Anda di halaman 1dari 15

Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

PENENTUAN KEDALAMAN AIR TANAH BERDASARKAN RESISTIVITAS


BATUAN DI DESA BENA KECAMATAN AMANUBAN SELATAN
KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Wenseslaus Menti1, Abdul Wahid2, Bernandus3


1
Peneliti, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
2,3
Dosen Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

ABSTRACT

A research concerning on determination of the depth of groundwater by rocks


resistivity in the village of Bena, District of South Amanuban South Central Timor. This
research aims to determine the resistivity values and types of rocks in Bena village and
determine the depth of groundwater in the village based on rock resistivity values. The
method used is Geoelectric method with Schlumberger configuration. The data obtained in
the field are apparent resistivity values. The apparent resistivity values obtained were
processed by using software RES2DINV to obtain the actual value of the rock resistivity in
the field.
The results of interpretation show the values of rock resistivity measured at 6 tracks
ranging from (0.519–1698 Ωm). Based on the resistivity values obtained, allegedly there
are 3 types of rocks in the field, consisting of clay with resistivity (0.519–9.75 Ωm),
alluvium with resistivity (10.0–49.99 Ωm) and limestone with resistivity (50–1698 Ωm).
Potentially as an aquifer rock is alluvium. Groundwater stored in alluvium is located at a
depth of (19.9–34.6 meters).

Keywords: Geolistrik, resistivity, Aquifer.

PENDAHULUAN rekreasi. Ketersediaan air di dunia ini


Manusia hidup tidak pernah terlepas begitu melimpah, namun yang dapat
dari kebutuhan. Salah satu yang menjadi dikonsumsi oleh manusia sangatlah
kebutuhan pokok manusia adalah air. terbatas. Semakin meningkatnya populasi,
Dalam kehidupan, air digunakan manusia semakin besar pula kebutuhan akan air
untuk keperluan tubuh, mengolah yang mengakibatkan jumlah air bersih
makanan, sumber energi, industri dan semakin berkurang. Selain itu kerusakan

74
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

lingkungan hidup merupakan salah satu Penelitian tentang penentuan letak dan
penyebab berkurangnya sumber air bersih. kedalaman air tanah pernah dilakukan di
Untuk mengatasi kekurangan air bersih daerah Tenau Kecamatan Alak Kota
yang merupakan kebutuhan pokok Kupang (Tukang, 2012) dengan
manusia, manusia selalu mencari cara dan menyimpulkan bahwa resistivitas batuan di
solusi agar kebutuhannya akan air selalu daerah penelitian terdistribusi dalam
terpenuhi. lapisan lempung (Clay) dan lapisan
Pemanfaatan air tanah merupakan gamping (limestone) yang mempunyai nilai
alternatif terbaik apabila air di permukaan resistivitas berkisar antara (0,497 – 10,5
sudah tidak mencukupi dan tidak layak Ωm). Penelitian lain yang berkaitan adalah
untuk dikonsumsi. Air tanah biasanya penelitian di Desa Oenif Kecamatan
menjadi pilihan utama untuk memenuhi Nekamesa Kabupaten Kupang (Sukandi,
kebutuhan akan air bersih. Hal ini 2010). Berdasarkan hasil interpretasi
disebabkan karena air tanah mempunyai Res2dinv, daerah penelitian terdiri dari
kualitas yang lebih baik, mudah beberapa lapisan batuan yaitu lapisan
dieksploitasi, tidak perlu pengolahan dan lempung, endapan aluvial dan lapisan
dapat digunakan langsung di daerah yang gamping. Penelitian menggunakan
memerlukan (Hendrayana, 2007). geolistrik juga telah dilakukan di daerah
Dalam hal pencarian reservoir air yang berdekatan, yaitu pemetaan pola
tanah, dapat dilakukan suatu studi awal perlapisan batuan berdasarkan data
dengan penentuan lapisan batuan yang geolistrik di desa Kolbano (Boimau, 2015)
mengandung air dalam jumlah air jenuh yang mendapatkan jenis batuan alluvium
(Kodoatie, dalam Wuryantoro 2007). dan batuan gamping.
Informasi mengenai letak dan kedalaman Desa Bena merupakan salah satu Desa
air tanah diperoleh dengan melakukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)
survei bawah permukaan. Salah satu yang terletak di pantai selatan Pulau Timor
metode untuk menentukan letak dan dengan ketinggian 23 meter di atas
kedalaman air tanah adalah metode permukaan laut. Desa Bena termasuk
geolistrik tahanan jenis. Pada metode ini dalam formasi batuan Alluvium yang
pola perlapisan batuan di bawah mempuyai cirri-ciri batuan, yaitu pasir,
permukaan akan terpresentasi dengan kerikil, kerakal yang berasal dari
mengetahui variasi nilai resistivitas yang bermacam-macam batuan, terdapat pada
terukur di permukaan. dataran banjir sungai-sungai besar
(Suwitodirjo & Tjokrosapoetro, 1996).

