Anda di halaman 1dari 6

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
“From Member to Member (FMM): Psikoedukasi dan Training
untuk Mengoptimalkan Sumber Daya RT 03/RW 05 Tirto
Rahayu “

BIDANG KEGIATAN
PKM PENNGABDIAN MASYARAKAT

Diusulkan oleh :

Anggota :
Faizal Nandatasa Fujianto 201610230311227
Evitsani Rohmawati 201710230311082
Raihan Fitri 201710230311091
Syavira Putri Ranastry 201710230311120
Faurin Aldian Fatikasari 201710230311128

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2019

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Potensi desa merupakan sumber daya yang dimiliki desa sebagai modal dasar
yang perlu dikelola dan dikembangkan yang berguna untuk kelangsungan serta
perkembangan desa. Beberapa potensi desa yaitu sumber daya alam, sumber daya
manusia, sumber daya sosial, dan sumber daya ekonomi. Seperti yang ada pada
masyarakat RT 03/RW 05 Tirto Rahayu, Landungsari. Mereka memiliki sumber
daya tersebut yang berpotensi untuk dikembangkan lagi. Sumber daya manusia
yang dimiliki warga adalah warga yang rata-rata sudah berusia 40 tahun keatas.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, para pemuda cenderung meninggalkan
rumah dan akan mengikuti pasangan mereka setelah menikah. Sumber daya sosial
yang mereka miliki adalah adanya kelompok arisan, kelompok simpan pinjam
yang terdiri dari bapak-bapak wilayah tersebut. Namun untuk sumber daya alam,
wilayah RT 03/RW 05 sebenarnya memiliki lahan pertanian yang cukup untuk
digunakan bercocok tanam, namun saat ini lahan sudah banyak yang dijual oleh
pemiliknya dan ada pula yang diratakan untuk dijadikan perumahan. Tetapi untuk
sumber daya ekonomi mereka memiliki potensi di bidang kewirausahaan. Salah
satunya yaitu usaha rempeyek yang sudah dijalani oleh dua orang warga.
Sebagian besar ibu-ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga dan melihat wilayah
tersebut ada potensi untuk mengembangkan usaha, diharapkan kedepannya dapat
membuat masyarakat lebih sejahtera. Banyak dari warga desa ini memilih untuk
membuka usaha ditempat tinggal mereka dan berjualan dikawasan tirto.
Kewirausahaan merupakan salah stu keahlian warga desa ini, banyak warga disini
yang sudah pension dengan dari pkerjaan merka sehingga merka beralih profesi
untuk menjadi wirausaha. Yang tinggal di desa ini tidak hanya warga asli tapi ada
juga pendatang yang membuka usaha untuk atau wirausaha pada tempat ini.

ii
1.2 Luaran

Kegiatan yang dilakukan dalam program FMM berupa psikoedukasi dan


training yang membahas mengenai cara mengolah dan pemanfaatan lahan,
menjaga dan melestarikan sumber daya, cara mendistribusikan produk, dan lain
sebagainya. Diharapkan luaran dari program FMM ialah untuk membentuk dan
meningkatkan skill/kemampuan yang dimiliki warga agar dapat menjalankan
kembali koperasi simpan pinjam yang sudah berdiri dan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang ada di sekitar mereka.
1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang akan didapatkan dari pelaksanaan kegiatan ini antara
lain meningkatkan potensi masyarakat RT 03/RW 05 terutama dalam bidang
kewirausahaan dan membuka lapangan kerja bagi para ibu rumah tangga di
sekitar.

