OLEH :
DEDE FIRMANSYAH (201763018)
Diperiksa,
Asisten Dosen
Mengetahui,
ii
KATERINA T.A. TOMATALA, S.T CITCY T. MANULLANG, S.T
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan simulasi praktikum
Pemindahan Tanah Mekanis dengan baik. Maksud dan tujuan dalam simulasi
praktikum Pemindahan Tanah Mekanis ialah dapat mengevaluasi keberhasilan
operasional wheel loader yang digunakan pada PT. Sirtumine.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Katerina T.A Tomatala, S.T. dan Ibu Citcy T.
Manullang, S.T. selaku Dosen pengampu mata kuliah Pemindahan Tanah
Mekanis, Tim Asisiten dan semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung
telah membantu dalam menyusun laporan ini hingga selesai pada waktu yang
telah ditentukan.
Penulis menyadari laporan ini tidak sempurna oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan Simulasi Praktikum
Pemindahan Tanah Mekanis ini dapat bermanfaat.
Dede Firmansyah
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................
II TINJAUAN UMUM
2.1 Lokasi dan kesampaian Daerah ........................................................3
2.2 Morfologi..........................................................................................3
2.3 Litologi..............................................................................................5
2.4 Vegetasi.............................................................................................8
2.5 Iklim dan Curah Hujan......................................................................15
2.6 Sejarah Singkat Perusahaan..............................................................
2.7 Struktur Organisasi............................................................................
2.8 Sistem Penambangan
III DASAR TEORI
3.1 Produksi Alat....................................................................................17
3.2 Ongkos Produksi Alat......................................................................23
3.3 Evaluasi Alat....................................................................................
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil..................................................................................................25
4.2 Pembahasan.......................................................................................25
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Sketsa Perusahaan
B. Tabel Waktu Edar Alat
C. Tabel Efisiensi Kerja
D. Spesifikasi Alat
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
I PENDAHULUAN
1
II TINJAUAN PUSTAKA
2
5 Mei 193,70 9
6 Juni 362 17
7 Juli 298,40 19
8 Agustus 141,10 12
9 September 76,70 7
10 Oktober 360,20 17
11 November 25,80 4
12 Desember 81,70 12
Curah hujan pada tabel 2.1 menunjukkan curah hujan tertinggi kota Sorong terjadi
pada bulan Oktober yaitu 360,20 mm dan curah hujan terendah pada bulan
november yaitu 25,80 dan curah hujan rata-rata kota Sorong tahun 2019 adalah
185,28 mm.
2.6 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sirtumine didirikan pada tanggal 31 Januari 2015 oleh Bapak Dede
Firmansyah sebagai Perseroan Terbatas dengan kepemilikan dan pekerja
berkewarganegaraan Indonesia. PT. Sirtumine merupakan perusahaan
pertambangan yang menyediakan produk berupa sirtu dan batu bongkahan.
Pemasaran dari produk tersebut masih dalam area kebutuhan kabupaten Sorong
dalam hal pembangunan seperti pembuatan jalan dan kebutuhan bangunan untuk
masyarakat.
2.7 Struktur Organisasi
Strukur organisasi pada PT Sirtumine adalah sebagai berikut :
3
A
B
K
T
.
G I
N
K
E
K
B
A
G .
B
A
D
M
T
N
K
.
G
I
E
U
R M
A
G
M
G
E
A
D
U
K
N
P
R
S
e
n
a
m
r
i
F
d
s ,
T
.
S
h
a
y
N
A
U
D
O
R
P
o
j
i
a
P
T
.
S
g
n
E
.
M
m
J
a
l
u
S
i
r
t
s
e
I
S
K
,
M
.
E
S
n
m
i
a
P
g
n
E
.
M T
.
S
i
4
III DASAR TEORI
5
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun
wheel loader dikenal 3 macam yaitu :
a) I - shape/cross loading
b) V – shape loading
c) Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah “load and
curry”
6
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara
membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan
bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah,
mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan
membuang muatan.
Kelebihan wheel loader adalah mobilitasnya yang tinggi dan manuver
daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan
kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.
Salah satu kekurangannya adalah dalam menempatkan muatan kedalam dump
truck kurang merata bahkan kadang-kadang bisa miring, walaupun faktor ini
sangat dipengaruhi oleh skill operator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan produksi wheel loader
adalah kondisi material, kapasitas bucket, area untuk pergerakan, waktu edar dan
waktu efisiensi. Waktu edar wheel loader terdiri dari waktu maju waktu menggali,
waktu manuver, waktu menumpah dan waktu mundur (Horman,2020).
3.1.3 Dump Truck
7
C. Depreciation
Yaitu penyisihan uang/keuntungan dari pemakaian suatu alat
sehubungan dengan menyusutkan nilai pakai/kemampuan alat tersebut.
