Anda di halaman 1dari 10

SOP PENDISTRIBUSIAN

VAKSIN KE PELAYANAN
LUAR GEDUNG

No. Dokumen :
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :
POSKESKEL dr. M. SOBRI
SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
1. Pelaksana Coordinator imunisasi, Bidan Poskeskel
2. Penanggung jawab Kepala Puskesmas
1. Vaksin carier
2. Coolpack
3. Peralatan
3. Alat pemantau paparan suhu buku ( freeze tag )
4. catatan stok vaksin
1. Pelarut yang akan digunakan disimpan dalam lemari es sehari
sebelum nya
2. Siapkan vaksin dan pelarutnya sesuai kebutuhan berdasarkan
sasaran dan jadwal pelayanan
3. Pastikan kondisi VVM dan vaksin A atau B dan belum melewati
kadar luarsa
4. Catat Vaksin dan pelarut vaksin didalam buku stok vaksin sebagai
pengeluaran
5.Letakan Coldpack pada setiap sisi vaksin carrier
6. Masukan vaksin dan pelarut kedalam vaksin carrier
7. Letakan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya
 Vaksin sensitive panas (BCG, Polio dan Campak)ditempatkan
4. Prosedur
pada bagian pinggir menempel pada coldpack
 Vaksin sensitive beku (Hepatitis B, DPT-HB-HIB, Td, Dt)
serta pelarut disimpan pada bagian tengah vaksin carrier
8. Letakan satu buah alat pemantau paparan suhu beku diantara vaksin
sensitive beku
9. Letakan spon pada bagian atas vaksin carrier
10. Tutup rapat vaksin carrier
11. Hindari vaksin carrier dari paparan sinar matahari langsung
selama ketempat pelayanan
12. Periksa kembali kondisi VVM dan alat pemantau paparan suhu
beku setelah sampai ditempat pelayanan

Jangan menggunakan coldpack (kotak dingin beku atau batu es)


5. Keterangan
didalam vaksin carrier

SOP IMUNISASI HBO


SOP No. Dokumen :
No.revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :

POSKESKEL TTD dr. M. SOBRI


SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
Suatu tindakan pemberian kekebalan kepada tubuh bayi terhadap
1.Pengertian penyakit Hepatitis dengan Uniject secara Intramuscular pada bayi usia
0 hari
Sebagai pedoman kerja petugas imunisasi dalam memberikan
2. Tujuan
imunisasi Hb0 uniject pada bayi usia 0 hari
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas Sipayung
4.Referensi
1. Baki beralas
2. Bak spuit steril
3. Vaksin HBO dalam Uniject
5.Persiapan alat
4. Kom berisi kapas hangat
5. Bengkok
6. Buku KIA
Persiapan
1. Memberikan ibu dan keluarga bahwa bayinya akan diberikan
vaksin Hepatitis B dengan cara di suntik
2. Posisikan bayi terlentang
Langkah-langkah
1. Keluarkan vaksin HBO dari kemasan
2. Dorong dan tekan dengan cepat penutup ke dalam port. Antara
penutup jarum dengan port akan hilang dan terasa ada klik
3. Oleskan kapas alcohol di 1/3 paha luar
6. Prosedur 4. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan jari
telunjuk
5. Keluarkan penutup jarum
6. Pegang vaksin HBO dan suntikan jarum dengan sudut 90° di
1/3 paha bayi sebelah kanan
7. Tekan reservoir (gelombang vaksin ) untuk memasukan
vaksin,reservoir kempses cabut uniject dari paha bayi dengan
cepat.
8. Tekan paha bayi dengan kapas alkohol
9. Dokumentasi .

7. Diagram Alir
Pemberian imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda pada kondisi bayi :
8. Hal-hal yang perlu 1.Berat bayi lahir rendah (BBLR)
diperhatikan 2.Bayi kuning
3.Tidak sehat atau lemah
9. Unit terkait Bidan Poskeskel

SOP IMUNISASI BCG


SOP No. Dokumen :
No.revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :

POSKESKEL TTD dr. M. SOBRI


SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
Imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit TBC berat atau
Pengertian ringan
Untuk mencegah bayi atau anak terserang dari penyakit TBC
Tujuan
(Tubercolosa)
Kebijakan
Referansi
1.vaksin bcg
2. spuit disposable 1ml
3. spuit disposable 5 cc untuk melarutkan
Persiapan alat
4. kapas
5. air hangat
6. kartu imunisasi
1. petugas imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran imunisasi
yang telah membawa buku KIA/KMS di ruang KIA setelah
mendaftar di loket pendaftaran
2. petugas memeriksa status imunisasi dalam buku KIA/KMS dan
menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan
3. petugas menanyakan keadaan bayi pada orang tuanya (keadaan
bayi yang memungkin kan untuk diberikan imunisasi atau bila
tidak akan dirujuk ke ruang pengobatan )
4. petugas menimbang berat badan bayi
5. petugas menyiapkan alat
6. petugas menyiapkan vaksin BCG ( vaksin di masukan di dalam
vaksin carier )
7. masukan vaksin BCG kedalam spuit 5 ml,lalu larutkan kedalam
vaksin bcg kering
8. petugas mencuci tangan
Prosedur 9. petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada orang tua
bayi tentang lokasi penyuntikan yaitu 1/3 lengan kanan atas )
10. petugas memberikan imunisasi ( memasukan vaksin kedalam spuit
sebanyak 0,05 ml kedalam spuit 1ml/0,05,lalu desinfeksi tempat
suntikan dengan kapas air dingin sekali usap,selanjut nya
memberikan suntikan secara Intracutan
11. rapikan alat
12. petugas mencuci tangan
13. petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi
BCG yaitu setelah beberapa minggu penyuntikan biasa nya akan
timbul benjolan dibekas suntikan
14. petugas memberitahukan kepada orang tua bayi jadwal imunisasi
berikut nya
15. petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KIA/KMS dan buku
catatan imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulan nya
Unit terkait Bidan Poskeskel
SOP IMUNISASI BIAS
CAMPAK
No. Dokumen :
No.revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
POSKESKEL TTD dr. M. SOBRI
SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
BIAS ( Bulan Imunisai Anak Sekolah ) Campak adalah kegiatan
Pengertian imunisasi yang diberikan kepada anak Sekolah Dasar Kelas 1
Sebagai acuan dalam pemberian Imunisasi Campak Lanjutan agar anak
Tujuan
mempunyai daya tahan tubuh terhadap penyakit campak
PERMENKES No.42 Tahun 2012
Kebijakan
PERMENKES No 75 Tahun 2014
Referensi Modul materi dasar 1kebijakan Program Imunisasi tahun 2006
1. Pendataan sasaran Bias Campak pada anak Sekolah Dasar kelas 1
2. Pengambilan vaksin ke Dinas Kesehatan sesuai permintaan sasaran
3. Membuat koordinasi dengan bidan desa dan perawat sebagai
pelaksana imunisasi
4. Membuat jadwal kegiatan pelaksanaan imunisasi campak
5. Membuat koordinasi dengan SD/MIN/SDS tentang pelaksanaan Bias
Campak dengan surat pemberitahuan dan jadwal pelaksanaan
6. Perawat dan bidan melaksanakan BIAS Campak sesuai surat Ka
UPT Puskesmas
7. Petugas melakukan skrining sasaran yang sehat dan sakit
Prosedur 8. Petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada guru dan
murid tentang tempat lokasi penyuntikan yaitu 1/3 atas lengan atas)
9. Petugas memberikan imunisasi ( memasukan vaksin kedalam alat
suntik sebanyak 0,5 ml kedalam spuit 0,5 ml lalu desinfeksi tempat
suntikan dengan kapas air hangat dengan sekali usap,selanjut ny
memberikan suntikan secaraSubcutane.
10. Melakukan imunisasi BIAS Campak sesuai SOP Penanganan KIPI
11. Koordinasi dengan SD/MIN/SDS bagi sasaran yang tidak mengikuti
imunisasi karena sakit/tidak masuk
12. Melakukan pencatatan dan pelaporan
1. Unit terkait Bidan Poskesdes dan Petugas terlatih

SOP IMUNISASI
DPT-HB-HIB
No. Dokumen :
No.revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :
SOP