75
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

Dari segi topografi yang relatif datar dan 14,80” Lintang Selatan. Secara geografis
ketinggiannya di atas permukaan laut Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki
hanya mencapai 33 meter dapat luas daratan sekitar 3.947 km2, dengan
diperkirakan daerah ini tidak sulit untuk batas wilayah sebelah barat berbatasan
mendapatkan air tanah. Namum pada dengan Kabupaten Kupang, disebelah
kenyataannya, Desa Bena merupakan Desa timur berbatasan dengan Kabupaten Timor
yang kekurangan air. Masyarakat Desa Tengah Utara dan Kabupaten Belu,
Bena mengambil air dari mata air yang disebelah utara dengan Kabupaten Timor
cukup jauh untuk dikonsumsi, itupun tidak Tengah Utara, dan di sebelah selatan
mencukupi terutama pada musim kemarau. dengan Laut Timor.
Pada musim kemarau, air bersih cenderung Formasi Batuan Daerah Penelitian
akan berkurang, selain itu letak Desa Bena Berdasarkan peta geologi lembar
yang berdekatan dengan garis pantai, Kupang – Atambua, Timor dengan skala
sehingga memungkinkan terjadinya intrusi 1:250.000 (Suwitodirjo & Tjokrosapoetro,
air laut. Salah satu harapan masyarakat 1996), Desa Bena Kecamatan Amanuban
untuk memenuhi kebutuhan air bersih Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan
adalah dengan mencari lokasi yang termasuk dalam formasi batuan
mempunyai kelayakan air tanah untuk alluviumyang umumnya terdiri atas pasir,
dibuat sumur. kerikil, kerakal yang berasal dari
Berdasarkan permasalahan yang telah bermacam-macam batuan, terdapat pada
dijelaskan, maka penulis merasa perlu dataran banjir sungai-sungai besar.
untuk melakukan penelitian dengan judul Lempung pasiran dan lumpur hitam
“Penentuan Kedalaman Air Tanah terdapat di daerah rawa-rawa dan dataran
Berdasarkan Resistivitas Batuan Di Desa pantai. Lumpur asin yang tertinggal
Bena Kecamatan Amanuban Selatan sesudah penggenangan air di musim
Kabupaten Timor Tengah Selatan”. penghujan diusahakan oleh penduduk
setempat untuk pembuatan garam di
MATERI DAN METODE musim kemarau.
Keadaan Geologi Kabupaten Timor Konsep Dasar Resistivitas
Tengah Selatan Metode geolistrik meliputi
Secara astronomis Kabupaten Timor pengukuran potensial, pengukuran arus dan
Tengah Selatan terletak di antara garis- medan elektromagnetik yang terjadi baik
garis 124° 1’ 58,08” – 124° 49’ 1,92” secara alamiah maupun akibat injeksi arus
Bujur Timur dan 9° 29’ 4,09” – 10° 10’ ke dalam bumi.

76
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

Untuk suatu silinder konduktor Substitusi persamaan (2.5) ke persamaan


dengan panjang L dan luas penampang A, (2.6) sehingga diperoleh:
medan listrik yang ditimbulkan oleh 
J  V (2.7)
tegangan V ditulis sebagai:
Jika medium yang dilengkapi permukaan
V
E (2.1) A tidak terdapat sumber arus, maka
L
berdasarkan persamaan (2.4) :
Tahanan listrik R dirumuskan

dengan:  J dA  0
A
(2.8)
L
R (2.2) Menurut teorema Gauss, integral
A
V volume dari divergensi arus yang keluar
Berdasarkan hukum ohm R  , maka
I dari volume (V) yang dilingkupi
persamaan (2.2) menjadi: permukaan A adalah sama dengan jumlah
R. A V A total muatan yang ada di dalamnya (ruang
  . (2.3)
L I L V yang dilingkupi oleh permukaan tertutup
Dengan  dalam satuan ohm m. A tersebut), sehingga:
Dalam penyelidikan geolistrik 

resistivitas, diambil suatu asumsi bahwa


 . J dV  0
r
(2.9)

bumi merupakan sutau medium yang Dengan demikian maka:


homogen isotropik. Bila arus dialirkan ke 
. J V  0 (2.10)
dalam medium dengan rapat massa arus 𝐽⃗,
.J  0 (2.11)
maka elemen arus yang melewati alemen
Dari persamaan (2.7) dan persamaan (2.11)
luas adalah:
akan menjadi :
 
d I  J dA (2.4) 𝛻. 𝐽 = 𝛻(∇V) = 0 (2.12)
Dan jika diturunkan lebih lanjut relasi Persamaan ini bila diturunkan akan

