Anda di halaman 1dari 5

INDEKS WILLIAMSON

Indeks Williamson merupakan salah satu model yang dikemukakan oleh Williamson pada
tahum 1965 untuk mengukur tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayah. Model indeks ini
menjelaskan dengan moel Vw(indeks tertimbang terhadap jumlah penduduk) dan Vuw (indeks
tidak tertimbang ), kajian tersebut dilakukan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan
per kapita suatu wilayah pada waktuy tertentu. Rumus yang digunakan untuk mengukur indeks
Willuamson dijelaskan sebagai berikut.

√∑𝑢 2 𝑓𝑖
𝑖=1 (𝑦𝑖−𝑦) ( 𝑛 )
𝑉𝑤 = 𝑦
, 0 < 𝑉𝑤 < 1

Keterangan:
𝑉𝑤 = indeks Williamson

𝑦𝑖 = PDRB per Kapita daerah-i

𝑦 = PDRB per kapita seluruh daerah

𝑓𝑖 = Jumlah penduduk daerah i

𝑛 = Jumlah penduduk seluruh daerah


Untuk mengetahui indeks Williamson Kabupaten Mojokerto terhadap Jawa Timut maka
dibutuhkan data dan perhitungan sebagai berikut.
 Berikut merupakan tabel PDRB Jawa Timur berdasarkan harga berlaku dan harga konstan

Tahun PDRB (juta rupiah)


Harga Berlaku Harga Konstan
2008 621.391.674,6 305.538.687
2009 684.230.934,24 320.210.547,78
 Berikut merupakan tabel PDRB Kabupaten Mojokerto berdasarkan harga berlaku dan harga konstan

Tahun PDRB (juta rupiah)


Harga Berlaku Harga Konstan
2008 11.148.068,54 5.411.938,53
2009 12.400.289,97 5.692.514,81
 Berikut merupakan tabel jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto dan Propinsi Jawa Timur tahun
2008-2009

Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)


Jawa Timur Kabupaten Mojokerto
2008 38.412.548 1.005.486
2009 38.975.046 1.013.988
 Berdasarkan data PDRB Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Mojokerto serta data mengenai
jumlah penduduk Jawa Timur dan Mojokerto maka dapat dihitung pendapatan perkapita
dengan rumus sebagai berikut.

𝑃𝐷𝑅𝐵 𝐽𝑎𝑤𝑎 𝑇𝑖𝑚𝑢𝑟


𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝐽𝑎𝑤𝑎 𝑇𝑖𝑚𝑢𝑟 =
Σ𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐽𝑎𝑤𝑎 𝑇𝑖𝑚𝑢𝑟

𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑀𝑜𝑗𝑜𝑘𝑒𝑟𝑡𝑜
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑀𝑜𝑗𝑜𝑘𝑒𝑟𝑡𝑜 =
Σ𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑀𝑜𝑗𝑜𝑘𝑒𝑟𝑡𝑜

 Berdasarkan perhitungan maka diperoleh hasil pendapatan per kapita penduduk Jawa Timur
dan penduduk Kabupaten Mojokerto yang dihitung berdasarkan harga berlaku yang
ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tahun Pendapatan per Kapita (berdasarkan harga berlaku)


Jawa Timur Kabupaten Mojokerto
2008 16,17678876 11,08724392
2009 17,5561582 12,22922754

Tahun Pendapatan per Kapita (berdasarkan harga konstan)


Jawa Timur Kabupaten Mojokerto
2008 7,95413746 5,382410625
2009 8,215783704 5,613986369
 Sehingga dapat diketahui nilai indeks Williamson Kabupaten Mojokerto tahun 2009
berdasarkan PDRB harga berlaku dengan rumus.

1013988
√∑𝑢𝑖=1 (12,22922754 − 17,55561582)2 (38975046 )
𝑉𝑤 =
17,55561582

𝑉𝑤 = 0.00000005952
 Dilakukan perhitungan seperti diatas untuk tahun 2008-2009 berdasarkan harga berlaku dan
harga konstan sehingga diperoleh hasil seperti tabel berikut.

Tahun Indeks Williamson


Berdasarkan Harga Berlaku Berdasarkan Harga Konstan
2008 0.00000007386 0.00000016849
2009 0.00000006928 0.00000015946

Kesimpulan:

 Berdasarkan perhitungan maka dapat diketahui bahwa nilai Indeks Williamson mendekati 0
nilai tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang dilakukan di Jawa Timur sudah
merata. Pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Mojokerto tidak mengalami
ketimpangan dibandingkan dengan pembangunan di daerah lain di Jawa Timur.
Latar Belakang

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan


nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemakmuran
masyarakat. Pembangunan ekonomi dalam suatu daerah dapat dilihat dari perkembangan
pertumbuhan ekonomi jangka panjangnya yang tercermin dari perkembangan PDRB nya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah menuntut adanya perkembangan masing masing daerah untuk mengeksplor potensi
sumner dara yang dimiliki setiap daerah karena sesuai kedua peundangan tersebut maka setiap
daerah berhak mengatur sirkulasi keuanagn daerahnya masing-masing (desentralisasi). Adanya
sistem desentralisasi diharapkan setiap daerah akan dapat mengembangkan sumberdaya dan
potensi wilayah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui otonomi daerah pemerintah daerah dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan perekonomian wilayahnya, adanya peran pihak swasta juga diharapkan dapat
memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Makalah ini membahas mengenai PDRB
Kabupaten Mojokerto dari berbagai sektor pada 5 tahun terakhir, Pada makalah ini dianalisis
melalui data PDRB Kabupaten Mojokerto untuk mengetahui sektor apa yang paling menonjo dan
menyumbang pemasukan terbesar utnuk pendapatan daerah Kabupaten Mojokerto..
Analisis LQ merupakan salah satu analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui
sektor basis yang ada di kabupaten Mojokerto. Melalui perhitungan LQ maka akan dapat
diketahui sektor mana yang telah berkembang dan sektor mana yang berpotensi berkembang
sehingga diperlukan upaya khusus untuk mengmbangkan sektor tersebut. Selain analisis LQ
untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu wilayah juga dapat diketahui melalui analisis
shift share, analisis ini berguna untuk melihat perubahan struktur ekonomi daerah relative
terhadap struktur ekonomi wilayah administrative yang lebih tinggi sebagai pembanding.
Adapula analisis untuk mengetahui keseimbangan antara pembanguna ekonomi di daerah
dengan di provinsi yaitu analisis melalui indeks Williamson, sehingga dapat diketahui apakah
daerah tersebut mengalami ketimpangan pembangunan atau tidak dengan wilayah yang secara
administrative dan geografis lebih tinggi.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui perkembangan dan pembangunan perekonomian
di Kabupaten Mojokerto. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Mojokerto sehingga dapat meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai