Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN PERMEABILITAS AIR HUJAN TERHADAP PENGOLAHAN

AIR SUMUR

Masykur
Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro
Jl.Ki Hajar Dewantara No.166 Kota Metro Lampung 34111, Indonesia
E-mail : masykur.57@gmail.com

ABSTRAK
Air merupakan unsur yang sangat penting dan begitu besar peranannya bagi kehidupan
semua makhluk di bumi. Oleh sebab itu makhluk hidup tersebut berhak mendapatkan air untuk
kelangsungan hidupnya. Air juga merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dan digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk
kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, dan sebagainya. Studi mengenai aliran air melalui pori-
pori tanah diperlukan dan sangat berguna di dalam memperkirakan jumlah rembesan air di dalam
tanah. Sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju alir tertentu disebut
permeabilitas tanah. Pengujian permeabilitas di lapangan akan dilakukan dengan cara membuat
sumur uji yang akan dibuat di sekitar sumur galian dengan menggunakan alat permeabilitas
lapangan. Sehingga dapat diketahui bagaimana daya serap air pada tanah pada Kelurahan
Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan serta nilai koefesien permeabiltas lapangan pada daerah
tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan alat uji permeabilitas di lapangan yang telah
dimodifikasi menjadi lebih sederhana dan mudah penggunaannya. Alat ini bertujuan mempermudah
pembacaan laju penurunan air dalam waktu tertentu. Alat modifikasi ini menggunakan pelampung
yang dapat bergerak naik turun sesuai dengan ketinggian permukaan air dalam tabung (sumur) uji.
Sehingga dapat diperoleh nilai koefisien permeabilitas yang akurat. Prinsip kerja alat modifikasi uji
permeabilitas di lapangan ini cukup mudah dan sederhana. Mengisi tabung dengan air yang
kemudian dilakukan pembacaan penurunan ketinggian air.
Dari hasil pengujian permeabilitas di lapangan di 5 titik lokasi pengujian secara acak di
daerah Kelurahan Rejomulyo didapatkan nilai permeabilitas yang berbeda-beda. Pada titik lokasi
ke-5 dengan nilai rata-rata peremabilitasnya adalah 1,67427 x 10-5 cm/dtk menunjukan nilai
permeabilitas yang lebih besar dari titik 3 dengan nilai rata-rata 1,23959 x 10-6 cm/dtk, hal ini
menunjukan bahwa daya serap air pada tanah di Kelurahan Rejomulyo sedang pada saat musim
penghujan. Dikarenakan tanah didaerah Rejomulyo mempunyai kandungan liat tanah, sehingga
pori-pori tanahnya kecil dan permeabilitasnya sedang, yang menyebabkan air mengalir tidak terlalu
cepat.

Kata kunci : Anpena Hujan Menggunakan Permeabilitas

PENDAHULUAN digunakan masyarakat untuk berbagai


kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan
Air merupakan unsur yang sangat penting pertanian, perikanan, peternakan, dan
dan begitu besar peranannya bagi kehidupan sebagainya.Pada musim hujan debit aliran
semua makhluk di bumi. Oleh sebab itu tinggi, namun sebaliknya pada musim
makhluk hidup tersebut berhak mendapatkan kemarau debit aliran rendah bahkan kering.
air untuk kelangsungan hidupnya. Air juga Oleh karena itu, upaya menyimpan air pada
merupakan sumber daya alam yang sangat musim hujan melalui teknologi resapan
penting dalam kehidupan manusia dan buatan merupakan cara yang efektif.