Hukum Ohm antara rapat arus J dan menjadi:
 V   2 V  0 (2.13)
medan listrik E dinyatakan sebagai
 
Dengan asumsi dimana jika konduktivitas
J  E (2.5) listrik () pada medium konstan, maka
Dalam hubungan dengan gradien potensial
  0 , sehingga persamaan (2.13) akan
skalar, maka medan listrik adalah
menjadi:

E  V (2.6)  2V  0 (2.14)

77
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

Potensial Di Sekitar Arus Tunggal di


Permukaan Bumi Yang Homogen
Isotropik
Apabila arus I diinjeksikan ke
dalam bumi yang homogen isotropik
melalui elektroda arus pada suatu titik,
Gambar 1.Aliran arus oleh suatu titik
maka arus akan menyebar ke semua arah
sumber pada permukaan bumi homogen
sama besar. Potensial arus yang
isotropik (Telford, Geldart, Sheriff &
ditimbulkan bersifat simetri bola dan
Keys. 1990).
besarnya potensial di titik tertentu yang
berjarak r dan C1 dapat ditentukan. Besarnya arus yang melalui
Karena anggapan bahwa bumi permukaan setengah bola yang berjarak r
homogen isotropik, maka bumi memiliki adalah:
simetri bola, sehingga solusi umum I   JdS  I  2r 2 J (2.18)
Persamaan Laplace adalah:
Dengan mensubstitusikan
C1
V (r )    C2 (2.15) persamaan (2.17) ke persamaan (2.18)
r
diperoleh besar arus yang melalui
Pada jarak yang jauh dari titik
permukaan setengah bola yang berjarak r
sumber ( r   ), potensialnya sama
adalah:
dengan nol (C2 = 0), maka persamaan
2𝜋
𝐼=− 𝐶 (2.19)
(2.15) menjadi: 𝜌 1
C1 Besarnya arus pada persamaan ini
V  (2.16)
r sama dengan arus yang diinjeksikan
Besarnya rapat arus (J) pada jarak r melalui suatu titik pada permukaan bumi
dari titik arus berdasarkan persamaan (2.7) sehingga diperoleh:
dapat ditulis: 2 I
I  C1  C1   (2.20)
1 dV  2
J  (2.17)
 dr
Bila disubstitusikan ke Persamaan
Oleh karena konduktivitas udara (2.16) diperoleh:
sama dengan nol, maka permukaan I
V  (2.21)
ekuipotensial dalam bumi berupa 2r
permukaan setengah bola seperti pada
Gambar (2.3) berikut.

78
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

Potensial di Sekitar Dua Elektroda Arus negara Eropa. Seperti konfigurasi lainnya,
di Permukaan Bumi yang Homogen konfigurasi ini juga dapat digunakan untuk
Isotropik resistivitas mapping maupun resistivitas
Dalam praktek pengukuran sounding. Perbedaannya hanya terletak
geolistrik resistivitas, biasanya digunakan pada variasi jarak elektroda-elektrodanya,
dua buah elektroda arus yang potensialnya yaitu untuk resistivitas mapping jarak spasi
berlawanan. Satu elektroda untuk elektroda dibuat tetap untuk masing-
mengalirkan arus dari sumber ke dalam masing titik amat (titik sounding),
bumi dan yang lainnya untuk menerima sedangkan untuk resisitivitas sounding
arus yang keluar dari dalam bumi ke jarak spasi elektroda diubah-ubah secara
sumber, seperti pada Gambar (2.4) berikut. gradual untuk suatu titik amat.
Pengukuran dengan konfigurasi
Schlumberger ini menggunakan 4

P
elektroda, masing-masing 2 elektroda arus
dan 2 elektroda potensial. Pada konfigurasi
elektroda Schlumberger, spasi elektroda
Gambar 2. Equipotensial dan garis arus
arus jauh lebih besar daripada spasi
dari 2 (dua) titik sumber di permukaan
elektroda potensial.
(Telford, Geldart, Sheriff & Keys. 1990)