POSKESKEL TTD dr. M. SOBRI


SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
Imunisasi DPT-HB-HIB adalah Imunisasi untuk pencegahan terhadap
penyakit Difteri,Tetanus,Pertussis (Batuk Rejan),Hepatitis B,dan
Pengertian infeksi Haemofilus Influenza Tipe B. Diberikan pada bayi usia 2-11
bulan,sebanyak 3 kali suntikan
Sebagai Acuan untuk melakukan tindakan suntikan DPT-HB-HIB
Tujuan
( Intramuskular )
Kebijakan SK Ka Pus
- Modul pelatihan imunisasi bagi petugas puskesmas, Direktorat
Jendral P2PL KEMENKES RI,2013 Permenkes no 42 tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Referensi
- Introduksi Imunisasi DPT-HB-HIB (Pentavalen) Pada Bayi
dan Pelaksanaan Imunisasi Lanjutan pada anak dan
balita,Direktorat Jendral P2PL Kemenkes RI,2013
Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan
2. Vaksin DPT-HB-HIB
3. Disp.spuit
4. Kapas Hangat
5. Masker
6. Sarung tangan
7. Bengkok
8. Bak instrument
9. Anafilaktik syok
10. Safety box
11. Langkah-langkah kegiatan
1. petugas imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran imunisasi
yang telah membawa buku KIA/KMS di ruang KIA setelah
mendaftar di loket pendaftaran
2. petugas memeriksa status imunisasi dalam buku KIA/KMS dan
menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan
3. petugas menanyakan keadaan bayi pada orang tuanya (keadaan
bayi yang memungkin kan untuk diberikan imunisasi atau bila
tidak akan dirujuk ke ruang pengobatan )
4. petugas menimbang berat badan bayi
5. petugas menyiapkan alat
6. Petugas memastikanvaksin yang akan digunakan
(VVM,EXP,No.bacth)
7. Petugas mencuci tangan
8. Petugas memakai alat pelindung diri (Masker dan sarung Tangan)
9. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin DPT-HB-HIB
10. Petugas membersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas hangat
11. Petugas melakukan penyuntikan secara intramuscular (im) atau
subkutan (sc)
12. Petugas menjelaskan kepada ibu jika bayi panas setelah di
imunisasi maka berikan obat penurun panas/antipiretik,jika suhu
tubuh lebih dari 37.5 °c
13. Petugas memberitahu ibu bahwa bayi akan di imunisasi Booster
DPT-HB-HIB pada bayi usia 18 bulan
14. Petugas membuang spuit bekas penyuntikan ke dalam safety box
dalam keadaan terbuka
15. Petugas mencuci tangan
1. Unit terkait Bidan Poskeskel

SOP IMUNISASI CAMPAK


No. Dokumen :
No.revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :
SOP

POSKESKEL TTD dr. M. SOBRI


SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
Petugas Imunisasi dalam mempersiapkan alat/sarana,vaksin serta
Pengertian kesiapan petugas dalam pemberian Imunisasi Campak kepada bayi
Sebagai Pedoman Kerja Petugas Imunisasi dalam memberikan
Tujuan
Imunisasi Campak pada bayi
Kebijakan SK Ka Pus
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
Referensi
2013 Tentang Penyelenggara Imunisasi
Prosedur Persiapan alat
a. Vaksin Campak dan Pelarut nya
b. Disposible spuit 0.5 ml
c. Disposible spuit 5 ml
d. Kapas hangat
e. Masker
f. Sarung tangan
g. Bak instrument
h. Bengkok
i. Anafilaktik syok
j. Safety box
Langkah-langkah kegiatan :
- Petugas imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran imunisasi
yang telah membawa buku KIA/KMS di ruang KIA setelah
mendaftar di loket pendaftaran
- Petugas memeriksa status imunisasi dalam buku KIA/KMS
dan menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan
- Petugas menanyakan keadaan bayi pada orang tuanya
(keadaan bayi yang memungkin kan untuk diberikan imunisasi
atau bila tidak akan dirujuk ke ruang pengobatan )
- Petugas menimbang berat badan bayi.
- Petugas menyiapkan alat.
- Petugas memastikanvaksin yang akan digunakan
(VVM,EXP,No.bacth)
- Petugas mencuci tangan
- Petugas memakai alat pelindung diri( masker dan hansdscoon)
- Petugas menyiapkan vaksin campak (vaksin dimasukan ke
dalam vaksin carier)
- Masukan pelarut campak kedalam spuit 5ml,lalu larutkan ke
dalam vaksin campak kering
- Petugas menyiapakan sasaran ( memberitahukan kepada orang
tua bayi tentang tempat lokaasi penyuntikan yaitu di 1/3 atas
lengan kiri).
- Petugas memberikan imunisasi ( memasukan vaksin ke dalam
alat suntik sebanyak 0.5 ml kedalam spuit 0,5 ml,lalu usap
dengan kapas hangat sekali usap,selanjut ny memberikan
suntikan secara subcutane
- Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi
campak .pada dasar ny imunisasi campak jarang menimbulkan
efek samping.apa bila terjadi pembengkakkan di bekas lokasi
penyuntikan ,berikan kompres hangat
- Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai
jadwal imunisasi berikut nya Booster Campak dan Bias
Campak.
- Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KIA/KMS dan
buku catatan imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulan
nya.
- Petugas membuang spuit bekas penyuntikan ke dalam safety
box dalam keadaan terbuka
- Petugas mencuci tangan