e-ISSN ; 2548-6209
147 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 p-ISSN ; 2089-2098
Ketersediaan air tanah yang cukup (surplus), Rejomulyo khususnya. Dengan demikian
akan mengimbangi kekeringan pada musim pemanfaatan air tanah dapat terus berlanjut
kemarau. hingga generasi mendatang.
Studi mengenai aliran air melalui pori-pori
tanah diperlukan dan sangat berguna di dalam TINJAUANPUSTAKA
memperkirakan jumlah rembesan air di dalam
tanah. Sifat tanah yang memungkinkan air Tanah
melewatinya pada berbagai laju alir tertentu Pembentukan tanah yang utama berasal
disebut permeabilitas tanah. Sifat ini berasal dari pelapukan batuan batuan yang
dari sifat alami granular tanah, meskipun mempunyai ukuran butiran yang besar dan
dapat dipengaruhi oleh faktor lain (seperti air melebihi diamter 30 mm sampai puluhan m.
terikat di tanah liat). Jadi, tanah yang berbeda Batuan tersebut akan hancur dan menjadi
akan memiliki permeabilitas yang berbeda diameter yang kecil dan bahkan halus
pula. Sehingga pada akhirnya dituntut untuk dikarenakan beberapa faktor antara lain,
mendapatkan cadangan atau potensi air bagi cuaca, Organisme (Vegetasi, Jasad Renik/
pemenuhan kebutuhan tersebut. Salah satu Mikroorganisme), bahan induk, topografi,
potensi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, relief dan waktu. Beberapa ilmuan geologi
didapatkan dari sumber air tanah dengan cara menyatakan bahwa tanah adalah benda alami
pembuatan sumur galian pada daerah – daerah di atas permukaan bumi yang terbentuk dari
tertentu. bahan utamanya seperti bahan organik atau
Untuk pembuatan sumur galian ini, agar bahan mineral dikarenakan oleh proses
didapatkan hasil yang relatif baik maka pembentukan tanah dari interaksi faktor-
diperlukan pengujian permeabilitas lapangan faktor iklim, relief/ bentuk wilayah,
untuk mengetahui letak sumber air tanah dan organisme (makro/ mikro) dan waktu,
tingkat titik kejenuhan air tanah tersebut. tersusun dari bahan padatan organik dan
Pengujian permebilitas dilakukan untuk anorganik), cairan dan gas berlapis-lapis dan
menentukan koefisien permeabilitas tanah mampu mendukung pertumbuhan tanaman.
serta dapat dilakukan langsung di lapangan Batas atas adalah udara, batas samping adalah
dengan menggunakan alat pengujian air dalam lebih dari 2 meter atau singkapan
permeabilitas yang di pergunakan di sumur batuan dan batas bawah adalah sampai
uji. Hal ini mengingat koefisien rembesan kedalaman aktivitas biologi atau padas yang
suatu tanah akan mempengaruhi jumlah tidak tembus akar tanaman, dibatasi sampai
rembesan (seepage) tanah. Pada tanah kedalaman 2 meter (Subardja, 2004).
berlempung, struktur tanah memegang Menurut Bowles (1991), tanah adalah
peranan penting dalam menentukan rembesan. campuran partikel-partikel yang terdiri dari
Penelitian akan dilakukan di daerah salah satu atau seluruh jenis berikut :
Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro a. Berankal (boulders), yaitu potongan
Selatan karena di daerah tersebut masih batuan yang besar, biasanya lebih besar
banyak masyarakat yang menggunakan sumur dari 250 mm sampai 300 mm. Untuk
galian. Pengujian permeabilitas di lapangan kisaran ukuran 150 mm sampai 250 mm,
akan dilakukan dengan cara membuat sumur fragmen batuan ini disebut sebagai
uji yang akan dibuat di sekitar sumur galian kerakal (cobbles) atau pebbes.
dengan menggunakan alat permeabilitas b. Kerikil (gravel), yaitu partikel batuan
lapangan. Sehingga dapat diketahui yang berukuran 5 mm sampai 150 mm.
bagaimana daya serap air pada tanah pada c. Pasir (sand), yaitu batuan yang berukuran
Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro 0,074 mm sampai 5 mm. Berkisar dari
Selatan. Agar pengelolaan air tanah pada kasar (3 mm sampai 5 mm) samapai
daerah tersebut dapat dikelola dengan halus (< 1mm).
bijaksana secara dini untuk memelihara
potensi ketersediaan air tanah di Kelurahan

