Anda di halaman 1dari 4

6.

Buat sebuah perencanaan suatu usahatani dengan memperhatikan resiko dalam


usahatani tersebut.

KAJIAN PENGELOLAAN USAHATANI APEL ORGANIK DI KECAMATAN


PONCOKUSUMU KABUPATEN MALANG

Nama tanaman: Apel


Nama ilmiah: Malus domestica
Musim tanam

a) Saat tanam
Apel dapat hidup pada lahan dengan ketinggian sekitar 1.000 – 1.500 m dpl.
Apel juga hidup di wilayah beriklim kering atau memiliki hujan tahunan 1.000 –
2.500 mm dengan penyinaran matahari sebanyak 50 – 60 % per hari, dan 
kelembaban udara 75–85 %. Jika hujan tinggi dan turun bersamaan dengan musim
pembungaan akan menggagalkan bunga menjadi buah.
b) Umur
Apel di Indonesia dapat dipanen setahun dua kali. Apel Rome Beauty dapat
dipanen ketika buah berumur sekitar 120 – 140  hari, Manalagi sekitar 115 dan Ana
sekitar 100 hari dari bunga mekar. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat
cuaca cerah. Buah-buah yang sudah dipetik perlu dimasukkan secara hati-hati
kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik untuk  mengurangi kerusakan buah
yang dipanen.

Status pemilikan lahan


Lahan usahatani di Kecamatan Poncokusumu Kabupaten Malang umumnya
milik sendiri.
Luas lahan
Luas lahan apel di Desa Poncokusumo sebanyak 250 ha dengan seorang
petani rata-rata memiliki 0,25 ha lahan apel.
Jarak Tanam dan Sistem Penanaman
Ukuran lubang yang dianjurkan adalah panjang, lebar dan dalam masing-
masing 60 cm. Jarak tanam untuk Varietas Manalagi adalah 3 – 3,5 m X 3,5 m,
sedangkan untuk Ana dan Rome Beauty adalah 2 – 3 m X 2,5-3 m. Untuk
memperbaiki kesuburan daerah perakaran, media yang dimasukkan kedalam lubang
tanam adalah tanah lapisan atas yang berwarna lebih gelap dan gembur dicampur 20
kg bahan organik (pupuk kandang) dan 0,5 kg dolomit atau fosfat alam jika reaksi
tanah masam (pH < 5,5). Sebelum hujan, campuran tanah dimasukkan ke dalam
lubang dan dibiarkan mengalami inkubasi minimal 2 minggu.

Umur Tanaman dan Produksi


Rata-rata produktivitas tanaman apel varietas manalagi pada umur 20 tahun
sebesar 84 kg/pohon, umur 25 tahun sebesar 59,44 kg/pohon dan 74,67 kg/pohon,
umur 28 tahun sebesar 55,44 kg/pohon, umur 30 tahun sebesar 64,56 kg/pohon dan
45,89 kg/pohon, umur 34 tahun sebesar 53 kg/pohon, umur 35 tahun sebesar 48,89
kg/pohon, umur 36 tahun sebesar 42,89 kg/pohon, dan pada umur 45 tahun sebesar
15,11 kg/pohon.
Biaya produksi
Biaya produksi turut menentukan tinggi rendahnya pendapatan di samping
besarnya produksi dan harga hasil produksi.

a) Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung dari besar kecilnya volume
produksi. Biaya tetap terdiri atas pajak lahan dan biaya penyusutan. Biaya
pajak di Kecamatan Poncokusumu Kabupaten Malang bervariasi tergantung
besar luasan lahan yang di miliki oleh petani. Rata-rata pajak per tahun adalah
Rp. 30.000. Untuk biaya penyusutan alat di hitung berdasarkan kepemilikan
alat pertanian petani dengan total Rp 4.600.000.

b) Biaya variabel untuk usahatani apel ialah untuk pembelian pupuk yaitu rata-
ratanya per tahun kurang lebih Rp. 20.000.000.
c) Biaya variabel panen dan pasca panen usahatani kelapa dari kelapa meliputi
biaya pemanjatan, pengumpulan, pengupasan, pembelahan, pengolahan kopra.
Dalam penelitian ini untuk tenaga kerja panen menggunakan tenaga kerja
dengan biaya kurang lebih rata-ratanya Rp 3.000.000/tahun dengan jumlah
pekerja sebanyak 20 orang.
d) Biaya variabel pengangkutan usahatani kelapa bervariasi sesuai jarak dan
medan yang akan di tempuh.
Penerimaan dan Pendapatan
Harga apel dapat dipengaruhi dengan kualitas apel sendiri dan mekanisme
pasar. Pada saat musim hujan tanaman apel produktivitas sangat rendah, tetapi pada
musim kemarau produktivitas tanaman apel sangat tinggi. Harga apel rata-rata
sebesar 9.700/kg. Hasil panen tanaman apel menghasilkan total produksi rata – rata
sebesar Rp. 300.000.000 per hektar. Penerimaan jumlah apel berbeda, karena
meningkatnya jumlah produktifitas apel yang relatif berbeda. Sedangkan pendapatan
yang diperoleh usaha tani apel sebesar Rp. 200.000.000 dengan total biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp. 160.000.000.
Pemasaran
Untuk usahatani apel ini petani menjualnya di Greend Hearth di Perumahan
Griyasantha, MBI di Perumahan Blimbing Indah, kios buah di seluruh Malang.
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, D. S., Suryanto, A., & Ainurrasjid. (2017). KENDALA PRODUKSI APEL
(MALUS SYLVESTRIS MILL) VAR. MANALAGI DI DESA
PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG. Jurnal Produksi Tanaman, 5(2),
198–207.

Ariadi, B. (2006). Analisis Kelembagaan Pemasaran Apel Organik Di Malang Raya.


Jurnal Humanity, 2(1), 11346.

Balitjestro.litbang.pertanian.go.id

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/budidaya-apel/ (diakses pada 13 Maret 2021).


http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/perkembangan-apel-di-poncokusumo (diakses
pada 13 Maret 2021).
Hidayati, I. I. dan N. I. (2018). ANALISA PENDAPATAN USAHA TANI APEL
(Malus Sylvester Mill) DI KABUPATEN PASURUAN (Studi Kasus Desa
Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan). Agromix, 9(1), 18–26.
https://doi.org/10.35891/agx.v9i1.1375

Wahyudi, F. D. (2000). DAN PERUBAHAN FUNGSI LAHAN Studi Deskriptif


Petani Apel Batu. Program Studi S1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Airlangga, 1, 1–20.

Anda mungkin juga menyukai