Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anggi Frima Damayanti

NIM : 19020074097
Kelas : PC 2019
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesa

Analisi dalam aspek :


A. Sosiologis Cerpen Bawuk karya Umar Kayam

Di dalam aspek sosiologis cerpen Bawuk karya Umar Kayam lekat dengan kehidupan
terutama pada masyarakat Jawa seperti perempuan jawa pada umumnya. Tokoh Bawuk
dengan sosoknya yang begitu tabah dan senantiasa teguh pendidirannya pada keluarga.
Bertubi-tubi mendapat tantangan yang begitu berat. Ketabahan tersebut wujud dari sikap
nya sebagai perempuan yang hebat.

Hal ini masuk dalam etika jawa yakni bahwa masyarakat jawa memiliki keselarasan
sosial yakni masyarakat jawa menginginkan keseimbangan dalam tatanan hidup
bermasyarakat dan bernegara untuk kesejahteraannya untuk kehidupan yang lebih baik
lagi. Dan masyarakat jawa yang memiliki watak pembalas budi kepada siapapun
termasuk keturunannya. Pada cerpen baweuk yang dipermasalahkan dengan kondisi
sosial yang berdampak pada kurang harmonisnya keluarga.

B. Politik Cerpen Bawuk karya Umar Kayam

Berdasarkan cerpen Bawuk karya Umar kejadian yang diceritakan adalah latar waktu
pada tahun 1965 ketika terjadinya pemberontakan G30S PKI. Pengaruh politik pada masa
itu sangat kuat di Indonesia sehingga banyak sekali tindakan yang ditempuh. Banyak
sekali orang yang dibunuh karena terlibat organisasi terlarang ini. Setiap orang yang
mengikuti organisasi BTI, CGMI dan Gerwani diincar, ditangkap bahkan dibunuh karena
dituduh sebagai organisasi yang terlibat dengan PKI.

Di dalam cerpen Bawuk diduga bahwa suami dari bawuk adalah pemimpin PKI. Pada
saat itu suami bawuk melakukan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI. Bawuk dan
suaminya memegang ideologi komunis, banyak kutipan-kutipan kata Marxis pada cerpen
tersebut yang menandai bahwa bawuk dan suaminya menganut ideologi komunis. Hingga
Bawuk, Suaminya dan Hassan menjadi incaran Negara karena menganut ideology
tersebut. Mereka berpindah kesana kemari, dari kota satu ke kota lainnya untuk melarikan
diri demi keselamatannya.
C. Budaya adat Priyayi

Budaya adat priyayi dalam cerpen Bawuk karya Umar Kayam yakni adanya kehidupan
berdasarkan agama. Budaya jawa sangat melekat pada cerpen Baweuk karya Umar
Kayam ini. Terutama bawuk yang merupakan putri bungsu dari seorang priyayi jawa.
Bapak dan ibu Bawuk yang berasal dari desa membuat betapa kentalnya pengaruh
budaya jawa terhadap dirinya.

Orang tua bawuk melarang anak-anaknya tidur dengan seorang pembantu atau main-main
dengan anak-anak desa. Hal ini terjadi karena adanya status sosial pada keluarga bawuk
dan juga upacara-upacara tradisional khusus secara besar-besaran.

Analisis Unsur Intrinstik

 Tema
Perjuangan
 Plot
Alur penceritaan dalam cerita Bawuk ini adalah alur campuran. Alur maju ketika
di awal cerita Nyonya Suryo mendapat surat dari Bawuk. Kemudian, alur menjadi
mundur ketika Nyonya Suryo kilas balik dengan masa kecil Bawuk dan ke empat
saudara Bawuk. Selanjutnya, alur kembali maju lagi ketika Bawuk berunding dengan
keluarga besarnya dan menceritakan kejadiannya dalam pelarian hingga alur kembali
mundur lagi.alur kembali maju di akhir cerita, yaitu ketika Bawuk pergi mencari
Hassan dan dia menghilang.

 Setting
1. Tempat
Dirumah keluarga suryo ( rumah induk) , diruang tengah tempat
berkumpul keluarga suryo, gelanggangan ( tempat untuk menari ronggeng),
kediaman bupati (kanjengan), di kamar ibu suryo, di sebuah kota T, di rumah pak
camat, di kota S, europesche lagere school ( sekolah bawuk),
2. Waktu
Malam hari( pada saat semua sudah terlelap ana-anak bawuk), pagi hari, di
hari sabtu( diwaktu senja), pada suatu senja, jam 3 pagi ( saat ibu surya meminta
untuk diatarkan pulang ijin kepada bupati untuk meninggalkan acara), jam 5 pagi
hari ( saat menjemput pak suryo di kanjengan ), di beranda depan rumah ibu suryo (
sore hari pada saat bawuk ingin mengantarkan anak-anaknya kerumah ibunya),
pada sore hari ( di kediaman rumah bu surya, halaman masih basah di beranda
depan).