Unit terkait Bidan Poskeskel


SOP SURVEI MAWAS DIRI
( SMD)
No. Dokumen :
No.revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
POSKESKEL TTD dr. M. SOBRI
SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
Adalah pengenalan, pengumpulan dan pengkajian kesehatan
masyarakat yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat
Pengertian dibawah bimbingan kepala kelurahan/ kepala desa dan petugas
kesehatan, petugas kesehatan, petugas puskesmas dan bidan di desa.
1. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayah melalui
pengumpulan data dan fakta
2. Mengetahuinbesarnya masalah yang ada di lingkungan sendiri
Tujuan 3. Menggali sumber daya yang ada di desa
4. Hasil SMD digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana
usulan kegiatan tahun berikutnya dan bahan menyusun
pemecahan masalah
Kebijakan SK Ka Pus
Referensi
1. Alat dan bahan :
a. Alat tulis kantor
b. Kuisioner
2. Persiapan
a. Menyusun daftar pertanyaan
 Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di puskesmas
dan desa (data sekunder)
 Digunakan untuk memandu pengumpulan data
 Pertanyaan harus jelas, singkat, padat dan tidak bersifat
mempengaruhi responden
 Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
 Menampung juga harapan masyarakat
Prosedur b. Menyusun lembar observasi (pengamatan) untuk
mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya
c. Menentukan kriteria responden termasuk cakupan wilayah dan
jumlah KK
3. Langkah-langkah pelaksanaan
a. Pelaksanaan interview/wawancara terhadap responden
b. Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan
4. Tindak lanjut
a. Meninjau kembali pelaksanaan SMD
b. Merangkum, mengolah dan menganalisa data yang telah
dikumpulkan
c. Menyusun laporan SMD sebagai bahan untuk MMD
5. Pengelolaan data
Unit terkait Bidan Poskeskel

SOP ANAMNESA PADA IBU


BERSALIN
SOP No. Dokumen :
No.revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :

POSKESKEL TTD dr. M. SOBRI


SEKIP HULU NIP.19660601 199603 1 001
Tanya jawab antara petugas dan pasien dari anamnesa ini banyak
Pengertian keterangan yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa
kehamilan
Mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan, kehamilan dan
Tujuan
persalinan
Kebijakan SK Ka Puskesmas
Referensi
Langkah-langkah
1. Tanyakan pada ibu nama, umur dan alamat
2. Tanyakan gravida dan para (GPA)
3. Tanyakan hari pertama haid terakhir (HPHT)
4. Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu)
5. Riwayat alergi obat-obatan / makanan tertentu
6. Riwayat kehamilan yang sekarang
 Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatalnya (jika
mungkin)?
 Pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilan (misalnya :
perdarahan, hypertensi, dll)?
 Apakah kontraksi teratur? seberapa sering kontraksi terjadi?
 Apakah ibu masih merasakan gerakan bayinya ?
Prosedur  Apkah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, apa warna cairan
ketuban ? apakah kental atau encer ? kapan saat selaput ketuban
pecah ? (periksa perineum ibu untuk melihat air ketuban
dipakaiannya)
 Kapan ibu terakhir kali makan atau minum ?
 Apakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih ?
7. Riwayat kehamilan sebelumnya
8. Riwayat medis lainnya (masalah pernafasan, hipertensi, gangguan
jantung, berkemih, dll)
9. Masalah medis sat ini (sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing
atau nyeri epigastrium bagian atas)
10. Pertanyaan tentang hal-hal yang belum jelas atau berbagai bentuk
kekhawatiran lainnya.
11. Dokumentasikan semua hasil anamnesis
Unit terkait Bidan Poskeskel

Anda mungkin juga menyukai