Berdasarkan Persamaan (2.21),


besar potensial di titik P adalah:
I 1 1
V    (2.22) (2.24)
2  r1 r2 
dimana: Gambar 3. Dua pasang elektroda arus dan
r1 = jarak titik P dengan elektroda arus + potensial pada permukaan medium
(C1) homogen isotropik dengan tahanan jenis ρ
r2 = jarak titik P dengan elektroda arus – (Telford, Geldart, Sheriff & Keys. 1990)
(C2)
Potensial P1 adalah:
Kofigurasi Elektroda Schlumberger Iρ 1 1
VP1 = ( − )
Konfigurasi Schlumberger pertama 2π r1 r2

kali diperkenalkan oleh Conrad Potensial P2 adalah:


𝐼𝜌 1 1
Schlumberger dan banyak digunakan di 𝑉𝑃2 = ( − )
2𝜋 𝑟3 𝑟4
berbagai negara khususnya di negara-
Maka beda potensial pada P1 dan P2 adalah:

79
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

∆V = VP1 − VP2 HASIL DAN PEMBAHASAN


Iρ 1 1 1 1 Data hasil pengukuran berupa nilai
∆V = {( − ) − ( − )}
2π r1 r2 r3 r4 beda potensial (∆V), kuat arus (I), dan
Iρ 1 1 1 1 resistansi (R). Nilai tahanan jenis semu
∆V = ( − − + )
2π r1 r2 r3 r4
diperoleh dengan menggunakan persamaan
Sehingga:
(2.29), kemudian diolah dengan
2π∆V
ρ= menggunakan software Res2Dinv. Hasil
I
interpretasi data berupa gambaran bawah
−1
1 1 1 1 permukaan yang merupakan nilai tahanan
K = 2π ( − − + )
r1 r2 r3 r4
jenis sebenarnya pada lokasi penelitian.
Prosedur Pengolahan Data
Nilai resistivitas yang diperoleh
a. Memasukan data-data hasil pengukuran ke
berkisar dari (0,519 – 1698 Ωm). Nilai
dalam program Excel untuk diolah dan
resistivitas yang diperoleh ini disesuaikan
menghitung nilai K dan ρs.
dengan Tabel Resistivitas Batuan dan
b. Data yang akan dijadikan input pada
Mineral dan Peta Geologi Lembar
software Res2Dinv dimasukan ke dalam
Kupang–Atambua, Timor (Suwitodirjo &
notepad kemudian disimpan dengan format
Tjokosapoetro,1996) serta beberapa
file *.dat.
penelitian yang pernah dilakukan
Mejalankan program Res2Dinv lalu klik
sebelumnya, maka diduga terdapat tiga
pada tampilan menu file pada jendela
jenis batuan di bawah permukaan di Desa
program Res2Dinv. Pilih perintah read
Bena yang dapat dilihat pada tabel
data file untuk membuka data dengan
klasifikasi jenis batuan di lokasi penelitian
format *.dat yang akan diinversi.
Tabel di bawah ini.
Kemudian klik menu inversion pada
Tabel 1. Klasifikasi Jenis Batuan di Lokasi
jendela program Res2Dinv lalu pilih
Penelitian
perintah least squares inversion untuk
Jenis Batuan Resistivitas (Ωm)
mendapatkan hasil inversi yang merupakan
Lempung (0.519 – 9.75)
nilai resistivitas batuan di bawah
Alluvium (10 – 49.99)
permukaan.
Gamping (Limestone) (50 - 1698)
Untuk menetukan jenis batuan, nilai
Nilai resistivitas batuan gamping
resistivitas yang diperoleh disesuaikan
(limestone) yang didapat berkisar dari 50
dengan tabel resistivitas batuan dan
Ωm hingga mencapai 1698 Ωm. Diduga
mineral dan Peta Geologi Lembar Kupang-
batuan gamping ini tidak mengalami
Atambua, Timor.
pelapukan dan bentuknya tetap padat

