Anda di halaman 1dari 13

ISLAM MENGHADAPI TANTANGAN MODERNISASI

Ulya Rifda Hanifa (5009201146)

Muhamad Zaky Huudy (5011201018)

Dian Nafi’ (5011201121)

Syarifuddin, S.Th.I, M.Th.I

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang selalu

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan sampai saat ini kita masih

diberi kesempatan dan kemudahan untuk selalu terbuka akal pikiran, mata, serta hati dalam

beramal dan mencari ilmu, dengan atas izin-Nya pula kami dapat menyusun makalah yang

berjudul “Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid untuk Kesejahteraan Umat”. Shalawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Shallallahu

‘alaihi wasallam karena dengan ajaran dan bimbingannya kita dapat terlepas dari jaman

jahiliyah, dan semoga karena syafaat yang diberikannya, kita semua dapat kembali

berkumpul dengannya di surga kelak.

Kami selaku penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini, dan

mampu melaksanakan tugas yang telah diberikan. Kami ucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini hingga kami hingga kami dapat

menyelesaikannya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak Syarifuddin, S.Th.I,

M.Th.I selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini

kepada kami, sehingga kami dapat memahami mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

tugas yang telah diberikan. Semoga makalah ini dapat meningkatkan ilmu dan wawasan bagi

kita semua, dan para pembaca mampu untuk memahami isi yang terkandung di dalam

makalah ini. Kami sadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, kami sangat

menerima segala kritik dan saran yang membangun sehingga kita semua dapat menjadi lebih

baik lagi. Kurang lebihnya mohon maaf dan terimakasih.

17, Desember 2020

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iii

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………………………… 1

Rumusan Masalah……………………………………………………………………... 1

Tujuan…………………………………………………………………………………. 1

BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA

Definisi Ilmu dan Modern……………………………………………………………... 2

Karakteristik Ajaran Islam………..…………………………………………………… 2

Pandangan Islam Bidang Politik……………………………………………………….. 3

Pandangan Islam Bidang Seni..………………………………………………………… 3

Pandangan Islam Bidang Pnendidikan …………………..…………………………….. 4

Pandangan Islam Bidang Ekonomi ………….………...……………………………….. 5

BAB III : PEMBAHASAN

BAB IV : PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peradaban dunia yang semakin modern ini, tentu tidak terlepas dari peran Islam dalam

berkontribusi di berbagai aspek kehidupan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana perspektif Islam dalam menghadapi IPTEK di bidang Ekonomi,

Politik, Seni, dan Pendidikan ?

2. Bagaimana Islam menghadapi tantangan modernisasi ?

Tujuan

1. Mengetahui perspektif Islam dalam menghadapi IPTEK di bidang Ekonomi,

Politik, Seni, dan Pendidikan.

2. Dapat menjelaskan cara Islam menghadapi tantangan modernisasi.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Modern

• Modern memiliki arti “maju” dan “berkemajuan” dalam segala aspek

kehidupan : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan lain sebagainya.

• Modern adalah perubahan sikap dan pandangan dari tradisional ke rasional, dari

primordial ke logis dan nalar. Modernisasi merupakan proses terjadinya pemoderenan

untuk kemajuan dalam segala bidang kehidupan melalui akselerasi pendidikan dan

aktualisasi teknologi.

Pengertian Ilmu

Ilmu “alima-ya lamu-ilman” berarti mengetahui, pengetahuan. Secara etimologis,

ilmun artinya jelas, terang, baik proses perolehannya maupun objek kajiannya. Pengetahuan

adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra dan hati (al-

qolb). Adapun ilmu pengetahuan dalam arti sains adalah suatu sustem pengetahuan

menyangkut suatu bidang pengalaman tertentu dna disusun sedemikian rupa dengan

metodologi tertentu sehingga menjadi satu kesatuan.

Karakteristik Ajaran Islam

1. Rasional : Sesuai dengan akal dan nalar manusia.

2. Sesuai dengan fitrah manusia.

3. Tidak mengandung kesulitan : Tidak ada ajaran Islam yang dalam pelaksanaannya di

luar kemampuan manusia. (Rujukan ---> QS. Al-Baqarah ayat 185)

4. Tidak mengandung banyak taklif : Ajaran Islam tidak mengandung banyak beban.

5. Bertahap : Proses pembumiannya di tengah masyarakat bertahap.


Pandangan Islam Tentang Politik

Politik dalam Islam disebut siyasah.