e-ISSN ; 2548-6209
p-ISSN ; 2089-2098 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 148
d. Lanau (silt), yaitu partikel batuan yang  Air laut menguap menjadi uap gas
berukuran dari 0,002 mm sampai 0,074 karena panas matahari
mm.  Uap air mengalami sublimasi
e. Lempung (clay), yaitu partikel mineral  Pembentukan awan yang mengandung
yang berukuran lebih kecil dari 0,002 kristal es
mm. Partikel-partikel ini merupakan  Awan bergerak oleh tiupan angin ke
sumber utama dari kohesif pada tanah darat
yang “kohesif”.  Pembentukan awan
 Turun hujan
Siklus Hidrologi  Pembentukan gletser
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang
 Gletser mencair membentuk aliran
tidak pernah berenti dari atmosfir ke bumi dan
sungai
kembali lagi ke atmosfir melalui kondensasi,
 Air mengalir di sungai menuju ke
presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Air
darat dan kemudian ke laut
yang menguap dari permukaan samudera
diakibatkan oleh energi panas matahari. Laju
dan jumlah penguapan bervariasi dan yang Air Tanah
Air merupakan sumber daya alam yang
terbesar terjadi di daerah equator, dimana
memiliki fungsi sangat penting bagi
radiasi matahari lebih kuat.
kehidupan manusia, disamping itu air juga
Presipitasi yang jatuh di permukaan bumi
merupakan komponen lingkungan hidup yang
menyebar ke berbagai arah dengan beberapa
penting bagi keberlangsungan hidup manusia
cara. Sebagian tertahan sementara di
dan makhluk hidup lainnya. Air dimuka bumi
permukaan bumi sebagai genangan air, es
ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu air
atau salju yang dikenal sebagai simpanan
permukaan dan air tanah, walaupun
depresi. Sebagian hujan atau lelehan salju
keberadaan air tanah dan air permukaan
akan mengalir ke kanal atau sungai yang
saling berhubungan namun keduanya
disebut aliran permukaan (run off). Jika
memiliki sistem dan penanganan yang
permukaan tanah porous sebagian air meresap
berbeda.
ke dalam tanah melalui infiltrasi. Sebagian
Definisi secara sederhana mengenai air
lagi air kembali ke atmosfir melalui proses
tanah ialah semua air yang berada dibawah
penguapan (evaporasi) dan evapotranspirasi.
permukaan tanah. Sumber utamanya air hujan
Macam-macam dan tahapan proses siklus
yang meresap kebawah melewati ruang pori
hidrologi :
diantara butiran tanah. Air sangat
a. Siklus Pendek / Siklus Kecil
berpengaruh pada sifat-sifat teknis tanah,
 Air laut menguap menjadi uap gas
khususnya tanah berbutir halus.
karena panas matahari
Air hujan yang meresap ke dalam tanah
 Terjadinya kondensasi dan menjadi bagian dari tanah, perlahan-lahan
pembentukan awan mengalir langsug ke dalam tanah atau di
 Turun hujan di permukaan laut permukaan dan bergabung dengan aliran
b. Siklus Sedang sungai. Banyaknya air yang meresap ke tanah
 Air laut menguap menjadi uap gas bergantung pada selain ruang dan waktu, juga
karena panas matahari dipengaruhi kecuraman lereng.
 Terjadinya kondensasi Air yang berhasil kebawah tanah akan
 Uap bergerak oleh tiupan angin ke terus bergerak sampai dia mencapai lapisan
darat tanah atau batuan yang jarak antar butirnya
 Pembentukan awan sangat-sangat sempit yang tidak
 Turun hujan di permukan daratan memungkinkan bagi air untuk melewatinya.
 Air mengalir di sungai menuju laut Ini adalah lapisan yang bersifat impermeable
kembali (kedap), lapisan seperti ini disebut lapisan
c. Siklus Panjang / Siklus Besar aquitard. Air tanah merupakan bagian dari air

e-ISSN ; 2548-6209
149 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 p-ISSN ; 2089-2098
yang berada dibawah permukaan tanah. menurunkan laju alir larian. Pada ilmu tanah,
Distribusi secara vertikal pada sub-permukaan permeabilitas didefinisikan secara kualitatif
air dapat dibagi menjadi zona tidak jenuh dan sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan
zona jenuh. Pada zona titik jenuh/aerasi terdiri atau penetrasi akar tanaman. Selain itu
dari rongga atau celah yang sebagian diisi permeabilitas juga merupakan pengukuran
oleh air dan udara. Sementara itu pada zona hantaran hidraulik tanah. Hantaran hidraulik
jenuh semua rongga diisi oleh air. tanah timbul adanya pori kapiler yang saling
Air tanah di temukan pada formasi geologi bersambungan antara satu dengan yang lain.
permeabel (tembus air) yang dikenal sebagai Secara kuantitatif hantaran hidraulik jenuh
aquifer (juga disebut reservoir air tanah, dapat diartikan sebagai kecepatan
formasi pengikat air, dasar-dasar yang tembus bergeraknya suatu cairan adalah air dan media
air) yang merupakan formasi pengikat air pori adalah tanah. Penetapan hantaran
yang memungkinkan jumlah air yang cukup hdraulik didasarkan pada hukum Darcy
besar untuk bergerak melaluinya pada kondisi (1856).
lapangan yang biasa. Air tanah juga di Menurut Darcy (1856), kecepatan aliran air
temukan pada aquiklud (atau dasar semi di dalam tanah dinyatakan dengan :
permeabel) yaitu suatu formasi yang berisi air
tetapi tidak dapat memindahkannya dengan V=k.i
cukup cepat untuk melengkapi persediaan
yang berarti pada sumur atau mata air. Dimana :
v = kecepatan aliran (m/s atau cm/s)
Potensi Air Tanah k = koefisien permeabilitas
Potensi air tanah suatu daerah dapat i = gradient hidraulik
diketahui dengan menghitung jumlah
pengisian air tanah di suatu Daerah Aliran Permeabilitas
Sungai (DAS). Untuk menghitung jumlah Kemampuan fluida untuk mengalir melalui
pengisian air tanah atau ketersediaan air tanah medium yang berpori adalah suatu sifat teknis
digunakan neraca air. Komponen neraca air yang disebut permeabilitas (Bowles, 1991).
meliputi curah hujan, evapotranspirai, Permeabilitas juga dapat didefinisikan sebagai
infiltrasi dan limpasan air permukaan. Jumlah sifat bahan yang memungkinkan aliran
pengisian air tanah dapat dihitung dengan rembesan zat cair mengalir melalui rongga
menggunakan persamaan : pori (Hardiyatmo, 2001). Satuan
permeabilitas adalah m². Pada umumnya pada
CH = I + RO + ET + ∆S reservoir panas bumi, permeabilitas vertikal
∆S = CH – (I + RO + ET) berkisar antara 10 - 14 m², dengan
permeabilitas horizontal dapat mencapai 10
Dimana : kali lebih besar dari permeabilitas vertikalnya
CH = Curah hujan rata-rata bulanan (sekitar 10 - 13 m²). Satuan permeabilitas
(mm/bln) yang umum digunakan di dunia perminyakan
I = Laju infiltrasi (mm/bln) adalah Darcy (1 Darcy = 10 - 12 m²).
RO = Run off (mm/bln) Permeabilitas tanah merupakan
ET = Evapotranspirasi (mm/bln) kemampuan tanah untuk dapat dilalui air.
∆S = Pengisian atau pengurasan air tanah Permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan
(mm/bln) untuk sumur resapan terbagi menjadi tiga
kelas, yaitu :
Hukum Darcy 1. Permeabilitas tanah sedang (jenis
Permeabilitas adalah tanah yang dapat tanah berupa geluh/lanau, memiliki daya
menunjukan kemampuan tanah meloloskan serap 2,0 – 6,5 cm/jam).
air. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat
menaikan nilai infiltrasi sehingga

e-ISSN ; 2548-6209
p-ISSN ; 2089-2098 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 150
2. Permeabilitas tanah agak cepat (jenis permeabilitas tanahnya akan semakin
tanah berupa pasir halus, memiliki daya tinggi.
serap 6,5 – 12,5 cm/jam). e. Kekasaran partikel mineralnya, semakin
3. Permeabilitas tanah cepat (jenis tanah kasar partikel mineralnya, koefisien
berupa pasir kasar, memiliki daya serap permeabilitas tanahnya akan semakin
12,5 cm/jam). tinggi.
Namun, akibat permeabilitas yang besar, f. Derajat kejenuhan tanah. semakin jenuh
tanah ini menyulitkan pekerjaan galian tanah tanahnya, koefisien permeabilitas
pondasi yang dipengaruhi air tanah, karena tanahnya akan semakin tinggi.
tebing galian menjadi mudah longsor. Lagi
pula, aliran yang terlalu cepat dapat merusak Uji Permeabilitas Lapangan
struktur tanah dengan menimbulkan rongga- Metode pengujian permeabilitas yang telah
rongga yang dapat mengakibatkan penurunan banyak dikembangkan dan ada tiga metode
pondasi (Hardiyatmo, 2001). Permeabilitas yang lazim digunakan untuk keperluan
suatu massa tanah penting untuk : perencanaan pembangunan bendungan yaitu :
1. Mengevaluasi jumlah rembesan metode pengujian legeon, metode sumur
(seepage) yang melalui bendungan dan pengujian dan metode pengujian pada lubang
tanggul sampai ke sumur air. bor (Sosrodarsono, 1977).
2. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya Metode pengujian menggunakan lubang
rembesan di bawah struktur hidrolikuntuk bor dalam keadaan dimana pondasi calon
analisis stabilitas. bendungan terdiri dari lapisan batuan. Nilai
3. Menyediakan kontrol terhadap kecepatan koefisien permeabilitas yang dihasilkan dari
rembesan sehingga partikel tanah berbutir pengujian ini dapat digunakan sebagai dasar
halus tidak tererosi dari massa tanah. untuk pelaksanaan sementasi (grouting).
4. Studi mengenali laju penurunan Sedangkan metode pengujian pada lubang bor
(konsolidasi) dimana perubahan volume dilaksanakaan apabila pada lubang yang akan
tanah terjadi pada saat air tersingkir dari diuji, permukaan air tanahnya tinggi.
rongga tanah pada saat proses terjadi Metode sumur uji merupakan salah satu
pada suatu gradien energi tertentu. metode yang paling sering digunakan dalam
5. Mengendalikan rembesan dari tempat pelaksanaan uji permeabilitas di lapangan
penimbunan bahan-bahan limbah dan pada pekerjaan pemadatan tanah, karena
cairan-cairan sisa yang mungkin metode ini dapat digunakan pada lapisan yang
berbahaya bagi manusia. terletak di atas permukaan air tanah atau pada
lapisan yang dangkal di dekat permukaan
Koefisien Permeabilitas tanah.
Setidaknya ada enam faktor utama yang Koefisien permeabilitas (k) dalam metode
mempengaruhi permeabilitas tanah, yaitu : sumur uji dari lapisan yang diuji dapat
a. Visikositas cairan, semakin tinggi diketahui dengan menggunakan rumus
viskositasnya, koefisien permeabilitas sebagai berikut :
tanahnya semakin kecil.
b. Distribusi ukuran pori, semakin merata 𝐐 𝐇 𝑯 𝟐
𝒌= [𝐇 𝐥𝐨𝐠 𝐞 {( ) + √𝟏 + ( ) }
distribusi ukuran porinya, koefisien 𝟐𝛑𝐇 𝟑 𝐫 𝒓
permeabilitasnya cenderung semakin − √r2 + H2 + r]
kecil.
Dimana :
c. Distribusi ukuran butiran, semakin
k = Koefisien permeabilitas (cm/detik)
merata distribusi ukuran butirannya,
Q = Bebit konstan, air yang dituangkan ke
koefisien permeabilitasnya cenderung
dalam sumur uji (cm3/dt)
semakin kecil.
r = Radius / jari-jari sumur pengujian (cm)
d. Rasio kekosongan (void), semakin besar
H = Kedalaman air dalam sumur pengujian
rasio kekosongannya, koefisien
(cm)

e-ISSN ; 2548-6209
151 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 p-ISSN ; 2089-2098
METODOE PENELITIAN 5. Pengolahan data
6. Analisa hasil penelitan/pengujian
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanah Tahapan Pengujian Di Lapangan
lempung yang tersebar di beberapa titik 1. Penentuan titik pengambilan data
pengujian di Kelurahan Rejomulyo didasarkan pada keadaan lingkungan
Kecamatan Metro Selatan Kota Metro. yang memadai untuk proses penelitian
2. Melakukan pembersihan lahan pada area
yang akan dilakukan uji permeabilitas
lapangan
3. Membuat lubang sumur uji sedalam 1 m
dengan diameter 20 cm sebanyak 5
lubang pada daerah sekitar pinggiran
sumur gali warga menggunakan pipa
diameter 2 inchi dengan panjang ±50 cm
4. Memasukan kerikil bersih pada lubang
sumur uji
5. Memasukan air kedalam alat metode
sumur uji sampai penuh dan rata dengan
permukaan lubang uji sebagai acuan
untuk mengukur tinggi tetap aliran air
yang masuk kedalam lubang uji atau
Gambar 1. Peta lokasi Kecamatan Metro tinggi air yang dipertahankan
Selatan dan batas wilayah dengan Kecamatan 6. Menghitung waktu pengaliran dengan
lainnya di Kota Metro. menggunakan stopwatch untuk dengan
mempertahankan air serta mengetahui
Metodelogi Penelitian waktu pengaliran kedalam lubang uji (t)
Secara umum metodelogi penelitian 7. Menambahkan air ke dalam lubang uji
meliputi : dengan menggunakan gelas ukur untuk
1. Persiapan penelitian meliputi studi mengetahui volume air yang
literatur, laporan penelitian terdahulu, ditambahkan ke dalam lubang uji (Q)
jurnal maupun informasi lain yang terkait 8. Pemeriksaan dilakukan sebanyak lima
dengan topik kali setiap lubang uji, sehingga diperoleh
2. Pengumpulan data sekunder yang terdiri nilai rata-rata.
dari peta topografi, peta geologi, jumlah
penduduk dan wawancara warga Analisa Hasil Penelitian
setempat untuk mengetahui lapisan tanah Data-data yang diperoleh dari hasil
serta perilaku air di daerah penelitian pengujian permeabilitas dilapangan kemudian
3. Penelitian dilapangan yang terdiri dari akan dianalisa yang berupa :
beberapa tahapan yaitu : 1. Pengukuruan potensi air tanah dengan
 Observasi lapangan untuk mengetahui menggunakan uji permeabilitas lapangan
secara garis besar kondisi terakhir serta serta daya tampung dan daya serap
daerah penelitian air pada tanah berlempung pada saat
 Menentukan titik-titik untuk musim hujan.
melakukan penelitian secara rinci 2. Nilai koefisien permeabilitas lapangan
 Pengambilan contoh (tanah atau (k).
batuan, air)
 Penelitian dengan sumur uji di
lakukan pada 5 titik secara acak
4. Peralatan dan bahan penelitian

