Anda di halaman 1dari 20

1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kekuatan dan petunjuk untuk menyelesaikan
penyusunan modul mata kuliah Kajian PKN SD yang berjudul Pendidikan Nilai-
Nilai Anti Korupsi Bab Keberanian.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dayu Rika Perdana yang telah memberikan tugas ini dan semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan modul ini.
Penulis berharap semoga modul ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya modul selanjutnya yang lebih baik.

Bandar Lampung, 16 Desember 2020

Penulis
3

DAFTAR ISI

1. COVER ................................................................................................. 1
2. KATA PENGANTAR .......................................................................... 2
3. DAFTAR ISI......................................................................................... 3
4. PENDAHULUAN ................................................................................. 4
5. PEMAPARAN MATERI
A. Pengertian Keberanian .................................................................... 6
B. Metode-Metode Mengajar Keberanian ........................................... 6
C. Ciri-Ciri Keberanian ....................................................................... 8
D. Jenis-Jenis Keberanian .................................................................... 9
E. Perilaku Yang Mencerminkan Sifat Keberanian .......................... 11
F. Keutamaan Keberanian ................................................................. 11
G. Cara Membangun Keberanian Pada Anak .................................... 12
6. RUBRIK TUGAS ............................................................................... 16
7. REFLEKSI ......................................................................................... 18
8. PENILAIAN ....................................................................................... 18
9. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 19
4

PENDAHULUAN

Pada dasarnya rencana penerapan pendidikan antikorupsi di sekolah


sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Inti dari
pendidikan antikorupsi sebagaimana tujuan dari pendidikan nasional adalah
menanamkan karakter kepada generasi muda agar mau berlaku jujur dalam
hidupnya.
Ditanamkannya pendidikan antikorupsi sejak dini kepada siswa di sekolah
juga bertujuan agar peserta didik memiliki jiwa antikorupsi. Jiwa antikorupsi
inilah yang akan menjadi benteng bagi mereka untuk tidak melakukan perbuatan
korupsi jika mereka sudah dewasa kelak. Oleh sebab itulah program yang
dicanangkan oleh Kemdikbud bekerjasama dengan KPK ini patut untuk segara
direalisasikan.
Pada dasarnya rencana penerapan pendidikan antikorupsi di sekolah
sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Inti dari
pendidikan antikorupsi sebagaimana tujuan dari pendidikan nasional adalah
menanamkan karakter kepada generasi muda agar mau berlaku jujur dalam
hidupnya.
Ada 9 nilai anti korupsi yang penting diajarkan kepada peserta didik untuk
membantu membentengi dari sikap korupsi. Sikap-sikap tersebut di antaranya
kejujuran, tanggung jawab, kesederhanaan, kepedulian, kemandirian, disiplin,
keadilan, kerja keras, dan keberanian.
Pendidikan anti korupsi mempunyai landasan sebagai berikut; Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
5

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Undang-Undang Nomor 31 Tahun