Fiqih politik secara global berdasarkan bahasannya dibagi menjadi 4 :

a. Siyasah dusturiyah (Hukum tata negara)

cara-cara dan metode kepemimpinan, kriteria seorang pemimpin, pembagian

kekuasaan (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), institusi keamanan ketahanan, dan lain

sebagainya.

b. Siyasah dauliyyah (Hukum pilitik yang mengatur hubungan internasional)

Hubungan antarnegara , hukum perang dan damai, genjatan senjata, dan hukum

kejahatan perang.

c. Siyasah maliyah (Hukum politik yang mengatur keuangan negara)

Dibahas mengenai sumber-sumber keuangan negara, perencanaan anggaran negara

dan penggunaannya, pengawasan, pertanggungjawaban penggunaan keuangan negara, dan

lain sebagainya.

Prinsip-prinsip Siyasah Islam :

Al-Amanah : Kekuasaan ada;ah amanah (titipan).

Al- Adalah : Kekuasaan harus disertakan prinsip keadilan.

Al-Hurriyah : Kemerdekaan dan kebebasan.

Al-Musawah : Kesamaan dan kesetaraan

Tadabul al-Ijtima : Tanggung jawab sosial.


Sering terjadi kesalahpahaman terhadap Islam dari ranah politik. Tidak sedikit orang menilai

bahwa Islam disebarkan melalui politik kekerasan bukan dengan jalan dakwah dan kultural,

padahal suatu saat Rasulullah pernah membuat perjanjian formal dengan kaum-kaum di

Yatsrib atau dikenal dengan nama ‘Piagam Madinah’ pada tahun 622 H. Piagam tersebut

menjadi dasar hukum bukan hanya melalui pemikiran Nabi Muhammad saja, tetapi meliputi

gagasan-gagasan dari semua tokoh masyarakat Madinah Untuk itulah ‘Piagam Madinah’

disusun berdasarkan konsensus bersama seluruh komponen masyarakat Madinah, bahkan ahli

hukum Inggris berdarah India bernama Muhammad Hamidullah menyebut ‘Piagam Madinah’

sebagai konstitusi demokratis modern pertama di dunia.

pandangan Islam Tentang Seni

Perkembangan seni dalam dunia Islam pada masa silam merupakan refleksi para

seniman muslim terhadap ajaran Islam yang mereka pahami seperti hikayat, tari saman,

kaligrafi, dan lain sebagainya. Seni tidak hanya merefleksikan kepada hal-hal tersebut, tetapi

juga sebagai sarana untuk menciptakan kerukunan, kegotongroyongan, kontrol sosial, dan

bahkan menjadi semangat untuk mengusir penjajah. Dalam masa modern seperti sekarang

dan tentunya dengan dukungan perangkat atau alat –alat canggih, refleksi dan produk

kesenian merambah ke dunia pendidikan dengan membawa berbagai nilai baru.

Pandangan Islam Tentang Pendidikan

Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk menjadikan manusia sadar atas eksistensi

dirinya sebagai hamba Allah yang bertugas sebagai abdullah (QS. Adz-Dzariat ayat 56) dan

berfungsi sebagai khalifatullah (QS. At-Taubah ayat 105). Tujuan pendidikan dapat dikatakan

berhasil jika proses pendidikan dilakukan dengan benar secara Qurani dan menyentuh ketiga

ranah yang ada dalam diri manusia yaitu akal, hati, dan jasmani. Dalam pribahasa bahasa

Arab disebutkan bahwa “Akal yang sehat terdapat dalam jasmani yang sehat”.
Pernyataan tersebut menunjukkan ketiga aspek tersebut saling mendukung dan saling

melengkapi (tidak bisa bekerja sendiri-sendiri). Jika akal saja yang dididik dan hati diabaikan,

maka akakn lahir manusia ayng cerdas secara intelektual, tetapi tidak mempunyai hati alias

tidak memiliki moral religius, begitu pula sebaliknya.

Untuk mewujudkan tujuan luhur tersebut, An Nahlawi mengemukakan tiga metode :

1. Rasa khauf dan cinta kepada Allah, serta melaksanakan apa yang diperintahkan dan

menjauhi larangan-Nya.

2. Saling menasihati antar-individu dan masyarakat agar menepati kebenaran dan

menetapi kesabaran.

Menggunakan jalur kekuasaan untuk mengamankan humum bagi masyarakat muslim

sehingga keamanan berjalan stabil dan masyarakat menikmati keadilan hukum.