80
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

sehingga mempunyai resistivitas yang Hasil inversi software Res2Dinv


besar. Berdasarkan tabel resistivitas menunjukan nilai resistivitas batuan di
berbagai batuan dan sedimen (Telford, bawah permukaan pada lintasan I yang
Geldart, Sheriff & Keys), resistivitas berkisar dari (0.519 – 68.6 Ωm). Nilai
batuan gamping berkisar dari (50 – 107 resistivitas yang didapat disesuaikan
Ωm). dengan keadaan geologi setempat dan tabel
nilai resistivitas batuan dan mineral, diduga
PEMBAHASAN terdapat tiga jenis batuan dibawah
Pengambilan data lintasan I terletak permukaan pada lintasan I yang terdiri atas
pada koordinat 10.098060 LS dan batuan lempung (Clay), alluvium dan
124.231670 BT dengan ketinggian rata-rata batuan gamping (Limestone).
untuk setiap titik ukur adalah 9 meter di Batuan akan mempunyai nilai
atas permukaan laut. Pada lintasan I ini resistivitas yang kecil apabila batuan
terdapat sebuah sumur galian dengan tersebut terisi air. Dari hasil inversi
kedalaman 4 meter. Lintasan ini akan software Res2Dinv yang menunjukan nilai
dijadikan patokan untuk pendugaan potensi resistivitas batuan alluvium yang relatif
air tanah di 5 lintasan lainnya. Hasil inversi kecil, diduga pada batuan tersebut terdapat
software Res2Dinv untuk lintasan I air tanah. Batuan alluvium dapat
terlihat seperti pada Gambar di bawah ini. menyimpan air tanah apabila di bawahnya
terdapat batuan yang kedap air. Batuan
alluvium merupakan akuifer yang baik,
karena mempunyai porositas yang besar
untuk menyimpan air tanah. Batuan
lempung yang terdapat pada lintasan I
mempunyai resistivitas yang lebih kecil

Gambar 4. Hasil Inversi software dari resistivitas yang sebenarnya, dimana

Res2Dinv Lintasan I resistivitas yang diperoleh adalah (0.519 –


9.75 Ωm). Pada dasarnya batuan lempung
Tabel 2. Nilai Resistivitas Batuan Hasil merupakan batuan yang bersifat kedap air.
Interpretasi Res2Dinv Lintasan I Diduga pada batuan lempung yang
mempunyai resistivitas < 1 Ωm ini terdapat
material pasir yang memungkinkan untuk
mengikat air tanah sehingga mempunyai
resistivitas yang kecil. Pada kedalaman

81
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

(31.55 – 36.90 meter) terdapat batuan


gamping (Gambar 4.2). Batuan gamping
dapat menyimpan air tanah apabila
terdapat celah atau rongga yang
memungkinkan air akan terjebak di
dalamnya.
Potensi air tanah pada lintasan I berada
pada titik ukur (35 - 60 meter) dengan
Gambar 5. Hasil Inversi software
kedalaman 4.34meter yang tersimpan pada
Res2Dinv Lintasan II
batuan alluvium dan pada titik ukur (85 –
Tabel 3. Nilai Resistivitas Batuan Hasil
135 meter) dengan kedalaman 26.2meter
Interpretasi Res2Dinv Lintasan II
yang tersimpan pada batuan alluvium.
Air pada sumur galian warga yang
terdapat pada titik ukur 55 meter diduga
tersimpan pada batuan alluvium, dimana
pada titik ikur tersebut didapat rentangan
resistivitas batuan yang berkisar dari (10 –
Hasil inversi software Res2Dinv yang
17 Ωm). Diduga air tanah pada sumur
merupakan gambaran bawah permukaan
tersebut merupakan air hasil rembesan dari
pada penampang lintasan II menunjukan
daerah persawahan. Untuk memperoleh air
rentangan nilai resistivitas yang berkisar
yang lebih cukup, maka perlu dilakukan
dari (1.16 – 429 Ωm). Berdasarkan tabel
pemboran dengan kedalaman 26.20 meter
nilai resistivitas batuan dan mineral dan
pada titik ukur (85 – 135 meter).
keadaan geologi daerah setempat, diduga
Lintasan II
terdapat tiga jenis batuan di bawah
Pengukuran lintasan II terletak pada
permukaan lintasan II yang terdiri dari
koordinat 10.090630 LS dan 124.232280
batuan lempung, alluvium dan gamping
BT dengan ketinggian rata-rata 17 meter di
(Limestone).
atas permukaan laut. Lintasan ini terletak
Pada permukaan lintasan II ini
di belakang Kantor Desa Bena yang
didominasi oleh batuan lempung sampai
membentang dari selatan ke utara dengan
pada kedalaman 19.9 meter. Batuan
panjang lintasan 400 meter. Hasil inversi
lempung bersifat kedap air sehingga tidak
software Res2Dinv untuk lintasan II
dapat menyimpan air tanah. Batuan yang
terlihat seperti pada Gambar di bawah ini.
dianggap sebagai akuifer adalah batuan