1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal.
6

PEMAPARAN MATERI

A. Pengertian Keberanian
Keberanian atau Tekad itu adalah sebuah keputusan yang sumbernya
datang dari diri kita sendiri, yang bisa kita salurkan untuk menggapai
panggilan, mimpi, harapan, dan tujuan hidup kita. Keberanian atau Tekad
bukanlah sekadar lawan kata dari “ketakutan/ rasa takut”, tetapi keberanian
atau Tekad memiliki arti yang jauh lebih dalam dari itu. Keberanian atau Tekad
bisa dipilih oleh kita di dalam segala bentuk situasi hidup yang kita alami.
Tanpa keberanian atau tekad, pencapaian mimpi atau tujuan hidup kita
akan jadi mustahil. Tanpa keberanian atau tekad, kita akan mudah patah
semangat dan putus asa dihadapkan dengan tantangan dan rintangan yang pasti
muncul pada saat kita berjalan menuju mimpi atau tujuan hidup kita.
Juga, kita berani atau bertekad bukan berarti kita ‘buta’atau berpura-pura
tidak melihat kenyataan hidup atau beranggapan bahwa tantangan dan
rintangan yang kita hadapi akan hilang begitu saja tanpa kita berusaha untuk
menghadapi dan mengatasinya. Justru, jika kita berani dan bertekad, kita akan
menyadari bahwa tantangan dan rintangan yang kita hadapi adalah nyata dan
kita akan berperan aktif untuk mengatasinya sehingga pencapaian mimpi atau
tujuan hidup kita akan menjadi nyata.
Maka dari itu, mulailah kawan untuk menilik lagi ke dalam diri dan hati
kita masing-masing. Apakah keberanian atau tekad ini sudah hadir dan tumbuh
subur? Jika sudah, sangatlah mungkin dan mudah bagi kalian untuk menggapai
masa depan yang penuh dengan prestasi dan kesuksesan.

B. Metode-Metode Mengajar Keberanian


1. Metode bagi Anak Prasekolah
a. Menghargai Usaha
Bantu anak anak merasakan kegembiraan ketika mulai tahu bahwa
keberanian berperan dalam usaha bukan dalam hasil. Ketika seorang
7

anak kecil mencoba belajar mengendarai sepeda roda dua, menyimpul


tali sepatu, atau main lompat tali tetapi tidak langsung bisa, pujilah
setiap usahanya dan yakinlah bahwa ia semakin baik. Jangan khawatir
tentang kegagalan. Semangati dia untuk mencoba lagi. Berbuatlah apa
saja untuk membantunya berhasil.
Kembali ke masa kanak kanak kita sendiri, barangkali kita ingat
bahwa sebagian keberanian yang kita tunjukkan berawal dari
kegagalan, namun saat itu kita mendapatkan dorongan untuk mencoba
lagi. Usaha yang mendapatkan pujian menjadi landasan keberanian
yang mendalam dan langgeng. Namun ingat, anda tidak boleh memuji
secara berlebihan.
b. Ajarilah Mereka Bretatap Mata dengan Orang Yang Mengajak Bicara
Ini dapat membantu anak anak mempelajari suatu kebiasaan
berguna yang menuntut keberanian serta memberi anda kesempatan
yang baik untuk memuji mereka ,bangun sebuah tradisi keluarga untuk
saling menatap waktu bicara.

2. Metode Untuk Anak Usia Sekolah Dasar


a. Penghargaan bagi pembela Kebenaran
Hadiahkan ini kepada seorang anggota keluarga yang berhak atas
pengakuan dan pujian karena keberaniann yang telah ditunjukkan.
Dalam acara santap bersama mingguan yang paling lengkap, mintalah
seluruh anggota keluarga (termasuk orang tua) mengingat ngingat
kejadian selama seminggu yang lewat, ketika mereka berani
mempertahankan kebenaran yang mereka yakini waktu kebanyakan
orang lain sengaja berbuat salah tetapi mereka berani berkata “tidak”
ketika di ajak atau bahkan mencoba menegur.
b. Sulit dan baik : Hubungan antara keduanya
Kegiatan ini akan membantu anak-anak mulai menerima tantangan
yang sulit, untuk permainan ini bagi anak anak menjadi dua kelompok.
Katakan bahwa anda akan menyebutkan suatu perbuatan atau kegiatan
lalu kelompok yang satu harus menjawab apakah itu ”sulit” atau
8

“mudah” sedangkan yang lain harus menjawab “baik” atau “buruk”


(masing masing kelompok membutuhkan sehelai kertas yang dinomori
dari satu sampai dengan sepuluh dan sebatang pensil.)
1. Bangun pagi dan belajar untuk ulangan hari ini.
2. Meminta maaf kepada seseorang meskipun kita benar atau malu
3. Mencoba merokok bersama teman supaya tak dikatakan banci
4. Berteman dengan anak baru di sekolah meskipun anak lain
menghindarinya karena berbeda.
5. Tidur pada hari minggu alih alih membantu mengerjakan
membersihkan rumah.