Pandangan Islam Tentang Ekonomi

• Kegiatan ekonomi merupakan segala bentuk transaksi, yang berkaitan dengan

produksi, distribusi dan pemasaran barang dan jasa yang mendatangkan keuntungan

finansial.

• Menurut AM Saefudin (1997), ada 6 pokok perekonomian :

1. Barang dan jasa yang diproduksi

2. Sistem produksi barang

3. Sistem distribusi antar pelaku ekonomi

4. Efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi

5. Antisipasi terhadap fluktuasi pasar

6. Ikhtiar manajemen produksi dan distribusi


• Dalam islam ekonomi adalah berkorban secara tidak kikir dan boros dalam rangka

mendapatkan keuntungan yang layak.

• Kekuatan ekonomi sangat berpengaruh terhadap eksistensi suatu bangsa. Bangsa yang

ekonominya kuat dan stabil akan dapat membantu negara lain, dan mempunyai

kewibawaan politik terhadap negara lainnya.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Perspektif Islam dalam menghadapi IPTEK di bidang Ekonomi, Politik, Seni,

dan Pendidikan.

Dalam kacamata Islam sumber ilmu itu terbagi dua. Pertama, ayat-ayat qur'aniyah. Dari
sumber yang pertama ini munculah pelbagai disiplin ilmu, misalnya, teologi, mistisisme, ilmu
hukum, politik, ekonomi, perdata, pidana dan lainya. Ayat-ayat qur'aniyah adalah wahyu
Tuhan yang Allah berikan kepada Rasulullah, termaktub dalam mushaf untuk kemaslahatan
umat manusia kedua, ayat kauniah. Ayat-ayat kauniah adalah alam semesta yang diteliti
dengan paradigma ilmiah dan sebagai ciptaan Allah menggunakan akal yang juga ciptaan
Allah. Sumbernya adalah alam ciptaan Allah, instrumennya adalah akal manusia ciptaan
Allah pula. Dari penelitian akal manusia terhadap rahasia alam ciptaan Allah ini, maka
lahirlah ilmu-ilmu eksakta. Anda masih ingat eksakta adalah bidang ilmu yang bersifat
konkret yang dapat diketahui dan diselidiki berdasarkan percobaan serta dapat dibuktikan
dengan pasti. Implementasi ilmu eksakta menghasilkan teknologi. Teknologi dalam tataran
aksiologi tidak bebas nilai.
Demikian juga, seni yang tidak bebas nilai. Dalam tataran epistemologi seni tidak bebas nilai
sebab seni hakikatnya adalah ekspresi jiwa yang suci. Kesucian jiwa menghasilkan karya
seni yang jernih, suci, dan indah. The hati yang ekspresi ekspresi seni yang kotor pula, jorok,
dan tidak beradab. Secara aksiologi seni identik dengan tekonologi yaitu tidak ada
nilai. Artinya, seni bukan untuk seni. Seni adalah keindahan, kesucian, dan sarana untuk
kembali kepada Tuhan. Jika Anda terpesona melihat indahnya karya seni, atau mendengar
merdunya seni baca Al-Quran, "Subhallah Tabarakallähu Ahsanal Khaliqin". Artinya,
Mahasuci Allah, Mahaberkah Allah, Allah sebaik-baik pencipta. Dan merta keluarlah dari
mulut Anda ucapan Tahukah Anda bahwa sistem ekonomi yang berlaku di masyarakat Islam
belum tentu Islami? Anda sebagai mahasiswa dapat menyimpan dan melakukan penelitian
Lihat pola jual.bel sendiri pola ekonomi masyarakat Islam sehari-har. jual-belinya, gadainya,
perbankannya, asuransinya, syirkah-nya Tolok ukuran islami-atau tidak islami sebuah sistem
dan sebagainya. ekonomi, adalah adakah riba dan gharar (spekulasi) di dalam
prosesnya? Tolok ukur lain adakah gharar dan dharar (merugikan orang lain) dalam niat dan
akadnya? Coba buka penjelasan mengenai jenis- jenis riba yang pernah Anda coba. Syafi "i
Antonio, seorang pakar ekonomi Islam, menjelaskan jenis-jenis riba sebagai berikut.
Dalam masalah politik, perlu Anda ketahui bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) memang bukan negara agama, tetapi juga bukan negara sekuler. Sungguhpun
demikian, negara penduduknya untuk melaksanakan agama dan melaksanakan ajaran
agamanya dalam kehidupan sehari-hari. NKRI adalah negara demokrasi berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusionalnya. Sistem
demokrasi menjadi pilihan dalam bernegara. kehidupan berbangsa dan Kedaulatan di tangan
rakyat dan demokrasi merupakan sarana kepada wakil-wakil rakyat di. diamanahkan kepada
para eksekutif kedaulatan Demikian juga untuk menjalankan roda pemerintahan. Untuk
meraih kepercayaan rakyat, partai politik seyogyanya menjalankan fungsinya dengan baik
dan tidak melanggar norma-norma llahi dan aturan utama yang ditentukan. Kekuasaan harus
diraih dengan pelbagai cara, tetapi tidak menghalalkan segala cara yang
diharamkan. Kehidupan demokrasi akan terasa menjadi berkah dan dengan nilai-nilai
keilahian. Demokrasi akan menjadi bencana manakala para pelakunya menjauhkan diri dari
nilai-nilai llahi. untuk yang diamanahkan kedaulatan rakyat mendatangkan kemaslahatan
bagi segenap rakyat jika dibingkai Anda
Bagaimana dengan pendidikan? Anda sebagai mahasiswa dapat menyimpan menarik antara
aplikasi sistem pendidikan sekuler dan sistem pendidikan nasional yang religius. Sistem
pendidikan nasional kita mengandung visi dan misi yang mengandung nilai ilahiah, tetapi
tidak sedikit pakar dan masalah masalah-masalah pendidikan yang berjiwa sekuler sehingga
sistem pendidikan kita diseret ke arah sekularisme.