82
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

alluvium. Batuan alluvium berada pada


kedalaman (19.90 – 34.60 meter) dan
tersebar di semua titik ukur. Batuan
alluvium merupakan akuifer yang baik.
Batuan alluvium dapat menyimpan air
tanah apabila di bawahnya terdapat batuan
yang kedap air. Batuan gamping ditemukan
pada kedalaman (34.6 – 78.3 meter) dan
Gambar 6. Hasil Inversi software
merupakan batuan dasar yang bersifat
Res2Dinv Lintasan III
kedap air. Batuan gamping dapat
menyimpan air tanah apabila terdapat celah Tabel 4. Nilai Resistivitas Batuan Hasil
atau rongga yang memungkinkan batuan Interpretasi Res2Dinv Lintasan III
gamping dapat menyimpan air.
Potensi air tanah pada lintasan II
terletak pada titik ukur (60 - 250 meter)
dengan kedalaman 19.90 meter. Air tanah
pada kedalaman tersebut tersimpan pada
Nilai resistivitas batuan hasil inversi
batuan alluvium. Batuan alluvium
software Res2Dinv pada lintasan III
merupakan akuifer yang baik dan dapat
berkisar dari (3.23 – 1698 Ωm). Nilai
menyimpan air tanah dalam jumlah yang
resistivitas batuan yang didapat
banyak.
disesuaikan dengan keadaan geologi
Lintasan III
setempat dan tabel nilai resistivitas batuan
Pengambilan data lintasan III terletak
dan mineral, diduga terdapat tiga jenis
pada koordinat 10.098060 LS dan
batuan, yaitu batuan lempung, alluvium
124.231670 BT dengan ketinggian rata-rata
dan gamping (Limestone).
untuk setiap titik ukur adalah 35 meter di
Berdasarkan nilai resistivitas yang
atas permukaan laut. Lintasan ini tepat di
dihasilkan, secara umum pada lapisan
depan Kantor Desa Bena yang
permukaan lintasan III didominasi oleh
membentang dari utara selatan ke utara
batuan alluvium. Batuan lempung
dengan panjang 400 meter. Hasil inversi
ditemukan pada kedalaman (8.7 – 34.6
software Res2Dinv untuk lintasan III
meter) pada titik ukur (30 – 70 meter) dan
terlihat seperti pada Gambar di bawah ini.
merupakan batuan yang bersifat kedap air.
Pada permukaan di titik ukur (15 – 155

83
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

meter) terdapat batuan gamping. Batuan Gambar 7. Hasil Inversi software


gamping yang terdapat pada permukaan ini Res2Dinv Lintasan IV
diduga merupakan batuan singkapan dari
Tabel 5. Nilai Resistivitas Batuan Hasil
bawah permukaan. Terlihat pada
Interpretasi Res2Dinv Lintasan IV
kedalaman (19.90 – 73.80 meter) yang
didominasi oleh batuan gamping yang
merupakan batuan dasar.
Berdasarkan nilai resistivitas yang
didapat, maka potensi air tanah pada
lintasan III berada pada titik ukur (20 - 80 Hasil inversi software Res2Dinv yang
meter) dengan kedalaman 19.90meter yang merupakan gambaran bawah permukaan
tersimpan pada batuan alluvium. Nilai bawah permukaan lintasan IV memberikan
resisitivitas batuan akan relatif kecil rentangan nilai resistivitas batuan dari
apabila pada batuan tersebut terdapat air. (4.56 – 880 Ωm). Berdasarkan tabel nilai
Batuan alluvium dapat menyimpan air resistivitas batuan dan mineral dan keadaan
tanah apabila di bawahnya terdapat batuan geologi daerah setempat, maka dapat
yang kedap air. Batuan yang bersifat kedap diduga jenis batuan pada lintasan IV terdiri
air adalah batuan gamping dan lempung. atas batuan lempung, alluvium dan
Lintasan IV gamping (Limestone).
Pengukuran lintasan IV terletak pada Batuan yang berperan sebagai akufifer
0 0
koordinat 10.08588 LS dan 124.23116 pada lintasan IV adalah batuan alluvium
BT dengan ketinggian rata-rata 32 meter di sedangkan batuan yang bersifat kedap air
atas permukaan laut. Lintasan ini terletak adalah batuan lempung dan batuan
di depan Kantor Desa Bena yang gamping. Pendugaan batuan alluvium
membentang dari selatan ke utara dengan sebagai akuifer ini berdasarkan nilai
panjang lintasan 400 meter. Hasil inversi resistivitas batuan alluvium yang lebih
software Res2Dinv untuk lintasan IV kecil dari nilai resistivitas sebenarnya.
terlihat seperti pada Gambar di bawah ini. Dimana pada kedalaman (34.6 – 78.3
meter) terdapat batuan gamping dan
merupakan batuan dasar yang bersifat
kedap air.
Potensi air tanah pada lintasan IV
diduga terdapat pada titik ukur (15 – 60
meter) dengan kedalaman 8.70 meter yang

