu
An”E”sebelumnya tidak mempunyai riwayat penyakit seperti pernah
kejang atau penyakit lainnya, hanya terkena penyakit seperti flu dan batuk.
Sejak kecil ketika flu dan batuk An”E” sangat senang mengkonsumsi obat.
Menurut ibu, An”E” sangat sering mengkonsumsi obat sejak kecil hingga
saat ini.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan, ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
bicara seperti yang klien alami. Yaitu 3 orang saudara kandung sang ayah
dari An”E”
Riwayat imunisasi
No Umur BB Vaksin
1 2 bulan 4500 gram DPS I, HB2 , Polio II
2 3 bulan 5100 gram DP II, Polio II
3 4 bulan 5700 gram DP III , Polio IV
4 5 bulan 6900 gram Puyer Flucoldexin
g. Genogram
Keterangan : : Perempuan : Laki-Laki
: perempuan mati :Laki-Laki Meninggal
:Garis Perkawinan : Garis persaudaraan
:Garis Tinggal Serumah : Klien
h. Riwayat sosial dan lingkungan
An “E” tinggal dengan kedua orang tuanya beserta dengan seorang adiknya, An “E” di
berikan izin untuk keluar rumah dan berinteraksi dengan anak seusianya, namun
An”E” selalu malu untuk keluar dari lingkungan rumahnya,
2. Pemeriksaan fisik pada anak dengan berkebutuhan khusus: Screening dengan menggunakan chat,kues
ioner gangguan mental emosional/KMME
a. Screening dengan menggunakan chat
CHAT (Checklist for Autism in Toddler)
A.Pertanyaan Untuk Orangtua
1.Apakah anak anda senang diayun-ayun, dilonjak-lonjakkan di
lutut, dsb?
2.Apakah anak anda tertarik pada anak-anak lain?
3.Apakah anak anda suka memanjat berbagai hal, misalnya naik-
turun tangga?
4.Apakah anak anda senang bermain cilukba, petak-umpet?
5.Apakah anak anda kadang bermain pura-pura, misalnya pura-pura
membuat teh menggunakan cangkir dan teko, atau bermain pura-
pura yang lain?
6.Apakah anak kadang menunjuk dengan telunjuknya, untuk
meminta sesuatu?
7.Apakah anak kadang menunjuk dengan telunjuknya, untuk
menyatakan ketertarikannya pada sesuatu?
8.Apakah anak anda bermain dengan benar/sesuai terhadap
mainan-mainan kecil (misalnya mobil-mobilan, balok lego) bukannya
sekedar menggigiti, mengacak-acak atau membuang-buang
mainan?
9.Apakah anak anda kadang membawa dan
memamerkan/mempertunjukkan berbagai benda ke anda?
B.Pemeriksaan Di Ruang Praktek Dokter
Penggunaan CHAT di ruang praktek dokter membutuhkan waktu
tidak sampai 5 menit, namun sangat efektif dalam memprediksi
kemungkinan seorang anak usia 18-24 bulan sebagai autisme,
PDD, Asperger dan sindrom perkembangan lainnya.
Terdapat 5 bagian/tahapan pada CHAT.
1.Bagian/Tahap Pertama: Saat bertemu dengan anak, apakah anak
melakukan kontak mata?
2.Bagian/Tahap Kedua *): Tarik perhatian anak, kemudian tunjuk ke
benda yang menarik di seberang (bagian lain dari) ruangan,
kemudian katakan “Wah/eh lihat (tuh/itu), ada .......... (sebutkan
nama suatu mainan)!” Perhatikan wajah anak, apakah anak melihat
ke arah benda yang ditunjuk?
3.Bagian/Tahap Ketiga **): Tarik perhatian anak, kemudian berikan
miniatur gelas/cangkir dan teko mainan, dan katakan “Bisa buat teh
tidaaak...?” / “Coba buat teeeh...”. Bisa juga diganti dengan hal
lainnya, misalnya gelas dan teko/ceret, dan katakan “Bisa tuang(in)
air tidaaak...?” / “Minta air dooong...” (sambil menyodorkan gelas ke
arah teko). Perhatikan apakah anak melakukan seakan-
akan menuangkan teh/air, kemudian meminumnya, dlsb?
4.Bagian/Tahap Keempat ***): Katakan kepada anak “(Coba) Tunjuk
lampu...” / “Lampu manaaa...” / “Mana lampuuu...”. Perhatikan
apakah anak menunjuk ke arah lampu?
5.Bagian/Tahap Kelima, apakah anak mampu menyusun balok
mainan (ump. Lego)? Jika ya, berapa banyak tumpukannya?
b. kuesioner gangguan mental emosional/KMME
Kuisioner Masalah Mental dan Emosional (KMME) adalah 12 pertanyaan (tabel 2.2) untuk d
eteksi dini masalah mental dan emosional, tiap 6 bulan. Cara pelaksanaannya adalah mena
nyakan pada orangtua / pengasuh, lalu mencatat jawaban “Ya”atau “Tidak”, setelah itu men
ghitung jumlah jawaban “Ya” lalu menginterpretasikannya (DEPKES RI, 2013). Penginterpr
etasian KMME adalah jawaban ya > 1 : kemungkinan anak mengalami masalah mental dan
emosional. Tindakan yang dapat dilakukan setelah skrining adalah bila ditemukan 1 atau le
bih masalah mental emosional: lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku Ped
oman Pola Asuh yang mendukung perkembangan anak, lalu dievaluasi setelah 3 bulan, bila
tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada fasilitas tumbuh kembang anak/keseh
atan jiwa. Lalu bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental dan emosional: rujuk anak ke Ru
mah Sakit, dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan masalah mental emosional ya
ng ditemukan (DEPKES RI, 2013).
Tabel 2.2 Kuisioner Masalah Mental dan Emosional (KMME)
PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah anak sering terlihat marah?
2. Apakah anak sering menghindar dari teman-teman?
3. Apakah anak sering berperilaku merusak dan menentang
lingkungan?
4. Apakah anak sering merasa takut atau kecemasan
berlebihan?
5. Apakah anak sulit berkonsentrasi?
6. Apakah anak sering merasa dan terlihat kebingungan?
7. Apakah anak mengalami perubahan pola tidur?
8. Apakah anak mengalami perubahan pola makan?
9. Apakah anak mengalami sakit kepala, sakit perut, keluhan
fisik?
10. Apakah anak sering merasa putus asa?
11. Apakah anak mengalami kemunduran perilaku?
12. Apakah anak sering melakukan perbuatan yang diulang-
ulang?
Sumber : DEPKES RI, 2013 “Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Balita Sosialisasi Buku Pedoman Pelaksanaan DDTK di tingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar”.
3. Persiapan untuk pemeriksaan penunjang

a. Masalah keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus: Retardasi mental, Down Syndrom, Autism dan Child Abuse

b. Rencana keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus: Retardasi mental, Down Syndrom, Autism dan Child Abuse

c. Implementasi asuhan keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus

d. Evaluasi asuhan keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus


e. Dokumentasi asuhan keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus

f. Praktika anamneses riwayat penyakit

g. Prosedur pemeriksaan fisik pada anak dengan kebutuhan khusus:


1) Screening dengan menggunakan chat
2) Pemeriksaan dengan kuesioner gangguan mental emosional/KMME

h. Prosedur persiapan untuk pemeriksaan penunjang pda anak berkebutuhan khusus

i. Prosedur tindakan pad anak berkebutuhan khusus


1) Konseling keluarga
2) Pemenuhan ADL
3) Pemenuhan istirahat
4) Pemenuhan nutrisi
5) Stimulasi tumbuh kembang dan kemampuan komunikasi
6) Pemberian obat sesuai program terapi

Anda mungkin juga menyukai