Hasil akhir dari kegiatan penyuluhan ini, diharapkan warga RT 03 RW 05


dapat mengembangkan usaha termasuk usaha rempeyek agar potensi sumber daya
yang ada dapat diberdayakan dengan baik oleh warga RT 03 RW 05.

iii
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Tempat yang dijadikan sasaran pengabdian masyarakat ini adalah RT 03/


RW 05 Tirto Rahayu, Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Masyarakat yang ada lingkungan tersebut terdapat kurang lebih 40 kartu keluarga.
Sebagian besar warga bekerja sebagai pedagang. Mereka rata-rata menjual
makanan seperti nasi goreng, lalapan, membuka toko kelontong kecil yang
dimiliki oleh dua orang warganya. Bapak-bapak atau kepala rumah tangga warga
RT 03 tersebut sebagian bekerja buruh bangunan, buruh pertanian, serta ada juga
yang menjadi guru, sedangkan ibu-ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga namun
ada juga beberapa yang memiliki usaha sampingan membuka toko, usaha
makanan / catering, dan membuat rempeyek yang biasanya dijual dengan cara
dititipkan ke toko-toko.

Lokasi wilayah RT yang berdekatan dengan pasar dapat memudahkan


warga untuk mendistribusikan hasil produksi mereka. Pada masa RT sebelumnya,
pernah ada anggaran dana desa yang digunakan untuk membagikan benih-benih
cabai untuk ditanam di halaman masing-masing rumah warga. Namun warga
masih kurang memiliki ketrampilan untuk mengolah bahan dan lahan yang ada,
sehingga warga tersebut merasa bahwa mereka membutuhkan pelatihan-pelatihan
yang dapat membantu warga dalam mengembangkan ketrampilan mereka.

Dalam permasalahan ini, kami mengambil teori Moos, 1974 (Wibowo


dkk, 2017) mengenai dimensi-dimensi iklim sosial.dalam hal ini ketiga dimensi
iklim sosial yang didefinisikan oleh Moos sesuai dengan permasalahan di RT 03,
yaitu pada dimensi hubungan menekankan pada hubungan timbal balik,
keikutsertaan dan kohesi anggota, dimana kurang aktifnya pengurus koperasi
dalam menjalin komunikasi dengan anggota yang membuat anggota kesulitan
untuk melakukan transaksi (menyimpan uang, membayar iuran wajib, dan
membayar hutang/pinjaman) di koperasi, selain itu kurang terbukanya pengurus
mengenai simpanan/penggunaan anggaran koperasi yang menyebabkan hilangnya
rasa percaya anggota untuk melakukan simpanan di koperasi. Meskipun begitu

iv
saat ini keikutsertaan anggota yang masih menetap dan aktif sangat membantu
ketua RT dalam upaya mengaktifkan kembali koperasi di RT ini, karena manfaat
dari berdiri dan berjalannya koperasi tersebut sangatlah berpengaruh pada warga
di RT 03.

Lalu pada dimensi perkembangan pribadi yang menekankan pada


otonomi, pertumbuhan, dan perkembangan keahlian individu dalam seting,
dimana warga yang masih kurang memiliki keterampilan dalam memanfaatkan
lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan di sekitar mereka padahal jika
mereka bisa memanfaatkan lahan tersebut dengan baik, nantinya akan membantu
mereka untuk tumbuh menjadi petani dan meningkatkan perekonomian mereka
karena lokasinya yang juga berdekatan dengan pasar. Dan dimensi terakhir yaitu
dimensi perubahan dan pelestarian sistem yang menekankan pada bagaimana
persepsi terhadap aturan dan bagaimana perasaan serta harapan mereka terhadap
perubahan/dinamika yang berlangsung dalam seting, dimanajika koperasi simpan
pinjam ini dapat kembali berjalan aktif seperti dulu diharapkan manfaatnya akan
sangat membantu warga dan anggota koperasi, oleh karena itu ketua RT dan salah
satu warga berharap agar koperasi ini dapat berjalan aktif seperti sedia kala.

Merujuk dari hal diatas maka sangatlah penting untuk dilakukan


psikoedukasi mengenai pentingnya peran anggota dan pengurus dalam sistem
koperasi serta dilakukan training yang membahas mengenai cara mengolah dan
pemanfaatan lahan, menjaga dan melestarikan sumber daya, cara
mendistribusikan produk, dan lain sebagainya.

v
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, I., dkk. 2017. Psikologi Komunitas. Jakarta : LPSP3 UI

vi

Anda mungkin juga menyukai