Anda di halaman 1dari 4

Nama: Iwana Putri Rinjani

Nim: 18045072
1. a. Guru dapat memahami perbedaan karakteristik siswa, dimana dalam geografi banyak
sekali dibutuh kan media dalam pembelajarannya, jadi sebagai guru geografi, guru harus
dapat membedakan karakteristik siswa dalam belajar.
b. guru memiliki pemahaman yang baik terhadap kondisi ruang kelas dalam proses
pembelajaran sehingga materi dapat disampaikan oleh guru secara efektif. Psikologi
pendidikan berperan dalam membantu guru agar dapat menciptakan iklim yang kondusif di
dalam kelas.
c. . dengan memahami psikologi pendidikan guru dapat memilih model dan strategi
pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan materi dikelas.
d. selain bimbingan akademik, dengan memahami psikologi pendidikan guru dapat
memberikan bimbingan konseling dan bimbingan terkait masalah akademik kepada peserta
didik.
e. Dengan memahami psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam
mengembangkan evaluasi pembelajaran siswa dengan tepat dalam evaluasi peserta didik.
f. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi
dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di
hadapan siswanya.

2. A. pengertian
Autisme adalah gangguan perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada
sistem syaraf pusat yang mengakibatkan gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan
perilaku.
B. Jenis- jenis Autis
 autisme dibagi menjadi lima jenis yakni sebagai berikut:
1. Autisme Masa Kanak-Kanak (Childbood Autism)
Autisme di masa kanak-kanak merupakan gangguan perkembangan terhadap anak yang
gejalanya telah terlihat sebelum anak tersebut mencapai umur tiga tahun. Ciri-ciri ganggunan
autisme ini adalah kualitas komunikasinya tidak normal, terdapat gangguan dalam kualitas
interkasi sosial dalam aktivitas, tingkah laku dan juga interesnya adalah terbatas, diulang-
ulang dan streotip.
2. Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS)
Gejala ini tidak begitu banyak dibanging dengan autisme pada masa kanak-kanak. Kualitas
dari gangguan tersebut lebih ringan, sehingga anak-anak ini masih dapat bertatap mata,
ekspresi facial tidak terlalu datar, dan masih dapat untuk bersenda gurau.
3. Sindrom Rett (Rett’s Syndrome)
Gangguan perkembangan yang hanya pada anak wanita. Pada umur sekitar enam bulan, bayi
mulai mengalami kemunduran perkembangan. Pertumbuhan kepala akan berkurang di umur
lima bulan sampai empat tahun. Gerakan tangan akan tidak bisa dikendalikan, gerakan yang
terarah hilang dan diikuti dengan gangguan komunikasi dan juga menarik diri dari sosial.
Selain itu terjadi gangguan dalam bahasa, perseptivitas, ekspresif, dan juga kemunduran
psikomotor yang hebat. Hal yang sangat khas yaitu timbulnya gerakan tangan yang terus
menerus.
4. Gangguan Disintegratif Masa Kanak-Kanak (Childbood Disintegrative Disorder)

Gejala timbul sesudah umur tiga tahun. Perkembangan anak menjadi lebih baik selama
beberapa bulan sebelum terjadi kemunduran yang hebat. Pertumbuhan yang normal terjadi di
usia 1 hingga 2 tahun, selanjutny anak akan kehilangan kemampuan yang sebelumnya sudah
dikuasai dengan baik.
5. Asperger Syndrome (AS)
Lebih banyak terjadi pada anak laki-laki perkembangan bicaranya tidak terganggu tetapi
mereka kurang bisa melakukan komunikasi dengan timbal balik. Berbicara dengan tata bahasa
yang baku dan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh cenderung berkurang.
Sangat terobsesi kuat pada salah satu kuat dan tidak memiliki kesulitan pada pelajaran di
sekolah.