B. Islam menghadapi tantangan modernisasi

Kemajuan dalam bidang IPTEK, telah mengubah pola hidup masyarakat dalam

segala aspeknya termasuk pola keberagamaannya. Perilaku keagamaan masyarakat,

yang menganggap bahwa silaturahmi penting dan harus bertatap muka, bersua

bertemu, dan berbicara secara fisik, berubah menjadi silaturahmi cukup hanya melalui

mendengar suara lewat telepon, sms, facebook, atau twitter. Gelombang informasi ini

sangat deras dan pengaruhnya begitu terasa dalam segala aspek kehidupan

manusia. Gelombang informasi telah menandai lahirnya generasi baru dalam

masyarakat. Kemajuan seseorang yang tidak diketahui dengan cepat ia menerima

informasi yang belum diketahui orang lain. Semakin cepat ia menerima informasi

semakin besar peluang yang akan ia dapatkan untuk kemajuan dirinya. Jelas Agak,

orang yang tertinggal dalam informasi, maka tertinggal pula kesempatan yang dapat ia

raih untuk kemajuan dirinya. Secara riil Islam harus menjadi solusi dalam

menghadapi dampak industrialisasi dan derasnya gelombang komunikasi dan

informasi. kemampuan menghadapi semua itu. Islam yang kafah memiliki doktrin

yang jelas dalam teologis dan dalam waktu yang bersamaan Islam memiliki

fleksibilitas hukum dalam mengembangkan dan memahami masalah- masalah masa

kini. Peristiwa hukum, misalnya, harus dilihat secara kontekstual dan tidak secara

tekstual. Islam diimplementasikan secara tidak rasional sekedar dogma. Islam


memang agama yang memiliki potensi Islam sebagai agama rasional adalah agama

masa depan, yaitu agama yang membawa perubahan untuk kemajuan kehidupan

modern. Malah, Islam yang diimplementasikan secara tekstual dan dogmatis akan

sulit eksis dan sulit beradaptasi dengan lingkungan pembangunan yang semakin cepat

perubahannya, kontekstual Islam akan menjadi solusi dan memecahkan pelbagai

masalah kehidupan umat manusia. Isam yang diimplementasikan secara tekstual akan

menjadi penghambat kemajuan, padahal Islam merupakan ajaran yang berkarakter

rasional, depan. fleksibel, mudah beradaptasi, dan berwawasan.


BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa tanpa

menguasai iptek manusia akan tetap dalam lumpur kebodohan, keterbelakangan dan

kemiskinan. Oleh karena itu, Islam menetapkan bahwa hukum mempelajari ilmu pengetahuan

dan teknologi adalah wajib. Hakikat ilmu sebenarnya dari Allah. Kemajuan materi dapat

dikejar dan diraih oleh semua orang dengan modal penguasaan iptek. Pada dasarnya

modernisasi bukanlah sebuah esensi yang bertentangan dengan ajaran dasar agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai