Anda di halaman 1dari 17

Kelas XI Semester Genap

Modul PJOK Kelas XI Semester Genap


Siana Norma Heny, S.Pd

A. Sejarah Lempar Lembing

Sejarah lempar lembing berawal jauh di zaman kuno dan sangat erat
hubungannya dengan beraneka ragam teknik melempar. Zaman dahulu
lemparan dilakukan dengan berbagai cara, seperti berdiri, dengan ancang-
ancang, dengan satu atau dua tangan untuk mengenai suatu sasaran. Dari
lembing ringan untuk berburu pada zaman primitif, tombak berat untuk
berperang di seluruh dunia dan lembing dari abad pertengahan selama
berabad-abad hingga terbentuklah lembing untuk perlombaan seperti
sekarang ini. Aktifitas Lempar Lembing ini mulai berkembang menjadi
suatu olahraga ketika umat manusia mulai memasuki zaman bercocok
tanam dan meninggalkan aktivitas nomadennya yang kental dengan
aktivitas berburu.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

B. Pengertian Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam


atletik. Olahraga ini dilakukan dengan melemparkan sebuah tongkat
panjang yang berbentuk seperti tombak yang mempunyai sudut tajam di
ujungnya dengan teknik & tenaga penuh dari suatu posisi agar mencapai
jarak yang jauh (Maksimum). Untuk mencapai jarak maksimum, atlet
harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.
Lembing lama terbuat dari kayu dengan ujung dari besi dan
sosok.Kemudian diganti dengan kayu ringan dari Swedia.Setelah itu,
berubah lagi menjadi lembing modern yang terbuat dari logam dan serat
kaca (fiberglass).Salah satu nomor atletik adalah lempar lembing.Sama
halnya dengan nomor atletik lainnya, seperti lari, nomor lempar lembing
juga memiliki teknik – teknik sendiri dalam melakukan suatu lemparan
sehingga menghasilkan lemparan yang baik.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

C. Teknik Lempar Lembing


1. Cara Memegang Lembing

Cara memegang lembing yang baik dan efektif merupakan salah


satu kunci penentu hasil lemparan. Kalau dilihat pada struktur lembing,
maka akan terlihat lilitan tali pada lembing sebagai tempat pegangan
yang dianjurkan, karena pada sekitar itu terdapat titik berat lembing
yang diprediksikan paling efektif untuk memegang lembing. Cara
memegang lembing ada tiga macam yaitu: pegangan cara Amerika
(American Style), cara Firlandia (Firlandia Style), cara Jepit Tang (Tank
Style).
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

a. Cara Pegangan Amerika

Dalam cara memegang lembing Negara Amerika yaitu ibu jari


menekan di bagian permukaan lembing pada bagian lilitan lembing dan
jari telunjuk melingkar di belakang lilitan lembing lainnya. Sedangkan
jari-jari lainnya turut melingkar di permukaan badan lembing dengan
sedikit longgar.

b. Cara Pegangan Firlandia


Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

Pegangan cara Firlandia adalah ibu jari dan jari tengah bertemu di
belakang balutan atau lilitan lembing sedangkan jari telunjuk agak lurus
dengan batang lembing. Pegangan lembing cara Finlandia juga disebut
pegangan jari tengah ibu jari. Disebut demikian karena ibu jari dan ruas
jari tengah terletak dibelakang lilitan. Sedangkan jari telunjuk lurus dan
melekat searah dengan lembing, jari manis dan kelingking melingkar
tepat pada lilitan.

c. Cara Pegangan Jepit Tang

Pegangan cara jepit tang (Tank Style) adalah pegangan dimana jari
telunjuk dan jari tengah menjepit lembing tepat di belakang tempat
pegangan. Pegangan ini terdapat kelebihan dan kekurangan seperti yang
dikemukakan Jonath dkk (1988:81) bahwa “Pegangan tank mencegah
terjadinya luka pada siku, karena pelencengan (pegangan kesehatan)
tetapi lilitan tipis seperti yang diharuskan sering menyebabkan masalah
pada waktu melempar”.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

2. Cara Membawa Lembing

• Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas


• Dipegang di depan dada, ujung lembing ke bawah
• Dipegang ke belakang, menempel pada tangan kanan yang
diluruskan.