Total Initial Investment−Residual Value
ADR =
Life∈Year
D. Average Investment
Merupakan penanaman modal tahunan selama penggunaan alat sebagai
modal kerja.
AI = ((n+1)
2n
x 100 % )
8
Ongkos reparasi umum = 90% x depresiasi
D. Ongkos bahan bakar
1. Untuk yang memakai bahan bakar bensin, rata-rata diperlukan
0,06 gallon/HP/jam.
2. Untuk mesin diesel, rata-rata dibutuhkan 0,04 galloon/HP/jam.
E. Ongkos minyak pelumas dan grease
0,006 lb
HP x 0,6 x − jam c
q= HP +
t
7,4 lb / gallon
dengan q adalah jumlah minyak pelumas (gph), HP adalah
kekuatan mesin, c adalah kapasitas crankcase (gallon), t adalah
jumlah jam penggantian minyak pelumas (jam).
F. Upah operator, termasuk asuransi dan tunjangan.
G. Total biaya operasi
Total biaya operasi = ongkos penggantian trackshoe/ban +
Ongkos reparasi trackshoe/ban + ongkos
Reparasi umum + ongkos bahan bakar +
Ongkos minyak pelumas dan grease +
upah operator
3.2.3 Total Biaya Produksi
Total biaya produksi = total biaya kepemilikan + total biaya operasi
Total biaya produksi tersebut hanya merupakan biaya alat tiap jam tidak
termasuk keuntungan dan biaya overload.
9
Kerja Lancar Mengisi BBM Diminta Stanby Waktu Waktu
Ganti Bit Tidak ada operator Perbaikan perbaikan
Peledakan Makan/Istirahat Tunggu Tunggu
Mengatur Alat Rapat Suku suku cadang
Pengawasan rutin
Semprot lubang bor
Pelumasan
Manuver alat
Pengecekkan awal
sebelum jalan
Membersihkan screen
Batumacet di crusher
Rol conveyor lepas
dll
10
3.3.3 Utility
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dipergunakan (available). Angka utility
digunakan untuk mengetahui seberapa efektif suatu alat yang tidak sedang rusak
dapat dimanfaatkan. Hal ini menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan peralatan
yang dipergunakan. Persamaannya sebagai berikut :
O
U= x 100%
A
Dengan U adalah utility.
3.3.4 Optimum Eficiency
Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dipergunakan untuk kerja produktif. Optimum Eficiency sama penggantinya
dengan efisiensi kerja. Persamaannya sebagai berikut :
EO = E x PA x U
Dimana EO adalah Optimum Eficiency.
Dengan mensubtitusi persamaan ke persamaan diperoleh persamaan untuk
Optimum Eficiency sebagai berikut :
w
EO = x 100%
s
3.3.5 Match Factor
Keserasian kerja alat (syncronization) adalah suatu pengaturan pola gerak
untuk menyesuaikan kemampuan kerja dari alat yang berlainan jenis, tetapi dapat
bekerja sama dalam suatu sistem, dalam hal ini antara alat muat dan alat angkut.
Untuk menyesuaikan keserasian kerja kedua alat tersebut digunakan persamaan
sebagai berikut :
n h x C tL
MF = x 100%
n L x C tH
Dengan MF adalah match factor, nh adalah jumlah alat angkut, CtL adalah
cycle time alat muat (detik), nL adalah jumlah alat muat, dan CtH adalah cycle time
alat angkut (detik).
Persamaan akan menghasilkan tiga kemungkinan, yaitu :
A. MF < 1, artinya jumlah alat angkut kurang, akibatnya alat muat sering
menganggur, sementara alat angkut sibuk bekerja.
11
B. MF = 1, artinya jumlah alat muat dan alat angkut seimbang, hampir
dipastikan tidak ada waktu tunggu karena kedua alat sama-sama sibuk
bekerja.
C. MF > 1, artinya jumlah alat muat kurang, akibatnya alat angkut sering
menganggur, sementara alat muat sibuk bekerja.
12
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Evaluasi Kerja Alat Mekanis
A. Effectiveness
Diketahui : W =
O=
Penyelesaian :
W
E= x 100%
O
E=❑
❑ x 100%
B. Physical/Mechanical Availability
Diketahui : A =
S=
Penyelesaian :
A
PA = x 100%
S
PA = ❑
❑ x 100%
C. Utility
Diketahui : O =
A=
Penyelesaian :
O
U= x 100%
A
U=❑
❑ x 100%
D. Optimum Eficiency
Diketahui : E =
PA=
U =
13
Penyelesaian
EO = E x PA x U
EO =
EO =
E. Match Factor
Diketahui : nh =
CtL=
nL =
CtH =
n h x C tL
MF = x 100%
n L x C tH
x
MF = x 100%
x
14