1. Jelaskan ciri ciri dan perbedaan antara wilayah formal dan wilayah fungsional.....
Ciri-cirinya :
Daerah formal dan fungsional keduanya memiliki sistem sosial, budaya dan politik, bersama
dengan populasi yang hidup. Wilayah formal adalah area yang diidentifikasi oleh sistem politik
dan sosial dan sistem fungsional adalah area, di mana kita menemukan fungsi tertentu yang
terjadi seperti misalnya; produksi elektronik, sirkulasi surat kabar, dll. Kedua istilah ini hanyalah
definisi buatan manusia untuk memfasilitasi pemerintahan dan pertumbuhan satu bidang
tertentu dengan visi mencapai status yang lebih tinggi dalam hal pertumbuhan ekonomi, sosial,
budaya, dan politik di suatu negara.
b. Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai
ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya (interland).
c. Wilayah Administratif
Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan berdasarkan
kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti propinsi, kabupaten,
kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW.
d. Wilayah Perencanaan
Mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau programming region) sebagai
wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi.
3. Jelaskan perbandingan karakteristik wilayah desa dan kota di indonesia...
Desa
a. Sebagian besar bekerja di sektor tradisional (pertanian, perikanan/nelayan)
b. Memegang teguh adat istiadat
c. Norma masih kental dan lestari
d. Rata rata berpenduduk kalangan ekonomi menengah ke bawah
e. Sarana dan prasarana kurang lengkap
Kota
a. Sebagian besar bekerja pada sektor modern (Industri, keuangan, pariwisata)
b. Bercampurnya berbagai jenis suku sehingga adat istiadat terkesan transparan
c. Norma kurang dijunjung tinggi
d. Rata rata berpenduduk kalangan ekonomi atas
e. Sarana dan prasarana lengkap
4. Bagaimana karakteristik desa yang didiami oleh suku anak dalam di Sumatera Selatan?
Karakteristik desa yang didiami oleh suku anak dalam yaitu yang masih banyak kekayaan alamnya atau
hasil hutannya karena setelah hasil hutan disekitar tempat mereka habis, mereka akan pindah ke tempat
yang sumber hutannya lebih banyak. Kebiasaan berpindah mencari kediaman yang lain mereka sebut
melangun.
5. Mengapa nilai gotong –royong dalam Masyarakat desa dapat menjadi potensi pembangunan ?
Karena kebiasaan kehidupan di desa lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya yang saling gotong
royong. Lalu di desa ada pamong desa, lembaga desa yang bersedia membantu dan menggap bahwa
gotong royong menjadi suatu potensi pada masyarakat desa, kekerabatan masih sangat kuat sehingga
segala sesuatu kegiatan termasuk membangun desa dilakukan secara gotong royong.
Karakteristik desa yang didiami oleh suku anak dalam yaitu yang masih banyak kekayaan alamnya atau
hasil hutannya karena setelah hasil hutan disekitar tempat mereka habis, mereka akan pindah ke tempat
yang sumber hutannya lebih banyak. Kebiasaan berpindah mencari kediaman yang lain mereka sebut
melangun.
b. Terdapat alun-alun.
a. Faktor manusia, yaitu menyangkut segi-segi perkembangan penduduk kota baik karena
kelahiran maupun karena perpindahan penduduk ke kota atau desa. Segi-segi perkembangan
tenaga kerja, perkembangan status sosial dan perkembangan kemampuan pengetahuan dan
teknologi.
b. Faktor kegiatan manusia, yaitu menyangkut segi-segi kegiatan kerja, kegiatan fungsional,
kegiatan perekonomian kota dan kegiatan hubungan regional yang lebih luas.
c. Faktor pola pergerakan, yaitu sebagai akibat dari perkembangan yang disebabkan oleh kedua
faktor perkembangan penduduk yang disertai dengan perkembangan fungsi kegiatannya akan
menuntut pola perhubungan antara pusat-pusat kegiatan tersebut
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan salah
satunya ya itu, kesempatan antara (intervening opportunity). Kesempatan antara (Intervening
opportunity) merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal
maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan
faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
10. Mengapa interaksi desa dan kota mempu mendukung pembangunan wilayah kota?
Interaksi desa dan kota dapat mendukung proses pembangunan wilayah kota adalah karena terdapat
wilayah wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber daya dengan adanya
perbedaan sumber daya yang berbeda terjadilah interaksi timbal balik yang sangat menguntungkan.