84
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

tersimpan pada batuan alluvium. Untuk Dari hasil inversi software Res2Dinv,
memperoleh air yang lebih cukup, maka diperoleh nilai resistivitas batuan di bawah
perlu dibuat sumur bor pada titik ukur (70 permukaan pada lintasan V yang berkisar
– 180 meter) dengan kedalaman maksimal dari (2.66 – 251 Ωm). Nilai resistivitas
34.60 meter. Air tanah pada titik ukur (70 - yang didapat pada lintasan V disesuaikan
180 meter) tersimpan pada batuan dengan keadaan geologi daerah setempat
alluvium. dan tabel nilai resistivitas batuan, diduga
Lintasan V terdapat tiga jenis batuan, yang terdiri atas
Pengukuran lintasan V terletak pada batuan lempung, alluvium dan gamping
koordinat 10.084860 LS dan 124.231170 (Limestone).
BT dengan ketinggian rata-rata 33 meter di Berdasarkan perbandingan data
atas permukaan laut. Lintasan ini terletak resistivitas yang diperoleh denggan
di depan Kantor Desa Bena yang keadaan geologi setempat, maka batuan
membentang dari selatan ke utara dengan yang diduga sebagai akuifer adalah batuan
panjang lintasan 400 meter. Hasil inversi alluvium. Batuan alluvium merupakan
software Res2Dinv untuk lintasan V akuifer yang baik. Batuan gamping dapat
terlihat seperti pada Gambar di bawah ini. menyimpan air tanah apabila terdapat cela
atau rongga yang memungkinkan air tanah
akan terjebak dan tersimpan pada rongga
tersebut. Batuan yang bersifat kedap air
pada lintasan V adalah batuan lempung dan
gamping. Batuan gamping berada pada
kedalaman (34.6 – 73.8 meter) dan
merupakan batuan dasar yang bersifat
Gambar 8. Hasil Inversi software kedap air.
Res2Dinv Lintasan V Potensi air tanah pada lintasan V
terdapat pada titik ukur (160 - 260 meter)
Tabel 6. Nilai Resistivitas Batuan Hasil
dengan kedalaman 34.6 meter, dimana air
Interpretasi Res2Dinv Lintasan V
pada kedalaman tersebut tersimpan pada
batuan alluvium.
Lintasan VI
Pengukuran lintasan VI terletak pada
koordinat 10.083780 LS dan 124.229180
BT dengan ketinggian rata-rata 29 meter di

85
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

atas permukaan laut. Lintasan ini terletak mempunyai konduktivitas yang besar.
di depan Kantor Desa Bena yang Batuan yang menyimpan air tanah akan
membentang dari selatan ke utara dengan mempunyai nilai resistivitas yang kecil.
panjang lintasan 400 meter. Hasil inversi Pada lintasan VI ini didapat nilai
software Res2Dinv untuk lintasan VI resistivitas batuan alluvium yang relatif
terlihat seperti pada Gambar di bawah ini. kecil. Batuan alluvium merupakan akuifer
yang baik. Batuan alluvium dapat
menyimpan air tanah apabila di bawah
batuan alluvium terdapat batuan yang
kedap air. Batuan yang bersifat kedap air
pada lintasan VI adalah batuan lempung
dan batuan gamping. Batuan lempung
Gambar 9. Hasil Inversi software dapat menyimpan air tanah apabila pada
Res2Dinv Lintasan VI batuan batuan lempung mengandung