e-ISSN ; 2548-6209
p-ISSN ; 2089-2098 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 152
HASIL DAN PEMBAHASAN b. Ketinggian sumur uji (H) = 100cm dan
45cm
Hasil Pengujian Permeabilitas c. Waktu (t) = 30 menit (1800 detik)
Berdasarkan hasil penelitian pengujian
permeabilitas lapangan yang telah dilakukan Hasil pengamatan berdasarkan pengujian
dengan menggunakan metode sumur uji di permeabilitas lapangan di titik 1dengan
lima titik lokasi berbeda di kelurahan menggunakan metode sumur Uji.
Rejomulyo kecamatan Metro Selatan.
Pengujian di lapangan di masing-masing titik
lokasi dilakukan 5 kali pengulangan,
kemudian hasilnya di rata-ratakan untuk
mendapatkan nilai permeabilitas (k) skala
lapangan.
Pengujian permeabilitas lapangan
dilakukan pada saat kondisi tanah sudah
jenuh. Sebelum dilakukan pengujian Gambar 3. Sumur Uji
permeabilitas terlebih dahulu dilakukan
penjenuhan tanah dengan cara menyiramkan Tabel 1. Hasil Rata-rata Pengujian
air terus menerus sampai penurunan air stabil Permeabilitas Lapangan Pada Titik1
yang menandakan tanah sudah mulai jenuh Permeabi
atau setelah terjadinya turun hujan. Setelah itu Sumur
No litas (k)
baru dimulai pengujian lapangan dengan Uji
(cm/dtk)
menggunakan alat permeabilitas lapangan lalu 1 Sumur Uji 1,58026 x 10-5
dilakukan pengambilan data. 2 1 Uji
Sumur 1,85105 x 10-5
3 2 Uji
Sumur 1,44461 x 10-5
4 3 Uji
Sumur 1,54198 x 10-5
5 4 Uji
Sumur 1,93855 x 10-5
5
Rata-rata 1,67129 x 10-5
Sumber : Hasil Perhitungan
Nilai permeabilitas yang didapatkan pada
setiap pengamatan untuk setiap sumur uji
permeabilitas lapangan pada titik 1, jika
dirata-ratakan akan didapatkan nilai
permeabilitas k skala lapangan sebesar
1,67129 x 10-5cm/dtk. Dari Tabel diatas maka
grafik dari nilai permeabilitas yang didapat
dapat dilihat pada Grafik di bawah ini :
Gambar 2. koordinat Titik Pengujian
Nilai k lapangan dapat diperoleh dari Nilai Rata-rata Permeabilitas Uji Lapangan
Titik 1
rumus : 2,2
2 2
1,8
nilai k (10-5cm/detik)

𝑄 𝐻 𝐻 1,6
𝐾= [𝐿𝑜𝑔𝑒 {( ) + √1 + ( )} − 1] 1,4
2𝜋𝐻3 𝑟 𝑟 1,2
1
0,8
0,6
Pengolahan Data 0,4
0,2
Pada pengujian ini menggunakan metode 0
sumur uji dengan alat yang telah dimodifikasi 1 2 3 4 5
Sumur Uji
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Diameter sumur uji (D) = 20cm Gambar 4. Grafik Nilai Rata-rata
Permeabilitas Uji lapangan Titik 1

e-ISSN ; 2548-6209
153 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 p-ISSN ; 2089-2098
grafik dari nilai permeabilitas yang didapat
Tabel 2. Hasil Rata-rata Pengujian dapat dilihat pada Grafik di bawah ini :
Permeabilitas Lapangan Pada titik 2.
No Sumur Permeabilitas (k) Nilai Rata-rata Permeabilitas Uji Lapangan
1 SumurUji Uji 1 x 10-5
(cm/dtk)
2,06212 1,5 Titik 3

nilai k (10-5cm/detik)
2 Sumur Uji 2 1,70833 x 10-5 1,3
3 Sumur Uji 3 1,97304 x 10-5 1,1
4 Sumur Uji 4 1,72154 x 10-5
0,9
5 Sumur Uji 5 x 10x-5 10-5
1,99157
Rata-rata 1,89132 x 10-5 0,7
Sumber : Hasil Perhitungan 0,5
1 2 3 4 5
Sumur Uji
Nilai permeabilitas yang didapatkan pada
setiap pengamatan untuk setiap sumur uji Gambar 6. Grafik Nilai Rata-rata
permeabilitas lapangan pada titik 2, jika Permeabilitas Uji lapangan Titik 3
dirata-ratakan akan didapatkan nilai
permeabilitas k skala lapangan sebesar Tabel 4. Hasil Rata-rata Pengujian
1,89132 x 10-5cm/dtk. Dari Tabel diatas maka Permeabilitas Lapangan Pada titik 4
grafik dari nilai permeabilitas yang didapat No Sumur Permeabilitas (k)
dapat dilihat pada Grafik di bawah ini : 1 SumurUji Uji 1 1,76853 x 10-5
(cm/dtk)
2 Sumur Uji 2 1,698 x 10-5
Nilai Rata-rata Permeabilitas Uji Lapangan 3 Sumur Uji 3 1,63250 x 10-5
2,11 Titik 2
2,02 4 Sumur Uji 4 1,45469 x 10-5
nilai k (10-5cm/detik)