3. Suasana
Suasana dalam cerita ini adalahmenyedihkan, kecewa, ketidkpercaayan,
kegundahan ( saat mengetahi bahwa pak suryo terpikat dengan para-para penari
ronggeng atau biasa di sebut ledek),( saat tau kabar bahwa hasan suami bawuk
meninggal dan bawuk tak tau pergi menghilang), ( saat bawuk memutuskan untuk
tidak menetap di rumah iunya, tetapi lebih memilih untuk mencari suaminya hasan),
kegelisahan ( saat mmikirkan nasip anak-anaknya, apakah harus terus di bawa
kesana kemari berpindah-pindah dan tidak bisa tumbuh dengan baik dengan
semestinnya) ( saat suaminya hasan tak ada kabar dalam peperangan G 30 SPKI ) ,
(saat bawuk lebih memilih menikah dengan seseorang yang hanya lulusan SMA
dan hanya notabennya seorang aidit pemuda berbakat atau terkadang disebut
komunis)
 Penokohan
1. Bawuk

Seseorang gadis dan wanita yang sangat manis, anak terakhir dari empat
bersaudara , seorang wanita periang dan selalu ramah terhadap siapapun,
pemberani, selalu membut orang-orang senang berada di sekitarnya, rendah hati,
sopan santun dan sangan disiplin.

2. Bapak Surya
Seorang priyai sejati pada jamannya yang terkenal sekali, seorang kepala
rumah tangga yang memiliki 5 orang anak dan satu istri, seseorang yang mudah
terpengaruh dan kurang bertanggung jawab atas keluarganya, selalu bersikap
seolah-olah tidak memiliki salah.
3. Ibu Surya atau Ibu Bawuk
Seseorang ibu yang sangat bertangung jawab pada anak-anaknya, seorang
ibu yang sangat baik hati dan ramah pada siapapun, seorang ibu yang selalu
menutupi keburukan demi kebaikan keluargannya.
4. Saudara Bawuk yaitu Sumi, Mamok, Syull, Tarto
Bersifat sangat adil, pengertian, penyayang , saling mengerti satu sama lain,
selalu memahawi watak masing-masing, displin waktu maupun dalam hal prestasi,
cerdas dan pintar, selalu ramah, baik hati dan memiliki sifat yang rendah hati itu
kepada semuanya.

5. Hasan
Merupakan suami bawuk, lelaki yang memiliki watak keras kepala, baik,
apapun yang dia mau harus bisa, pantag menyerah, pejuang keras, keras, sangat
tinggi hati , seseorang yang sangat berbakat biasa dijuluki sebagai aidit pemuda
berbakat pada sekitar tahun 1965.

6. Dua Pembantu dari Bawuk


Yaitu pak sarpan dan inem ( pembantu yang selalu ada untuk keluarga
mereka dan pembantu yang sangat baik dan setia.
7. Mas Sun, Tu tati, Tu tini, Mas Pik
Merupakan kakak ipar bawuk yang sifatnya, sangat baik, sangat
mendukung keputusan-keputusanuntuk keluarga bawuk yang sangat positif, selalu
mensuport apapun yang di lakukan bawuk selama itu tebaik untuk bau.
8. Wowok dan Ninuk
Anak dari bawuk yang masih kecil, seorang anak yag tidak mengenal atau
memiliki pengetahuan yang luas, kurangnya wawasan sejak kecil karena selalu ikut
pelarian kesana kemari akibat adanya perang, tidak mudah bergaul, dan hanya
mengenal keluarganya saja.
9. Pak Jogo
Seseorang pemberi informasi atau pengkoordinir yang baik hati dan selalu
ramah.
10. Bupati
Seorang pemimpin daerah yang baik sekali, ramah.

 Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan orang ketiga atau “diaan” sebagai pencerita.
Secara sifat, tokoh utama dijelaskan secara jelas. Maksudnya, pencerita
memanggilnya dengan nama yang dilukiskan keadaan jiwa tokoh Bawuk dengan
bebas.
“ Bawuk yang dikenalnya selama tiga puluh tahun adalah perempuan
periang, murah dengan kata-kata,…”(h.83).

“Nyonya Suryo mengenal anaknya yang paling muda itu sebagai anaknya
yang paling rebut, tetapi juga paling mengasyikkan, cerdas dan pemurah”.(h.84).

 Konflik

Terjadi pada saat bawuk memutuskan untuk memilih menikah dengan seorang komunis
dan seseorang yang kurang berpendidikan daripada pilihan yang dikenalkan waktu itu
seorang perwira atau priyayi terkenal, lalu harus menjalani kehidupan yang sulit untuk
bertahan hidup setelah menikah dengan seseorang yang bernama hasan tersebut yang
memiliki notabene atau disebut-sebut komunis, lalu setelah menikah dan memiliki anak
bawuk terpaksa menyerahkan atau menitipkan anaknya lagi kepada ibu nya karena dia masih
harus mencari suaminya si hasan yang telah hilang selama terjadi perang g-30S/PKI tersebut
dia tidak ingin anak-anaknya yang bernama wowok dan ninuk tidak bisa berkembang seperti
anak-anak pada umumnya, lalu keputusan dan langkah-langkah sulit dalam hidup bawuk
untuk tetap menetap bersama keluarga ibunya atau tetap berjuang untuk menemukan dimana
suaminya si hasan berada.

Anda mungkin juga menyukai