Tabel 7. Nilai Resistivitas Batuan Hasil material pasir yang memungkinkan untuk
menyimpan air. Batuan lempung
Interpretasi Res2Dinv Lintasan VI
ditemukan pada kedalaman (2.50 – 34.60
meter). Pada kedalaman (34.6 – 73.80
meter) didominasi oleh batuan gamping
dan merupakan batuan dasar yang bersifat
kedap air. Sebagian batuan gamping ini
Hasil inversi software Res2Dinv yang ditemukan pada kedalaman 2.50 meter
merupakan gambaran bawah permukaan pada titik ukur (15 – 30 meter). Batuan
lintasan VI menunjukan rentangan nilai gamping yang terdapat pada kedalaman
resistivitas yang berkisar dari (1.63 – 936 2.50 meter ini merupakan batuan
Ωm). Berdasarkan tabel nilai resistivitas singkapan dari bawah permukaan. Pada
batuan (Tabel 2.1) dan keadaan geologi dasarnya batuan gamping bukan
daerah setempat, diduga terdapat tiga jenis merupakan akuifer yang baik, namun bila
batuan di bawah permukaan lintasan VI terdapat celah atau rongga, maka batuan
yang terdiri dari batuan lempung, alluvium gamping dapat menyimpan air tanah.
dan gamping (Limestone). Potensi air tanah pada lintasan VI
Batuan akan mempunyai nilai berada pada titik ukur (170 - 310 meter)
resistivitas yang kecil karena batuan dengan kedalaman 34.6 meter, dimana air
tersebut mengandung material yang

86
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

tanah pada kedalaman tersebut tersimpan kedalaman air tanah. Batuan yang bersifat
pada batuan alluvium. sebagai akuifer (dapat menyimpan air
tanah) adalah batuan Alluvium yang
tersebar pada semua lintasan yang diukur
dengan kedalaman berkisar dari (2.50 –
SIMPULAN 34.6 meter).
1. Berdasarkan hasil interpretasi software Untuk mendapatkan sumber air tanah
Res2Dinv yang memberikan gambaran yang lebih mencukupi, maka perlu dibuat
jenis batuan dan nilai resistivitas batuan di sumur bor dengan kedalaman 34.6 meter
bawah permukaan untuk setiap lintasan pada lintasan VI di titik ukur (240 – 260
yang diukur, maka daerah penelitian yaitu meter), pada lintasan IV di titik ukur (90 -
Desa Bena Kecamatan Amanuban Selatan 320 meter) dengan kedalaman maksimal
Kabupaten Timor Tengah Selatan terdiri 19.9 meter dan pada lintasan I di titik ukur
dari atas tiga jenis batuan, yaitu batuan (95 - 125 meter) dengan kedalaman
lempung (Clay) dengan resistivitas (0.519 maksimal 26.2 meter.
– 9.75 Ωm), alluvium dengan resistivitas Perlu dilakukan penelitian lanjutan di
(10 – 49.99 Ωm) dan gamping (Limestone) Desa Bena dengan metode geolistrik untuk
dengan resistivitas (50 - 1698 Ωm). memetakan penyebaran air tanah serta
2. Nilai resistivitas dari setiap batuan yang untuk mengetahui penyebab terjadinya
didapat disesuaikan dengan keadaan intrusi air asin pada daerah dekat
geologi daerah setempat untuk menentukan persawahan di Desa Bena.

DAFTAR PUSTAKA

Boimau, Yanti. 2015. Skripsi. Pemetaan Pola Perlapisan Batuan Berdasarkan Data
Geolistrik Resistivitas di Desa Kolbano Kecamatan Kolbano Kabupaten Timor
Tengah Selatan. Universitas Nusa Cendana: Kupang.
Hendrayana. 2007. Pengelolaan Air Tanah di Indonesia. Http://File.Upi.Edu/ Direktori
/Fpmipa/ Buku Ilmiah Populer/Buku Air Dlm Kehidupan.Pdf. (Diakses Tanggal
24 Februari 2015).
Sukandi, Alpon. 2010. Skripsi. Pemetaan Air Bawah Tanah Di Desa Oenif Kecamatan
Nekamese Kabupaten Kupang Dengan Metode Geolistrik Schlumberger

87
Jurnal MIPA FST UNDANA, Volume 20, Nomor 1, April 2016

Memanfaatkan Software Res2dinv Dan Ip2win. Universitas Nusa Cendana:


kupang.
Suwitodirjo, Tjokrosapoetra.1996. Peta Geologi Lembar Kupang Atambua, Timor.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Telford, W, Geldart, L, Sheriff, R & Keys D.A. 1990. Applied Geophysics Second
Edition. University of Cambridge The Pit Building: New York.
Tukang, Nursyawal. 2012. Skripsi. Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk
Menentukan Posisi Dan Kedalaman Air Tanah (Studi Kasus Daerah Tenau
Kecamatan Alak Kota Kupang). Universitas Nusa Cendana: Kupang.
Wuryantoro. 2007. Skripsi : Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk
menentukan Letak Dan Kedalaman Aquifer Air Tanah (Studi Kasus Di Desa
Temperak Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah). Universitas
Negeri Semarang.

88

Anda mungkin juga menyukai