3. Metode bagi Remaja


a. Pelajari (hafalkan bersama sama )bait syair shakepeare yang berbunyi
“keraguan adalah penghianat dan membuat kita kehilangan kesempatan
baik untuk mengatasi pecobaan”
b. Keberanian dan lawannya : membantu atau merugikan
c. Keputusan untuk masa depan
d. Beranikan untuk mencoba hal yang baru
e. Membuat daftar tentang “cara sehari-hari untuk menunjukkan
keberanian“
f. Jangan lewatkan saaat anak berani,pujilah mereka.

C. Ciri-Ciri Keberanian
1. Ciri-ciri umum keberanian :
a. Adanya tekad
b. Percaya siri
c. Konsistensi
d. Optimisme

2. Ciri-ciri khusus keberanian :


a. Berpikir secara matang dan terukur sebelum bertindak mampu
memotivasi orang lain
9

b. Selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan
pengetahuan baru menuju ke arah yang benar
c. Bertindak nyata
d. Semangat
e. Menciptakan kemajuan
f. Siap menanggung resiko
g. Konsisten atau istiqomah

D. Jenis-Jenis Keberanian
1. Berani karena Tidak tahu
Keberanian yang timbul karena ketidak tahuan akan efek atas bahaya
atau resiko yang akan dialami. Biasanya ini justru dilakukan oleh orang-
orang yang bodoh dan sekedar mengandalkan semangat.

2. Berani karena Benar


Ini adalah keberanian yang didasari atas hakikat agama bahwa sesuatu
yang dilakukan demi kebenaran pasti akan mengalahkan yang salah.
Namun terpikirkah bahwa bila yang dihadapi juga manusia dan juga maju
mengadapi kita karena ia merasa benar lalu siapa yang akan kalah?
dua2nya merasa benar, padahal suatu yang pasti dalam pertarungan
tersebut salah satu dari yang merasa benar itu pasti akan kalah. Dan saat
itu terjadi maka pihak yang kalah biasanya malah menjadi kecewa karena
ia sudah Benar tetapi mengapa harus kalah.

3. Berani karena Masal


Keberanian yang hanya timbul karena pelakunya merasa ia bagian
dari suatu yang secara kuantitas bisa menghadapi lawan. Biasanya
keberanian spt itu akan cepat sirna tatkala masa yang dibawa masih
kurang untuk melawan suatu yang dihadapinya tersebut.
10

4. Berani karena Tahu


Ini adalah dasar keberanian yang hakiki, keberanian yang timbul
bukan hanya karena tahu persis atas apa yang dihadapi, melainkan juga
tahu benar bila ia gagal maka sejauh apa resiko yang harus dialami. Dan
dapat pula karena Tahu persis bahwa ia mampu sehingga rasa Berani itu
timbul, inilah keberanian sejati dan tentu dia akan maju dengan rasa
percaya diri.

5. Berani karena Motivasi


Motivasi merupakan dasar yang cukup baik dalam membentuk
keberanian karena didalam motivasi ada rasa Percaya Diri, Keteguhan dan
Tujuan. Namun keberanian atas motivasi ini menjadi tidak baik apabila
kombinasinya dengan Berani karena Masal. Dimana kelompok masal tsb
terpadu hanya untuk mengatasi sesuatu namun dengan tujuan atau
Motivasi yang berlainan, dan setelah ia dapat mengatasi yang dihadapinya
lalu Masa ini terpisah menjadi kelompok2 yang lebih kecil yang mungkin
harus saling berhadapan demi mencapai Tujuan yang sebenarnya.

6. Berani karena Nekad


Ini bisa terjadi karena ketidak-tahuan atau justru karena tahu. Tahu
bahwa iya tidak mampu mengatasi namun termotivasi atas sesuatu
sehingga dia tetap Berani melakukannya hanya mengandalkan nasib.
Sebenarnya sungguh perbuatan yang bodoh.

7. Berani karena Niat


Niat biasanya mengiring tekad yang dibulat, sesuatu yang diiringi
dengan Niat biasanya benar-benar mencapai tujuan karena Niat tsb tanpa
disadari menjadi pemicu serta penguat diri, membentuk keyakinan suatu
kemampuan untuk mencapai, meraih, mengalahkan, menaklukkan,
mengatasi sesuatu.
11

8. Berani karena Bantuan


Ini keberanian yang timbul karena suatu keyakinan bahwa bila kelak
ia gagal, akan segera datang bantuan. Ini adalah keberanian dengan Jiwa
yang kerdil. Karena pada kenyataannya sebenarnya ia lebih
mengandalkan bantuan itu sendiri, dan bukan diri sendiri.

9. Berani karena Takut


Jangan mengira Sang Awam salah tulis, ya memang maksud saya
Berani karena Takut. Ada banyak orang yang Berani karena sebenarnya
mereka Takut. Ini mungkin dapat dilakukan karena sudah terdesak dan
pikiran buntu entah apa yang dapat dilakukan, lalu tiba-tiba timbul
keberanian yang amat sangat. Keberanian seperti ini mirip dengan Berani
karena Nekat namun dengan cara yang lebih terhormat karena bawah
sadar dia yang menciptakan keberanian tsb.

E. Perilaku Yang Mencerminkan Sifat Keberanian


1. Berani berkata benar walaupun di hadapan penguasa yang zalim.
2. Berani mengakui kesalah diri.
3. Bersikap objektif terhadap diri sendiri.
4. Dapat menahan nafsu ketika marah.
5. Berupaya sekuat tenaga untuk selalu bersikap jujur.

F. Keutamaan Keberanian
Menurut Ibnu Miskawaih, sifat Syaja'ah mengandung keutamaan-
keutamaan seperti berikut ini:
1. Jiwa besar, menghormati tapi tidak iri terhadap orang lain, mengalah
dalam persoalan kecil
2. Tabah, tidak goyah pendirian
3. Keras kemauan, yaitu bekerja sungguh sungguh
4. Ketahanan, yaitu tahan menderita
5. Tenang, yaitu tidak lekas marah
6. Kebesaran, yaitu suka melakukan pekerjaan yang penting
12

G. Cara Membangun Keberanian Pada Anak


Memiliki sikap keberanian tentu harus ditanamkan sejak dini oleh semua
orang tua. karena dengan sikap berani juga bisa mennadakan bahwa anak dapat
berkembang dengan mandiri dan juga baik. sehingga anak akan jauh lebih
mudah untuk menghadapi dunia, agar tidak menjadi ank yang pemalu.
Mendidik anak menjadi berani juga perlu bantuan dan peran serta dari
orang tua. psikologi lingkungan tempat tinggal pada anak juga dapat membantu
agar dapat tumbuh dengan baik nantinya.
Sebenarnya ada cara dan juga langkah-langkah yang perlu dilakukan orang
tua kepada anak, sehingga anak nantinya bisa memiliki sikap yang berani dan
menjadi lebih percaya diri berbicara di depan umum. sehingga nantinya akan
lebih mudah juga untuk anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan juga
tempat baru yang dia singgahi.
Adanya dukungan dari orang tua, lingkungan dan juga pendidikannya juga
bisa menjadi sumber utama agar melatih anak memiliki sikap yang berani.
Biasanya anak yang tidak memiliki sikap berani dikarena rasa percaya diri
yang rendah, sehingga sebagai pendidik dan orang tua kita perlu untuk
menumbuhkan mental dan memberikan motivasi agar anak menjadi lebih
percaya diri. untuk itu memang dibutuhkan berbagai treatment yang tepat
untuk menumbuhkan jiwa berani pada anak. diantaranya cara yang harus
diterapkan agar anak menjadi berani:
1. Mengajarkan anak berfikir positif
Dengan mengajarkan anak agar selalu berfikir positif, kita juga dapat
menerapkan ilmu dan memebrikan pengalamn baru pada anak. Dalam hal
ini agar anak dapat menciptakan fikiranny yang positif agar memiliki sifat
yang pembernai. Karena apabila anak selalu berfikir yang negative,
dengan begitu mental anak akan jatuh, dan anak pun akan sulit untuk
menumbuhkan keberanian pada diirnya.

2. Mengasah kemampuan anak


Setiap anak pasti diberikan keistimewaan masing-masing dan diberi
kelebihan yang memang dia kuasasi. Nah sebagai orang tua sebaiknya kita
13

ebih mengasah kemampuan dan kelebihan anak tersebut, dalam hal ini
akan akan lebih memiliki sikap percaya diri yang tinggi sehingga
kebernaian pada dirinya pun akan tumbuh dnegan sendirinya.

3. Menumbuhkan rasa sikap percaya diri.


Percaya atau tidak sikap percaya diri akan emnumbuhkan rasa
keberanian pada seorang anak. Untuk itu sebagai orang tua melalui
lingkungan psikologi keluarga perlu menumbuhkan rasa percaya diri anak
untuk itu anak dengan sendirinya akan merasa memiliki keberanian untuk
tampil di depan umum. Atau juga menumbhkan rasa berani untuk
kehidupannya yang akan datang.

4. Mencoba hal baru


Sebagai orang tua untuk dapat menumbuhkan mental berani pada anak
adalah dengan mendorongnya agar mau mencoba hal yang baru. Dalam
hal ini rasa keberanian pada anak akan muncul dengan sendirinya.
Taamkan juga pada anak, bahwa dia tidak usah khawatir dengan apapun
resiko yang nanti akan dihadapinya.

5. Memberi kesempatan untuk jadi pemimpin


Kita bisa menumbuhkan rasa kepemimpinan anak sejak dini. Misalnya
dengan menyuruhnya untuk memimpin barisan saat di sekolah, atau juga
untuk dapat memimpin doa saat ada di rumah atau di sekolah. Sehingga
dengan sendirinya aka nada mental pemberani pada diri anak tersebut.
anak pun tidak menjadi pemalu dan mau berbicara di depan umum.

6. Melakukan aktivitas luar ruangan


Untuk menumbuhkan rasa keberanian pada anak memang tidaklah
mudah. Untuk itu sebagai orang tua kita pun harus ikut serta untuk
mengajarkan anak agar lebih memiliki sikap pemberani. Salah satunya
seperi selalu mengikutsertakan dirinya pada kegiatan aktivitas diluar
ruangan, salah satunya seperti kegiatan aoutbound, karena dalam kegiatan
14

tersebut akan meningkatkan adrenalin anak serta psikologi sosial nya. Dari
kegiatan tersebut anak pun bisa lebih termotivasi untuk selalu mencoba hal
yang membuatnya jaug lebih berani.

7. Memberikan tanggung jawab


Saat orang tua sedang melakukan pekerjaan tertentu, misalnya dalam
hal bersih-bersih rumah, anda bisa mengikutsertakan anak dalam hal ini.
Misalnya dengan meberinya tanggung jawab untuk menyapu halaman
rumah ataupun sekedar membersihkan permainan yang telah dia mainkan.
Untuk itu anak akan merasa diberi tanggung jawab, sehingga dalam
hal ini akan menumbuhkan rasa berani terhadap anak nantinya.

8. Menghargai diri sendiri


Sebagai orang tua, sebaiknya jangan pernah membandingkan anak
dengan anak yang lainnya. Dalam hal ini anak akan diajarkan agar lebh
dapat menghargai dirinya sendiri. Sehingga nantinya dia akan bisa
menumbuhkan rasa keberanian pada dirinya sendiri, tanpa harus
mneyombongkan sikap yang ada pada dirinya.

9. Rajin berkomunikasi dengan anak


Komunikasi antara orang tua dan anak sangatlah penting, selain
menumbuhkan mental percaya diri pada anak. Anak juga akan dilatih agar
dapat memiliki sikap berani. Dalam hal ini tentu peran penting orang tua
dan juga guru yang ada di sekolah sangatlah memiliki pengaruh yang
cukup besar.
Memberikan ruang pada anak untuk berkeluh kesah juga bisa
membuat anak lebih nyaman pada lingkungannya sehingga dnegan
sendirinya akan timbul rasa berani tersebut.

10. Membebaskan anak untuk memililih hal yang disukai nya


Anak akan merasa nyaman apabila dia berada di suatu temat atau
lingkungan yang memang dia sukai. Untuk itu kita juga perlu memberi
15

kebebasan pada anak namun dengan terus mengawasinya. Untuk itu anak
pun akan merasa nyaman dan dengan sendirinya akan tumbuh rasa percaya
diri pada anak.

11. Memberikan nasihat yang membangun


Memberikan nasihat dan teori kepercayaan diri yang membangun dan
mengandung motivasi juga sangat penting. Karena dalam hal ini anak juga
akan merasa terdorong dengan adanya motivasi dari orang tuanya.
Sehingga dengan sendirinya dia akan merasa lebih berani untuk bertindak
dan juga melakukan sesuatu yang memang benar-benar dalam hal positif
nantinya.

12. Jangan melarang anak


Kebanyakan orang tua selalu melarang-larang anaknya. Padahal sikap
ini justru akan membuat anak merasa tidak percaya diri dan kehilangan
rasa keberanian dalam dirinya.
Untuk itu sebaiknya anda sebagai orang tua membebaskan anak
anmun dalam batas yang sewajarnya. Seperti memberinya kebebasan
bermain namun di luar jam sekolah, atau memberikannya kebebasan untuk
bermain permainan yang dia sukai.
16

RUBRIK TUGAS

Berani Melakukan Kebaikan

Di sebuah hutan ada salah satu pohon besar yang berdiri kokoh di pinggir
sebuah danau kecil yang ditumbuhi ilalang dan bunga warna - warni. Di pohon
besar tersebut ada yang menarik karena dihuni oleh sarang lebah. Setiap pagi
lebah yang bersarang di pohon itu berterbangan dan menjadi tanda bagi seekor
beruang untuk mengisap madu. Beruang pun berjalan menghampiri pohon besar
tersebut.
Langkah kaki beruang ternyata juga diikuti para angsa dan bebek untuk
menuju danau yang berada di dekat pohon tersebut. Menurut angsa dan bebek
mereka akan tenang berenang di danau tersebut tanpa diganggu hewan lain karena
ada beruang di sekitar danau tersebut. Namun, di suatu ketika para lebah menjadi
malas dan sudah tak mau lagi mencari madu. Hal tersebut membuat beruang lebih
17