3. Awalan Lari Lempar Lembing


Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

• Pada awalan teknik ini anda harus berlari membawa sebuah lembing,
pada posisi ini lembing diletakkan diatas kepala & posisi lengan anda
ditekuk
• Kemudian siku lengan mengarah kedepan & telapak tangan mengarah
arah keatas.
• Sementara posisi lembing harus sejajar diatas garis paralel & tanah.
• Sedangkan bagian terakhir dalam teknik awalan adalah langkah silang
atau juga disebut dengan cross step.

Di bagian akhir anda bisa menggunakan cara & langkah, seperti dibawah
ini:
1) Menggunakan Hot Step atau Jingkat.
2) Menggunakan langkah silang dibagian arah depan atau disebut
sebagai cross step
3) Menggunakan langkah silang di pada bagian belakang atau disebut
sebagai rear cross step.
Ketika peralihan atau disebut dengan (cross step), dilakukan ketika kaki
diturunkan. Lalu dibagian kedua bahu diputar secara perlahan menuju
kearah kanan, selanjutnya lengan kanan mulai bergerak serta diluruskan
menuju ke arah belakang. Dan tubuh pada bagian atas condong ke arah
belakang, bahkan pandangan juga harus tetap berada lurus ke arah depan.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

4. Cara Lemparan Pada Lembing

Ketika gerakan melempar lembing, tariklah bahu sebelah kanan


dengan cara lengannya melakukan gerakan melempar melalui poros bahu
sekuat tenaga ke arah depan bagian atas. Dan posisi badan bergerak
melalui kaki depan, setelah itu lemparkan lembingnya sekuat tenaga.

5. Cara Melepaskan Lembing


Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

Gerakan pelepasan lembing adalah gerakan penting untuk suatu


lemparan yang baik, bahwa bahu, lengan atas, dan tangan bergerak
berurutan.Mula-mula bahu melempar secara aktif di bawa kedepan dan
lengan pelampar diputar, sedangkan siku mendorong ke atas.
Pelepasan lembing itu terjadi di atas kaki kiri, lembing lepas dari
tangan pada sudut lemparan kira-kira 45 derajat dengan suatu gerakan
seperti ketapel dari lengan bawah tangan kanan. Kaki kanan meluncur di
tanah, pada waktu lembing lepas terjadi pada suatu garis lurus dari
pinggang ke tangan pelempar yang hanya sedikit keluar garis vertikal,
sedangkan kepala dan tubuh condong ke kiri pada saat tahap pelepasan
lembing.Lengan kiri ditekuk dan memblok selama pelepasan lembing.
(Muller, 2000:147-148-149)
Saat melempar lembing diperlukan keseimbangan badan untuk
mempertahankan posisi tubuh ketika melempar agar tidak terbawa ke
depan yang dapat mengakibatkan diskwalifikasi. Tubuh mengupayakan
untuk menjaga keseimbangan dengan memusatkannya pada satu kaki
tumpuan, keseimbangan dipengaruhi oleh letak segmen-segmen anggota
tubuh. Ketika hendak melempar lembing maka moment gaya juga harus
kita perbesar sebab semakin besar moment gaya maka gaya yang
dihasilkan juga akan semakin besar, sehingga dapat menghasilkan
lemparan yang jauh. Semakin besar power kita dalam melempar maka
akan semakin besar pula kecepatan benda tersebut.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

6. Sikap Badan Setelah Melempar Lembing

Setelah kaki kanan di tolakkan keatas dan kedepan mendarat kaki


diangkat kebelakang lemas lalu badan agak miring dan condong kedepan
kaki kiri ke belakang lemas kemudian tangan kanan dengan siku agak
dibengkokkan berada di bawah dekat keperut dan tangan kiri lemas
kebelakang sehingga pandangan kearah jalannya lembing sampai jatuh
(Hasan, 1993:85).

D. Peraturan Umum Lempar Lembing


1. Bagian dan Ukuran Lembing
1) Bagian Lembing
Ada 3 bagian dalam sebuah lembing, yaitu :
• Pada bagian badan lembing terbuat dari kayu atau metal.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

• Kemudian mata lembing terbuat dari metal, tali & pegangan


lembing melilit di titik tengah lembing menjadi pusat gravitasi
lembing.
• Tali Pegangan

2) Ukuran Lembing
• Panjang sebuah lembing untuk putra 2,6 – 2,7 meter.
• Panjang sebuah lembing untuk putri 2,2 – 2,3 meter.