1,93 5 Sumur Uji 5 x 10x-5 10-5


1,36213
1,84
1,75 Rata- 1,58317 x 10-5
1,66
1,57 rata
Sumber : Hasil Perhitungan
1,48
1,39
1,3 Nilai permeabilitas yang didapatkan pada
1 2 3 4 5 setiap pengamatan untuk setiap sumur uji
Sumur Uji
permeabilitas lapangan pada titik 4, jika
Gambar 5. Grafik Nilai Rata-rata dirata-ratakan akan didapatkan nilai
Permeabilitas Uji lapangan Titik 2. permeabilitas k skala lapangan sebesar
1,58317 x 10-5cm/dtk. Dari Tabel diatas maka
Tabel 3. Hasil Rata-rata Pengujian grafik dari nilai permeabilitas yang didapat
Permeabilitas Lapangan Pada titik 3 dapat dilihat pada Grafik di bawah ini :
No Sumur Permeabilitas (k)
1 SumurUji Uji 1 x 10-5
(cm/dtk)
0,972554 Nilai Rata-rata Permeabilitas Uji Lapangan
1,9 Titik 4
2 Sumur Uji 2 1,19387 x 10-5 1,8
nilai k (10-5cm/detik)

3 Sumur Uji 3 0,948196 x 10-5 1,7


1,6
4 Sumur Uji 4 1,30704 x 10-5 1,5
5 Sumur Uji 5 1,21776 x 10-5 1,4
1,3
Rata- 1,12788 x 10-5 1,2
rata
Sumber : Hasil Perhitungan 1,1
1
1 2 3 4 5
Nilai permeabilitas yang didapatkan pada Sumur Uji
setiap pengamatan untuk setiap sumur uji
permeabilitas lapangan pada titik 3, jika Gambar 7. Grafik Nilai Rata-rata
dirata-ratakan akan didapatkan nilai Permeabilitas Uji lapangan Titik 4
permeabilitas k skala lapangan sebesar
1,12788 x 10-5cm/dtk. Dari Tabel diatas maka

e-ISSN ; 2548-6209
p-ISSN ; 2089-2098 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 154
Tabel 5. Hasil Rata-rata Pengujian Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro
Permeabilitas Lapangan Pada titik 5 Selatan pada 5 titik lokasi pengujian secara
No Sumur Permeabilitas (k) acak, menunjukan bahwa daya serap air di
1 Sumur Uji Uji 1 x 10-5
(cm/dtk)
1,76259 lokasi penelitian sedang. Dikarenakan tanah
2 Sumur Uji 2 2,34418 x 10-5 didaerah Rejomulyo mempunyai kandungan
3 Sumur Uji 3 1,72513 x 10-5 lempung tanah. Sehingga pori-pori tanahnya
4 Sumur Uji 4 1,88128 x 10-5 kecil dan permeabilitasnya sedang, yang
5 Sumur Uji 5 1,86136 x 10-5 menyebabkan air mengalir tidak terlalu cepat.
Rata- 1,91491 x 10-5
Sumberrata
: Hasil Perhitungan Pengaruh Tanah Di Lokasi Penelitian
Nilai permeabilitas yang didapatkan pada Terhadap Nilai Koefisien Permeabilitas
setiap pengamatan untuk setiap sumur uji Untuk sampel tanah yang diuji pada semua
permeabilitas lapangan pada titik 5, jika titik percobaan di Kelurahan Rejomulyo
dirata-ratakan akan didapatkan nilai didapatkan nilai k <10-5 cm/dtk. Hal ini
permeabilitas k skala lapangan sebesar membuktikan karena memiliki nilai
1,91491 x 10-5 cm/dtk. Dari Tabel diatas maka permeabilitas yang sedang yaitu (k<10-
5
grafik dari nilai permeabilitas yang didapat cm/dtk) menurut Braja M. DAS. Besar
dapat dilihat pada Grafik di bawah ini : kecilnya permeabilitas tanah juga dipengaruhi
oleh :
Nilai Rata-rata Permeabilitas Uji Lapangan
Titik 5 a. Tekstur tanah : Semakin halus tekstur
2,4
2,3 tanah atau semakin banyak kandungan
2,2 liat tanah maka peresapan atau
nilai k (10-5cm/detik)

2,1
2 permeabilitas air tanah menjadi lambat
1,9
1,8 b. Struktur tanah : Tanah dengan ruang pori
1,7 yang kecil-kecil dan sedikit maka
1,6
1,5 permeabilitasnya juga akan menjadi
1,4
1,3 rendah dan begitu pula sebaliknya apabila
1 2 3 4 5 tanah memiliki pori yang besar dan
Sumur Uji
banyak maka peresapannya juga akan
Gambar 8. Grafik Nilai Rata-rata semakin besar sehingga permeabilitas
Permeabilitas Uji lapangan Titik 5 besar pula
c. Bahan organik : Semakin banyak bahan
Nilai Rata-rata Permeabilitas Uji Lapangan Per organik dalam tanah maka daya resapnya
sumur uji Diameter 20 cm
2,7 juga akan semakin tinggi sehingga
2,4 permeabilitasnya juga semakin besar pula
nilai k (10-5cm/detik)

