Anda di halaman 1dari 3

Hierarki wilalyah didasarkan pada berbagai segi, misalnya ditinjau dari segi ukuran, bentuk, fungsi, atau

gabungan dari beberapa unsur tersebut. Gabungan dari landscharfisteil akan membentuk wilayah yang
lebih luas yang disebut landschraft. Gabungan landschraft akan membentuk landstell dan gabungan
landschraftsreil akan membentuk land.

Pada hierarki wilayah dapat dikelompokkan berdasarkan day jangkau pelayanan suatu wilayah mulai
dari daerah yang mempunyai jangkauan pelayanan yang sangat terbatas, sedang, dan jau, contohnya
seperti berikut:

1. Pelayanan barang mulai dari warung, pasar lokal, sampai pasar induk.
2. Pelayanan kesehatan mulai dari puskesmas pembantu, puskesmas, sampai rumah sakit.
3. Pelayanan pemerintahan mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai
ibukota negara

B.

B. Konsepsi Wilayah berdasarkan hierarki

 Landschrafstell: mencerminkan orde satu wilayah


 Landschaft: gabungan dari landschafteil
 Landsteil: gabungan dari landschaft
 Land: gabungan dari landschafsteil yang membentuk wilayah yang menunjukkan hierarki ini
lebih banyak pada jenis wilayah nodal

Wilayah Fungsional/Nodal Region

Berbeda dengan wilayah formal yang statis, wilayah fungsional lebih dinamis karena lebih
menekankan pada aspek penggunaan atau perkembangan suatu wilayah. Wilayah fungsional
didasarkan atas konsep heterogenitas.

Wilayah ini tercermin dengan adanya suatu pola interdependensi dan pola inteeraksi gejala gejala
yang terdapat di wilayah yang bersangkutan. Misalnya, adanya interdependensi dan interaksi antara
industri dan tenaga kerja di wilayah itu. Adanya pabrik di suatu tempat akan mengakibatkan
terjadinya arus pekerja di pagi hari yang berangkat dari tempat tinggalnya menuju lokasi industri
dan pada sore hari akan terjadi arus pekerja yang pulang menuju rumahnya masing-masing. Dalam
hal ini akan terbentuk suatu wilayah yang mencakup pabrik sebagai pusat (core) dan area sekitar
pabrik sebagai tempat para pekerja pabrik. Wilayah yang terbentuk sperti itu disebut wilayah
fungsional.

Penekanan utama wilayah fungsional adalah hubungan fungsional. Dengan adanya kegiatan di suatu
pabrik, akan tercipta suatu kesatuan hubungan dan pola ketergantungan antara core (dalam hal ini
berarti pabrik) dengan daerah di sekitarnya yang berisi orang-orang yang beraktivitas di daerah core.

Menurut V. B. Stauberry, wilayah fungsional disebut organic region karena didalmnya wilayah
tersebut terdapat hubungan yang hidup, Sementara itu, J. W. Alexander memandang wilayah
fungsional sebagai nodal region karena dalam wilayah ini terdapat pusat aktivitas sebagai mata
rantai utama dalam sistem ini.

Dalam skala besar, region nodal dapat berupa sebuah kota, kota kota besar, ibu kota (kabupaten,
provinsi, atau negara), pelabuhan dan CBD (Central Business District)

Zona yang menjadi pusat suatu sirkulasi merupakan node dari suatu region. Terdapat empat unsur
penting dalam suatu region nodal.

a. Adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia


b. B. Adanya node (pusat) yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir
c. Adanya wilayah yang makin meluas
d. Adanya jaring jaring rute tempat berlangsungnya tukar menukar

Dengan demikian dapat kita pahami bahwa wilayah fungsional terkait dengan interaksi yang
berlangsung, baik interaksi yang bersifat fisik maupun sosial. Interaksi fisik meliputi interaksi antar
kota yang dikelilingi daerah sekitarnya, sedangkan interaksi sosial merupakan interaksi antar
masyarakat yang menghasilkan perbedaan struktur masyarakat sehingga kita jumpai adanya pusat-
pusat pemerintahan yang dikelilingi oleh daerah sekitarnya. Contoh yang paling jelas mengenai
wilayah fungsional ialah Kota Jakarta.

Berdasarkan Hierarki/Rangking

 Klasifikasi ini menggunakan kriteria berdasarkan urutan / orde wilayah yang membentuk
satu kesatuan
 Contoh: Propinsi – Kabupaten – Kecamatan – Desa – Dusun – RW – RT   

Anda mungkin juga menyukai