3) Berat Lembing
• Berat sebuah lembing untuk putra 800 gram.
• Berat sebuah lembing untuk putri 600 gram.

2. Lapangan Lempar Lembing


Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

Ukuran lapangan lempar lembing:


• Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dengan jarak 4 m, panjang
lintasan awal minimal 30 m & maksimal 36.5 m
• Pada Lengkungan lemparan dibuat dari kayu atau metal, di cat
putih dan lebar 7 cm. Posisi datar dengan tanah, berbentuk
busur atau lengkungan dari lingkaran dengan jari-jari 8 m. Garis
1,5 meter dari titik temu garis lintasan awalan sampai
lengkungan lemparan, dan menyiku keluar.
• Pada sudut lemparan dibentuk dengan dua garis dibuat dari titik
pusat lengkungan lemparan dengan sudut 29-30 derajat &
memotong kedua ujung lengkungan lemparan dengan tebal garis
sector 5 cm.

3. Persyaratan Suatu Lemparan yang Sah


1) Lembing yang dipegang harus pada tempat pegangan lembing.
2) Melempar harus dengan satu tangan dan lemparan harus melewati
atas bahu.
3) Lemparan sah apabila mata lembing harus menancap atau
menggores tanah di sector lemparan.
4) Lemparan tidak sah ketika kaki pelempar menyentuh lengkungan
lemparan, atau garis 1,5 meter atau di depan lengkungan
lemparan.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

5) Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya


dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar
tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor
lemparan.
6) Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum
lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri
meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis
lempar dan garis perpanjangan.
7) Setiap pelempar mempunyai hak melempar 3 kali, dan penilaian
diambil jarak terjauh dari lemparan yang telah dilakukan.

4. Pelanggaran Dalam Lempar Lembing


Diskualifikasi atau lemparan dianggap tidak sah apabila:
• Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
• Dipanggil sudah dua menit, belum melempar
• Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
• Menyentuh tanah di luar besi lingkaran
• Setelah melempar keluar lewat garis lempar
• Lembing jatuh di luar sektor lemparan
• Ujung lembing tidak membekas pada tanah.
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

E. Faktor Yang Mempengaruhi Lempar Lembing


Unsur dasar dari suatu prestasi lempar lembing adalah ketepatan
dalam melangkah pada saat awalan, hal ini merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan kemampuan seseorang untuk melempar sejauh
mungkin. Disamping itu faktor utama yang harus diperhatikan adalah
cara pegangan dan unsur fisik seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan
dan daya ledak otot. Komponen-komponen ini tidak boleh diabaikan oleh
pelempar.
Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing
adalah kesalahan dalam melakukan lemparan, ada beberapa kesalahan
yang sering terjadi ketika melakukan lempar lembing, yaitu sebagai
berikut:
1. Kecepatan lari tidak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus
atau sebaliknya terlalu lambat,
2. Sewaktu lari, lembing didiamkan saja,
3. Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu,
4. Kaki kanan tidak dikencangkan,
5. Lemparan tidak diikuti siku kanan,
6. Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar,
7. Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan,
8. Sudut lempar kurang atau terlalu besar,
9. Tidak dapat memelihara keseimbangan (Munasifah, 2008:20).
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

F. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Lempar


Lembing
1. Beberapa Hal yang Disarankan:
a) Memegang lembing sepanjang jalur lengan
b) Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-
lahan tungkai kanan
c) Berlari lurus selama melakukan awalan
d) Bawalah berat badan melewati tungkai belakang
e) Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian
bawah (bahu kiri dalam posisi tertutup)
f) Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi
menghadap keatas
g) Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan
h) Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas
sewaktu melakukan lemparan.

2. Beberapa Hal yang Harus Dihindari:


a) Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam)
b) Meloncat ke atas pada langkah terakhir
c) Melakukan dua kali atau lebih langkah silang
d) Membawa ke dua bahu menghadap kedepan
e) Pinggul di tekuk sehingga badan membungkuk ke depan
Modul PJOK Kelas XI Semester Genap
Siana Norma Heny, S.Pd

f) Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan


lemparan
g) Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri
h) Melempar berputar melalui samping kanan badan

Anda mungkin juga menyukai