2,1 titik 1 d. Konduktifitas : Konduktifitas air didapat


1,8 saat kita menghitung kejenuhan tanah
1,5 titik 2
dalam air (satuan nilai), untuk
1,2
0,9 titik 3 membuktikan permeabilitas itu cepat atau
0,6 tidak. Konduktifitas tinggi maka
0,3 permeabilitas tinggi.
0 e. Run Off : Run off merupakan air yang
1 2 3
Titik Uji
4 5 mengalir di atas permukaan tanah.
Gambar 9. Grafik Nilai Rata-rata Sehingga, apabila run off tinggi maka
Permeabilitas Uji Lapangan Per sumur uji permeabilitas rendah
f. Perkolasi : Perkolasi merupakan
Daya Serap Air Pada Tanah Di Lokasi pergerakan air di dalam tanah. Pada tanah
Penelitian yang mengandung liatnya tinggi, maka
Berdasarkan hasil pengujian permeabilitas perkolasi rendah. Sehingga, apabila
lapangan yang telah dilakukan pada lokasi

e-ISSN ; 2548-6209
155 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 p-ISSN ; 2089-2098
perkolasi rendah maka permeabilitasnya DAFTARPUSTAKA
pun rendah
[1]. Bowles, Joseph E, 1991, Sifat-sifat Fisis
KESIMPULAN dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah),
PT. Erlangga. Jakarta.
Dari hasil pembahasan yang didasarkan [2]. Braja M. Das. Noor endah Mochtar.
pada hasil pengujian permeabilitas di Indrasurya B. Mochtar. 1998. Mekanika
lapangan dan pengolahan data maka dapat Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa
disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Geoteknis) (Jilid 1). Erlangga. Jakarta
1. Dari hasil pengujian permeabilitas di [3]. D, Subardja. 2004. Petunjuk Teknis
lapangan di 5 titik lokasi pengujian Pengamatan Tanah. Balai Penelitian
secara acak di daerah Kelurahan Tanah. Puslitbang. Jakarta, 111 hal.
Rejomulyo didapatkan nilai permeabilitas [4]. Hardiyatmo, H.C. 2001. Teknik Fondasi
yang berbeda-beda. Pada titik lokasi ke 5 1, Edisi II. Beta Offset. Yogyakarta, 93
menunjukan nilai permeabilitas yang hal.
lebih tinggi dari nilai titik 3, hal ini [5]. Ir. CD, Soemarto, B.I.E. Dipli. H. 1987.
menunjukan bahwa daya serap air pada Hidrologi Teknik. Usaha Nasional.
tanah di Kelurahan Rejomulyo sedang Surabaya.
pada saat musim penghujan. Dikarenakan [6]. Kusnaedi, 2011. Sumur Resapan,
tanah didaerah Rejomulyo mempunyai Penebar Swadaya, Bandung, 68 hal.
kandungan lempung tanah. Sehingga [7]. Ray K. Linsely, JR. Max A, Kohler.
pori-pori tanahnya kecil dan Joseph L, H. Paulhus. Yandi Hermawan.
permeabilitasnya sedang, yang 1989. Hidrologi Untuk Insinyur (Edisi
menyebabkan air mengalir tidak terlalu Ketiga). Erlangga. Jakarta.
cepat.
2. Dari hasil uji permeabilitas lapangan
didapatkan nilai permeabilitas antara
1,67427 x 10-5 cm/detik - 1,23959 x 10-
6
cm/detik. Menunjukan bahwa pengaruh
permeabilitas pada daerah Rejomulyo
dipengaruhi faktor tekstur tanah, struktur
tanah dan kandungan bahan organik.
Menurut Braja M. DAS, 1993, untuk
jenis tanah lanau lempung memiliki nilai
permeabilitas < 10-5cm/dt. Menurut
Hardiyatmo, 2001, nilai permeabilitas
untuk jenis tanah lanau padat, lanau
berlempung berkisar antara 10-5 – 10-4
cm/detik. Umumnya pada tanah lempung
dengan sedikit kohesi (pasir halus dengan
sedikit lempung atau pasir berlempung)
memiliki nilai permeabilitas antara 10-5 –
10-4 cm/detik (kasiro,1997). Menurut
Bowles (1991) menemukan ada beberapa
jenis tanah lempung yang memiliki nilai
koefesien permeabilitas sebesar 10-4
cm/detik.

e-ISSN ; 2548-6209
p-ISSN ; 2089-2098 TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017 156

Anda mungkin juga menyukai