C. Penyebab Autis
1. Faktor Neurobilogis
2. Masalah Genetik
3. Masalag selama kehamilan dan kelahiran
4. Keracunan logam berat
5. Terinveksi virus dan vaknisasi
https://www.academia.edu/27170266/MAKALAH_AUTIS.docx
3. Perbedaan
Kecerdasan Yaitu kemampuan sesorang atau peserta didik dalam memecahkan suatu
masalah dengan cepat dan tepat
Bakat Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dari sejak ia lahir, dimana
bakat tersebut merupakan potensi dasar pada diri seseorang.
Keinginan Kebutuhan terhadap suatu objek atau jasa yang ingin selalu dipenuhi
pada suatu hal yang dirasa kurang
Minat Suatu hal yang berhubungan dengan gaya gerak untuk mendorong
seseorang untuk mengikuti atau menghadapi suatu objek, orang atau jasa
https://www.academia.edu/31846690/Perbedaan_Intelegensi_Bakat_dan_Minat_dalam_belajar_s
iswa.docx

4. Teori
Teori KOGNITIVISTI BEHAVIORISTI HUMANISTI KONSTRUKTIVISTI
Variabel K K K  K
aspek Pertambahan Perubahan Percaya bahwa Pemberian makna
penekanan pengetahuan tingkah laku setiap siswa setiap pelajaran
konsep teori mampu utunk
belajar
Dan
menekankan
kognitif dan
afektif
memengaruhi
proses
karakteristik Lebih input yang berupa Labih pembelajaran yang
pembelajara mementingkan stimulus dan mementingkan bersifat generatif,
n proses belajar output yang hasil belajar
dari pada hasil berupa respon.
belajar
peran guru Guru dapat Guru Guru sebagai
dan siswa memepengaruhi memberikan fasilitator
pemikiran Stimulasi
kognitif peserta
didik
Omon Abdurakhman, Radif Khotamir Rusli. Teori Belajar dan Pembelajaran.
https://unida.ac.id/ojs/jtdik/article/viewFile/302/173

5.1.Tahap sensasi
Penerimaaan ransangan oleh panca indera, dimana pada awal dari pemrosesan informasi kita
menerima ransangan terkait materi pembelajaran misalnya dengan suara melalui indera
pendengaran.
2. Tahap Atensi (perhatian)
Memberikan perhatian untum pemrosesan dari sensai yang didapat, jadi kita mulai mengenali
informasi terkait materi yang didengar.
3. Tahap Presepesi
Tanggapan atau respon yang diberikan dari stimulasi atau materi yang telah diproses di atensi.
Jadi kita memberikan tanggapan terkait materi yang didengar.
4.Tahap Memori
Pada tahap ini informasi yang sudah diproses pada tahap sensasi, atensi dan prsepsi akan masuk
di memori. Ada 3 tahap pemrosesan informasi pada memori sehingga menjadi ingat.
1. Pengodean (memasukkan informasi ke dalam memori) atau menyimpan informasi,
dimana materi pembelajarn yang diterima lalu dimasukkan di memori.
2. penyimpanan (penyimpanan informasi setiap waktu), lalu materi yang di masukkan
dalam memori tersebut disimpan dalam memori , dan
3. pemanggilan kembali (mengeluarkan informasi dari penyimpanan), lalu materi yang
sudah tersimpan tersebut kemusia dipanggil kembali.
https://www.academia.edu/26406233/PEMROSESAN_INFORMASI_DALAM_BELAJAR

6. motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dari luar
diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu.
Menurut Sardiman A. M (2007: 89-91) terdapat dua macam motivasi belajar, yaitu:
1. Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsinya tanpa harus
diransang dari luar karena didalam seseorang individu sudah ada dorongan untuk
melaksanakan sesuatu.  yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu.
Individu yang digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang
dilakukan telah mencapai hasil yang terlibat dalam kegiatan itu. Motivasi intrinsik merupakan
dorongan atau kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang.
Karakteristik:
a. tidak disadari,
b.  kekuatan biologis/  Insting
2. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada perangsang
dari luar.segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri, ataupun melalui saran,
anjuran atau dorongan dari orang lain. Dilakukan karena Kebutuhan
KEDUDUKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN Amna Emda. Lantanida Journal,
Vol. 5 No. 2 (2017) 93-196

Anda mungkin juga menyukai