memilih tidur di guanya. Sedangkan bebek juga tidak berenang di danau tersebut
lagi karena tak ada beruang.
Alhasil danau tersebut justru kotor dan tumbuh semak belukar yang
membuat ikan –ikan susah untuk bernafas, kemudian mulai terjadi kekacauan di
danau tersebut. Suatu ketika seekor lebah bangun dan melihat danau tersebut tidak
ada airnya dan kotor, bunga – bunga yang tumbuh di danau pun sudah layu dan
mati, hutan pun menjadi kering dan kotor. Kemudian lebah tersebut sadar jika ia
berani melakukan suatu kebaikan makan kebaikan tersebut akan menular kepada
yang lain. Kemudian lebah tersebut membangunkan lebah lainnya dan mengajak
teman – temannya menjelajahi hutan dan semak yang jauh demi mencari sari –
sari bunga untuk membuat madu. Mereka mulai bekerja giat untuk
mengumpulkan madu.
Ketika lebah mulai berterbangan dan madu sudah mulai terkumpul,
beruang mendengar suara para lebah yang bekerja dan beruang mulai berjalan
untuk meminta madunya sedikit demi sedikit untuk ia makan. Ternyata para
Bebek mulai mendengar itu dan angsa mulai berjalan mengikuti beruang. Ketika
para bebek sadar kolam tersebut mulai kering dan kotor, mereka bersama – sama
membersihkan rumput dan semak yang memenuhi danau tersebut, tidak lama
hujan turun dan mulai mengisi air di danau yang kering tersebut, dan danau pun
kembali seperti sedia kala.
Ternyata ketika satu berani melakukan kebaikan, maka yang lainnya akan
ikut melakukan kebaikan lainnya. Kemudian akan menjadikan semua dapat
merasakan senang kebahagiaan saat menerima kebaikan itu, karena jika kita
bekerja keras tentunya kita juga yang akan menikmati hasilnya.
18

REFLEKSI

1. Apa pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari cerita Berani
Melakukan Kebaikan ini?
2. Setelah membaca cerita Berani Melakukan Kebaikan ini. Coba tuliskan
sebuah cerita singkat tentang keberanian yang pernah kalian lakukan!
3. Tuliskan apa hal yang tidak patut ditiru pada cerita Berani Melakukan
Kebaikan!

PENILAIAN

NO. Kriteria Penilaian Baik Cukup Kurang


1. Pemahaman peserta didik
mengenai cerita Berani
Melakukan Kebaikan
2. Keaktifan siswa dalam
berdiskusi
3. Ketepatan siswa dalam
mengerjakan Test Tertulis
19

DAFTAR PUSTAKA

Asta, Derina. 2017. 13 Cara Meningkatkan Keberanian Pada Anak.


https://dosenpsikologi.com/cara-meningkatkan-keberanian-pada-
anak/amp#aoh=16081633977618&referrer=https%3A%2F%2Fwww.goo
gle.com&amp_tf=Dari%20%251%24s. Diakses pada 17 Desember 2020
pukul 07.10 WIB.

Azlansyah. 2016. Pendidikan Keberanian.


https://myaanazlansyah.blogspot.com/2016/12/pendidikan-
keberanian.html?m=1. Diakses pada 17 Desember 2020 pukul 06.32
WIB.

Munawar, Indra. 2010. Pengertian dan Ciri-Ciri Keberanian (Psikologi).


http://indramunawar.blogspot.com/2010/03/pengertian-dan-ciri-ciri-
keberanian.html?m=1. Diakses pada 17 Desember 2020 pukul 06.42
WIB.

Nafisah, Titin. 2020. Mengenal Istilah Berani Dalam Pandangan Islam.


https://greatedu.co.id/greatpedia/mengenal-istilah-berani-dalam-
pandangan-islam. Diakses pada 17 Desember 2020 pukul 06.52 WIB.

_______. 2010. Jenis-Jenis Keberanian.


http://indramunawar.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-
keberanian.html?m=1. Diakses pada 17 Desember 2020 pukul 09.29
WIB.

_______. 2017. Menanamkan Nilai-Nilai Karakter Antikorupsi Pada Anak.


https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59644683ea927/menanamkan
20

-nilai-nilai-karakter-antikorupsi-pada-anak/. Diakses pada 17 Desember


2020 pukul 09.20 WIB

_______. 2019. Regulasi Pendidikan Antikorupsi. https://aclc.kpk.go.id/regulasi-


pendidikan-antikorupsi. Diakses pada 17 Desember 2020 pukul 09.30
WIB.

Anda mungkin juga menyukai