Anda di halaman 1dari 1

Cara Kerja Rem Tromol Sepeda Motor

Rem tromol didesain dengan mengusung komponen sepatu rem (brake shoe), dudukan rem
tromol (backplate), pegas pengembali (return springs), tromol (drum), tuas penggerak (lever)
dan cam/nok penggerak.

Pada umumnya, rem tromol dioperasikan secara mekanik. Dimana teknik pengoperasiannya
terdiri dari batang (rod) penggerak dan pedal rem (brake pedal).

Dalam kinerjanya, ketika kabel atau batang penghubung tidak ditarik, kemudian tidak saling
kontak dengan sepatu rem dan tromol, maka tromol rem akan berputar bebas mengikuti
putaran roda.

Berbeda halnya jika kabel atau batang penghubung ditarik, maka lengan rem atau tuas rem
akan memutar cam/nok yang ada di sepatu rem.

Nantinya sepatu rem akan menjadi mengembang. Lalu kanvas remnya akan bergesekan
dengan tromol. Hal ini menyebabkan putaran tromolnya bisa dihentikan. Secara otomatis, hal
tersebut juga akan menghentikan putaran roda sepeda motor.

Dalam cara kerja rem tromol sepeda motor, ketika rem digunakan, rem tromol besi tuang dan
dipadukan dengan hub. Hal ini menimbulkan panas gesekan. Sementara gaya gesek yang
berasal dari brake lining menjadi dikurangi.

Perlu untuk anda ketahui bahwa drum brake memiliki sepatu rem yang berputar dengan arah
berlawanan terhadap putaran drum. Komponen ini berfungsi untuk mengerem roda dengan
gesekan.

Sistem ini juga menimbulkan terjadinya gesekan-gesekan sepatu rem dengan tromol, dimana
hal tersebut akan memberikan hasil energi panas. Dengan demikian, putaran tromol bisa
berhenti sebagaimana yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai